Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE)

Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Sikumbang (Psikologi,Tumbuh, Kembang) Anak Liyanovitasari; Natalia Devi Oktarina; Swantika Ilham Prahesti
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2334

Abstract

Toddler Growth and Development Detection (DTKB) and detection of children's psychological health is very important to be carried out routinely and continuously because developmental abnormalities that are  detected early will get  appropriate interventions so  that it  will increase the  success of  the interventions given. The role of cadres needs to be increased to stimulate early detection and early intervention of developmental deviations. This activity aims to increase the knowledge and skills of cadres in stimulating early detection and intervention (psychological health, growth, and development), so that they are able to find early deviations in child growth and development. This community service activity wascarried out for 1 day on August 3rd 2022 which started with three stages, namely first providing counseling using the lecture method about growth, development and psychological health of children which begins with a pre test. Both simulations of growth measurements (weight, height, head circumference, arm circumference), measurements of children's development using the Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP), and measurements of children's psychological health. The three stages of evaluation are with a post test and observation of cadre skills. Participants in the activity were 8 Strawberry Cadres at the RW 5 meeting hall in Gedanganak Ungaran Timur Village. The evaluation resultsshowed that 100% of participants' knowledge increased and 75% of participants' abilities increased and allparticipants were very enthusiastic and had high motivation to carry out early detection of children's development and psychology. In addition, the activeness of the participants was seen from their 100% attendance and enthusiasm when the counseling was given. It is hoped that this activity can increase the knowledge of cadres' abilities in carrying out early detection of child growth and development and are ableto know the psychological health of children which so far has received little attention.   ABSTRAK                 Deteksi Tumbuh Kembang Balita (DTKB) dan deteksi kesehatan psikologis anak sangat penting dilakukan secara rutin dan berkelanjutan karena kelainan tumbuh kembang yang dideteksi secara dini akan mendapatkan intervensi yang sesuai sehingga akan meningkatkan keberhasilan intervensi yang diberikan. Peran kader perlu ditingkatkan untuk stimulasi deteksi dini dan intervensi penyimpangan perkembangan secara dini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam stimulasi deteksi dini dan intervensi (kesehatan psikologi, tumbuh, kembang), sehingga mampu menemukan penyimpangan dini tumbuh kembang pada anak. Kegiatan pengabdian  masyarakat ini dilakukan selama 1 hari  pada tanggal 3  Agustus 2022 yang  dimulai ini  terdapat tiga tahapan yakni  pertama  pemberian penyuluhan dengan metode ceramah tentang pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan psikologis anak dimana diawali dengan pre test. Kedua  simulasi  pengukuran  pertumbuhan (BB,  TB,  lingkar   kepala, lingkar lengan),  pengukuran  perkembangan  anak  menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), dan pengukuran kesehatan psikologis anak. Ketiga tahapevaluasi dengan post test dan observasi keterampilan  kader. Peserta  kegiatan  adalah  Kader Strawberry berjumlah  8  orang  di  balai pertemuan RW 5 Desa Gedanganak Ungaran Timur. Hasil evaluasi menunjukkan 100% pengetahuan  peserta meningkat dan 75% kemampuan peserta meningkat serta semua peserta sangat antusias dan memiliki motivasi tinggi untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang dan psikologis anak. Selain itu keaktifan dari peserta terlihat dari kehadiran 100% dan antusias saat penyuluhan diberikan. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan kemampuan kader dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak dan mampu mengetahui kesehatan psikologis anak yang selama ini masih kurang diperhatikan.
Upaya Peningkatan Dan Monitoring Obat, Kesehatan Fisik Serta Psikologis Pada Pasien Penyakit Kronis Selama Pandemi Covid-19 Sunnah, Istianatus; Pujiastuti, Anasthasia; Liyanovitasari, Liyanovitasari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.427 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.763

Abstract

Changes in disease patterns in Indonesia in the last 30 years show that the biggest causes of death and illness are no longer infectious and contagious diseases, but non-communicable diseases such as diabetes, heart disease, stroke. Various young people to the elderly, with varying economic levels experience this disease. It is feared that the morbidity rate will continue to increase, along with the lifestyle of people who are not physically active. This non-communicable disease (PTM), although it looks like a harmless disease, requires long-term treatment. The conditions during the Covid-19 pandemic caused anxiety both about the course of the disease in prolanis patients and anxiety about exposure to the CoV virus. The purpose of this activity is to provide education, increase prolanis patient adherence to therapy and prevent excessive anxiety that can cause mental health problems during the Covid-19 pandemic. Health monitoring including medication adherence is carried out through the HARMONIC POCKET BOOK. The level of understanding of the participants is obtained from filling out a questionnaire through a link, which is then analyzed using statistics and percentage values. Based on the results of the posttest, through online counseling activities can improve understanding of the material with a p value of 0.00 and some 90% of participants have a level of understanding in the good and very good categories.abstrakPerubahan pola penyakit di Indonesia dalam 30 tahun terakhir ini, menunjukkan bahwa penyebab kematian dan kesakitan terbesar bukan lagi penyakit infeksi dan menular, tetapi penyakit tidak menular seperti DM, jantung, stroke. Berbagai kalangan muda sampai manula, dengan tingkat perekonomian yang bervariasi mengalami penyakit ini. Angka kesakitan dikhawatirkan akan terus meningkat, seiring pola hidup masyarakat yang tidak aktif secara fisik. Penyakit tidak menular (PTM) ini, meski terkesan penyakit yang tidak membahayakan, tetapi membutuhkan pengobatan jangka lama. Kondisi masa pandemi Covid-19, menyebabkan timbulnya kecemasan baik terhadap perjalanan penyakit pada pasien prolanis maupun kecemasan terhadap paparan virus CoV. Tujuan kegiatan ini dalam rangka memberikan edukasi, meningkatkan kepatuhan pasien prolanis terhadap terapi dan mencegah terjadinya kecemasan yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan pada kesehatan jiwa selama pandemi Covid-19. Monitoring kesehatan termasuk kepatuhan pengobatan dilakukan melalui BUKU SAKU HARMONIS. Tingkat pemahaman peserta diperoleh dari pengisian kuisioner melalui link, yang selanjutnya dianalisis menggunakan statistika dan nilai persentase. Berdasarkan hasil postest, melalui kegiatan penyuluhan secara daring dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi dengan p value 0,00 dan sebagian 90% peserta memiliki tingkat pemahaman dalam kategori baik dan sangat baik.
Pengenalan Pencegahan dan Penanganan Psikososial Bullying Pada Remaja Wulansari, Wulansari; Liyanovitasari, Liyanovitasari; Rosalina, Rosalina; Susilo, Eko; Galih, Yunita
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.121 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.872

Abstract

The phenomenon of bullying often occurs in adolescents and can cause teens to end their lives by committing suicide. Therefore, it is necessary to provide health education about the concept of bullying and psychosocial treatment to overcome mental problems such as anxiety, low self-esteem, decreased academic achievement, difficulty concentrating and even suicidal thoughts. The purpose of this activity is to provide education on prevention and psychosocial treatment for adolescents who experience bullying so that adolescent mental health can be improved. Community service activities have been carried out starting on January 12 & 13, 2021 for 50 students through the stages of measuring knowledge data before and after health education provision, material delivery and anxiety management practices such as taking deep breaths and thinking positively to overcome adolescent anxiety on bullying. Increased knowledge is also accompanied by video playback. The measurement results showed that the average knowledge of adolescents before being given health education was moderate knowledge, and the average knowledge of adolescents after being given health education was high knowledge. This shows that there are differences in student knowledge before and after the provision of health education for prevention and psychosocial treatment of adolescents. Keywords: Bullying, Adolescents, Psychosocial TreatmentAbstrak Fenomena bullying merupakan sebuah masalah lama yang masih berlanjut hingga saat ini, sering kali sikap orang tua dan sekolah mengangap bahwa perilaku bullying yang terjadi pada remaja merupakan hal yang alamiah terjadi tanpa memikirkan dampak jangka panjang yang akan mempengaruhi konsep diri remaja dan dampak lain yang muncul dapat menyebabkan remaja mengakhiri kehidupan dengan bunuh diri.Oleh karena itu perlu pemberian pendidikan kesehatan tentang konsep bullying dan penanganan psikososial untuk mengatasi masalah mental seperti kecemasan, harga diri rendah, penurunan prestasi akademik, sulit berkonsentrasi bahkan sampai berkeinginan untuk bunuh diri.Tujuan kegiatan ini dalam rangka memberikan edukasi tentang pencegahan dan penanganan psikososial pada remaja yang mengalami bullying sehingga kesehatan jiwa remaja dapat ditingkatkan. Kegiatan pengabdian masyarakat telah dilaksanakan mulai tanggal 12 & 13 Januari 2021 pada 50 siswa sekolah menengah tingkat atas,  melalui tahapan pengukuran data pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan, penyampaian materi dan praktik penanganan kecemasan seperti tarik napas dalam dan berpikir positif untuk mengatasi kecemasan remaja pada kejadian bullying. Peningkatan pengetahuan juga disertai dengan pemutaran video.Hasil pengukuran didapatkan hasil bahwa rata-rata pengetahuan remaja sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu pengetahuan sedang, dan rata-rata pengetahuan remaja setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu pengetahuan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaaan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan pencegahan dan penanganan psikososial remaja.
Manajemen Sitasi (Psikologi, Laktasi, Gizi): Monitoring Kesehatan Fisik Jiwa Ibu Menyusui di Masa Pandemi Covid 19 Liyanovitasari, Liyanovitasari; Oktarina, Natalia Devi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.053 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i1.1627

Abstract

Transmission of Covid-19 during pregnancy or childbirth is still rare. Global guidelines released by WHO and Unicef believe that until now there is no evidence or case reports of vertical transmission from mother to fetus. In limited studies, there have been no findings of Covid-19 in breast milk in breastfeeding mothers who have been confirmed positive. These two reasons allow mothers with Covid-19 to continue breastfeeding and provide breast milk. Nowadays parents' anxiety increases with the problems of their income, food, and future. The success of breastfeeding will increase if the mother gets support from the family. This community service activity was carried out for 1 day on November 30, 2021, starting from the preparation stage, collecting data on breastfeeding mothers, providing materials, and evaluating. The material delivery stage, where breastfeeding mothers will receive "SITASI" guidelines (psychology, lactation, and nutrition) for breastfeeding mothers to improve understanding and mental and physical health during breastfeeding during the COVID-19 pandemic. At the evaluation stage, breastfeeding mothers will measure their level of understanding and the ability to carry out SITASI by using a questionnaire. The method of activity is carried out with field activities because the condition of the covid-19 pandemic has begun to decline. The media for this activity include power points and leaflets. The results of the evaluation showed that 100% of participants' knowledge increased and 75% of participants' abilities increased and all participants were very enthusiastic and had high motivation to carry out SITATION management in exclusive breastfeeding during the Covid 19 pandemic. It is hoped that this activity can increase mothers' knowledge and abilities in psychological problems, lactation and nutrition when breastfeeding babies during the COVID-19 pandemic.ABSTRAKPenularan Covid-19 selama kehamilan atau persalinan masih langka. Pedoman global yang dirilis WHO dan Unicef meyakini hingga saat ini belum ada bukti atau laporan kasus transmisi vertikal dari ibu ke janin. Dalam penelitian terbatas, belum ada temuan Covid-19 dalam ASI pada ibu menyusui yang terkonfirmasi positif. Kedua alasan tersebut memungkinkan ibu dengan Covid-19 untuk terus menyusui dan memberikan ASI. Saat ini kecemasan orang tua bertambah dengan masalah pendapatan, makanan, dan masa depan mereka. Keberhasilan menyusui akan meningkat jika ibu mendapatkan dukungan dari keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 1 hari pada 30 November 2021 yang dimulai dari tahap persiapan, pendataan ibu menyusui, pemberian materi, dan evaluasi. Tahap pemberian materi, dimana ibu menyusui akan mendapatkan pedoman “SITASI” (psikologi, laktasi, dan gizi) pada ibu menyusui untuk meningkatkan pemahaman dan kesehatan fisik jiwa selama menyusui di masa pandemi covid 19. Pada tahap evaluasi, ibu menyusui akan diukur tinglat pemahamannya dan kemampuan menjalankan SITASI dengan menggunakan kuesioner.Metode kegiatan dilakukan dengan kegiatan lapangan karena kondisi pandemi covid-19 sudah mulai menurun. Media kegiatan ini meliputi power point dan leaflet. Hasil evaluasi menunjukkan 100% pengetahuan peserta meningkat dan 75% kemampuan peserta meningkat serta semua peserta sangat antusias dan memiliki motivasi tinggi untuk melakukan manajemen SITASI dalam pemberian ASI Eksklusif Di Masa pandemi Covid 19. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam masalah psikologis, laktasi dan gizi saat memberikan ASI pada bayi selama masa pandemi Covid 19.
Screening dan Manajemen Stres sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Remaja Liyanovitasari; Puji Lestari; Umi Setyoningrum
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i1.3137

Abstract

Adolescence is a transition phase from childhood to adulthood. This transition process causes stress both physically and mentally for teenagers. Long-term stress can also affect adolescents' adaptation, giving rise to behavior such as attempting suicide (8.5%), sadness and despair (29%), drinking alcohol (45%), and using marijuana/drugs (22%). Progressive muscle relaxation is a technique for dealing with stress by tensing and relaxing the muscles to relax the muscles, relieve pain, anxiety, anxiety, increase comfort and concentration. This activity aims to increase teenagers' knowledge and skills in carrying out progressive muscle relaxation. Community service activities were carried out on Tuesday 5 March 2024. The target of this service program was students at the Sudirman Islamic Vocational School, Ungaran, attended by 40 students. The methods used in this activity are discussion, lecture, question and answer, demonstration and re-demonstration. Educational media are powerpoints, leaflets and videos of progressive muscle relaxation exercises. This activity was carried out in three stages, including the first stage of preparation by obtaining permission to go to the school, preparing media, conducting a pre-test, and conducting stress screening on students. The second stage of implementation is the delivery of educational material on the concept of stress and a demonstration of progressive muscle relaxation. The third stage is evaluation by conducting a post test on students. The measurement results showed that students' knowledge before being given stress management education increased from 2.6 to 5.8. In addition, students' ability in progressive muscle relaxation increased from 3.2 to 6.2. It is hoped that students can carry out progressive muscle relaxation independently so that stress can be overcome and can improve students' mental health.   ABSTRAK                 Remaja merupakan fase transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Proses transisi ini menyebabkan stres baik secara fisik maupun mental remaja. Stres jangka panjang juga dapat mempengaruhi adaptasi remaja sehingga menimbulkan perilaku seperti percobaan bunuh diri (8,5%), sedih dan putus asa (29%), minum alkohol (45%), dan menggunakan ganja/narkoba (22%). Relaksasi otot progresif sebagai teknik mengatasi stres dengan menegangkan dan melemaskan otot untuk membuat otot menjadi rileks, meredakan nyeri, kecemasan, ansietas, meningkatkan kenyamanan dan konsentrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja melakukan relaksasi otot progresif. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari Selasa 5 Maret 2024. Sasaran program pengabdian ini yaitu siswa SMK Islam Sudirman Ungaran diikuti oleh 40 siswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu diskusi, ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan re-demonstrasi. Media edukasi adalah powerpoint, leaflet, dan video latihan relaksasi otot progresif. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap mencakup tahap pertama persiapan dengan melakukan perijinan ke sekolah, menyiapkan media, melakukan pre test, dan melakukan screening stres pada siswa. Tahap kedua pelaksanaan yaitu penyampaian materi edukasi konsep stres dan demonstrasi relaksasi otot progresif. Tahap ketiga adalah evaluasi dengan melakukan post test pada siswa. Hasil pengukuran bahwa pengetahuan siswa sebelum diberikan edukasi manajemen stres meningkat dari 2,6 menjadi 5,8. Selain itu kemampuan siswa dalam relaksasi otot progresif meningkat dari 3,2 menjadi 6,2. Diharapkan bagi siswa untuk dapat melakukan relaksasi otot progresif dengan mandiri agar stres dapat teratasi dan dapat meningkatkan kesehatan mental siswa.
Implementasi Pengelolaan Sampah Dengan 3R (Reduse, Reuse, Recycle) sebagai Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Akibat Sampah di Dusun Sigade Desa Nyatnyono Puji Lestari; Umi Setyoningrum; Liyanovitasari; Fatikha Rima Syifa; Fathiyatul Hikmah; Berliana Fatha
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3426

Abstract

Waste can have a bad impact on human health conditions. If waste is disposed of carelessly or piled up without proper management, it will cause various serious health impacts. Waste that is not treated will have a bad impact on human health. One of them improves good behavior in disposing of garbage by removing garbage cans made from materials that are easy to get around, namely bamboo. The purpose of making waste from bamboo is to reduce scattered waste. This community service activity will be carried out on July 26, 2024. The target of this activity is the people of Sigade Hamlet, Nyatnyono Village. The methods used in this activity are discussions, questions and answers, demonstration lectures, and direct practice by residents. The media used are powerpoint, leaflets, and educational videos about 3R. This activity is carried out in three stages, namely the first stage of preparation for licensing, preparing media for pre-test, and conducting waste management with 3R. The second stage is implementation, namely the delivery of material on waste management with 3R and demonstrating the creation of waste cans by involving the surrounding community. Furthermore, the last stage is evaluation by conducting a test post on the community. The results of the measurement showed that the community's knowledge before being educated about 3R waste management with good results was 5.6%, for sufficient results as much as 72.2%, and results and results were less as much as 22.2%. In addition, for the results after being educated with good results of 44.4%, and for sufficient results of 55.6%,. It is hoped that the people of Sigade Hamlet can implement waste management in the 3R way, namely reduce reuce and recyle.   ABSTRAK Sampah dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa adanya pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai macam dampak kesehatan yang serius. Sampah yang tidak diolah akan mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Salah satu meningkatkan perilaku yang baik dalam membuang sampah dengan pembautan tempat sampah yang terbuat dari bahan yang mudah didapatkan disekitar yaitu bambu. Tujuan pembuatan sampah dari bambu ini untuk mengurangi limbah sampah yang berserakan. kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini di laksanakan pada tanggal 26 Juli 2024. Untuk sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Dusun Sigade, Desa Nyatnyono. Metode yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah diskusi, tanya jawab, ceramah demonstrasi, dan praktik langsung oleh warga. Media yang di gunakan yaitu powerpoint, leaflet, dan video edukasi tentang 3R. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap pertama persiapan melakukan perijinan, menyiapkan media melakukan pre test, dan melakukan pengelolaan sampah dengan 3R. Tahap kedua yaitu pelaksanaan yaitu penyampaian materi tentang pengelolaan sampah dengan 3R dan mendemostrasikan pembuatan tempat sampah dengan melibatkan masyarakat sekitar. Selanjutnya tahap terakhir yaitu evaluasi dengan melakukan pos tes pada masyrakat. Hasil dari pengukuran bahwa pengetahuan Masyarakat sebelum diberi edukasi mengenai pengelolaan sampah 3R dengan hasil baik sebanyak 5,6%, untuk hasil cukup sebanyak 72,2%, hasil dan hasil kurang sebanyak 22,2%. Selain itu untuk hasil setelah diberi edukasi dengan hasil baik sebanyak 44,4%, dan untuk hasil cukup sebanyak 55,6%,. Di harapkan masyarakat Dusun Sigade dapat menerapkan pengelolaan sampah dengan cara 3R yaitu reduce reuce dan recyle.
Menuju Lansia Sehat Bugar Jiwa Raga dengan Kombinasi Program S-CREEM KETAN, PENTOL, dan YOJASUKE Suwanti; Liyanovitasari; Wulansari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3448

Abstract

The large number of hypertension sufferers in Krajan Village, the low level of health screening for the elderly, the lack of health education related to hypertension in the elderly can influence delays in treating hypertension and even lead to the risk of uncontrolled hypertension. This can increase the risk of complications such as stroke. The aim of this community service is to increase the literacy and skills of the elderly regarding the management of hypertension through a combination of the S-CREEM KETAN (Health Care Community Screening), PENTOL (Cultivation of Toga for the Elderly) and YOJASUKE (Yoga and Walking) programs to achieve mental health,  fitness for the elderly. This program is in accordance with the partners' vision, namely improving the health welfare of the elderly. Service methodology through Community-Based Participatory Research (CBPR). The activity consists of four stages: The first stage, health screening includes checking blood pressure, checking body height, checking random blood sugar, and checking body composition with the TANITA scale. The second stage, education regarding the benefits of Moringa leaves and planting Moringa trees. The third stage, training yoga chairs for the elderly. The fourth stage, a relaxing healthy walk. A total of 20 elderly people were actively involved in the activities. The results obtained from this combination of activities can increase elderly people's literacy based on measurement use questionaire and surve about the importance of health screening, increase literacy about the benefits of Moringa leaves, have knowledge and yoga chair skills and be able to do healthy walking. The conclusion from this service activity is that there is an increase in the literacy and skills of the elderly in knowledge and management of hypertension.   ABSTRAK Banyaknya penderita hipertensi di Dusun Krajan, rendahnya skrining kesehatan pada lansia, minimnya pendidikan kesehatan terkait penyakit hipertensi pada lansia dapat mempengaruhi keterlambatan dalam penanganan hipertensi dan bahkan akan beresiko ke hipertensi tidak terkontrol. Hal ini dapat meningkatkan resiko ke komplikasi seperti stroke. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan literasi dan ketrampilan lansia tentang penanganan hipertensi melalui kombinasi program S-CREEM KETAN (Screening Masyarakat Peduli Kesehatan), PENTOL (Penanaman Toga untuk Lansia) dan YOJASUKE (Yoga dan Jalan Sehat Santai) untuk mencapai lansia sehat bugar jiwa dan raga. Program ini sesuai dengan visi mitra yaitu meningkatkan kesejahteraan kesehatan lansia. Metodologi pengabdian  melalui Community-Based Participatory Research (CBPR). Kegiatan terdiri dari empat tahap: Tahap pertama, skrining kesehatan meliputi cek tekanan darah, cek tinggi badan, cek gula darah sewaktu, dan cek body composition dengan timbangan merk TANITA. Tahap kedua, edukasi pengenalan manfaat daun kelor dan penanaman pohon kelor. Tahap ketiga, melatih yoga chair pada lansia. Tahap keempat, jalan sehat santai. Sebanyak 20 lansia dilibatkan aktif dalam kegiatan. Hasil yang didapatkan dengan kegiatan  kombinasi tersebut lansia bisa mengalami peningkatan literasi berdasarkan pengukuran dengan kuesioner dan survei tentang pentingnya skrining kesehatan, meningkatnya literasi tentang manfaat daun kelor, memiliki pengetahuan dan ketrampilan yoga chair serta mampu melakukan jalan sehat. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adanya peningkatan literasi dan ketrampilan lansia dalam pengetahuan dan penanganan hipertensi.
Peningkatan Peranan Kader Kesehatan dalam Pelaksanaan Posyandu Integrasi Layana Primer (ILP) di Dusun Tegalrejo Desa Lerep Kabupaten Semarang Setyoningrum, Umi; Liyanovitasari; Neency Aryanti3
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i1.4062

Abstract

supporting promotive and preventive efforts, particularly in realizing the Integrated Primary Service (ILP). However, the implementation of ILP at the Posyandu level still faces various challenges, especially related to the role of health cadres. Based on a preliminary study conducted in February 2025 in Tegalrejo Hamlet, Lerep Village, Semarang Regency, it was found that out of 15 active cadres, only 6 people (40%) fully understood the ILP concept, and only 4 people (26.7%) routinely carried out recording and reporting according to ILP standards. The survey results also showed that only 33% of Posyandu activities had integrated maternal and child health services, immunization, nutrition, and non-communicable diseases comprehensively. This activity aims to improve the capacity and role of health cadres in implementing ILP-based Posyandu through structured training and mentoring. Method: The method used was health education through counseling, participatory training, hands-on practice, and evaluation with pre-test and post-test. This activity was carried out over three weeks and involved all active cadres in Tegalrejo Hamlet.The activity showed an increase in the average cadre knowledge score from 59.3 (pre-test) to 85.7 (post-test). In addition, 80% of cadres showed improved skills in conducting simple screenings, service recording, and public education. Participatory-based training and intensive mentoring can effectively improve the capacity of cadres in implementing ILP-based Posyandu. Recommendation: This activity recommends continuous support from the Community Health Center (Puskesmas), village government, and strengthening the monitoring and evaluation system for cadres to ensure optimal and sustainable ILP implementation.   ABSTRAK Pelaksanaan Posyandu sebagai bagian dari pelayanan kesehatan tingkat dasar memiliki peran vital dalam mendukung upaya promotif dan preventif, terutama dalam mewujudkan Integrasi Layanan Primer (ILP). Namun, implementasi ILP di tingkat posyandu masih menghadapi berbagai kendala, khususnya terkait peran kader kesehatan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada Februari 2025 di Dusun Tegalrejo, Desa Lerep, Kabupaten Semarang, diketahui bahwa dari 15 kader aktif, hanya 6 orang (40%) yang memahami secara menyeluruh konsep ILP, dan hanya 4 orang (26,7%) yang rutin melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai standar ILP. Hasil survei juga menunjukkan bahwa hanya 33% dari kegiatan posyandu telah mengintegrasikan layanan kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi, serta penyakit tidak menular secara menyeluruh. kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan peran kader kesehatan dalam pelaksanaan Posyandu ILP melalui pelatihan dan pendampingan yang terstruktur. yang digunakan adalah pendidikan kesehatan melalui penyuluhan, pelatihan partisipatif, praktik langsung, dan evaluasi dengan pre-test dan post-test. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga minggu dan melibatkan seluruh kader aktif di Dusun Tegalrejo. kegiatan menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan kader dari nilai rata-rata 59,3 (pre-test) menjadi 85,7 (post-test). Selain itu, 80% kader menunjukkan peningkatan keterampilan dalam melakukan skrining sederhana, pencatatan pelayanan, dan edukasi kepada masyarakat. dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan berbasis partisipatif dan pendampingan intensif dapat meningkatkan kapasitas kader dalam menjalankan peran pada pelaksanaan Posyandu ILP secara efektif. Rekomendasi kegiatan ini adalah perlunya dukungan berkelanjutan dari Puskesmas, pemerintah desa, serta penguatan sistem monitoring dan evaluasi kader agar implementasi ILP dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.