Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SENI PERTUNJUKAN WAYANG ORANG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA PERKOTAAN - TINJAUAN KONSEP EXPERIENCE ECONOMY Diyah Setiyorini, Heri Puspito; Bayu Mukti, Artin
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.856 KB)

Abstract

Transformasi perkembangan ekonomi telah beralih menuju experience economy. Tahap transformasi diawali dari tahap ekonomi agraria menjadi ekonomi industry, menuju ekonomi jasa, dan saat ini berada pada tahap ekonomi pengalaman. Tahap experience economy, ditunjukan melalui interaksi aktif antara konsumen dengan produsen sehingga membentuk pengalaman yang berkesan dalam mengkonsumsi/mengkonsumir suatu produk/jasa. Makalah ini berisi tinjauan konseptual pengelolaan seni pertunjukan tradisional wayang orang sebagai wujud dari ”experience economy” yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisata perkotaan. Pembahasan didasari oleh konsep dimensi ”experience” yang dirintis oleh Pine & Gilmore (1999) dalam Ho & Tsai (2010) yang terdiri dari 1) entertainment, 2) education, 3) escapist, dan 4) aestheticism. Hal ini juga dikembangkan oleh beberapa ahli lainnya. Hasil pembahasan diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan seni pertunjukan sebagai daya tarik wisata yang dapat meningkatan kesehajteraan masyarakat secara ekonomi, dan juga mendukung pelestarian budaya dan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Kata Kunci: experience economy, seni pertunjukan, daya tarik wisata perkotaan
SENI PERTUNJUKAN WAYANG ORANG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA PERKOTAAN - TINJAUAN KONSEP EXPERIENCE ECONOMY Diyah Setiyorini, Heri Puspito; Bayu Mukti, Artin
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.856 KB)

Abstract

Transformasi perkembangan ekonomi telah beralih menuju experience economy. Tahap transformasi diawali dari tahap ekonomi agraria menjadi ekonomi industry, menuju ekonomi jasa, dan saat ini berada pada tahap ekonomi pengalaman. Tahap experience economy, ditunjukan melalui interaksi aktif antara konsumen dengan produsen sehingga membentuk pengalaman yang berkesan dalam mengkonsumsi/mengkonsumir suatu produk/jasa. Makalah ini berisi tinjauan konseptual pengelolaan seni pertunjukan tradisional wayang orang sebagai wujud dari ”experience economy” yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisata perkotaan. Pembahasan didasari oleh konsep dimensi ”experience” yang dirintis oleh Pine & Gilmore (1999) dalam Ho & Tsai (2010) yang terdiri dari 1) entertainment, 2) education, 3) escapist, dan 4) aestheticism. Hal ini juga dikembangkan oleh beberapa ahli lainnya. Hasil pembahasan diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan seni pertunjukan sebagai daya tarik wisata yang dapat meningkatan kesehajteraan masyarakat secara ekonomi, dan juga mendukung pelestarian budaya dan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Kata Kunci: experience economy, seni pertunjukan, daya tarik wisata perkotaan
PELATIHAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN SOSIAL DALAM RANGKA PENGURANGAN ANGKA KEMISKINAN EKSTREM NASIONAL DI KABUPATEN PEMALANG Eko Nur Wahyudi; Yunus Anis; Artin Bayu Mukti; Riza Radyanto
Intimas Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi dan Industri Unisbank

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.079 KB) | DOI: 10.35315/intimas.v2i2.9018

Abstract

Angka kemiskinan khususnya di Indonesia relatif masih tinggi, bahkan di beberapa wilayah mengalami kemiskinan ekstrem, yaitu mereka yang mempunyai pendapatan sebesar Rp. 11.941,1 per kapita per hari, atau dapat dikatakan bahwa ketika pengeluaran penduduk di bawah Rp 11.941,1 per kapita per hari maka penduduk tersebut dikatakan penduduk miskin ekstrem. Bukan hanya tugas pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) saja melalui Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) untuk mengatasi hal tersebut tetapi juga institusi terkait dan masyarakat. Untuk itulah maka dijalin kerjasama antara Kemensos dan Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang melalui inkubator Semai Bisnis Sukses (SBS) untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem di wilayah Kabupaten Pemalang. Kegiatan yang diadakan diantaranya pemetaan warga dan wilayah, pemberian motivasi untuk berwirausaha, pencatatan keuangan sederhana serta pemasaran menggunakan perangkat digital. Khusus mengenai pemasaran, maka dibuatlah web yang menampilkan informasi tentang usaha mereka, dengan harapan usahanya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dengan adanya kegiatan tersebut maka ke depan angka kemiskinan ektrim akan menurun seiring dengan berkembangnya wirausaha di masyarakat
Implementation of promotion mix in increasing sales at Janji Jiwa Coffee Volume 841 Mukti, Artin Bayu; Pertiwi, Ani; Rosyid, Azis Nur
Journal of Gastro Tourism Vol. 2 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Surya Hijau Manfaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52465/jogasto.v2i1.264

Abstract

This research aims to identify the application of the promotion mix at Janji Jiwa Coffee Shop Volume 841. This research uses descriptive qualitative research and data source collection with observation and in-depth interview method. The informant is the manager and owner of Janji Jiwa Coffee Shop Volume 841. Findings of this research indicate that Janji Jiwa Coffee Shop Volume 841 applies four promotion mix variables from the five existing variables. (i) Advertising using paid promote, billboards and banners. (ii) Personal selling by fostering good relations by coming directly to the house. (iii) Direct marketing, in collaboration with grabfood and gofood. (iv) Sales promotion with bonus vouchers, free coffee milk vouchers, and shopeepay cashback vouchers.
PENDAMPINGAN PENGGUNAAN APLIKASI SIASET UNTUK KOPERASI DESA WISATA CANDIREJO MAGELANG Hardiyanti, Widhian; Mulyani, Sri; Mukti, Artin Bayu; Retnowati, Retnowati
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i3.50888

Abstract

Digital transformation plays a key role in the development of the local economy. Candirejo Tourism Village in Magelang is a tourism destination rich in natural and cultural potential. However, the challenge to effectively utilize this potential is the lack of application of modern technology. The use of the SIASET (System Administration and Assets) application was initiated as an effort to improve the performance of Candirejo Village Tourism Cooperative (KDWC) Magelang. This community service programme aims to implement the use of SIASET with a mentoring approach in KDWC Magelang. Through collaboration between academics, students and KDWC, this programme aims to link technology with cooperative needs and improve digital literacy among cooperative members. The mentoring method consists of training, guidance and socialization related to the use of the SIASET application. In addition, the mentoring is carried out taking into account the unique characteristics of KDWC, ensuring that the approach is appropriate to the social and cultural context of the village. The results of this community service programme show a significant impact on the use of the SIASET application. Through intensive mentoring, KDWC members have improved their understanding of the technology and how to integrate it into their daily activities. KDWC's administrative efficiency improved through more structured and transparent financial management.Konteks globalisasi dan perkembangan teknologi, transformasi digital memiliki peran kunci dalam memajukan sektor ekonomi lokal. Desa Wisata Candirejo di Magelang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang kaya akan potensi alam dan budaya. Namun, tantangan untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan efektif muncul akibat kurangnya penerapan teknologi modern. Penggunaan aplikasi SIASET (Sistem Informasi dan Administrasi Koperasi) telah diinisiasi sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja Koperasi Desa Wisata Candirejo. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mewujudkan penerapan aplikasi SIASET dengan pendekatan pendampingan di Koperasi Desa Wisata Candirejo Magelang. Melalui kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan pihak desa, program ini bertujuan untuk menghubungkan teknologi dengan kebutuhan koperasi serta meningkatkan literasi digital di kalangan anggota koperasi. Metode pendampingan terdiri dari pelatihan, bimbingan, dan sosialisasi terkait penggunaan aplikasi SIASET. Selain itu, pendampingan dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik unik dari Koperasi Desa Wisata, memastikan bahwa pendekatan yang diambil sesuai dengan konteks sosial dan budaya desa. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini menunjukkan dampak yang signifikan dalam penerapan aplikasi SIASET. Melalui pendampingan yang intensif, anggota koperasi mengalami peningkatan dalam pemahaman mereka terhadap teknologi dan cara mengintegrasikannya dalam aktivitas sehari-hari. Efisiensi administrasi koperasi meningkat melalui pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur dan transparan.
Peningkatan Kapasitas Dalam Pemasaran Dan Promosi Pokdarwis Srikandi Kelurahan Tinjomoyo Semarang Melalui Bimbingan Teknis Manajemen Tata Kelola Nungki Pradita; R Basiya; Artin Bayu Mukti
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT NIAN TANA Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana
Publisher : Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59603/jpmnt.v1i4.124

Abstract

The role of Pokdarwis in carrying out the development of an area is considered strategic in building equal distribution of welfare for local communities. Pokdarwis Srikandi, which is based in the Tinjomoyo sub-district area of Semarang, is expected to be able to develop the potential of its area into tourism business activities that can revive the economy of the people in the area. With the average management and members having different educational backgrounds, the Pokdarwis management must work hard to continue to equip and improve the abilities of its members, especially in governance management. The form of Governance Management Technical Guidance activities includes lectures on Pokdarwis Governance, with material related to financial management, marketing and promotion of tourism products provided. Capacity and Capability Improvement Implementation of financial administration training is carried out by creating simple financial reports and directly practicing the process of recording the organization's income and expenditure transactions. Governance management capabilities are needed to realize sustainable tourism management in the Tinjomoyo Village area, especially in administrative and financial management
PENGARUH PENERAPAN SAPTA PESONA DAN MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG (STUDI KASUS PADA TAMAN KYAI LANGGENG ECOPARK MAGELANG) Artin Bayu Mukti; Widhian Hardiyanti; Sri Yulianto Fajar Pradapa; Wahyu Mafatikhul Aulia
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 6: Januari 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan Sapta Pesona dan kualitas layanan wisata terhadap kepuasan pengunjung di TKL Ecopark Magelang. Sapta Pesona, yang mencakup aspek Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan, diadopsi sebagai panduan meningkatkan kualitas destinasi wisata. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan pengumpulan data melalui survei kuesioner yang melibatkan 113 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik Sapta Pesona maupun kualitas layanan wisata memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan pengunjung. Nilai korelasi antara variabel-variabel ini menunjukkan hubungan yang kuat, di mana penerapan Sapta Pesona terbukti berkontribusi lebih besar terhadap peningkatan kepuasan pengunjung dibandingkan dengan layanan wisata. Dengan demikian, optimalisasi penerapan Sapta Pesona dan peningkatan layanan wisata direkomendasikan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung secara berkelanjutan di TKL Ecopark Magelang.
PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS KARYAWAN WISATA PT. PRPP JAWA TENGAH Artin Bayu Mukti; Wahyu Mafatikhul Aulia; Aziz Nur Rosyid
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 4 (2022): Oktober : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.824 KB) | DOI: 10.56910/safari.v2i4.197

Abstract

Tenaga kerja pada Grand Maerakaca, PT.PRPP Jawa Tengah mempergunakan masyarakat setempat, namun tidak disertai dengan keterampilan yang cukup dari masyarakat setempat. Tingkat kunjungan yang baik perlu diimbangi dengan pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan. Kurangnya kualitas SDM terlihat dari tenaga kerja yang dibutuhkan pada Grand Maerakaca, PT. PRPP yang terutama di bagian wisata. Dengan latar pendidikan bukan pendidikan pariwisata maka pihak pengelola harus bekerja keras untuk terus membekali dan meningkatkan kemampuan karyawannya khususnya pada level pelaksana karena merekalah ujung tombak perusahaan dalam memeberikan pelayanan terhadap tamu. Permasalahan di Unit Grand Maerakaca antara lain kurangnya SDM bidang pariwisata baik dari sisi kuantitas maupun kualitas dan kurangnya pemahaman karyawan terhadap arti pariwisata dan pelayanan kepada tamu. Solusi yang ditawarkan adalah dengan mengadakan workshop peningkatan kapasitas dan kapabilitas karyawan wisat . Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu Observasi, Focus Group Discussion dan Pendidikan dan Pelatihan. Secara keseluruhan dari kegiatan Workshop peningkatan kapasitas dan kapabilitas karyawan wisata di PT.PRPP Jawa Tengah yang telah dilaksanakan, partisipasi peserta (khalayak sasaran) menyatakan puas dan antusias. Peserta(khalayak sasaran) juga berharap di tahun berikutnya akan ada kegiatan berkelanjutan guna menambah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi para karyawan.
Digital Hospitality Paradox: Analyzing Food and Beverage Service VS. Mobile Or-Dering Star Hotel Staff Interactions : (Semawis – All Day Dinning X Hotel Semarang) Aninda Wijayanti; Artin Bayu Mukti; Dita Aulia Rachma Nurul Farida
Green Inflation: International Journal of Management and Strategic Business Leadership Vol. 2 No. 3 (2025): August : Green Inflation: International Journal of Management and Strategic Bus
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/greeninflation.v2i3.509

Abstract

The hospitality industry is experiencing rapid digital transformation, particularly with the widespread adoption of mobile ordering platforms in food and beverage services. This study seeks to examine how the use of a mobile ordering application affects staff–guest interactions at Semawis All-Day Dining, X Hotel Semarang. Employing a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, participant observation, and documentation. The findings demonstrate that the integration of mobile ordering has significantly reshaped patterns of engagement between employees and guests, shifting from service approaches that emphasize relational warmth, friendliness, and emotional connection to those prioritizing efficiency, accuracy, and practicality. Although this system improves operational effectiveness, many employees feel that opportunities to establish deeper bonds with visitors are reduced, while senior staff frequently report experiencing technostress due to the pressure of adapting to new technologies. Consequently, the quality of personalized service and the traditional “human touch” in hospitality is gradually declining, even though efficiency levels have increased. To mitigate these challenges, hotels implement flexible strategies such as hybrid service models, combining technology-driven efficiency with face-to-face interaction to preserve the essence of hospitality. The research underscores the importance of considering relational, cultural, and psychosocial dimensions when implementing digital transformation in hotels. It concludes that successful integration of mobile ordering relies not only on operational convenience but also on strengthening technological literacy, providing continuous training, and adopting a human-centered service orientation. By balancing innovation with human values, hotels can maximize digital benefits while maintaining authentic hospitality experiences that remain memorable and meaningful for guests.