Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

MEMBEDAH MAKNA TEMAN MURNI DALAM IKLAN BEAR BRAND (Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Iklan Bear Brand Versi ‘Teman Murni’) Yusanto, Freddy
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.713 KB)

Abstract

AbstrakSebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pengaruh manusia lain. Karena padadasarnya didalam diri manusia ada dorongan untuk berhubungan dengan orang lain.Hal inilah yang membuat nilai sosial pertemanan sangat sering kita jumpai dalam kehidupankita. Pertemananpun seringkali menjadi tema utama dalam sebuah iklan komersil, seperti iklanBear Brand yang menjadikan “Teman Murni” sebagai tagline nya. Betapa seorang teman murnimenjadi sebuah kekuatan yang mampu membuat seseorang mampu bertahan dalam menghadapicobaan hidup.Analisa ini menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk membedah tandatandayang ditampilkan dalam iklan secara konotasi, denotasi dan mitos. Kemudian penulis jugamenggunakan komunikasi kinesik untuk membedah tanda yang berada pada ranah facial sign,gesture serta body posture.Kesimpulan dari analisa ini, level denotasi yang ditampilkan ‘meminjam’ moment yangsedang muncul pada saat itu, yaitu tahun baru Imlek. Sedangkan pada level konotasi, tanda yangditampilkan didukung oleh komunikasi kinesik yang baik sehingga makna teman murni sebagairepresentasi teman sejati tersaji dengan baik dalam iklan ini. Iklan ini mencoba mendekonstruksimakna sebuah kesuksesan. Sukses tidak cukup dengan materi yang berlimpah, sukses yangsebenarnya adalah bagaimana kita menyikapi secara positif pencapaian yang telah kita raih,menikmati dan mensyukurinya. Sukses yang sebenarnya adalah ketika kita dapat membahagiakanorang-orang disekitar kita dan ‘teman murni’ adalah bagian dari proses untuk mencapai sebuahkesuksesan.Kata Kunci: Iklan, Makna, Teman Murni, Semiotika Roland Barthes.
Fotografi sebagai Media Kreativitas Anggota Dekranasda Jawa Barat untuk Memasarkan Produk Unggulannya Haqqu, Rizca; Nugrahani, Rah Utami; Nurfebiaraning, Sylvie; Yusanto, Freddy
Altruis: Journal of Community Services Vol 1, No 3 (2020): Altruis
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/altruis.v1i3.12323

Abstract

 Pengabdian banyarakat dengan mitra sasar pelaku UKM yang tergabung dalam anggota Dekranasda Jawa Barat bertujuan untuk memberikan transfer knowledge. Adapun pelatihan yang diberikan adalah memberikan wawasan tentang fotografi dan pemasaran melalui media sosial. Pelatihan  ini  dilakukan  dengan  konsep  workshop fotografi  dengan  materi  seperti  komposisi, shot size, pengenalan  metode  pemotretan  objek,  prinsip  dan  teknik  untuk  melakukan  setting    eksposure  pada  kamera  yang  akan  dipakai,  teknik  pencahayaan  (lighting),  pemilihan properti  yang  tepat  untuk  meningkatkan  nilai  sebuah produk  hingga trik  memotret  produk  dengan  kualitas profesional  namun  dengan  perangkat  seadanya  seperti  smartphone  ataupun  camera  pocket.  Dengan pelatihan  ini,  diharapkan  peserta  mampu  meningkatkan  kualitas  foto  produk  mereka  sehingga  mampu menarik  lebih  banyak  calon  pembeli  yang  berimbas  pada  pengingkatan  penghasilan  para  anggota  UKM Dekranasda Jawa Barat dalam menjalankan bisnis onlinenya. antusiasme para pelaku UKM untuk mendapatkan ilmu tentang fotografi dan pemasaran online sangat tinggi. Rata-rata materi yang disampaikan mudah dipahami dan dapat dipalikasikan secara langsung.  Dengan kata lain pelatihan yang diberikan efektif meningkatkan kualitas foto produk sehingga akan berdampak pada naiknya jumlah minat pembeli.
Membedah Komodifikasi Isi Pesan Mini Drama Line “Nic And Mar” (Analisis Semiotika John Fiske Terhadap Mini Drama Line) Indra Hutami; Freddy Yusanto; Catur Nugroho
SIMULACRA: JURNAL SOSIOLOGI Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/sml.v1i1.4988

Abstract

Mobile mini drama of the Line is a mini-series that narrate the characters who play a part in a story which has drama genre. One of them is a mobile mini drama Line "Nic and Mar" designed to meet the needs of the people of Indonesia will of entertainment that can be enjoyed anytime, anywhere for free just by using the gadget. However, the facts behind their mobile mini dramas which incidentally can be enjoyed free, able to bring great benefits in terms of economy for the media Line. Researchers interested in studying this phenomenon because the researchers identified that there has been a process of commodification and wanted to know what kind of shape the commodification. The purpose of this research is to determine how to shape the content of the message commodification Mini Drama Line "Nic and Mar". The approach of the research is qualitative, uses a semiotic analysis to analyze the research object. The data analysis technique is based from “The Codes of Television” by John Fiske. The research result is in Mini Drama Line "Nic and Mar" there are audio aspect and visual aspect that formed by videography techniques so that it becomes a spectacle, but the signs are there in processed into a product so that the scene in this drama mini formed into commodities. The function changed, initially the storyline is used for forming part mini-drama story, now the storyline also serves as a exchange rate.
ANALISIS KONSEP DIRI SISWI-SISWI PENYANDANG TUNARUNGU DAN TUNAWICARA SLB NEGERI CICENDO BANDUNG Dina Khairani; Freddy Yusanto; Berlian Primadani Satria Putri
Manajemen Komunikasi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol.2 No.1 Oktober 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.365 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v2i1.12038

Abstract

Dalam komunikasi interpersonal, konsep diri seseorang akan mempengaruhi tingkah lakunya. Dari tingkah laku ini, kita dapat melihat apakah seseorang tersebut memiliki konsep diri positif ataukah memiliki konsep diri negatif. Pengamatan untuk mengetahui kecenderungan positif atau negatif dari konsep diri dilakukan kepada siswi-siswi penyandang tunarungu dan tunawicara SLB Negeri Cicendo Bandung menggunakan metode penelitian kualitatif, studi deskriptif. Data primer didapatkan melalui observasi terang-terangan dan tersamar, dan wawancara semiterstruktur kepada informan kunci dan significant others. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan kunci tidak dapat dinyatakan secara utuh memiliki konsep diri positif maupun konsep diri negatif, karena saat memenuhi satu ciri-ciri konsep diri positif, belum tentu seseorang memenuhi semua ciri-ciri konsep diri positif, dan jika salah satu ciri-ciri konsep diri positif tidak terpenuhi, belum tentu semua ciri-ciri konsep diri positif tidak dapat terpenuhi.
MAKNA PESAN EDUKATIF SEBAGAI LITERASI DIGITAL DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT VERSI #WAKTUNYAKITA KERJASAMA NET TV Salsabila Perdita Putri; Freddy Yusanto
Dialektika Vol 6 No 1 (2019): Vol.6 No.1 (2019) Maret
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.915 KB)

Abstract

Social problems are currently a concern that has a major impact on the lives of Indonesians. One way to prevent social problems with ILM on television. One of them is ILM version #waktunyakita kerja sama which aired on Net TV. From the message conveyed in the advertisement, it appears that ILM is one of the digital literature because ILM has a message delivered to audiences, one of which is education. Value education is an educational message that guides audiences to not only get caught in educational materials. Researchers analyzed the clasped video into six scenes and analyzed using Roland Barthes's semiotics and divided them into denotations, connotations and myths. The results show that the ILM version of #waktunyakita kerja sama display the value of social, moral and cultural education messages contained in the ad.
REPRESENTASI TOLERANSI KEBERAGAMAN UMAT BERAGAMA DALAM FILM GOOGLE NGULIK RAMADHAN-SATU DALAM KITA (ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE) Fiqie Lavani Melano; Freddy Yusanto
Dialektika Vol 6 No 1 (2019): Vol.6 No.1 (2019) Maret
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is an archipelagic country full of wealth and diversity of cultures, races, ethnic groups, beliefs, religions, and many others. Although full of cultural diversity, Indonesia remains one according to its slogan, Bhineka Tunggal Ika which means "though different but still one". Seeing through the phenomenon that occurs at this time, Indonesia, which has six religions that had functioned as a unifying not infrequently become an element of conflict. Some religious people feel that their religion is the most correct, the most kind and the most acceptable, with that thought followed by the ego of each individual, then there is a conflict between religious people. Researchers are interested in how religious diversity values and tolerance are represented in the movie Google Ngulik Ramadhan - Satu Dalam Kita. With the current phenomenon, researchers feel the audience needs to apply the values of tolerance to life. This study uses a qualitative approach by using semiotics analysis to analyze the object under study. The data analysis technique is based on John Fiske's theory of "The Codes of Television". From the results of this study can be concluded that the researchers analyze that there is an ideology behind this mini drama. In the movie Google Ngulik Ramadan - One In We pluralism seen trying to be represented by Rudi Soedjarwo as a director. Pluralism is how sincerity in every human being to accept the diversity that exists.
MEMBEDAH MAKNA TEMAN MURNI DALAM IKLAN BEAR BRAND (Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Iklan Bear Brand Versi ‘Teman Murni’) Freddy Yusanto
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.713 KB) | DOI: 10.12928/channel.v5i2.7975

Abstract

AbstrakSebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pengaruh manusia lain. Karena padadasarnya didalam diri manusia ada dorongan untuk berhubungan dengan orang lain.Hal inilah yang membuat nilai sosial pertemanan sangat sering kita jumpai dalam kehidupankita. Pertemananpun seringkali menjadi tema utama dalam sebuah iklan komersil, seperti iklanBear Brand yang menjadikan “Teman Murni” sebagai tagline nya. Betapa seorang teman murnimenjadi sebuah kekuatan yang mampu membuat seseorang mampu bertahan dalam menghadapicobaan hidup.Analisa ini menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk membedah tandatandayang ditampilkan dalam iklan secara konotasi, denotasi dan mitos. Kemudian penulis jugamenggunakan komunikasi kinesik untuk membedah tanda yang berada pada ranah facial sign,gesture serta body posture.Kesimpulan dari analisa ini, level denotasi yang ditampilkan ‘meminjam’ moment yangsedang muncul pada saat itu, yaitu tahun baru Imlek. Sedangkan pada level konotasi, tanda yangditampilkan didukung oleh komunikasi kinesik yang baik sehingga makna teman murni sebagairepresentasi teman sejati tersaji dengan baik dalam iklan ini. Iklan ini mencoba mendekonstruksimakna sebuah kesuksesan. Sukses tidak cukup dengan materi yang berlimpah, sukses yangsebenarnya adalah bagaimana kita menyikapi secara positif pencapaian yang telah kita raih,menikmati dan mensyukurinya. Sukses yang sebenarnya adalah ketika kita dapat membahagiakanorang-orang disekitar kita dan ‘teman murni’ adalah bagian dari proses untuk mencapai sebuahkesuksesan.Kata Kunci: Iklan, Makna, Teman Murni, Semiotika Roland Barthes.
Simbol Illuminati dalam Video Klip Winda Yunita Lestari; Freddy Yusanto
ProTVF Vol 3, No 1 (2019): March 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.858 KB) | DOI: 10.24198/ptvf.v3i1.20939

Abstract

Illuminati merupakan kelompok elit yang memiliki pertalian darah dan memiliki tujuan untuk mengalihkan manusia dari jalan Tuhan dan menaklukkan manusia dengan cara-cara yang canggih untuk mengendalikan pikiran (yaitu media massa, pendidikan, kebebasan seksual, migrasi, keberagaman, dll). Salah satu strateginya adalah penghancuran agama-agama besar diseluruh dunia, peruntuhan monarki dan pemerintahan yang teratur, penghilangan patriotisme bangsa, penghapusan dan penguasaan terhadap ikatan keluarga. Salah satu penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat bernama Kesha Rose Sebert atau dikenal dengan nama panggung Ke$ha sengaja memasukkan unsur simbol-simbol Illuminati di dalam video klip-nya yang berjudul Die Young. Video klip ini mendapat perhatian lebih dari 138 juta viewers dan 3,4 Juta subscribe di seluruh dunia. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan semiotika John Fiske. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh John Fiske melalui kode-kode televisi yang terbagi ke dalam tiga level, yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar pemaknaan simbol-simbol Illuminati dalam video klip “Die Young”. Hasil penelitian pada level realitas, menunjukkan bahwa Ke$ha mencoba untuk mendekatkan diri pada penonton dengan memperlihatkan bentuk-bentuk simbol tersebut, ia mencoba untuk mengagungkan dan meninggikan simbol-simbol iluminati yang ada di video klip ini. Pada level representasi, simbol Illuminati digambarkan melalui penonjolan-penonjolan pada simbol iluminati agar lebih eye catchy, sehingga penonton bias merasakan kedekatan, dengan cara memunculkan simbol Illuminati sebagai bagian dari kekuatan, misteri dan keseriusan dalam kehidupan manusia. Sedangkan pada level ideologi, dapat disimpulkan bahwa kebebasan gaya hidup, sensualitas, anti kemapanan menjadi hak dari setiap individu dan mereka berhak untuk melakukan apapun yang mereka inginkan
Postkomodifikasi Media Sosial Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo dalam Perspektif Wacana Foucaldian Dudi Rustandi; Freddy Yusanto
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 5, No 2 (2021): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v5i2.14191

Abstract

Ahead of the 2024 election, some figures are familiar with mediating themselves with social media. The purpose of this study is to understand the persona and analyze the post-commodification of social media on Ridwan Kamil and Ganjar Pranowo's uploads through Michel Foucault's critical media discourse approach. The data collection technique uses textual observation techniques through the Instagram pages of the two figures. The results show that in the post-commodification perspective of social media, Ridwan Kamil and Ganjar Pranowo's uploads have content and relations with power. The discourses of these two figures have a strong relationship with the practice of management either as themselves or as public officials. The research impacts the theoretical output of practical activities carried out by political figures so that it can be a reference in learning critical communication in social media. Another effect, this analysis can contribute ideas and knowledge in the context of new media discourse that can be used as a reference in communication and media studies.
Penerangan Jalan Umum Energi Mandiri Untuk Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi periyadi .; Rini Hadayani; Anak Agung Gde Agung; Irna Yuniar; Dewi K Soedarsono; Freddy Yusanto
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Charity - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v2i1.2066

Abstract

Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan salah satu infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat guna mendukung aktifitas masyarakat di malam hari dan juga meningkatkan faktor keamanan pada daerah tersebut. Namun masih terdapat beberapa desa terpencil yang masih minim kecukupan akan penerangan jalan umum tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka diperlukan pembangunan penerangan jalan umum. Penerangan jalan umum yang akan dibangun menggunakan sumber energi mandiri dari solar panel sehingga tidak membebani desa dengan pembiayaan konsumsi listrik. Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu desa yang ada dalam gugus Unesco Global Geopark (UGG) di Palabuhanratu yang memiliki beberapa titik lokasi wisata di Jawa Barat selatan antara lain ; Cekdam Panyawangan, Curug Awang, Curug Tengah, Gunung Cupu/Puncak manik, Panenjoan. Sarana listrik baru masuk tahun 1997-1998 sehingga secara umum beberapa lokasi masih belum tersentuh listrik termasuk dilokasi wisata, antara lain masih belum tersedia penerangan jalan yang memadai sehingga dapat berdampak pada kerawanan sosial yang berdampak buruk pada Desa Taman Jaya. Dengan adanya sumber energi mandiri diharapkan, dapat mengurangi beban listrik untuk infrastruktur desa serta dapat membangkitkan perekonomian masyarakat disektor pariwisata disekitar lokasi yang dipasang PJU mandiri. Kondisi wilayah geografis untuk energi mandiri dari matahri sangat mendukung, karena wilayah di atas gunung, dan untuk jalan masih berada di area yang terkena matahari langsung.