Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ASTRA DAIHATSU CUSTOMER VIRTUAL EVENT’S SPECIAL EVENT STRATEGY BY PT. MAHA KREASI INDONESIA Jasmine Dewi Nabila; Dimas Satrio Wijaksono
The Indonesian Journal of Communication Studies Vol 14, No 1 (2021): The Indonesian Journal of Communication Studies
Publisher : Department of Communication Studies, Faculty of Social and Political Sciences Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/ijcs.v14i1.4780

Abstract

The spread of the Covid-19 pandemic in all parts of the world including Indonesia, resulted in most industrial sectors experiencing economic paralysis. Business people must do various ways to keep their business running and marketing activities carried out with innovations according to the situation. With all the limitations of movement, the emergence of various virtual events is a solution for marketing activities to keep going in this critical pandemic. Astra Daihatsu is one of the brands that is active in holding virtual events during the pandemic through PT. Maha Kreasi Indonesia as an alternative to their marketing activities during the pandemic. Customer virtual events are carried out to maintain Astra Daihatsu's communication with the community, and be active in continuing Astra Daihatsu's routine marketing activities, namely holding events. The purpose of this study was to identify the special event strategy implemented by PT. Maha Kreasi Indonesia as the organizer of the Astra Daihatsu virtual event. This study uses the theory of special event stages by Joe Goldblatt which consists of research, design, planning, coordination, and evaluation. The research method used is descriptive qualitative with a post-positivism paradigm and data collection was carried out by in-depth interviews, observative pastoral, documentation, and literature study. The results obtained explain the application of the special event stages in the implementation of the Astra Daihatsu virtual event by PT. Maha Kreasi Indonesia in carrying out its marketing activities.
KOMUNIKASI PEMASARAN PERUM PERHUTANI DALAM PROMOSI EKOTURISME KAWAH PUTIH Dimas Satrio Wijaksono
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 4 No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v4i2.1507

Abstract

Pengembangan pariwisata yang dilakukan dengan baik akan mampu menarik wisatawan domestik untuk datang, begitu pula dengan Kawasan Wisata Kawah Putih yang dikelola Perum Perhutani sebagai potensi wisata menarik dan mengalami peningkatan wisatawan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paradigma konstruksivis pada penelitian ini, Berdasarkan pendekatan tersebut, maka selanjutnya pisau analisis yang penulis gunakan adalah studi kasus. Sedangkan teori pendukung yang digunakan adalah teori integrasi informasi dan perubahan sikap dengan konsep-konsep komunikasi pemasaran. Dalam penelitian ini penulis melibatkan enam orang informan.. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa proses komunikasi pemasaran yang dilakukan Perum Perhutani dalam mempromosikan ekoturisme Kawah Putih berjalan efektif dengan menggunakan enam komponen promosi komunikasi pemasaran yaitu Advertising, Sales Promotion, Public Relation, Personal Selling, Direct Marketing dan Word Of Mouth
Representasi Kritik Sosial Kerusakan Lingkungan dalam Film Animasi Princess Mononoke Karya Hayao Miyazaki Rayna Radinka Laksonia; Dimas Satrio Wijaksono
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 6 No 1 (2022): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v6i1.4520

Abstract

Saat ini, masalah kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang ada di dunia. Sayangnya tidak semua orang menyadari bagaimana gentingnya permasalahan lingkungan yang saat ini terjadi. Oleh karena itu, film sebagai media penyampai pesan yang dapat diakses dengan mudah oleh berbagai kalangan, saat ini menjadi salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan maupun kritik sosial terhadap isu kerusakan lingkungan. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan film animasi Princess Mononoke karya Hayao Miyazaki yang menceritakan bagaimana Ashitaka, San dan hewan hutan lainnya berjuang untuk menyelamatkan hutan dari Lady Eboshi dan pasukannya yang ingin menguasai hutan demi keuntungan mereka sendiri. Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana karakter-karakter pada film ini merepresentasikan hal-hal yang dapat merusak lingkungan sebagai bentuk kritik sosial terhadap kerusakan lingkungan. Metode yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teori Semiotika John Fiske yang terbagi menjadi tiga level yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dari penelitian ini, diperoleh hasil yaitu kritik sosial terhadap kerusakan lingkungan dalam film Princess Mononoke diperlihatkan melalui kode ekspresi dan kode perilaku juga tindakan karakter pada level realitas, kemudian pada level representasi diperlihatkan melalui kode kamera dan dialog, lalu pada level ideologi, terlihat karakter pada film ini memiliki ideologi antroposentrisme. Kata Kunci: Film Animasi, Kerusakan Lingkungan, Kritik Sosial, Representasi, Semiotika
Pesan Moral dalam Drama Korea “It’s Okay not to be Okay” Dzannura Syahda; Dimas Satrio Wijaksono
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 6 No 1 (2022): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v6i1.4522

Abstract

Drama Korea I’ts Okay Not To Be Okay merupakan drama yang sempat ramai di masyarakat Korea dan Indonesia sesuai survei Nielsen Korea. Drama Korea ini mendapati rating puncak tertinggi dengan jumlah 7,6%. Dama Korea It’s Okay Not To Be Okay juga membawa persoalan mengenai kesehatan mental serta mencoba untuk mencari sisi lain dari pengidap autisme yang diperankan oleh tokoh Moon Sang-tae. Drama Korea ini juga mengemas ceritanya dengan baik menggunakan cerita bergenre romance untuk menarik perhatian lebih banyak seperti kebanyakan film atau drama bergenreromance yang populer di kalangan masyarakat. Seperti drama Korea yang sekarang banyak diminati oleh khalayak. Dalam drama Korea tidak hanya menceritakan mengenai percintaan, persahabatan atau permusuhan saja. Drama Korea tersebut juga mempunyai nilai dan pesan moral untuk khalayak yang menyaksikannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis semiotika Charles Sanders Peirce yaitu segitiga makna yang di dalamnya terdapat representament, object dan interpretant dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa drama Korea It’s Okay Not To Be Okay terdapat pesan moral di dalamnya yaitu berupa menghadapi trauma masa lalu, mempunyai simpati dan empati, kasih sayang orang tua, tidak berbohong, menerima dan menghargai perbedaan, jangan terjebak di zona nyaman, jangan egois, rendah hati, mengungkapkan emosi dan perasaan, hidup harus tetap berjalan, keterbukaan diri dan stigma negatif mengenai autisme. Kata Kunci: Drama Korea, Pesan moral, Semiotika Charles Sanders Peirce
Analisis Strategi Komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam Minat Mahasiswa Bergabung ke PT Telkom Indonesia Agustin, Cindy Karina; Wijaksono, Dimas Satrio
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 9 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.832 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i9.882

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Program Internship DDB Telkom dalam minat mahasiswa untuk bergabung ke PT Telkom Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian ini adalah strategi komunikasi yang dilakukan Program Internship DDB Telkom berhasil berjalan sesuai dengan tujuan utamanya yakni mewujudkan misi Telkom dalam mengembangkan talenta digital unggulan. Pada tahapan perencanaan, Program Internship DDB Telkom berhasil memilih sasaran dan media komunikasi yang tepat sehingga dapat maksimal mencapai tujuan program. Pada tahapan implementasi, program ini berhasil merealisasikan perencanaan yang telah dirancang yakni menjadi wadah atau platform mahasiswa dalam mengembangkan skill bekerja di perusahaan digital. Pada tahapan evaluasi, Program Internship DDB Telkom membuat rumusan tujuan program secara spesifik dan dapat diukur melalui metode-metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam mengambil keputusan selanjutnya.
PELATIHAN MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR UMKM MELALUI PENGEMBANGAN INOVASI DI MEDIA DIGITAL Ade Irma Susanty; Dimas Satrio Wijaksono; Indra Novianto Adibayu Pamungkas
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.692 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18539

Abstract

Tujuan dari adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan terkait kewirausahaan melalui Pelatihan Membangun Jiwa Entrepreneur Umkm Melalui Pengembangan Inovasi Di Media Digital. Pelatihan ini diberikan pada masyarakat sasar melalui program pengabdian masyarakat kerjasama antara Telkom University dengan Rumah Kreatif Bandung. Peserta yang hadir adalah Pelaku usaha mikro dimana berkontribusi dalam perekonomian masyarakat Indonesia. Metode yang digunakan dalam program ini adalah seminar sekaligus workshop. Peserta mengikuti dua pelatihan yaitu perencanaan untuk mencari modal dan presentasi. Peserta dipersiapkan bukan hanya siap secara proposal saja namun bisa mengomunikasikannya kepada pemilik modal. Hasil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat sasar mampu bersaing dan meyakinkan para pemilik modal untuk menginvestasikan dananya pada mereka. Hasil yang diperoleh dari peserta adalah strategi dalam hal menyusun pengajuan modal dan bagaimana menyampaikannya dalam berkomunikasi.Kata kunci : Kewirausahaan , komunikasi , modal, UMKM
PENINGKATAN KOMPETENSI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA BARAT DAN BANTEN DALAM PRODUKSI KONTEN DIGITAL PARIWISATA DI SOSIAL MEDIA Dimas Satrio Wijaksono; Rah Utami Nugrahani; Sylvie Nurfebiaraning; Pradipta Dirgantara
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.525 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i1.18434

Abstract

Pandemi Covid-19 dan himbauan physical distancing, membuat para pengelola destinasi wisata merasa kualahan dalam menghidupkan sektor pariwisata. Perum Perhutani Divre Jabar Bante mendukung secara khusus karena pihak Perum Perhutani Divre Jabar Banten memiliki beberapadaerah ekowisata yang menjadi kebanggan masyarakat Jawa Barat.. Berdasarkan wawancara kepadasalah satu volunteer Perum Perhutani Divre Jabar Banten, teridentifikasi beberapa kendala yangdialami dan dihadapi dalam rangka bertahan di tengah pandemi. Turunnya jumlah kunjunganwisatawan ke ekowisata yang dikelola Perum Perhutani Divre Jabar Banten membuat neracakeuangan Perum Perhutani Divre Jabar Banten menjadi defisit karena beban cost operasional yangharus ditanggung selama pandemi ini. Berdasarkan permasalahan dan potensi yang sudah diuraikandi atas, maka solusi yang bisa diterapkan adalah menyamakan persepsi masyarakat lebih dulumengenai urgensitas mempertahankan keberadaan Perum Perhutani Divre Jabar Banten sebagaisitus budaya Jawa Barat baik melalui media massa secara umum maupun langsung mengarah padapenggunaan social media khususnya Instagram dengan membuat kampanye social melalui videostorytelling dan kampanye komunikasi lingkungan. Hal ini bertujuan membuka awarenessmasyarakat mengenai kiprah Perum Perhutani Divre Jabar Banten memajukan kesenian dan budayakhas Jawa Barat serta menjadi kewajiban bagi masyarakat Indonesia untuk turut serta melestarikanbudaya bangsa. Kata kunci: kampanye social, videostorytelling, event virtual.
Pentingnya Pemahaman Videografi dan Sinematografi dalam Pembuatan Konten Audio Visual untuk Menunjang Era 4.0 Rizca Haqqu; Dimas Satrio Wijaksono; Dhafin Hafizh Rafiandi
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.046 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18662

Abstract

Berkembangnya teknologi di era 4.0 khususnya perkembangan multimedia sekarang semakin pesat. Multimedia merupakan hal yang berperan penting dalam penyediaan layanan informasi secara instan dan mudah sekaligus menghasilkan konten hiburan yang menarik dan informatif. Besarnya peran media tidak dapat terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Salah satu produk multimedia yang paling diminati ialah perkembangan video dan film. Aspek perkembangan video memiliki beragam infromasi konten yang berhubungan dengan industri. Dari umur anak-anak hingga orang tua, mereka berlomba lomba menyalurkan kreativitas, bakat, dan minatnya dalam memproduksi sebuah konten audio visual. Akan tetapi masih banyaknya masyarakat awam yang belum memahami betul kaidah-kaidah sinematografi dan videografi dalam pembuatan konten audio visual, terkadang membuat hasil konten yang dibuat cenderung asal-asalan atau tidak profesional. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk memberikan transfer ilmu kepada generasi anak muda. SMA Cendikia Muda Bandung dipilih sebagai tempat dilaksanakan pengabdian masyarakat dikarenakan keterkaitan antara ektrakulikuler unggulan sekolah dengan materi pengabdian masyarakat tentang bagaimana cara membuat sebuah konten yang menarik seseuai kaidah yang benar. Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta mampu meningkatkan kualitas konten video mereka sehingga dapat digunakan sebagai bekal ilmu yang dapat dipraktikan langsung dan berguna untuk masyarakat serta dapat menciptakan peluang usaha pada ranah industri audio visual.Kata Kunci : Pengabdian Masyarakat, Videografi, Sinematografi, Audio Visual
PELATIHAN DASAR PRODUKSI KONTEN HABIM TV PADA PLATFORM YOUTUBE Adrio Kusmareza Adim; Dimas Satrio Wijaksono; Rizca Haqqu
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.175 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i1.18427

Abstract

Representasi Peran Tokoh Abuela Sebagai Nenek Dalam Film Animasi Encanto Arelle Nathania Sahulata; Dimas Satrio Wijaksono
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 23, No. 1 June 2024
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v23i1.2666

Abstract

Encanto is a computer-animated family film with musical, comedy, and fantasy genres. The Encanto film won an Academy Award (Oscar) for Best Animated Film in 2022. As a mass communication medium, the Encanto film represents a unique reality where women play an important societal role. In the film Encanto, Abuela, the grandmother of the Madrigal family, plays an essential role in the existence of the Madrigal family and the community of Encanto. This reality generally differs from the reality of life, where men dominate essential societal roles. This study aims to describe the role of Abuela represented in the film Encanto at three levels of John Fiske's semiotics: the level of reality, the level of representation, and the level of ideology. The research used a qualitative method with an analysis of  John Fiske's semiotic theory based on constructivist paradigm. After conducting research, the researcher found that Abuela's roles in the film Encanto include family historian, teacher, head of the Madrigal family, and head of the community of Encanto. That role is represented by authoritative, firm, weak, and prone to wounds (melancholy) characteristics. In addition, a matriarch ideology was found as the basis of Abuela's role among the people of Encanto.