Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Keterbukaan Diri dalam Komunikasi Orangtua-Anak pada Remaja Pola Asuh Orangtua Authoritarian Ramadhana, Maulana Rezi
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.266 KB)

Abstract

ABSTRAKRemaja adalah usia dalam proses pertumbuhan fungsi emosi dan fungsipsikososial yang sangat penting dalam proses penyesuaian diri. Proses inimelibatkan keterbukaan diri, berkomunikasi dan saling membina hubungansosial. Di sisi lain, usia remaja yang masih belum stabil masih memerlukanpengasuhan dari kedua orangtuanya dan salah satu bentuk pola asuh yangditerapkan adalah authoritarian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran dan analisis aspek keterbukaan diri dalam komunikasi orangtuaanakpada remaja pola asuh orangtua authoritarian. Penelitian menggunakanmetode deskriptif mixed method dengan data kuantitatif dan kualitatif melaluimetode kuesioner dan wawancara selama 2 bulan. Responden dalam penelitianini adalah 71 remaja siswa baru SMA Negeri di Kota Bandung yang memilikipola asuh orangtua authoritarian. Hasil pengolahan data uji reliabilitaskuesioner alat ukur sebesar .745 (alpha cronbach’s) dengan analisis hubunganantar dimensi yang kuat. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa remajadengan pola asuh authoritarian menunjukan keterbukaan diri dalam kategorisedang dengan dimensi frekuensi interaksi yang tidak intensif, terdapatrespon positif dan negatif dalam percakapan, belum muncul keterusterangan,pengungkapan diri yang tidak terarah pada tujuan dan adanya sikap kurangintim dalam hubungan komunikasi antara orangtua-anak.
PENGARUH KREDIBILITAS INFLUENCER TERHADAP SIKAP PADA MEREK Sugiharto, Shiya Azi; Ramadhana, Maulana Rezi
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v8i2.1333

Abstract

One way to promote the brand and to increase awareness to the public is to use influencers, and one of the influencersused by Maybelline is Tasya Farasya. The purpose of this study was to determine the effect of influencer credibility onattitudes on the Maybelline brand. In addition, this study also aims to determine the credibility factors of influencersthat most influence attitudes on the Maybelline brand. This research uses descriptive correlational method using aquantitative approach. This study uses a simple linear regression method because there is one independent variable andone dependent variable. The population in this study were female students of the Telkom University Faculty ofCommunication and Business who had watched and or followed a video made by Tasya Farasya regarding Maybellineproducts. The number of samples used in this study were 100 respondents.In this study has a positive effect between the variable credibility of influencer (X) on the attitude variable on the brand(Y) on the Maybelline brand. This is evidenced by hypothesis testing using the - t test. The data produces that the valuet_count (7.334)> t_ (table) (1.984). The credibility factor of influencers that most influences attitudes towards brand isattractiveness.
PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM PERSAINGAN SAUDARA KEMBAR (SIBLING RIVALRY) Fryantifa Rahmanisa; Maulana Rezi Ramadhana
KELUARGA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/keluarga.v7i2.9277

Abstract

ABSTRAK Sibling rivalry merupakan adanya persaingan dan kecemburuan antar saudara dalam memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tua. Hal ini umumnya disebabkan oleh pola asuh orang tua yang berbeda. Tanpa adanya komunikasi antara orang tua dan anak yang baik, maka akan meningkatkan terjadinya sibling rivalry. Untuk itu dibutuhkannya peran komunikasi keluarga sebagai upaya dalam menghadapi perilaku persaingan melalui dua orientasi percakapan dan konformitas untuk menciptakan keluarga yang damai. Penelitian ini berfokus pada peran komunikasi keluarga dalam persaingan saudara kembar di Yayasan Nakula Sadewa, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi yang dilakukan pada sepuluh informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi keluarga berperan dalam membantu mengurangi persaingan antar saudara kembar pada Yayasan Nakula Sadewa. Melalui dua dimensi komunikasi keluarga dengan memposisikan komunikasi sebagai refleksi dari percakapan dan konformitas sebagai tindakan penyeragaman, ketiga keluarga telah menerapkan percakapan dan konformitas yang tinggi. Kata Kunci: komunikasi keluarga, sibling rivalry, anak kembar.   ABSTRACT Sibling rivalry is the existence of competition and jealousy between siblings, fighting for parental attention and affection. Generally due to different parenting styles. Without good communication, it will increase the occurrence of sibling rivalry. For this reason, the role of family communication is needed as an effort to deal with competitive behavior through two conversational orientations and conformity to create a peaceful family. This study focuses on the role of family communication in the twins competition at the Nakula Sadewa Foundation, using qualitative research methods and phenomenological approaches. The data collection techniques used were interviews and observations of ten informants. The results showed that family communication played a role in helping reduce competition between twins at the Nakula Sadewa Foundation. Through two dimensions of family communication by positioning communication as a reflection of conversation and conformity as an act of uniformity, the three families have implemented high conversation and conformity. Keywords: family communication, sibling rivalry, twins.
Keterbukaan Diri dalam Komunikasi Orangtua-Anak pada Remaja Pola Asuh Orangtua Authoritarian Maulana Rezi Ramadhana
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.266 KB) | DOI: 10.12928/channel.v6i2.11582

Abstract

ABSTRAKRemaja adalah usia dalam proses pertumbuhan fungsi emosi dan fungsipsikososial yang sangat penting dalam proses penyesuaian diri. Proses inimelibatkan keterbukaan diri, berkomunikasi dan saling membina hubungansosial. Di sisi lain, usia remaja yang masih belum stabil masih memerlukanpengasuhan dari kedua orangtuanya dan salah satu bentuk pola asuh yangditerapkan adalah authoritarian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran dan analisis aspek keterbukaan diri dalam komunikasi orangtuaanakpada remaja pola asuh orangtua authoritarian. Penelitian menggunakanmetode deskriptif mixed method dengan data kuantitatif dan kualitatif melaluimetode kuesioner dan wawancara selama 2 bulan. Responden dalam penelitianini adalah 71 remaja siswa baru SMA Negeri di Kota Bandung yang memilikipola asuh orangtua authoritarian. Hasil pengolahan data uji reliabilitaskuesioner alat ukur sebesar .745 (alpha cronbach’s) dengan analisis hubunganantar dimensi yang kuat. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa remajadengan pola asuh authoritarian menunjukan keterbukaan diri dalam kategorisedang dengan dimensi frekuensi interaksi yang tidak intensif, terdapatrespon positif dan negatif dalam percakapan, belum muncul keterusterangan,pengungkapan diri yang tidak terarah pada tujuan dan adanya sikap kurangintim dalam hubungan komunikasi antara orangtua-anak.
Role of Family Communications in Adolescent Personal and Social Identity Maulana Rezi Ramadhana; Ravik Karsidi; Prahastiwi Utari; Drajat Tri Kartono
Journal of Family Sciences Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Family Sciences
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jfs.4.1.1-11

Abstract

This study examines the relationship between family communication patterns (involving two dimensions of conversation and conformity) and the personal-social identity of adolescents. This study uses a survey technique involving 214 adolescents from intact families and single-parent families in one school in Bandung, by providing two scales of the Family Communication Pattern Revised (FCPR) from Ritchie and the scale of Social Identity-Personal Identity (SIPI) from Nario-Redmond. Data analysis to test three hypotheses in this study using Pearson product-moment correlation and regression analysis to find moderation of the measured variables. The findings indicate that the dimensions of the conversation are significantly positively related to social identity and personal identity. While the dimensions of conformity are negatively associated with social identity and positively associated with personal identity. After controlling for family status and sibling position in the family, the dimensions of conformity moderate significantly positive relationships between dimensions of conversation and social identity.
MEMPERSIAPKAN KETAHANAN KELUARGA SELAMA ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI MASA PANDEMI COVID-19 Maulana Rezi Ramadhana
Jurnal Kependudukan Indonesia 2020: Edisi Spesial: Demografi dan COVID-19 di Indonesia
Publisher : Research Centre for Population, Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jki.v0i0.572

Abstract

Changes in family dynamics during the isolation period of COVID-19 have an impact on family resilience in preparing for the adaptation of new habits in Indonesia. This study examines emotional reactions and family resilience, using family demographic groups, namely family type, parent's occupational type, and a residential area used as study variables. The sample came from 318 overseas student families who had reunited with families from 23 cities and districts in West Java Province. Simple frequency data analysis were used to present related situations. The results of the study showed that family type, family socioeconomic (parents' occupation), and the type of residential area of the family showed differences in positive emotions, negative emotions and were significant to family resilience during COVID-19 isolation. The implications of this study lead to the function of families in strengthening family resilience to prepare for the adaptation of new habits in Indonesia.
KOMUNIKASI ORANGTUA-ANAK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUDI PERBANDINGAN KOMUNIKASI KELEKATAN ORANGTUA ASUH DAN ORANGTUA KANDUNG) Salsabila; Maulana Rezi Ramadhana
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 8 No 01 (2021): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKKP.081.08

Abstract

Parent-child communication is the process of sending and receiving messages that occur between parent and child. Parent-child communication is an important factor in forming a good attachment relationship. Without good parent-child communication, there will not be a good attachment relationship. This attachment has a long-term impact from the moment the child is born into the world and throughout his life. Attachment affects a child's emotional, physical and psychological behavior. Children with good attachment will show positive attitudes and behaviors from the results of this attachment relationship, children with bad attachment will show negative attitudes and behaviors. In this study, there is a phenomenon with ABK that is slightly ignored by their biological parents so that children with special needs are cared for by nonbiological parents, therefore the aim of this study is to compare the communication between children with special needs with biological and nonbiological parents. In determining attachment, this study uses Bowbly's attachment theory which states that there are three levels of attachment, namely secure, resistant and avoidant attachment. This research uses qualitative, descriptive methods by applying data collection techniques through in-depth interviews. Interviews were conducted with three key informants, two expert informants and one supporting informant. The results showed that children with special needs have a safe attachment relationship with their nonbiological parents while not safe with their biological parents. Keywords: communication, family, children with special needs, parenting, attachment Abstrak Komunikasi orangtua-anak merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan yang terjadi di antara orangtua dan anak. Komunikasi orangtua-anak menjadi salah satu faktor penting dalam terbentuknya suatu hubungan kelekatan yang baik. Tanpa adanya komunikasi orangtua-anak yang baik, maka tidak akan terjadi hubungan kelekatan yang baik. Kelekatan ini memiliki dampak yang sifatnya jangka panjang dari sejak anak lahir ke dunia hingga sepanjang hidupnya. Kelekatan berdampak pada perilaku emosional, fisik dan psikis seorang anak. Anak dengan kelekatan yang baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang positif dari hasil hubungan kelekatan tersebut begitupun sebaliknya anak dengan kelekatan yang tidak baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang negatif. Pada penelitian ini, terdapat fenomena Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang sedikit diabaikan oleh orangtua kandungnya sehingga ABK diasuh oleh orangtua asuh, maka dari itu tujuan penelitian ini yaitu membandingkan komunikasi kelekatan ABK dengan orangtua kandung dan orangtua asuh. Dalam menentukan kelekatan, penelitian ini menggunakan teori kelekatan dari Bowbly yang menyebutkan bahwa ada tiga tingkat kelekatan yaitu secure attachment (kelekatan aman), resistant attachment (kelekatan cemas) dan avoidant attachment (kelekatan menghindar). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, deskriptif dengan menerapkan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan tiga orang informan kunci, dua orang informan ahli dan satu orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa ABK memiliki hubungan kelekatan yang aman dengan orangtua asuhnya sementara tidak aman dengan orangtua kandungnya.
POLA KOMUNIKASI PASANGAN SUAMI ISTRI DALAM TEKANAN PASCA MELAHIRKAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG Kinantri Puspa Sari; Maulana Rezi Ramadhana
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 8 No 01 (2021): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKKP.081.01

Abstract

The postpartum period is a transitional period experienced by married couples who require adjustments to the presence of changes in their relationship, especially when the wife is experiencing postpartum stress (depression) during that period. The postpartum period causes changes in conditions followed by changing roles and responsibilities, which can affect the communication relationship between partners. This study focuses on communication patterns of married couples in postpartum pressure using the Interpersonal Communication Patterns Theory approach which is supported by the theory of relationship turbulence. The research method used is a qualitative method with data collection techniques in the form of interviews with four husband and wife couples who live in the city of Bandar Lampung, the determination of the informants is obtained through a snowball sampling strategy (multistage method) with expert informants as data confirmation. The results show that all couples have a separate balanced communication pattern (balanced split pattern) during the face of postpartum stress, which is marked by the division of responsibilities in different roles. In a balanced split communication pattern, all informants experience interferences as well as communication supports, and some experience relationship uncertainty, while constructive strategies are used as approaches in conflict management strategies between partners, characterized by open communication and negotiation. Conflicts related to childcare tasks and lack of quality interactions were the findings of this study. Abstrak Periode pasca melahirkan adalah periode transisi yang dialami oleh pasangan suami istri yang membutuhkan upaya penyesuaian dalam hubungan relasi, terlebih saat pihak istri mengalami tekanan/depresi pasca melahirkan selama periode tersebut. Periode pasca melahirkan menimbulkan perubahan kondisi, berupa perubahan peran dan tanggung jawab, yang dapat mempengaruhi hubungan komunikasi di antara pasangan. Penelitian ini berfokus pada pola komunikasi suami-istri dalam tekanan pasca melahirkan dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data berupa wawancara terhadap empat pasangan suami istri di Bandar Lampung yang didapat dari teknik pengambilan sample snowball sampling, Hasil menunjukkan bahwa seluruh pasangan memiliki pola komunikasi seimbang terpisah selama menghadapi tekanan pasca melahirkan, yang ditandai dengan adanya pembagian tanggung jawab pada peran yang berbeda. Dalam pola komunikasi seimbang terpisah, seluruh informan mengalami hambatan juga dukungan komunikasi, dan sebagian mengalami ketidakpastian hubungan. Sementara, strategi konstruktif digunakan sebagai pendekatan dalam strategi manajemen konflik di antara pasangan, ditandai dengan adanya keterbukaan komunikasi dan negosiasi. Konflik terkait dengan tugas pengasuhan anak dan kurangnya kualitas interaksi menjadi temuan dalam penelitian ini.
KOMUNIKASI ORANGTUA-ANAK PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Perbandingan Komunikasi Kelekatan Orangtua Asuh dan Orangtua Kandung) Salsa Bila; Maulana Rezi Ramadhana
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4 No 2 (2021): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v4i2.1007

Abstract

Komunikasi orangtua-anak merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan yang terjadi di antara orangtua dan anak. Komunikasi orangtua-anak menjadi salah satu faktor penting dalam terbentuknya suatu hubungan kelekatan yang baik. Tanpa adanya komunikasi orangtua-anak yang baik, maka tidak akan terjadi hubungan kelekatan yang baik. Kelekatan ini memiliki dampak yang sifatnya jangka panjang dari sejak anak lahir ke dunia hingga sepanjang hidupnya. Kelekatan berdampak pada perilaku emosional, fisik dan psikis seorang anak. Anak dengan kelekatan yang baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang positif dari hasil hubungan kelekatan tersebut begitupun sebaliknya anak dengan kelekatan yang tidak baik akan menunjukan sikap dan perilaku yang negatif. Pada penelitian ini, terdapat fenomena ABK yang sedikit diabaikan oleh orangtua kandungnya sehingga ABK diasuh oleh orangtua asuh. Untuk menentukan gaya kelekatan, penelitian ini menggunakan teori kelekatan dari Bowbly yang menyebutkan bahwa ada tiga tingkat kelekatan yaitu secure attachment (kelekatan aman), resistant attachment (kelekatan cemas) dan avoidant attachment (kelekatan menghindar). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, deskriptif dengan menerapkan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan tiga orang informan kunci, dua orang informan ahli dan satu orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa ABK memiliki hubungan kelekatan yang aman dengan orangtua asuhnya dibandingkan dengan orangtua kandungnya. Kata Kunci: Komunikasi, Orangtua, ABK, Pengasuhan, Kelekatan
KETERBUKAAN DIRI REMAJA PEREMPUAN PENGGUNA APLIKASI KENCAN ONLINE TINDER DI BANDUNG Elisa Ravella Nadine; Maulana Rezi Ramadhana
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4 No 2 (2021): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v4i2.1561

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna kejujuran dalam keterbukaan diri remaja perempuanpengguna aplikasi kencan daring Tinder di Kota Bandung ditinjau melalui Teori Keterbukaan Diri oleh Joseph A.DeVito. Kejujuran merupakan salah satu aspek yang terdapat dalam keterbukaan diri. Jenis penelitian ini adalahkualitatif, dengan pendekatan etnografi virtual menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara kepadasejumlah enam informan kunci. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, menunjukkan hasil bahwa penggunaanaplikasi Tinder dapat memengaruhi seseorang dalam menafsirkan makna kejujuran, di mana kejujurandidefinisikan sebagai situasi ketika seorang individu diperbolehkan untuk memberikan pembatasan dalammengekspresikan diri mereka di hadapan orang lain meskipun seseorang tersebut menyimpan informasi yangdidasari oleh situasi faktual atau yang terjadi sebenarnya.