Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di BPM Mariani Darwis, Amd. Keb Tahun 2024 Afrah Diba Faisal; Epi Satria; Hasanalita
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i14
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data Nasional menyebutkan bahwa ibu yang mengalami gangguan produksi ASI sebesar 67% dari seluruh ibu menyusui, Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kota Padang masih belum mencapai target pemerintah sebesar 80%. Kota Padang mengalami penurunan pemberian ASI eksklusif 80,1% tahun 2019 menjadi 70,3% tahun 2020. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi asi di BPM Mariani Darwis. Metode penelitian Quasi eksperiment. Penelitian ini dilakukan di lakukan di BPM Mariani Darwis pada bulan April- Juni sampel berjumlah 30 orang ibu nifas. Teknik pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling. Alat ukur penelitian ini menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan Uji T dan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini diperoleh nilai ρvalue 0,002. Dengan tingkat pengaruh 90% (a = 0,05). Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan penelitian hipotesis bahwa jika ρ value (,002) < 0,05. Maka h0 di tolak atau Ha di terima. Kesimpulan dari penelitian ini menggunakan uji T dan Uji Wilcoxon di dapatkan p value (,002)<0,05 maka ada pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan produksi asi pada ibu nifas di BPM Mariani Darwis. Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi ibu nifas dalam mengonsumsi susu kedelai sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi asi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemberian asi ekslusif bagi bayi.
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ikua Koto Tahun 2023 Faisal, Afrah Diba; Satria, Epi; Sari, Novi Maya
KOLONI Vol. 2 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i2.490

Abstract

In Indonesia, the prevalence of anemia in pregnancy is still high, which is around 89.6% of the total number of pregnancies of 1.5 million pregnant women. This can be one of the causes of the high maternal mortality rate (MMR) in Indonesia. Characteristics of mothers with anemia incidence in pregnant women in the Ikua Koto health center area in the city of Padang in 2023. The type of research is analytic which was carried out at the Ikua Koto Health Center in Padang City from April 1 to 30 2023 with a total of 70 respondents. Sampling was carried out by accidental sampling technique using a questionnaire as a research instrument, the data was processed univariately and bivariately with the Chi squere test. From the results of the study, it was found that there was no significant relationship between education level and the incidence of anemia in pregnant women. (p-value 0.0.33), there is no significant relationship between maternal employment status and the incidence of anemia in pregnant women (p-value 0.183), there is no significant relationship between maternal parity and the incidence of anemia in pregnant women. (p-value 0.329), there is no significant relationship between the level of knowledge of the mother and the incidence of anemia in pregnant women (p-value 0.386). It is hoped that health workers, especially health workers, in carrying out health promotion for pregnant women will place more emphasis on the changes that occur in pregnant women, especially the promotion of anemia in pregnant women. Keywords: characteristics, anemia, pregnant women
Efektifitas Air Rebusan Daun Kelor Terhadap Hipertensi Gestasional Ibu Hamil di Puskesmas Alai Tahun 2025 Hasanalita, Hasanalita; Satria, Epi; Sanputri, Yen Risa; Sari, Putri Permata; Faisal, Afrah Diba
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.44355

Abstract

One classification of hypertension in pregnancy is gestational hypertension. Gestational hypertension is hypertension that occurs when blood pressure is > 140/90 mmHg at a gestational age of > 20 weeks without a history of previous hypertension and without proteinuria. Pharmacological treatments commonly used in the treatment of hypertension in pregnancy are labetalol, methyldopa, nifedipine, clonidine, diuretics, and hydralazine. Labetalol is the safest drug. Diuretics and CCBs (nifedipine) may be safe but data is minimal and are not used as firstline drugs. According to ACC / AHA 2017 and ESC / ESH 2018, the recommended antihypertensive drugs in pregnancy are only labetalol, methyldopa and nifedipine, while those prohibited are ACE inhibitors, ARBs and direct renin inhibitors (Aliskiren). The purpose of this study was to determine the effect of giving boiled Moringa oleifera leaves on gestational hypertension in pregnant women at the Alai Health Center. The results of statistical tests showed that the average blood pressure of hypertensive pregnant women before being given boiled water from moringa leaves was a systolic mean of 39.391 and a diastolic mean of 30.758. The average blood pressure of hypertensive patients after being given boiled water from moringa leaves was a systolic mean of 15.422 and a diastolic mean of 21.903. There was an effect on systolic blood pressure and a difference in diastolic with a p value of 0.000. There was a significant effect of giving boiled water from moringa leaves (Moringa oleifera) on reducing blood pressure in hypertensive patients at the Alai Health Center. It is hoped that the Head of the Alai Health Center through health workers can provide counseling or socialize to the community that boiled moringa leaves have an effect on reducing blood pressure.
Edukasi Penanganan Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Kota Padang Tahun 2025 Satria, Epi; Hasanalita, Hasanalita; Aninora, Novia Rita; Wikarya, Rionitara; Sari, Putri Permata; Faisal, Afrah Diba; Sanputri, Yen Risa
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/h6b0pj72

Abstract

Prevalensi anemia di kalangan remaja putri di Asia Tenggara dikategorikan sebagai situasi serius dengan angka lebih dari 40 persen. Remaja, terutama yang berjenis kelamin perempuan, merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap kondisi anemia, disebabkan oleh menstruasi yang menyebabkan kehilangan besi yang signifikan. Remaja perempuan yang berada dalam kondisi sehat dan bebas dari anemia akan tumbuh menjadi calon ibu yang sehat dan melahirkan anak-anak yang juga sehat, sehingga inisiatif ini mendukung program 1000 hari pertama kehidupan. Remaja perempuan memiliki kemungkinan menderita anemia sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki, karena mereka mengalami menstruasi setiap bulan dan berada dalam fase pertumbuhan yang membutuhkan lebih banyak asupan zat besi. Edukasi mengenai penanganan anemia di kalangan remaja perempuan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang anemia serta konsekuensi yang dihadapi. Target dari kegiatan ini adalah remaja putri di SMA Negeri 5 Kota Padang. Edukasi dilakukan melalui penyuluhan langsung dan diskusi dalam kelas. Diharapkan peserta dapat lebih memahami dan menyadari pentingnya pencegahan anemia di kalangan remaja perempuan.
Edukasi Kesehatan tentang Status Gizi Anak Balita dalam Menurunkan Angka Kejadian Stunting di Puskesmas Alai Padang Satria, Epi; Faisal, Afrah Diba; Sari, Novi Maya
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i1.42

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh anak balita (bagi bayi dibawah umur lima tahun) yang diakibatkan kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir namun kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting yang dialami anak dapat disebabkan oleh tidak efektifnya periode 1000 hari pertama kehidupan. Periode ini merupakan penentu pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang di masa depan (Subratha, 2020), kegiatan ini dilakukan di puskesmas alai,tujuan kegiatan ini dilakukan untuk membantu mengurangi stunting khususnya tentang status gizi pada anak balita.Menggunakan metode sosialisasi, edukasi dan pendampingan serta evaluasi.dari hasil kegiatan masyarakat antusias untuk memperbaiki status gizi anak mereka.