Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Aktivitas Wisatawan Terhadap Keanekaragaman Tumbuhan Di Sulawesi Regina Rosita Butarbutar; Soemarno Soemarno
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Program Pascasarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tourist arrival and its effects on the sustainability of biodiversity in Sulawesi is one of the interesting public issues discussed at this time. Object of the most visited by tourists are protected forest ecotourism. In a protected forest tour are endemic plant and animal species that must be protected and preserved in order to sustain their ecosystem.  Forest ecosystem suggests the dynamic interactions between plants, animals, and microorganisms and their abiotic environment working together as a functional unit.  Ecosystems will not sustain if they are imbalance.  However, thare are many human activities, especially tourist activities lead to major implications on biodiversity of natural vegetation in Sulawesi. This paper presents informations and data on vegetation biodiversity and information about tourist activities in maintaining vegetation biodiversity. There are 57 endemic plant species in Sulawesi are still maintained and preserved. Most are in Gorontalo about 16 species, in North Sulawesi about 13 species, in Southeast Sulawesi 10 species, in Central Sulawesi 9 species and in South Sulawesi, 9 species. Activities carried tourists in maintaining diversity of species include: planting trees, learning and research the endemic species of plants and animals, and collect solid wastes in the tourism areas. These activities suggest a positive impact on the sustainability of forest ecosystems and economic benefits for the local communities. Keyword :Tourist activities,  biodiversity, endemic species.
Potensi Alga Halymenia durvillei Sebagai Sumber Antioksidan Alami Prisilia Moniung; Marina Singkoh; Regina Butarbutar
JURNAL BIOS LOGOS Vol. 12 No. 1 (2022): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.v12i1.36721

Abstract

Red algae have the ability to produce secondary metabolites which are bioactive compounds. The content of secondary metabolites from red algae can be determined by an approach method that can provide information on the presence of secondary metabolites. The purpose of this study was to identify bioactive compounds, as well as to analyze the natural antioxidant activity of H. durvillei algae. Extracts were made by maceration method using 96% ethanol. Antioxidant activity test using DPPH method. Algae extract H. durvillei contains compounds of alkaloids, tannins, saponins and phenols which have antioxidant activity that can counteract the formation of free radicals. The results of antioxidant tests conducted using UV-Vis spectrophotometry on the ethanolic extract of H. durvillei algae showed an IC50 value of 101.22 ppm. Keywords: Red Algae (H. durvillei); Bioactive Compounds; Natural Antioxidants  ABSTRAKAlga merah memiliki kemampuan untuk memproduksi metabolit sekunder yang bersifat sebagai senyawa bioaktif. Kandungan senyawa metabolit sekunder dari alga merah dapat diketahui dengan suatu metode pendekatan yang dapat memberikan informasi adanya senyawa metabolit sekunder. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif, serta menganalisis aktivitas antioksidan alami yang terdapat pada alga H. durvillei. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Ekstrak Alga H. durvillei memiliki kandungan senyawa alkaloid, tanin, saponin dan fenol yang memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal terbentuknya radikal bebas.Hasil uji antioksidan yang dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada ekstrak etanol alga H. durvillei menunjukkan nilai IC50 sebesar 101.22 ppm. Kata Kunci: Alga Merah (H. durvillei); Senyawa Bioaktif; Antioksidan Alami 
Analisis Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Pekarangan Desa Sondaken Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara Sulikan, Aprillya Pravitasari Chintya; Butarbutar, Regina Rosita; Rampe, Henny Lieke
Jurnal MIPA Vol. 14 No. 1 (2024): Artikel
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v14i1.57577

Abstract

Tanaman obat keluarga (TOGA) banyak ditanami di pekarangan rumah masyarakat desa yang berfungsi untuk mengobati beberapa penyakit. Tanaman obat keluarga telah digunakan sejak dahulu sebagai sumber pengobatan alami dan alternatif untuk berbagai masalah kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis tanaman obat keluarga di pekarangan rumah masyarakat Desa Sondaken Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode purposive sampling. Jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 40 lahan pekarangan rumah yang di dalamnya memiliki tanaman obat keluarga. Banyaknya organ tanaman obat yang digunakan dihitung berdasarkan presentase. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif yang diuraikan dalam bentuk gambar, tabel dan diagram. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 28 spesies tanaman obat keluarga (TOGA) dan 18 Famili di pekarangan masyarakat Desa Sondaken Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis tanaman yang banyak yang digunakan sebagai tanaman obat keluarga adalah Jambu (Psidium guajava), Kunyit (Curcuma longa), dan Lengkuas (Alpinia galanga). Organ tanaman yang paling banyak digunakan sebagai obat keluarga adalah daun dengan nilai presentase 82 % dan rimpang dengan nilai presentase 21 %. Family medicinal plants are widely planted in the yards of village communities which function to treat several diseases. Family medicinal plants have been used since ancient times as a source of natural and alternative medicine for various health problems. The aims of this research was to analyze the types of family medicinal plants in the home gardens of Sondaken village community, South Minahasa Regency, North Sulawesi Province. The method used in this research was the purposive sampling method. The total number of samples was 40 home yards which had family medicinal plants. The number of medicinal plant organs used was calculated based on the percentage. The data obtained were analyzed descriptively which were described in the form of figures, tables and diagrams. The results showed that there were 28 species of family medicinal plants and 18 families in the community yard of Sondaken Village, South Minahasa Regency. The types of plants that are widely used as family medicinal plants are Guava (Psidium guajava), Turmeric (Curcuma longa), and Galangal (Alpinia galanga). The most widely used plant organs as family medicine are leaves with a percentage value of 82% and rhizomes with a percentage value of 21%.
Pengaruh Kerapatan Tanaman dan Pupuk Nitrogen (N) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Paprika Lihiang, Anatje; Tumbel, Ferny M.; Tanor, Meity N.; Butarbutar, Regina R.
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 4 (2023): April
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.04.01

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerapatan tanaman terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman dan pengaruh interaksi antara kerapatan tanaman dan pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika. Lahan penelitian berada di ketinggian 600 m dpl, dengan suhu 24 – 26 oC. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polibag 9 kg, meteran, alat tulis, gunting, kamera, timbangan analitik, dan ayakan. Bahan yang digunakan selama penelitian adalah benih paprika merah, tanah, kompos, pupuk urea (N) dan air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 percobaan. Petak perlakuan penelitian ini adalah: N0: Tanpa pupuk nitrogen (Urea), N1: Pupuk nitrogen 50 kg/ha, N2: Pupuk Nitrogen 100 kg/ha, N3: Pupuk Nitrogen 150 kg/ha dan K1: 20 x 20 Cm, K2: 30 x 30 cm, K3: 40 x 40 cm, K4: 50 x 50 cm. Apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf 5%. Pengamatan yang dilakukan meliputi: Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot buah segar per tanaman dan per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan hasil buah paprika adalah pada jarak tanaman 40 X 40 cm dengan pupuk urea 150 kg/ha. Begitu juga dengan berat segar per tanaman dan per hektar terdapat pada perlakuan yang sama yaitu pada perlakuan N3K3 (pupuk urea 150 kg/ha dan jarak tanam 40 X 40 cm) yang memberikan hasil tertinggi. Kata kunci : Jarak tanam, Paprika, Pertumbuhan tanaman, Urea.
Identifikasi dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Paku-pakuan di Kawasan Hutan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur, Sulawesi Utara Tuelah, Syela Nathasya; Moko, Emma Mauren; Lawalata, Helen Joan; Butarbutar, Regina
Produksi Tanaman Vol. 11 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2023.011.03.08

Abstract

Tumbuhan paku memiliki tingkat sebaran yang tinggi serta tingkat keanekaragaman spesies yang tinggi. Keanekaragaman jenis tumbuhan paku memiliki manfaat bagi kehidupan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi misalnya tumbuhan paku-pakuan dapat dijadikan sumber obat tradisional, sebagai tanaman hias serta berperan dalam menjaga keseimbangan hutan, namun informasi tentang jenis serta nilai kegunaannya masih kurang diketahui oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan identifikasi dan mengetahui indeks keragaman tumbuhan paku-pakuan di kawasan hutan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur, Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei eksploratif dengan cara melakukan penjelajahan di setiap stasiun atau plot penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling pada stasiun atau plot yang telah ditentukan. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan hutan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur terdapat 11 jenis tumbuhan paku dari 8 famili, dengan indeks keanekargaman yang dikategorikan pada tingkat keanekaragaman sedang.
Pelatihan Teknologi PHT Cabai Merah pada Kelompok Tani Zanonewuku di Kota Tomohon Baideng, Eva Lienneke; Paat, Frangky J.; Rumende, Roiije R.H.; Butarbutar, Regina R.
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 6 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i6.880

Abstract

The Zanonewuku farmer group is in Matani Dua Village, which is one of the horticultural centers in Tomohon City. Commodities grown by this farmer group include red chilies (Capsicum annum). The use of chemicals in agricultural activities is still a mainstay for farmers in maximizing agricultural yields. Chemical pesticide spraying is carried out routinely 2 to 3 times every week. Unwise use of chemical pesticides can damage the environment and the final product produced contains excessive chemical residues. The aim of this community service activity is to provide outreach and training regarding integrated pest management (IPM) in chili cultivation. Socialization in the form of education about integrated pest and disease control techniques (IPM) for chili plants using biological materials and the impact of excessive use of chemical pesticides if used in the long term. The training carried out included making soursop leaf extract vegetable pesticides and making trichoderma which is a biological fertilizer and biofungicide. From this activity, farmers gain increased knowledge and skills about alternative uses of natural ingredients in making pesticides and trichoderma.ABSTRAKKelompok tani Zanonewuku berada di Kelurahan Matani Dua, yang merupakan salah satu sentra hortikultura di Kota Tomohon. Komoditas yang ditanam pada kelompok tani ini termasuk cabai merah (Capsicum annum). Penggunaan bahan kimia dalam kegiatan pertanian masih menjadi andalan petani dalam memaksimalkan hasil pertanian. Penyemprotan pestisida kimia dilakukan secara rutin sebanyak 2 hingga 3 kali setiap minggu. Penggunaan pestisida kimia yang kurang bijak dapat merusak lingkungan dan produk akhir yang dihasilkan mengandung residu kimia yang berlebihan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait pengendalian hama secara terpadu (PHT) pada budi daya cabai. Sosialisasi berupa penyuluhan tentang teknik pengendalian hama penyakit secara terpadu (PHT) tanaman cabai menggunakan bahan hayati dan dampak penggunaan pestisida kimia secara berlebihan jika digunakan dalam jangka panjang. Pelatihan yang dilakukan meliputi pembuatan pestisida nabati ekstrak daun sirsak dan pembuatan trichoderma yang merupakan pupuk hayati dan biofungisida. Dari kegiatan ini petani mendapatkan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang alternatif pemakaian bahan alami dalam membuat pestisida maupun trichoderma.
PKM Siswa Sekolah Dasar di Desa Kolongan dalam Peningkatan Literasi Sains tentang Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu dan Potensi Ekowisatanya Butarbutar, Regina Rosita; Lengkong, Hanry J; Pinatik, Herry F.; Baideng, Eva L.; Kewas, Jemmy C.
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 6 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i6.958

Abstract

As time progresses, students' science literacy skills in the field of natural sciences are starting to decrease. Science literacy plays a crucial role in building community welfare both now and in the future. The student group of SD Negeri Kolongan, Kalawat Sub-district, North Minahasa Regency is one of the community groups in North Sulawesi that needs special attention. This is due to the low scores of students in natural science subjects. The aim of this activity is to improve students' understanding in science literacy skills regarding butterfly species diversity and ecotourism potential. This program was conducted at SD Negeri Kolongan on 6 June 2024 and was attended by all students in grades 4 - 6. The method stages carried out are starting from the preparation stage, presentation of material, evaluation and assistance. Counselling activities were carried out in the form of lectures, questions and answers, and discussions in groups. At the end of the activity, the team evaluated the students as a parameter to measure the achievement of the material. Subsequently, the team provided follow-up support two weeks after the activity was conducted. The evaluation results from the community service conducted with the group of students in grades 4 to 6 averaged a score of 87, with a percentage above 80% (high category). This means that the learning outcomes of SD Negeri Kolongan students and science literacy skills in natural science subjects have increased.ABSTRAKSeiring perkembangan zaman kemampuan literasi sains siswa di bidang IPA mulai menurun. Literasi sains memiliki peranan penting untuk membangun kesejahteraan masyarakat di masa sekarang dan yang akan datang.  Kelompok siswa SD Negeri Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu kelompok masyarakat Mitra di Sulawesi Utara yang perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini dikarenakan nilai siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kemampuan literasi sains mengenai keanekaragaman jenis kupu-kupu dan potensi ekowisata. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan di SD Negeri Kolongan pada tanggal 6 Juni 2024 dan dihadiri oleh seluruh siswa kelas 4 – 6.  Metode tahapan yang dilakukan adalah mulai tahap persiapan, tahap penyuluhan, tahap evaluasi dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk ceramah, tanya jawab, dan diskusi secara berkelompok. Di akhir kegiatan tim melakukan evaluasi pada siswa sebagai parameter untuk mengukur ketercapaian materi. Selanjutnya tim melakukan pendampingan pasca 2 minggu selesai kegiatan dilaksanakan. Hasil evaluasi dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan pada kelompok siswa SD kelas 4 – 6 rata-rata mencapai nilai 87, dengan persentase diatas 80 % (kategori tinggi). Hal ini berarti hasil belajar siswa SD Negeri Kolongan dan kemampuan literasi sains siswa pada mata pelajaran IPA meningkat.