Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika pada Materi Segitiga Farid Duwila; Ahmad Afandi; In Hi Abdullah
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.491 KB)

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan adalah instrumen tes dan wawancara. Siswa diminta untuk mengerjakan soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis (TKBRM), kemudian diwawancara untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa, masing-masing perwakilan dari subjek S-6 yang berkemampuan tinggi, S-17 yang berkemampuan sedang, dan S-5 yang berkemampuan rendah. Hasil penelitian berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi segitiga sebagai berikut : 1) subjek S-6 memperoleh nilai 88,9 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan tepat dan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh tetapi mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban yang diperoleh, 2) subjek S-17 memperoleh nilai 66,7 sehingga mampu berpikir reflektif dimana telah mampu menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut dengan benar, subjek mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban, 3) subjek S-11 memperoleh nilai 22,2 dalam berpikir reflektif hanya mampu menuliskan rumus yang digunakan tetapi tidak mampu menyelesaikan soal tersebut dengan benar dan lengkap, subjek tidak mampu menentukan nilai dari sudut P dengan benar, dan subjek tidak mampu mengecek jawaban yang diperoleh dan tidak mampu menjelaskan kesimpulan dari jawaban.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Rismawati Wahab; Mustafa A. H. Ruhama; Ahmad Afandi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.472 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Ternate pada materi persamaan linear satu variabel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kombinasi, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kota Ternate yang berjumlah 3 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa yang kemampuan pemahaman konsep matematis tinggi untuk indikator  mampu menyatakan ulang sebuah konsep dapat menyatakan atau menuliskan ulang pengertian dan ciri-ciri  persamaan linear satu variabel dengan benar, indikator  menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dapat menuliskan kalimat matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel dengan benar, dan indikator  mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah dapat menggunakan konsep dan prosedur dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan benar. Siswa yang kemampuan pemahaman konsep matematis sedang untuk indikator  mampu menyatakan ulang sebuah konsep tidak menjawab, indikator  menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dapat menuliskan kalimat matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel dengan benar, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah dapat menggunakan konsep dan prosedur dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan benar. Siswayang kemampuan pemahaman konsep matematis rendah untuk indikator  mampu menyatakan ulang sebuah konsep dapat menyatakan atau menuliskan ulang pengertian dan ciri-ciri  persamaan linear satu variabel dengan benar, indikator  menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis tidak menjawab, dan indikator  mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah dapat menggunakan konsep dan prosedur dalam menyelesaikan persamaan linear satu variabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tetapi belum lengkap.
Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Bilangan Pecahan Mudasir Samsudin; Yahya Hairun; Ahmad Afandi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i2.6129

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikann soal pada materi bilangan pecahan. Pengumpulan data kesulitan siswa menggunakan teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Instrument tes yang digunakan adalah 4 butir soal tentang bilangan pecahan yang telah divalidasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Nasional Banau Kota Ternate sebanyak 20 siswa yang mengikuti proses penelitian, kemudian dipilih 3 siswa sebagai perwakilan subjek penelitian. Hasil menunjukan bahwa kesulitan yang banyak dialami siswa adalah kesulitan pada penyelesaiannya.  Terdapat 6 siswa mencapai kesulitan dengan kategori rendah dari sekian 20 siswa dalam menyelesaikan soal pada bilangan pecahan berdasarkan pada tabel kualifikasi hasil kerjanya dan Terdapat 14 siswa yang mengalami kesalahan dengan kategori kesulitan sangat rendah dalam menyelesaikan soal bilangan pecahan berdasarkan tabel kualifikasi hasil kerja siswa yang menunjukan bahwa siswa tersebut tidak mampu menyelesaikan soal pada bilangan pecahan.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write pada Materi Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi Afani Ridwan; Hasan Hamid; Ahmad Afandi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i3.6622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran TTW pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi; 2) Mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan menggunakan  model pembelajaran TTW pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi; 3) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran TTW pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Eksperimental Design dengan desain penelitian one group pretest-posttest design, populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MIA Madrasah Aliya Negeri (MAN) 1 Kota Ternate Tahun Ajaran 2017/2018. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu sampling purposive dengan jumlah sampel yaitu 21 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument tes kemampuan berpikir kritis matematis berbentuk Essay. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu Pedoman Acuan Patokan (PAP) Skala 5 dan perhitungan uji gain ternormalisasi (N-Gain). Sedangkan statistik inferensial yaitu Uji Wilcoxon untuk data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis data menunjukkan 1) Kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa  kelas  XI-MIA 2 MAN 1 Kota Ternate pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi dengan menerapkan model pembelajaran think talk write secara keseluruhan diperoleh kualifikasi sangat tinggi sebesar 50%, kualifikasi tinggi sebesar 11%, kualifikasi sedang 28%, dan kualifikasi rendah 11%; 2) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah digunakan model pembelajaran TTW pada materi komposisi fungsi dan invers fungsi berdasarkan hasil uji wilcoxon dengan bantuan program SPSS for windows yang diperoleh nilai Asyimp. sig. 0,000 (Asyimp.sig α = 0,05); 3) peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa tergolong tinggi dengan nilai N-gain yang diperoleh yakni 0,78.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Mirna Basir; Ahmad Afandi; Nurma Angkotasan
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i3.6625

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk: 1). Mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi persamaan linier dua variabel kelas VIII MTs Muhamadiyah Halmahera Selatan.  2). Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII MTs Muhamadiyah Halmahera Selatan pada materi persamaan linier dua variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Muhamadiyah Halmahera Selatan yang berjumlah 43 siswa yang kemudian tersebar pada dua kelas dan Sampel yang secara acak di ambil yaitu siswa kelas VIII1 yang berjumlah 20 siswa, Pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan 6 butir soal sebagai instrumen yang telah divalidasi oleh validator. Analisis data yang digunakan adalah Kriteria kemampuan berpikir kritis, N Gain (g), uji normalitas dan uji one sample t-test. Sesuai dengan hasil perhitungan dengan menggunakan Kriteria Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, diperoleh 12 atau 60% yang sudah mencapai nilai di atas rata-rata 82,5 dan 8 atau 40% siswa mencapai nilai di bawah rata-rata sehingga dikategorikan sebagai siswa yang kemampuan pemecahannya kurang. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.