Claim Missing Document
Check
Articles

Women’s Labors in International Market: Mother’s Love, Agency and Plurality of Activism Politics Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 20 No. 2 (2015): International Gender Instrument: Beijing +20
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v20i2.38

Abstract

Activism of international women’s labors does not deal with one version of global action yet manifesting in pluralism of actions with divergent and different forms. Many faces of Asia-Pacifics women’s movements, for example, are having multiple expressions in engaging with emancipatory politics at all levels. Effort to generalize their fights, resistance, and resilience will at the end reduce the capacity of their political movement in terms of framework, tradition, generation, ethnicity and nationalism. Women are collectively challenging the injustice, violence, and inequality by demonstrating differences which are linguistically, geographically and culturally defined. Thus, flexibility of action and resilience is the best cure to patriarchy. Keywords:
Culture, Tradition and Custom Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 20 No. 1 (2015): Culture, Tradition and Custom
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v20i1.47

Abstract

Women's Status in the Governance Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 19 No. 4 (2014): Women in 2014 Cabinet
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v19i4.57

Abstract

Women's Status in Politics Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 19 No. 3 (2014): 2014 Presidential Election, Religion & Status of Women
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v19i3.58

Abstract

"Chair" Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 19 No. 2 (2014): 2014 General Election & Women Politicians
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v19i2.59

Abstract

"Three Earthly Bodies" Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 19 No. 1 (2014): Women Bodies in Ecology
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v19i1.60

Abstract

Raison d’etre of Mainstreaming Gender in 2014-2019 Jokowi-Kalla Cabinet: Women, Justice and Governance Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 19 No. 4 (2014): Women in 2014 Cabinet
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v19i4.67

Abstract

Tulisan ini akan meletakkan fokus pada kehadiran perempuan dalam eksekutif pemerintahan, yaitu kabinet. Kajian singkat ini akan menggunakan pendekatan institutionalisme feminis yang secara metodologis dan klinis melacak, mencurigai, dan menerangkan bahwa akses dan peran perempuan dalam institusi eksekutif amat terbatasi dan berada di bawah rerata adil. Pendekatan ini adalah pendekatan subjektif yang secara aksiologis berpihak pada perempuan dan kelompok minoritas lain (ras-etnis, kelas sosial politik agama, orientasi seksual, difabel, dan lain-lain). Pendekatan ini memiliki tiga matra keberpihakan: pertama, asumsi eksplisit bahwa peraturan dan praktik yang menjadi raison d’être (alasan eksistensial) praktik politik amat maskulin dan mengabarkan ketidaksetaraan relasi kekuasaan, secara spesifik mengkonstruksi (l)iyan dalam kata kunci gender, ras, etnis, agama, dan kelas sosial-ekonomi. Kedua, memberikan penghargaan pada praktik-praktik informal dari proses-proses komunikasi dan tatakelola politik yang tidak termaktub dalam paradigma modern. Perihal 124 ini secara spesifik menginduk pada praktik-praktik masyarakat adat dan perlindungan ekologis yang erat kaitannya dengan perikehidupan perempuan dan para liyan. Ketiga, komitmen pada pengarusutamaan, pendekatan ini menyadari bahwa dua perihal tersebut tidak akan teratasi tanpa ada komitmen politik atas tindakan-tindakan pengarusutamaan, baik gender, difabel, ekologis, dan lain-lain. Dengan membawa tiga dimensi tersebut, tulisan ini akan mengambil posisikeputusan bagaimana akses perempuan menuju kabinet dan bagaimana jalan dibentangkan untuk memberikan para liyan akses yang adil atas praktik-praktik politik—tidak hanya dalam posisi inferior tetapi perempuan juga perlu berada dalam posisi kementerian portofolio strategis—dimana strategi pengarusutamaan gender dijangkarkan ke dalam sistem operasional eksekutif. Riset ini juga merupakan dokumentasi kajian Jurnal Perempuan atas Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada 29 Oktober 2014 bersama beberapa ahli di bidangnya masing-masing.
Religion, 2014 General Election and Status of Women as Other Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 19 No. 3 (2014): 2014 Presidential Election, Religion & Status of Women
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v19i3.75

Abstract

Riset kali ini menarasikan perjumpaan antara agama dan politik di Pemilihan Legislatif 9 April dan Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 (selanjutnya disingkat Pemilu: Pileg dan Pilpres) dalam menimbang status perempuan. Pendekatan feminisme kerap curiga dan tak percaya bagaimana aliansi kedua terminologi itu dapat dan bisa sungguh-sunguh melayani amanat keadilan gender dan keadilan sosial. Disamping melakukan dokumentasi teoritis, kajian pada Jurnal Perempuan Edisi 82 kali ini, salah satunya, merupakan dokumentasi FGD (Focus Group Discussion) yang dilaksanakan pada Selasa 1 Juli 2014 jam 13-17 WIB di kantor Yayasan Jurnal Perempuan, Jakarta. FGD ini difasilitasi oleh Mariana Amiruddin (Dewan Redaksi Jurnal Perempuan) dengan narasumber berikut: Ade Kusumaningtyas (RAHIMA), Husein Muhammad (Komnas Perempuan), Siti Khadijah Nasution (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Manneke Budiman (FIB, UI), Masruchah (Koalisi Perempuan Indonesia), Muhamad Ali (Univ California, Riverside), Nur Iman Subono (FISIPOL UI), Septemmy Lakawa (Sekolah Tinggi Teologi Jakarta), Siti Musdah Mulia (Megawati Institute) dan Titi Sumbung (Indonesian Center for Women in Politics). Bahasan konseptual ketiga 113 terminologi pada judul di atas, akan dilengkapi dengan fakta-fakta politik tahun 2014 ini, yaitu fakta Pileg dan fakta Pilpres.
When Bulls No Longer Drink Water under Keningar Trees: Women’s Worldview at Mount Merapi Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 19 No. 1 (2014): Women Bodies in Ecology
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v19i1.89

Abstract

Filsafat ekofeminisme telah mulai memasuki lokus perdebatan bagaimana dia memandang hubungan antara identitas manusia dan percakapan antara manusia, binatang dan alam. Sebelumnya dan masih hidup secara permanen dalam pandangan dunia masyarakat modern bahwa binatang dan alam adalah segala sesuatu yang dikaitkan dengan instrumentalisasi perikehidupan manusia. Perikehidupan selalu dikaitkan dengan kemanusiaan. Perikehidupan manusia memutus dirinya pada kebutuhan-kebutuhan dirinya, sandang-pangannya, tanah-rumahnya, dan segala kenyamanan-kenyamanan yang didapat dari alam dan binatang. Binatang adalah piara, alam adalah instrumen sumber daya untuk eksploitasi tanpa mempertimbangkan keberlanjutannya, tanpa mempertimbangkan sirkularitas ekosistem, ketergantungan antara alam, manusia dan binatang. Manusia meletakkan identitas dirinya secara superior di atas kedua elemen tersebut. Manusia tak lagi dapat mewarisi apa-apa yang ada dalam artefak nenek-moyangnya, dari candi-candi purba, yang mewariskan kesatuan dengan alam, dengan binatang, dengan tumbuhan, dengan Riset 132 pohon-pohon. Modernitas dan kapitalisme telah menceraikan manusia dari kesatuan itu: dari keterkaitan, dari kesetaraan, dari aksi kasihsayang, terhadap alam, terhadap binatang, terhadap pohon-pohon.
Bill Draft on the Elimination of Sexual Violence Dewi Candraningrum
Jurnal Perempuan Vol. 21 No. 2 (2016): Bill Draft on the Elimination of Sexual Violence
Publisher : Yayasan Jurnal Perempuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34309/jp.v21i2.99

Abstract