Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pelatihan Batik dalam Excellent Project (Excpro) Siswa/Siswi SMA Excellent Nurul Ikhlas Kabupaten Tanah Datar Yulimarni Yulimarni; Anin Ditto; Sri Sundari; Taufik Akbar; Yuliarni Yuliarni
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 5 (2022): October Pages 785 - 943
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i5.699

Abstract

Batik adalah salah satu karya seni asli Indonesia yang sudah mendunia. Pemerintah Indonesia saat ini berusaha agar seni batik ini dapat terus berkembang dan maju serta semakin digemari masyarakat. segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian dan pengembangan batik di berbagai daerah terus dilakukan untuk mendukung tujuan tersebut. Salah satu bentuk kegiatan pelestarian batik adalah dengan mengadalak pelatihan batik bagi generasi muda termasuk siswa/siswi tingkat sekolah menengah atas. Oleh karena itu, dilakukanlah pelatihan batik di SMA Excellent Nurul Ikhlas Kabupaten, Tanah Datar, Sumatera Barat. Kegiatan pelatihan ini juga merupakan salah satu bentuk project para siswa tersebut yang langsung dapat dipamerkan pada masyarakat. Metode kegiatan dilakukan melalui ceramah, demosntrasi dan praktik pelatihan serta pameran. Hasil dari kegiatan ini adalah berupa produk batik berupa masker dan sajadah, dimana produk-produk tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
PELATIHAN BATIK DAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN BAGI MASYARAKAT DI KABUPATEN SAWAHLUNTO SIJUNJUNG Maulid Hariri Gani; Widdiyanti; Yandri; Temmy Thamrin; Taufik Akbar
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v3i2.979

Abstract

Salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat, di samping pengajaran dan penelitian tentu saja. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat. Tema yang diangkat adalah Pelatihan Batik dan Manajemen Kewirausahaan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan ceramah, demonstrasi, dan pelatihan. Peserta pelatihan difokuskan pada masyarakat yang sedang memulai usaha kecil dan menengah, serta warga masyarakat yang terdampak baik secara langsung dan tidak langsung wabah COVID-19. Pada akhirnya pelatihan ini memang tidak bisa hanya berhenti di sini saja karena aplikasi secara langsung bagaimana membatik sangatlah diperlukan baik itu tekhik batik tulis maupun cap.
Pelatihan Pembuatan Cenderamata dari Bahan Dasar Kayu Bekas bagi Siswa SMA N 5 Bukittinggi Sumadi Sumadi; Hendratno Hendratno; Taufik Akbar; Melisa Fitri Dinata; Suryanti Suryanti; Siska Mitria Nova
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 6 (2022): December Pages 944 - 1124
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i6.725

Abstract

Salah satu produk ekonomi kreatif kriya adalah sebuah cenderamata. Produk ini juga merupakan penunjang industri pariwisata di Bukittinggi, Sumatera Barat. Program pengabdian masyarakat ini adalah kegiatan pelatihan pembuatan cenderamata dengan mendaur ulang sampah kayu bekas bagi siswa-siswi SMA N 5 Bukittinggi. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan dan memberikan keahlian seni kerajinan dengan memanfaatkan sampah bagi para pelajar sebagai antisipasi dari isu lingkungan saat ini. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan ceramah, demonstrasi dan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan antusias siswa yang tinggi. Para siswa  memiliki keterampilan membuat karya cenderamata dengan bentuk visual yang menunjukan ciri khas budaya lokal.
KREASI DAUN PISANG PADA BAJU KURUNG BASIBA Tastail Amelia; Dini Yanuarmi; Taufik Akbar; Mega Kencana
Style : Journal of Fashion Design Vol 2, No 1 (2022): Style: Journal of Fashion Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/style.v2i2.3269

Abstract

The banana plant is a fruit plant consisting of roots, stems, leaves, a banana heart and fruit. Banana leaves are often used to wrap food. Banana leaves consist of a petiole, leaf blade and midrib in the middle of the leaf. Banana leaves were created as a motif in the creation of the kuruang basiba shirt. The concept of creating a banana leaf shape creation through a study of the shape of a banana leaf which is realized in the design of textile craft works as a kuruang basiba shirt. The creation method begins with the exploration stage, the planning stage, and the embodiment stage. The creation of artwork uses the theoretical basis of form, function, aesthetics, creation, motif, and colour. This work is done with Mayang embroidery techniques and ribbon and thread embroidery, which is used to unite all pieces of cloth into a kuruang basiba shirt with the motif applied to the work, namely the creation of a banana leaf shape. The result of the product of embroidery work with the motif of the banana leaf shape is manifested on the kuruang basiba shirt.
KREASI BURUNG BEO NIAS SEBAGAI MOTIF KEMEJA BATIK Anisa Giantari; Dini Yanuarmi; Taufik Akbar; Wirma Surya
Style : Journal of Fashion Design Vol 2, No 1 (2022): Style: Journal of Fashion Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/style.v2i2.3268

Abstract

The Nias parrot is an endangered species native to Nias, North Sumatra. The body of the Nias parrot is black, a little white on the wings, earlobes and legs are yellow. The distinctive features of the Nias parrot with other parrots are its larger body size and united earlobes. The concept of the creation of the Nias parrot is taken from the life of this animal, in the form of freedom to fly in nature because many Nias parrots are caught, this concept also tells about the activity of tree branches. The production process of this work uses a theoretical basis that includes form, function, motif, creation and colour. The process of producing this work goes through three stages which are the exploration stage which is finding sources of ideas through library sources or interviews, designing which is pouring ideas into alternative sketches which then become the chosen design, the embodiment stage which is the process. the embodiment of the work that has been designed, the technique used is the batik technique, with silk cotton fabric and using reactive dyes, after the batik process is completed, the material is sewn into men's clothes.
Pengenalan dan Edukasi Batik bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak Pembina Padangpanjang Aninditto Aninditto; Widdiyanti Widdiyanti; Yulimarni Yulimarni; Taufik Akbar; Sri Sundari
Jurnal Abdidas Vol. 4 No. 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v4i3.801

Abstract

Selain sebagai salah satu hasil budaya Indonesia, batik juga merupakan salah satu media kreatif untuk mengasah kreativitas dalam bidang seni termasuk bagi anak-anak usia dini yang sedang dalam usia emas pertumbuhan. Proses membatik merupakan sebuah proses kreatif untuk merancang motif hias atau mewarnai suatu kain. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengenalan dan edukasi batik kepada anak-anak usia dini yang sekaligus dapat melatih kreativitas mereka di TK Pembina Kota Padangpanjang. Metode kegiatan ini adalah dengan ceramah, peragaan dan pelatihan mewarnai batik. Hasil kegiatan menunjukan perhatian dan antusias murid-murid TK dalam mewarnai kain batik. Produk batik yang dihasilkan adalah berupa sajadah dengan beragam warna sesuai kreativitas mereka.
Pelatihan Batik bagi Masyarakat Nagari Paninggahan Kabupaten Solok Hijratur Rahmi; Edi Satria; Taufik Akbar
Jurnal Abdidas Vol. 4 No. 5 (2023): October Pages 363 - 456
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v4i5.841

Abstract

Nagari atau Desa Paninggahan merupakan salah satu desa yang terletak di kawasan wisata Danau Singkarak Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Masyarakat Paninggahan memiliki kelompok ibu rumah tangga yang menjalani berbagai pelatihan kerajinan di bawah asuhan nagari. Perkumpulan kerajinan tersebut dibentuk dalam rangka memberikan tambahan keterampilan bagi ibu-ibu selain kegiatan sehari-hari yang mereka jalani seperti bertani dan berladang. Pemerintahan setempat berharap dengan adanya keterampilan lainnya, ibu-ibu yang ada di sana bisa mendapatkan tambahan dari segi perekonomian mereka. Hal ini menjadi daya tarik untuk terus melanjutkan aktivitas keterampilan mereka dengan memberikan tambahan keterampilan membatik dengan kearifan lokal. Pengabdian masyarakat ini difokuskan kepada pengenalan dan pelatihan membatik untuk membentuk pengetahuan masyarakat tentang dan proses membatik. Metode pengabdian masyarakat dilakukan melalui ceramah, demonstrasi dan pelatihan. Hasil pelatihan menunjukan bahwa para peserta dapat menghasilkan kain batik panjang yang memiliki motif khas dari kekayaan alam dan budaya nagari Paninggahan yaitu ikan Bilih, daun pandan, anyaman tikar dan gerakan silat (seni bela diri tradisional minangkabau).
Pengaruh Nilai Islam pada Visual Pakaian Pengantin Adat Minangkabau Koto Gadang Akbar, Taufik; Imelda, Desra; Prameswari, Nadia Sigi; Putri, Selfi Mahat
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 8 No. 02 (2022): June 2022
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v8i02.5268

Abstract

Abstrak Pakaian pengantin tradisional Koto Gadang merupakan salah satu produk seni budaya Minangkabau yang identik dengan nilai Islam. Walaupun bukan sebagai tempat masuknya Islam di Minangkabau dan Sumatera Barat tetapi masyarakat Koto Gadang mampu mencerminkan nilai Islam yang kuat pada visual pakaian pengantin yang khas. Penelitian ini adalah sebuah pengamatan visual tentang nilai-nilai Islam yang diwakili melalui pakaian pengantin Koto Gadang. Pengamatan dilakukan dengan pendekatan etnografis Spradley melalui analisis elemen dan komponen visual pakaian pengantin Koto Gadang serta didukung oleh teori semiotika dyadic Ferdinand De Saussure. Hasil penelitian menunjukan pengaruh nilai-nilai Islam pada busana mempelai wanita terdiri dari telekung, baju kurung, dan sarung kodek. Pada pakaian mempelai pria pengaruh Islam terlihat jelas pada atribut penutup kepala yang disebut deta ameh gadang dan kain penutup celana yang disebut sesamping. Penelitian ini dapat menambah studi tentang pengaruh sosio-kultural terhadap karya seni, khususnya di Sumatera Barat. Kata Kunci: budaya Minangkabau, nilai Islam, pakaian pengantin, Koto Gadang, etnografi AbstractThe Koto Gadang traditional wedding dress is one of the Minangkabau’s cultural arts product that are identical to Islamic values. Although not as a place for the entry of Islam in Minangkabau and West Sumatra, the Koto Gadang community is able to reflect strong Islamic values in the visuals of a distinctive wedding dress. This research is a visual observation about the Islamic values represented through the Koto Gadang wedding dress. Observations performed with an ethnographic approach through a process of Spradley’s visual components analyzing in the Koto Gadang wedding dress and also supported by the dyadic semiotics theory of Ferdinand De Saussure.The result of the analysis show that there are influences of Islamic values in trousseau consist of telekung, baju kurung, and kodek sarong. In the groom's clothes, the influence of Islamic values clearly visible in turban called deta ameh gadang and the cloth covering pants called sesamping. This research is expected to contribute to the study of socio-cultural influences in artworks, particularly in West Sumatra. Keywords: ethnographic, Islamic values, Koto Gadang, Minangkabau culture, wedding dress
Representasi Nilai Multikultural dalam Desain Ornamen Songket “Kambang Cino” Koto Gadang Akbar, Taufik; Imelda, Desra; Rahmanita, Nofi; Yanuarmi, Dini; Qomarats, Izan
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 9 No. 03 (2023): September 2023
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v9i03.6996

Abstract

Abstrak Visualisasi suatu karya seni dapat dipengaruhi oleh kondisi zaman yang terkait dengan seniman dan gejala sosio-kultural suatu masyarakat, termasuk seni ragam hias atau ornamen. Ornamen songket “Kambang Cino” Koto Gadang secara tidak langsung dapat mengungkapkan pandangan hidup masyarakat perajin sekaligus gejala sosio-kultural yang diduga kuat merefleksikan keberadaan nilai multikultural. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk visual, gaya seni, makna sekunder, tema karya, makna intrinsik dan nilai simbolik dari ornamen songket “Kambang Cino” Koto Gadang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah melalui teori ikonografi Erwin Panofsky. Hasil penelitian menunjukan bahwa visualisasi songket ini menggabungkan ornamen Minangkabau dengan ornamen khas budaya Cina yang bergaya fantasi. Ornamen pada songket ini bertemakan tentang manusia dan alam semesta (makrokosmos) yang bermakna tentang nilai toleransi, perdamaian dan kemakmuran. Ornamen songket “Kambang Cino” merupakan representasi simbolik dari nilai keberagaman dan keterbukaan atas keberadaan etnis sosio kultural yang multietnis dalam masyarakat Koto Gadang sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau dan Indonesia. Kata Kunci: desain, Koto Gadang, multikulturalisme, nilai, tenun songket AbstractThe visualization of an artwork can be influenced by the conditions of the times, the ideology of the artist, and the socio-cultural phenomena of society, including ornaments. Koto Gadang's "Kambang Cino" songket weaving ornament can indirectly express the view of the craftsman, as well as socio-cultural phenomena that reflect multicultural values. This study aims to explain the visual form, style, secondary meaning, theme, intrinsic meaning, and symbolic meaning of the songket weaving ornament "Kambang Cino" from Koto Gadang. The research was conducted using a qualitative method with a historical approach through Erwin Panofsky's iconographic theory. The results indicated that the visualization of this songket weaving combines Minangkabau ornaments with typical Chinese culture ornaments in a fantasy style. This songket weaving ornaments have the theme of humans and the universe (macrocosm) with tolerance, peace, and prosperity values. The songket weaving ornament "Kambang Cino" is a symbolic representation of the diversity and open mind values of the multi-ethnic socio-cultural life in Koto Gadang society as part of the Minangkabau and Indonesian society. Keywords: design, Koto Gadang, multi-culturalism, songket weaving, values