Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH JARAK RUDDER DAN PROPELLER TERHADAP KEMAMPUAN THRUST MENGGUNAKAN METODE CFD (STUDI KASUS KAPAL KRISO CONTAINER SHIP) Hugo Digitec E. Sembiring; Deddy Chrismianto; Parlindungan Manik
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.918 KB)

Abstract

Aspek penting dalam perencanaan kapal adalah perencanaan sistem propulsi dan  kemampuan olah gerak kapal. Salah satu aspek dari sistem propulsi adalah perencanaan propeller, dan untuk meningkatkan kemampuan olah gerak kapal adalah dengan mengoptimalkan kinerja rudder. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kinerja propeller dan rudder yaitu menganalisa pengaruh variasi posisi rudder dan propeller. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai koefisien thrust terbaik untuk propeller KCS dan nilai koefisien lift dan koefisien drag pada semi-balance rudder. Variasi jarak yang digunakan berdasarkan pada diameter propeller yaitu 54%D, 59%D,65%D,71%D,76%D. Peneliti menggunakan software ansys CFX dengan menggunakan metode CFD dalam mencari nilai nilai yang dibutuhkan. Untuk mengetahui nilai yang paling optimal dari range jarak 0-76%D peneliti menggunakan metode optimasi MOGA pada software ansys workbench. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan bahwa nilai koefisien thurst terbaik terdapat pada jarak 54%D sebesar 0.507, pada jarak 59%D sebesar 0,476, pada jarak 65%D sebesar 0,424, pada jarak 71%D sebesar 0,403 dan pada jarak 76% sebesar 0,403. Dan dari hasil Optimasi Moga maka diketahui bahwa nilai Thrust yang optimal ada pada jarak 55,1% D yaitu dengan nilai koefisien  sebesar 0,573.  Sehingga dari hasil ini, jarak yang paling baik yang direkomendasikan yang memiliki gaya dorong terbaik adalah pada jarak 55,1%D dari kemudi.
Studi Perancangan dan Analisa Olah Gerak Kapal Rumah Sakit Tipe B Untuk Tanggap Bencana di Indonesia Wahyu Fajar Gemilang; Deddy Chrismianto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 3 (2021): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertemuan empat lempeng besar tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan status sebagai Negara kepulauan, Menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan kategori sangat rawan terhadap bencana alam. Proses tanggap bencana dapat dimaksimalkan dengan menggunakan kapal yang dapat mengangkut fasilitas kesehatan layaknya rumah sakit pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kapal rumah sakit tipe B untuk memaksimalkan proses tanggap bencana pada perairan Indonesia. Kapal rumah sakit dirancang dengan berbagai fasilitas untuk menunjang proses tanggap bencana dengan baik serta dirancang dengan panjang LOA 134,52 m, LPP 125 m, LWL 127,79 m, lebar 21 m, sarat 5,76 m, tinggi 14 m, Cb 0,58 dan kecepatan 18 knot. Analisa stabilitas kapal ini didasarkan dengan 6 kondisi muatan serta untuk analisa olah gerak dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap nilai RMS vertical acceleratioan at FP, pitching, rolling, MSI dan MII pada tinggi gelombang 1 m, 1,875 m dan 3 m dengan sudut heading 45°, 90°,135°, dan 90°. Tinjauan stabilitas dan olah gerak yang diakukan pada penelitian kapal rumah sakit ini telah memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
ANALISA PENGARUH VARIASI HULLFORM TERHADAP HAMBATAN TOTAL KAPAL SELAM DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) Ajib Wahab Purwanto; Deddy Chrismianto; Eko Sasmito Hadi
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 4 (2014): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.302 KB)

Abstract

Ukuran dan bentuk hullform kapal selam memegang peranan penting dalam menentukan performa hidrodinamika kapal selam khususnya dalam hal hambatan. Hambatan merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan sebuah kapal. Dalam membuat kapal selam dengan kriteria senyap diperlukan bentuk hullform yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hullform kapal selam terbaik yang mempunyai performa hidrodinamis optimal yaitu mendapatkan hambatan total yang paling kecil sehingga memenuhi kriteria sangat senyap.Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal menggunakan program computer berbasis CFD. CFD (Computational Fluid Dynamic) adalah ilmu yang mempelajari cara memprediksi aliran fluida, perpindahan panas, dan reaksi kimia dengan menyelesaikan persamaan matematika/numerik dinamika fluida. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan menggunakan CFD dari 8 model variasi hullform kapal selam didapatkan 4 model dengan hambatan total lebih kecil dari hambatan total model aslinya, yaitu model A, model F, model G dan model H. Nilai hambatan total paling kecil pada variasi kedalaman 0 meter dan 15 meter serta pada variasi kecepatan 5 knot, 10 knot dan 15 knot yaitu terdapat pada model H. Kesimpulannya, dari 8 model tersebut didapatkan bentuk hullform terbaik yang memiliki hambatan paling kecil yaitu model H.
Analisa 2nd Generation Intact Stability Criteria fenomena Parametric Rolling pada Kapal Tanker di Wilayah Perairan Indonesia Aldino Ihsan; Deddy Chrismianto; Ari Wibawa Budi Santosa
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 10, No 1 (2022): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IS-Code 2008 dirancang dengan data penelitian yang berumur sudah lebih dari 50 tahun. Data kecelakaan terbaru menunjukkan banyaknya kelemahan rules tersebut, diantaranya tidak dapat mendeteksi fenomena kegagalan seperti parametric rolling. 2nd Generation Intact Stability criteria (SGISc) adalah rules baru yang tengah dikembangkan oleh IMO untuk menggantikan IS-Code 2008. Pada saat penulisan, SGISc bersifat disarankan untuk digunakan, untuk memperoleh data pendukung selama proses finalisasi oleh IMO. Data penelitian yang mengaplikasikan rules ini di perairan Indonesia masih sangat minim, sedangkan untuk penelitian diluar Indonesia sudah banyak. Sehingga pada tugas akhir ini penulis bertujuan untuk menerapkan aturan baru tersebut pada kapal yang berada di perairan Indonesia, lebih tepatnya pada kapal tanker 6500 LTDW dan 17500 LTDW. Berdasarkan penelitian, kedua kapal lolos untuk level 1 dengan nilai ∆GM/GM < 0,17 untuk kedua kapal. Pada level 2, kedua kapal memenuhi kriteria dimana nilai 1st check C1 dan second check C2 < 0.06, ini terjadi pada semua kondisi permuatan. Level 2 merupakan penentu akhir dari SGISc fenomena parametric rolling. Apabila kapal memenuhi kriteria level 2 ini, maka kapal dianggap tidak rentan terhadap fenomena kegagalan parametric rolling.
Studi Rancang Drillship Perairan Laut Jawa Indonesia Dirga Nur Agnesa; Deddy Chrismianto; Berlian Arswendo Adietya
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.038 KB)

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara didunia yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah,kita sebagai warga indonesia harusnya turun berperan dalam proses ekplorasi terhadap kekayaan alam Indonesia khusunya minyak bumi, Drillship merupakan kapal yang memiliki kemampuan untuk ekplorasi minyak dengan keunggulan yang lebih dibandingkan dengan bangunan offshore lainya. Kemampuan Drillship diantaranya mampu berpindah-pindah tempat karena Drillship ini merupakan alat pengeboran minyak yang berbentuk kapal (kapal yang memiliki alat RIG/ pengeboran). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang Drillship yang mampu untuk membantu dalam proses ekplorasi minyak dan memiliki ukuran utama kapal yang sesuai dengan perairan Indonesia khususnya laut Jawa. Perancangan kapal dengan metode perbandingan, regresi menggunakan software SPSS untuk mendapatkan ukuran utama kapal, untuk pemodelan kapal menggunakan software Rhinoceros dan software Maxsurf untuk analisa karakteristik kapal. Ukuran utama kapal didapatkan yaitu LPP = 155,60 m, B = 28,10 m, H = 14,10 m, T = 8,56 m, Vs = 9 knot, DWT = 26793,1m.
Analisa Olah Gerak Ponton Bentuk Silinder Dengan Penambahan Heaving Plate Lingkaran Pada Gelombang Reguler Wahif Indramana; Eko Sasmito Hadi; Deddy Chrismianto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 1 (2020): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.006 KB)

Abstract

Dunia perkapalan telah mengalami banyak perkembangan dan inovasi yang telah dilakukan, termasuk perkembangan pengujian terhadap benda apung yang sangat bervariasi. Dalam pengujian benda apung terdapat berbagai macam cara, seperti pengujian benda apung di Laboratorium Hidrodinamika menggunakan Towing Tank, pengujian menggunakan software maupun pengujian dengan perhitungan manual. Penambahan heaving plate pada ponton dapat memberikan massa tambahan sehingga dapat mengurangi gerakan heaving.  Dalam penelitian ini menggunakan metode CFD dengan software analisa olah gerak (seakeeping) untuk mendapat nilai olah gerak dengan variasi diameter heaving plate, panjang spar, sarat ponton dan tinggi gelombang. Nilai olah gerak ponton dengan heaving plate diantaranya nilai heaving tertinggi terdapat pada ponton dengan variasi spar pendek, heaving plate 5 pada sarat 5.0 cm dan gelombang 2 dengan nilai 3.627 cm, nilai pitching tertinggi terdapat pada variasi spar pendek, heaving plate 1  pada sarat 5.0 cm dan gelombang 2 dengan nilai 18.573° dan nilai rolling tertinggi terdapat variasi spar panjang, heaving plate 4 pada sarat 2.5 cm dan gelombang 2 dengan nilai 0.079°. Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa variasi heaving plate, spar dan muatan mempengaruhi nilai olah gerak yang berbeda-beda, tinggi gelombang memiliki pengaruh yang paling besar, semakin tinggi gelombang yang digunakan semakin besar nilai olah gerak.
STUDI PERANCANGAN KAPAL GENERAL CARGO 2000 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - MAKASAR Rausyan Fikri; Berlian Arswendo Adietya; Deddy Chrismianto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 3 (2016): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.334 KB)

Abstract

Kapal general cargo adalah kapal yang mengangkut bermacam-macam muatan berupa barang.Barang yang diangkut biasanya merupakan barang yang sudah dikemas.Kapal general cargo dilengkapi dengan crane pengangkut barang untuk memudahkan bongkar-muat muatan.Pada perancangan ini direncanakan desain lambung kapal. Ukuran utama kapal didapatkan dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding yang di dapat dari korea register of shipping (KRS). Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, analisa stabilitas dan analisa olah gerak kapal yang sesuai dengan standar  IMO. Dari hasil perencanaan didapat untuk kapal berkapasitas 2000 DWT didapat dimensi kapal dengan panjang antara dua linggi (LPP) 74,87 m, lebar (B) 12,32m, tinggi 7.4 m dan sarat 5.94 m dan coeffisien block (Cb) 0,67 dimensi tersebut kapal memiliki stabilitas yang cukup baik dengan dibuktikannnya kata pass dari hasil running pada program maxsurf stability.
PENGUKURAN PRODUKTIFITAS GALANGAN DALAM PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200 GT Nurhali Nurhali; Deddy Chrismianto; Eko Sasmito Hadi
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 4 (2016): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.987 KB)

Abstract

Galangan kapal adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal baru. Pada proyek pembangunan kapal baru dituntut untuk bekerja cepat sesuai dengan jadwal. Hal ini perlu diperhatikan, karena dapat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan dan waktu untuk menyelesaikan proyek. Namun semakin banyak permintaan dari pemilik kapal, semakin sulit juga pihak galangan untuk menyelesaikan semuanya sesuai dengan permintaan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat menghambat proses produksi, diantaranya: tenaga kerja, bahan, peralatan dan mesin, tata cara kerja, dana, area pembangunan dan sistem. Tugas Akhir ini mengambil studi kasus dalam pembangunan blok FP kapal perintis 1200 GT yang sedang dibangun di dua galangan yang berbeda, yaitu PT Janata Marina Indah Semarang dan PT Dok Bahari Nusantara Cirebon. dari hasil studi kasus terdapat perbedaan penggunaan Jam Orang dan produktifitas pembangunan. Penggunaan Jam Orang PT Janata Marina Indah Semarang sebesar  1.376 JO dengan produktifitas sebesar 5,7 kg/JO. Penggunaan Jam Orang di PT Dok Bahari Nusantara Cirebon sebesar 1.440 JO dengan produktifitas sebesar 5,4 kg/JO. Penggunaan Jam Orang di PT Dok Bahari Nusantara Cirebon lebih besar 4,4% dari PT Janata Marina Indah Semarang. Dengan perbandingan produktifitas 5,3% lebih besar untuk PT Janata Marina Indah Semarang. Metode yang digunakan dalam pembangunan kapal oleh kedua galangan adalah metode HBCM.
Analisa Nilai Thrust Optimum Propeler B4-70, Ka4-70 Dan Au4-59 Pada Kapal Tugboat Pelabuhan Paket-Ii 2x1850hp Dengan Variasi Sudut Rake Menggunakan CFD Gagah Prayogo Wibowo; Deddy Chrismianto; Berlian Arswendo Adietya
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 1 (2017): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1645.96 KB)

Abstract

Suatu  kapal harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan kecepatan dinas (Vs). Hal ini mempunyai arti bahwa kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi yang baik. Salah satu komponen utama sistem propulsi adalah alat penggerak (Propeller), pemilihan alat penggerak yang efektif akan mempengaruhi gaya dorong yang dihasilkan kapal tersebut. Adapun aspek dari sitem propulsi itu sendiri ialah Perencanaan desain Propeller. Propeller merupakan salah satu aspek yang wajib direncanakan dengan baik guna mencapai tujuan fungsi kapal dalam hal kecepatan. Kecepatan pada kapal tidak terlepas dari desain propeller yang baik agar mendapatkan gaya dorong (Thrust) optimal yang dihasilkan oleh gerak propeller. Penelitian ini dibuat pada 18 model tipe dari propeler b-series, k-series dan au-series dengan variasi sudut rake dari 00, 30, 60, 90, 120 dan 150.  Perbedaan  model  mengindikasikan nilai thrust,  torque dan efisiensi yang berbeda sehingga penulis menganalisa masing-masing model  agar  dapat  diketahui  model  dengan  thrust  tertinggi  dan  torque  terendah  dengan  bantuan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam penganalisaan yang dilakukan menggunakan software CFD ANSYS CFX 14.0 menunjukkan dari masing-masing model propeller yang di analisa terdapat perbedaan nilai thrust, torque dan efisiensi yang dihasilkan. Dari hasil analisa  model tersebut, nilai thrust tertinggi dihasilkan pada model Propeller Ka4 70 Series dengan sudut rake 60  dengan nilai sebesar 337206 N. Nilai torque terendah dihasilkan pada model Propeller B4 70 Series dengan sudut rake 120 dengan nilai sebesar  40068,80 Nm, dan mendaptkan Nilai efisiensi tertinggi diperoleh pada model propeller B4 70 sudut rake 150  yaitu sebesar 0,61694956.
STUDI PERANCANGAN KAPAL PARIWISATA TIPE KATAMARAN DENGAN SISTEM HYBRID DENGAN KOMBINASI DISEL ENGINE DAN MOTOR LISTRIK UNTUK MENUNJANG PARIWISATA DI PANTAI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA Moh Nurdin Septiantono R; Deddy Chrismianto; Eko Sasmito Hadi
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.042 KB)

Abstract

Kegiatan pariwisata di Gunungkidul yang akhir-akhir ini mulai diminati para wisatawan dengan terus bertambahnya jumlah para wisatawan yang datang, ini harus didukung dengan fasilitas transportasi air yang memadai. Dengan ketersediaan energy fosil yang kian menipis atau ketergantungan terhadap BBM, membuat harga bahan bakar fosil terus melambung tinggi. Karena itu muncul ide untuk merancang kapal yang dapat menggabungkan dua sumber energi yang berbeda, yaitu mesin diesel, motor listrik dan solar cell teknologi ini disebut hybrid. Dalam penelitian ini, fungsi utama kapal yang akan dirancang harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, serta pemilihan peralatan yang sedsuai dengan mode hybrid yang akan dirancang. Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah LOA: 25,60 m, LWL: 25,20 m, B: 8,40 m, T: 1,55 m, H: 2,70 m. Dari analisa hidrostatik yang dilakukan pada kapal katamaran ini didapatkan displacement kapal 95,60 ton, Cb: 0,565, LCB: 10,936 m. Kapal ini menggunakan motor listrik 9 kW, dengan sumber diesel generator 150 kW, solar cell 6 kW. Dalam mode hybrid ditentukan 6 variasi mode yaitu, Solar cell, Baterai, Solar cell + Baterai, Generator, Baterai + Generator, Solar cell + Baterai + Generator. Dalam proses analisa, mode hybrid dapat menggerakan kapal dengan kecepatan maksimal 10,45 knot dengan hambatan 15,16 kN dan membutuhkan daya sebesar 159,75 kW.
Co-Authors A.F. Zakki Abi Dimas Alfian, Abi Dimas Ahmad Fauzan Zakki Ainul Fadlilah Airlangga Herbowo Ajib Wahab Purwanto Al Muhshi, Hassan Alam Fajar Ramadhany Aldino Ihsan Alfian Tri Eka Kurniawan Alfian, Wahyu Alfonso Nababan Alvianto, Jodhy Irsyad Ananda Ragil Prakarsa Andi Satriawan Lubis, Andi Satriawan Andi Trimulyono Andreas Parulian Sidabalok Andriyanto, Fajar Angelia, Christine Ari Wibawa Budi Santosa Azhabul Hayatul Fajar Bagus Prasetio Bayu Wisnu Sasongko, Bayu Wisnu Berlian Arswendo Adietya Budi Setyawan Chairul Rizaldy Citra Eka Febrian Dama Nisphal Azis Daviensya Giovancha Anabel Malingkas Dede Nugraha Sentosa HS Dewi, Intan Koamala Dian Purnama Putra Dimas Bagus Darmawan Dirga Nur Agnesa Dwi Satria Fajar Eko Sasmito Hadi Eny Fuskhah Eny Puskhah Fachrurrozi Setiawan Fahmi Fernando Yuliansyah Fajar Aldi Prasetio Fatchul Falah Azmi Febrian Wahyu Wijaya Firdhaus, Ahmad Gagah Prayogo Wibowo Gigih Niagara Gilang Bayu Pangestu Good Rindo Harno, Harno Hasan Mustofa Amirudin, Hasan Mustofa Hendra Gunawan Saputra Hendri Firman Hugo Digitec E. Sembiring I Gede Bayu Pradnya Subagia Iim Tedy Fatwa, Iim Tedy Ilham, Rizaldy Imam Pujo Mulyatno Indro Sumantri Insanu Abdilla Cendikia Abar Iqbal Habib Jefri Harumbinang Jokosiworo, Sarjito Kenna Sani Saefuddin Khoirul Ramadhan Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kusuma, Muhammad Rizki Darmawan Adi Lily Muzdalifah M. Nurul Hidayat Maria Fatima Marsaut Maurit Rumapea, Marsaut Maurit Meri Nugraha Michael Enrico Miftah, Muhammad Azizul Moh Nurdin Septiantono R Moh. Hasan Sidiq Mohammad Fiqran Dzikhriansyah Setiawan Mohammad Ganesha Husada Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Julnanda Serpa Muhammad Raditya Daniswara Niko Bayu Prasetyo nur khakiki Nurhali Nurhali Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Praditya Utomo Puskhah, Eny Puskhah, Eny Putra Bangkit Setya Budi, Putra Bangkit Setya Putra Bangkit Setyabudi, Putra Bangkit Putra, Rico Ade Putranda Firman Prayoga Rahmat Nurhadi Rausyan Fikri Regita Berlian Agustian Resha Buddy Prakoso Rizaldo, M. Fikry Rochman Ikhsan Pamuji Roni Prasetyo, Roni Sarjito Jokosisworo Sarjito Jokosiworo Sheila Ayu Kirana Prabani Sukanto Jatmiko Syahab, Husein Tindaon, Aldy Sabat Tubagus Bintang Ramadhan Tuswan Tuswan Untung Budiarto Wahif Indramana Wahyu Adi Nugraha Wahyu Fajar Gemilang Widyadhana, Bagas Dhira Wilma Amiruddin Wulan Pinkan Yusup Sobirin Zaenal Abidin