Rusmansyah Rusmansyah
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lambung Mangkurat

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Dina Novianti; Rusmansyah Rusmansyah; Muhammad Kusasi
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 1 No 1 (2017): JCAE EDISI AGUSTUS 2017
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar dan mengetahui respon siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA PGRI 6 Banjarmasin dengan jumlah 39 orang. Instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, tes hasil belajar kognitif dan angket. Anaslisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada aktivitas guru dari skor rata-rata sebesar 52,17 (tinggi) menjadi sebesar 66,5 (sangat tinggi), aktivitas siswa meliputi aktivitas memperhatikan, bertanya, mendengarkan, menyumbangkan gagasan, menaruh minat, merumuskan soal, dan memecahkan soal dengan skor rata-rata keseluruhan sebesar 23 (cukup tinggi) menjadi 29 (tinggi), ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan perolehan skor sebesar 66,62% meningkat menjadi 83,85%. Hasil belajar ranah afektif dengan skor rata-rata sebesar 13,53 (cukup baik) menjadi 20,39 (baik), hasil belajar ranah psikomotorik dengan skor rata-rata sebesar 12,58 (cukup terampil) menjadi 14,89 (terampil). Respon siswa terhadap model problem posing pada materi larutan penyangga menunjukkan bahwa jawaban pernyataan siswa lebih dominan dengan pernyataan sangat setuju dan setuju daripada jawaban ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
PENERAPAN MODEL AUDITOY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DALAM PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR Rushapiana Rushapiana; Mahdian Mahdian; Rusmansyah Rusmansyah
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 1 No 3 (2018): JCAE EDISI APRIL 2018
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai model Auditory Intellectually Repetition (AIR) yang diterapkan dalam pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik. Penelitian dirancang dengan metode penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus dalam 4 kali pertemuan. 35 peserta didik kelas XI MIA-1 MAN 3 Banjarmasin dijadikan sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas guru menunjukkan kategori baik pada siklus I menjadi sangat baik pada siklus II, (2) aktivitas peserta didik menunjukkan kategori aktif pada siklus I menjadi sangat aktif pada siklus II, (3) kemampuan berpikir kritis menunjukkan kategori cukup kritis pada siklus I menjadi kritis pada siklus II, (4) hasil belajar kognitif menunjukkan kategori sedang pada siklus I menjadi tinggi pada siklus II, (5) peserta didik memberikan respon positif terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran AIR.
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DALAM PEMBELAJARAN SISTEM KOLOID UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Muhammad Hasbie; Rusmansyah Rusmansyah; Maya Istyadji
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 2 No 2 (2018): JCAE EDISI DESEMBER 2018
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk meningkatkan self-efficacy dan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada materi sistem koloid. Penelitian dirancang dengan metode penelitian tindakan kelas, dengan 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 5 Banjarmasin dengan jumlah 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas guru menunjukkan kategori cukup aktif pada siklus I menjadi aktif pada siklus II, (2) aktivitas peserta didik menunjukkan kategori cukup aktif pada siklus I menjadi aktif pada siklus II, (3) self-efficacy peserta didik menunjukkan kategori cukup baik pada siklus I menjadi baik pada siklus II, (4) kemampuan berpikir kritis menunjukkan kategori cukup kritis pada siklus I menjadi kritis pada siklus II, (5) hasil belajar kognitif menunjukkan kategori sedang pada siklus I menjadi tinggi pada siklus II, (6) peserta didik memberikan respon positif terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning.
IMPLEMENTASI SYSTEMS THINKING LEARNING CYCLE (STLC) TERHADAP KEDALAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Amalia Septhyanda; Maya Istyadji; Rusmansyah Rusmansyah
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 2 No 3 (2019): JCAE EDISI APRIL 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) pengaruh systems thinking learning cycle (STLC) terhadap kedalaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp), (2) pengaruh systems thinking learning cycle (STLC) terhadap hasil belajar pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp), (3) respon siswa terhadap systems thinking learning cycle (STLC) pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) di SMAN 1 Martapura.Penelitian menggunakan metode Quasi Experimental (eksperimen semu) dengan pretest-posttest nonequivalent control group design dan teknik sampling yaitu cluster random sampling. Sampel penelitian adalah 35 siswa kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa kelas XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan Uji-t untuk menganalisis pengaruh Systems Thinking Learning Cycle (STLC) terhadap kedalaman konsep dan hasil belajar kognitif siswa, dan analisis deskriptif untuk menganalisis pengaruh Systems Thinking Learning Cycle (STLC) terhadap hasil belajar afektif, psikomotor serta respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh terhadap kedalaman konsep siswa (2) terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa (3) Implementasi Systems Thinking Learning Cycle (STLC) pada pembelajaran kimia mendapat respon positif dari siswa.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR HIDROKARBON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Nur Husnina Lathifah; Muhammad Kusasi; Rusmansyah Rusmansyah
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 1 (2019): JCAE EDISI AGUSTUS 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i1.305

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Hidrokarbon kelas X-3 SMA Negeri 10 Banjarmasin tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan aktivitas guru, (2) peningkatan aktivitas siswa, (3) peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, (4) peningkatan hasil belajar siswa, dan (5) respon siswa. Penelitian menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Sampel penelitian adalah kelas X-3 dengan jumlah siswa 35 orang. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan aktivitas guru dari 38,62 (cukup) pada siklus I menjadi 54,75 (sangat baik) pada siklus II, (2) terjadi peningkatan aktivitas siswa dari 35,9 (cukup) pada siklus I menjadi 49,3 (aktif) pada siklus II, (3) terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dari 55,64% (cukup kritis) pada siklus I menjadi 71,74% (kritis) pada siklus II, (4) terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar kognitif 37,14% pada siklus I menjadi 74,28% pada siklus II, dan pada ranah afektif cukup pada siklus I menjadi baik pada siklus II, (5) siswa memberikan respon positif dengan kategori baik pada pembelajaran.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI KOLOID Raida Fadia Putri; Bambang Suharto; Rusmansyah Rusmansyah
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 2 (2019): JCAE EDISI DESEMBER 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i2.339

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan signifikan hasil belajar pada peserta didik kelas XI IPA dengan penerapan model pembelajaran, yaitu model inkuiri terbimbing dan inkuiri konfirmasi. Kegiatan ini menggunakan quasi experiment dengan “pretest-posttest nonequivalent control group design". Sampel yaitu peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Pengumpulan data menggunakan teknik non-tes dan tes melalui analisis inferensial dan deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik ranah pengetahuan kelas eksperimen dengan persentase ketuntasan 30% dan kelas control dengan persentase ketuntasan 3,7%.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN ARGUMENTASI KRITIS DAN SELF EFFICACY SISWA DENGAN MODEL INQUIRY BASED LEARNING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Siti Mariam; Rusmansyah Rusmansyah; Maya Istyadji
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 2 (2019): JCAE EDISI DESEMBER 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i2.341

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang meningkatkan keterampilan argumentasi kritis dan self-efficacy siswa melalui model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) pada materi larutan penyangga pada siswa kelas XI MIA 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas guru; (2) aktivitas siswa; (3) self-efficacy siswa; (4) keterampilan argumentasi kritis siswa; (5) hasil belajar siswa. Metode dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 1 SMAN 9 Banjarmasin dengan jumlah 34 orang. Instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada; (1) aktivitas guru menunjukkan kategori baik menjadi sangat baik, (2) aktivitas siswa menunjukkan kategori cukup aktif menjadi sangat aktif, (3) self-efficacy siswa menunjukkan kategori cukup baik menjadi baik, (4) keterampilan argumentasi kritis menunjukkan kategori cukup kritis menjadi kritis;(5) hasil belajar pengetahuan menunjukkan kategori sedang menjadi baik dengan model IBL.
IMPLEMENTASI MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERBANTUAN MEDIA PERMAINAN KATA-LIST TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN ION DAN pH LARUTAN PENYANGGA Linda Safitri; Parham Saadi; Rusmansyah Rusmansyah
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 2 (2019): JCAE EDISI DESEMBER 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i2.343

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang implementasi model inquiry based learning (IBL) berbantuan media perminan kata-list terhadap motivasi dan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pada motivasi siswa, (2) perbedaan pada hasil belajar, (3) hubungan antara motivasi dan hasil belajar, (4) respon siswa. Metode penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain equivalent control group. Sampel penelitian adalah kelas MIA 3 sebagai kelas kontrol dan MIA 1 sebagai kelas eksperimen di SMA Negeri 10 Banjarmasin. Variabel bebas adalah model IBL berbantuan media permainan kata-list, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar dan motivasi. Data dikumpulkan menggunakan teknik non-tes dan tes. Inferensial dan dekriptif merupakan teknik analisis data yang digunakan. Hasil yang diperoleh menunjukan adanya (1) perbedaan motivasi secara signifikan antara pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan berbantuan media permainan kata-list dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, (2) perbedaan hasil belajar pengetahuan yang signifikan pada pembelajaran yang menerapkan pendekatan sainfitik dengan berbantuan media permaianan kata-list dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, (3) hubungan positif antara motivasi dengan hasil belajar siswa, (4) siswa memberi respon sangat positif terhadap pembelajaran yang menerapkan model IBL berbantuan media permainan kata-list.
MENINGKATKAN SELF-EFFICACY DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI KOLOID Aulia Ulfah; Rusmansyah Rusmansyah; Abdul Hamid
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 3 (2020): JCAE EDISI APRIL 2020
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i3.423

Abstract

Telah dilaksanakan penelitian tentang meningkatkan self-efficacy dan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui model PjBL pada materi koloid di kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 6 Banjarmasin dengan 35 orang siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan (1) keterlaksanaan aktivitas guru, (2) aktivitas siswa, (3) self-efficacy siswa, dan (4) kemampuan berpikir kreatif siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model John Elliot 2 siklus dengan 2 pertemuan disetiap siklusnya. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan (1) keterlaksanaan aktivitas guru dari kategori cukup baik menjadi baik, (2) aktivitas siswa dari kategori cukup aktif menjadi aktif, (3) self-efficacy siswa dari kategori sedang menjadi tinggi, dan (4) kemampuan berpikir kreatif siswa dari kategori cukup kreatif menjadi kreatif.
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA NEGERI KELAS XI IPA SE KOTA BANJARMASIN PADA MATERI LAJU REAKSI Muhammad Naparin; Rusmansyah Rusmansyah; Almubarak Almubarak
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 3 (2020): JCAE EDISI APRIL 2020
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i3.425

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri di kota Banjarmasin. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling artinya dari seluruh populasi dipilih 4 SMA Negeri yang tergolong tinggi yaitu SMA Negeri 2 Banjarmasin, tergolong sedang yaitu SMA Negeri 6 Banjarmasin dan SMA Negeri 8 Banjarmasin dan tergolong rendah yaitu SMA Negeri 12 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mengetahui kemampuan siswa pada materi laju reaksi kelas XI dan teknik angket. Teknik analisis data menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 2 yaitu 75,5%, lebih baik dari SMA Negeri 6 yaitu 74,5%, SMA Negeri 8 yaitu 61,4% dan SMA Negeri 12 yaitu 57,3%. Rata-rata sefl efficacy SMA Negeri 2 yaitu 89,6%, lebih baik dari SMA Negeri 6 Banjarmasin yaitu kritis yaitu 83%, SMA Negeri 8 Banjarmasin yaitu 81,4% dan SMA Negeri 12 Banjarmasin yaitu 78,7%. Respon terhadap soal kemampuan berpikir kritis SMA Negeri 2 yaitu 44,48 dan pada SMA Negeri 6 yaitu 42,78, kateria sangat baik sedang SMA baik pada model pembelajaran problem based learning berbasis lahan basah.