Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS PEMILIHAN CLUSTER OPTIMAL DALAM SEGMENTASI PELANGGAN TOKO RETAIL Murpratiwi, Santi Ika; Agung Indrawan, I Gusti; Aranta, Arik
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 18, No 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.37 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v18i2.37426

Abstract

Saat ini pemanfaatan data menjadi fokus dalam bidang pemasaran khususnya untuk menyusun strategi. Agar strategi pemasaran bisa tepat sasaran dibutuhkan segmentasi pelanggan. Data mining khususnya clustering mampu membantu proses segmentasi pelanggan. Dalam penelitian ini, data mining diimplementasikan untuk segmentasi pelanggan UD. XYZ dengan metode K-Means, K-medoids, dan Means.. Tujuan penelitian ini adalah mencari metode dan nilai k terbaik yang dihasilkan dari tiga metode clustering. Penelitian ini menyajikan proses Data Mining dengan menggabungkan model RFM dengan algoritma clustering K-Medoids, X-Means, dan K-Means. Dataset yang telah diimplementasikan ke dalam model RFM digunakan sebagai bahan pengolahan data. Data transaksi dengan jumlah 153.492 diimplementasikan ke dalam model RFM menjadi 10.145 data untuk dilakukan identifikasi pelanggan potensial. Inisialisasi cluster awal pada metode K-Medoids, X-Means, dan K-Means dilakukan secara random. Nilai k dalam penelitian ini diinisialisasi dari 1 sampai 10. Nilai k diimplementasikan secara berulang dan dihitung validasi cluster menggunakan metode David Bouldin Index (DBI) dan jaraj rata-rata cluster dengan centroid. Hasil penelitian menunjukkan K-medoids memiliki nilai validitas yang lebih baik dibandingkan dengan X-Means dan K-Means. Rata-rata nilai DBI yang dihasilkan metode K-Medoids adalah 0,540778. Jumlah cluster terbaik yang dihasilkan adalah 5 cluster, hal ini ditentukan dengan mempertimbangkan jumlah persebaran data pada k = 5 yang menghasilkan nilai sama pada metode K-Medoids, X-Means, dan K-Means. Tingkatan pelanggan yang terbentuk adalah About To Sleep, Customer Needing Attention, Recent Customer, Potential Loyalist, dan Loyal Customers.
Pembangkitan Kode Sampa MBROLA untuk Lirik Pupuh Pucung Berdasarkan Padalingsa dan Diftong I Putu Eka Giri Gunawan; I Gusti Agung Indrawan
Techno.Com Vol 19, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.232 KB) | DOI: 10.33633/tc.v19i2.3184

Abstract

Kurangnya minat masyarakat untuk belajar tembang bali akan mengakibatkan semakin hilangnya budaya bali. Salah satu faktor peyebab kurang tertarik nya masyarakat untuk belajar tembang bali adalah media pembelajaran tembang bali yang kurang menarik dan tidak interaktif. Pupuh pucung merupakan salah satu bagian dari sekar alit yang merupakan bagian tembang bali. Sekar alit/pupuh memiliki aturan dalam penulisan liriknya yang disebut dengan padalingsa yang terdiri dari guru wilangan yaitu jumlah suku kata dalam setiap barisnya, guru dingdong yaitu huruf vokal pada kata terakhir setiap barisnya dan guru gatra yaitu jumlah baris dalam satu baitnya. Penelitian ini akan menciptakan suatu aplikasi yang interaktif yang bisa digunakan untuk mencoba lirik dari pupuh pucung sesuai dengan aturan padalingsa pupuh pucung. Penelitian ini membahas bagaimana analisis dan konversi lirik pupuh pucung ke kode sampa yang digunakan di program sintesis suara MBROLA. Hasil dari penelitian ini adalah kode sampa MBROLA yang dibangkitkan berdasarkan aturan padalingsa dan diftong bahasa bali.
Prosodic Analysis of Pupuh Pucung using Mbrola Speech Synthesis Application I Gusti Agung Indrawan; I Putu Eka Giri Gunawan
IJISTECH (International Journal of Information System and Technology) Vol 5, No 5 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Tunas Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30645/ijistech.v5i5.187

Abstract

Pupuh Pucung is one part of the sekar alit which is part of the Balinese song. Sekar alit/pupuh has a rule in writing lyrics called padalingsa, which consists of guru wilangan, namely the number of syllables in each line, guru dingdong, which is the vowel in the last word of each line and guru gatra, which is the number of lines in one stanza. This study discusses how the text-to-speech application can help in developing pupuh pucung. Text to speech is an application that converts text into sound. In this research, an application design that can sing Pupuh Pucung's lyrics was developed with the concept of text to sing. This study uses the mbrola application as a text-to-speech converter. The analysis results, namely the frequency of the fundamental tone, aim to determine each phoneme's initial frequency in Pupuh Pucung. With the initial frequency, it will shorten the range of subsequent prosodic observations. The use of pupuh pucung's fundamental tone as a guide for the formation of prosody can be used as an initial guide in forming pupuh pucung's prosody.
Implementasi Algoritma FP-Growth dengan Closure Table untuk Penemuan Frequent Itemset pada Keranjang Belanja I Gusti Agung Indrawan; Made Sudarma; Lie Jasa
Jurnal Teknologi Elektro Vol 17 No 2 (2018): (May - Agustus) Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.855 KB) | DOI: 10.24843/MITE.2018.v17i02.P06

Abstract

Algoritma FP-growth adalah algoritma data mining yang digunakan untuk menemukan frequent itemset pada data keranjang belanja. Frequent itemset adalah kelompok barang yang sering dibeli bersamaan dalam satu keranjang belanja. Analisa frequent itemset akan menghasilkan aturan asosiasi. Algoritma FP-growth menemukan frequent itemset dengan mengkompresi data keranjang belanja ke struktur data tree yang disebut FP-tree. FP-tree kemudian dianalisa untuk mengekstrak frequent itemset. Data keranjang belanja selalu bertambah jumlahnya untuk setiap transaksi yang terjadi, sehingga proses penemuan frequent itemset akan membuat FP-tree dari awal secara berulang-ulang setiap kali algoritma FP-growth dijalankan. Agar FP-tree tidak perlu dibuat ulang dari awal setiap kali algoritma FP-growth dijalankan, maka FP-tree perlu disimpan pada media penyimpanan menggunakan format yang sesuai dengan struktur data tree. Penelitian ini menyimpan FP-tree ke tabel pada database dengan struktur closure table. Struktur closure table memiliki beberapa keunggulan sehingga cocok digunakan untuk menyimpan struktur data tree.
IMPLEMENTASI ALGORITMA DATA MINING FP-GROWTH DENGAN BAHASA PROGRAM FUNGSIONAL F# I Gusti Agung Indrawan; Ni Kadek Ariasih
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTRetail businesses that use a point-of-sales (POS) system store large quantities of sales transaction data. Transaction data stored in this large amount has the potential to have unknown knowledge. An example is knowledge about items that are often purchased simultaneously in one transaction, which in data mining terms is called frequent itemset.The frequent itemset can be found using the association rule discovery algorithm. The algorithms for finding association rules include the a priori algorithm and the frequent-pattern growth (FP-growth) algorithm. The FP-growth algorithm compresses sales transaction data that meet the criteria for frequent items into a data tree structure called the frequent-pattern tree (FP-tree), where the FP-tree data structure stores itemset association information (Han et al., 2011). The FP-growth algorithm performs frequent itemset discovery by performing tree traversal on the FP-tree data structure. Most of the execution time of the FP-growth algorithm is spent at this stage. Large shopping cart data has an impact on frequent itemset discovery times.This study implements the FP-growth algorithm using the functional programming language F #. The implementation of the FP-growth algorithm using F # is expected to accelerate the discovery time of frequent itemset compared to the implementation of the FP-growth algorithm using the imperative programming language.Keywords: association rules, data mining, FP-growth, F #, frequent itemset, functional programming, shopping cart.ABSTRAKUsaha retail yang menggunakan sistem point-of-sales (POS) menyimpan data transaksi penjualan barang dalam jumlah besar. Data transaksi yang tersimpan dalam jumlah besar ini berpotensi memiliki knowledge yang belum diketahui. Sebagai contoh adalah knowledge tentang barang yang sering dibeli secara bersamaan dalam satu transaksi, yang dalam istilah data mining disebut frequent itemset.Frequent itemset dapat ditemukan menggunakan algoritma penemuan aturan asosiasi. Algoritma penemuan aturan asosiasi antara lain adalah algoritma apriori dan algoritma frequent-pattern growth (FP-growth). Algoritma FP-growth mengkompresi data transaksi penjualan yang memenuhi kriteria frequent item ke dalam struktur data tree yang disebut frequent-pattern tree (FP-tree), dimana struktur data FP-tree menyimpan informasi asosiasi itemset (Han dkk., 2011). Algoritma FP-growth melakukan penemuan frequent itemset dengan melakukan tree traversal pada struktur data FP-tree. Sebagian besar waktu eksekusi algoritma FP-growth dihabiskan pada tahap ini. Data keranjang belanja yang berukuran besar berdampak pada waktu penemuan frequent itemset.Penelitian ini mengimplementasikan algoritma FP-growth menggunakan bahasa pemrograman fungsional F#. Implementasi algoritma FP-growth menggunakan F# diharapkan mempercepat waktu penemuan frequent itemset dibandingkan dengan implementasi algoritma FP-growth menggunakan bahasa program imperatif.Kata kunci: aturan asosiasi, data mining, FP-growth, F#, frequent itemset, functional programming, keranjang belanja.
IMPLEMENTASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA E-COMMERCE SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM JAJANAN DODOL KHAS BULELENG I Wayan Agus Surya Darma; I Gusti Agung Indrawan; Ni Putu Sutramiani
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.92 KB)

Abstract

ABSTRACTPenglatan Village is a village that is the biggest dodol production center of Buleleng in the largestdistrict of Buleleng which is distributed to all regencies in Bali, even Buleleng dodol is also an icon oftypical souvenirs of Buleleng to be taken outside of Bali. Conventional trading has been carried out bymicro and small and medium enterprises (UMKM) entrepreneurs in the village of Penglatan who arecraftsmen of Buleleng dodol. Dodol craftsmen in the village of Penglatan, which is a home industrythat sells dodol products to collectors, then collectors distribute dodol products typical of Buleleng toall districts in Bali. This causes the home industry in the village of Penglatan difficult to developbecause it can not handle direct requests. Another problem faced is the difficulty of the craftsmen incalculating the need for raw materials in producing dodol typical of Buleleng when there is an order.Implementation of supply chain management in e-commerce that was developed to manage the supplyof dodol raw materials in accordance with orders that enter the system. This is expected to help dodolcraftsmen in the village of Penglatan in determining the need for raw materials needed to produceorders and provide electronic-based trading media. Determination of raw material requirements forproducing dodol is calculated by applying the concept of master requirements planning. Thedeveloped system can help MSMEs in managing sales transactions and calculating raw materialrequirements in producing dodol.Keywords: Supply Chain Management, Material Requirement Planning, E-Commerce, Dodol KhasBuleleng.ABSTRAKDesa Penglatan merupakan desa yang menjadi sentra produksi dodol khas Buleleng terbesar dikabupaten Buleleng yang disalurkan ke seluruh kabupaten di Bali, bahkan dodol Buleleng jugamenjadi ikon oleh-oleh khas Buleleng untuk dibawa ke luar Bali. Perdagangan secara konvesionaltelah dilakukan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa Penglatan yangmenjadi pengrajin dodol Buleleng. Pengrajin dodol di desa Penglatan yang merupakan industri rumahtangga yang menjual produk dodolnya ke pengepul, kemudian pengepul mendistribusikan dodol khasBuleleng ke seluruh kabupaten di Bali. Hal ini menyebabkan industri rumah tangga di desa Penglatansulit berkembang karena tidak bisa menangani permintaan langsung. Permasalahan lainnya yangdihadapi adalah sulitnya pengrajin dalam memperhitungkan kebutuhan bahan baku dalammemproduksi dodol khas Buleleng ketika ada pesanan. Implementasi supply chain management padae-commerce yang dikembangkan untuk mengelola pasokan bahan baku dodol sesuai dengan pesananyang masuk ke sistem. Hal ini diharapkan dapat membantu pengrajin dodol di desa Penglatan dalammenentukan kebutuhan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi pesanan dan memberikanmedia perdagangan berbasis elektronik. Penentuan kebutuhan bahan baku untuk memproduksi dodoldihitung dengan menerapkan konsep master requirement planning. Sistem yang dikembangkan dapatmembantu UMKM dalam mengelola transaksi penjualan dan menghitung kebutuhan bahan bakudalam memproduksi dodol.Kata kunci: Supply Chain Management, Material Requirement Planning, E-Commerce, Dodol KhasBuleleng.
PKM Pengenalan Teknologi Informasi dan Profesi di Era Digital Bagi Siswa Kelompok Taman Para Belajar di Desa Susut, Kabupaten Bangli Ni Kadek Ariasih; I Gusti Agung Indrawan; I Gusti Ayu Anom
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 1 No. 2 (2019): Maret
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.988 KB)

Abstract

Kelompok Taman Para Belajar merupakan sebuah kelompok pendidikan nonformal dan nonprofit yang terletak di Banjar Susut Kaja, Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Kelompok Taman Para Belajar didirikan dengan tujuan untuk menampung anak-anak sekolah dasar yang tidak mampu untuk diberikan pelajaran tambahan di luar sekolah seperti Bahasa Bali, Bahasa Inggris dan budi pekerti yang diberikan oleh para pengajar atau relawan tanpa dipungut biaya. Melihat perkembangan pengetahuan dan teknologi di era saat ini menggelitik pendiri Kelompok Taman Para Belajar menginginkan ada pengajar atau relawan yang bisa mengenalkan pengetahuan dan profesi yang berkaitan dengan teknologi informasi dan profesi di era digital. Serangkaian dengan Program STIKI Peduli dibuatlah suatu pelatihan dengan metode pemberian materi pengenalan teknologi informasi khususnya komputer dan internet. Pemberian materi pengenalan profesi di era digital dengan contoh aplikasi yang berkaitan dengan profesi web developer dan web design seperti aplikasi PHP, Dream Weaver, Adobe Photoshop, sehingga anak-anak Kelompok Taman Para Belajar dapat membuka wawasan pengetahuan mereka khususnya teknologi informasi dan cita-cita melalui pengenalan profesi di era digital. Hasil pelatihan ini memperoleh kepuasan yang sangat baik atas materi yang telah dilaksanakan.
Prosodic Analysis of Pupuh Pucung using Mbrola Speech Synthesis Application I Gusti Agung Indrawan; I Putu Eka Giri Gunawan
IJISTECH (International Journal of Information System and Technology) Vol 5, No 5 (2022): February
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Tunas Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.729 KB) | DOI: 10.30645/ijistech.v5i5.187

Abstract

Pupuh Pucung is one part of the sekar alit which is part of the Balinese song. Sekar alit/pupuh has a rule in writing lyrics called padalingsa, which consists of guru wilangan, namely the number of syllables in each line, guru dingdong, which is the vowel in the last word of each line and guru gatra, which is the number of lines in one stanza. This study discusses how the text-to-speech application can help in developing pupuh pucung. Text to speech is an application that converts text into sound. In this research, an application design that can sing Pupuh Pucung's lyrics was developed with the concept of text to sing. This study uses the mbrola application as a text-to-speech converter. The analysis results, namely the frequency of the fundamental tone, aim to determine each phoneme's initial frequency in Pupuh Pucung. With the initial frequency, it will shorten the range of subsequent prosodic observations. The use of pupuh pucung's fundamental tone as a guide for the formation of prosody can be used as an initial guide in forming pupuh pucung's prosody.
PELATIHAN PENGGUNAAN MICROSOFT OFFICE DAN EMAIL UNTUK ADMINISTRASI SURAT MENYURAT DI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI Putu Wirayudi Aditama Wirayudi; I Gusti Agung Indrawan; I Komang Arya Ganda Wiguna; Ketut Jaya Atmaja
Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Publisher : Yayasan Lavandaia Dharma Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.507 KB)

Abstract

Pemberian pelatihan penggunaan Microsoft Office saat ini sangat diperlukan terhadap lembaga pemerintahan Dinas Perhubungan Provinsi Bali untuk menunjang ketrampilan administrasi dan juga surat menyurat. Dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Bali menjalin kerjasama dengan STMIK STIKOM Indonesia untuk memberikan pelatihan terkait Microsoft Office. Pelatihan yang diberikan berupa Microsoft Word untuk membuat surat, Microsoft Exel menyimpan database, Microsoft Power Point untuk membuat persentasi yang menarik dan informatif.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Customer Loyalty dalam Menggunakan Uang Elektronik Berbasis Server Ni Made Mila Rosa Desmayani; I Gusti Agung Indrawan
Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ekuitas.v10i1.30306

Abstract

Electronic money providers can be divided into two. First is a provider of electronic money from banks in the form of a physical chip card. Examples are e-money from Bank Mandiri and Flazz from BCA. The second is a server-based, non-banking e-money provider. Examples of products are GoPay, OVO and DANA. Competition is very tight to dominate the electronic money market share, encouraging server-based electronic money providers to compete to expand services, and provide facilities and discounts to its users. This has the potential to seize competitors' marketshare, where electronic money users will switch to other providers.  This article aims to analyze the factors that affect customer loyalty of server-based electronic money users in Denpasar, Bali. The object of this research is the factors that affects customer loyalty in using server-based electronic money. This research uses modified technology acceptance model. The collection of data on the perception of electronic money was carried out using a questionnaire. The results obtained from this questionnaire are: (1) perceived user convenience, (2) perceived usefulness, (3) perceived price suitability, (4) perceived discount has a positive dan significant effect on user loyalty in using server-based e-money.