Articles
Strategi Inovasi pada Industri Kreatif Digital: Upaya Memperoleh Keunggulan Bersaing pada Era Revolusi Industri 4.0
Rofi Rofaida;
Suryana;
Asti Nur Aryanti;
Yoga Perdana
Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol 8 No 3 (2019): EDISI KHUSUS: JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (720.67 KB)
|
DOI: 10.33059/jmk.v8i3.1909
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi inovasi sebagai upaya meningkatkan kinerja bisnis dan keunggulan bersaing industri kreatif digital di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik penarikan sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Ukuran sampel yang digunakan adalah 50 pelaku usaha industri kreatif digital di Provinsi Jawa Barat yang mengetahui dengan jelas proses inovasi pada industri kreatif digital. Data dikumpulkan melalui metode observasi, penyebaran kuesioner, in depth interview dan focus group discussion /FGD dengan pelaku industry kreatif digital, tim peneliti, komunitas industri kreatif digital, dan expert di bidang industri kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kreatif digital di Jawa Barat memiliki permasalahan dalam menetapkan strategi inovasi yang tepat. Rekomendasi yang diberikan adalah penetapan strategi inovasi pada tiga aspek yaitu inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi pemasaran. Hasil penelitian dapat memberikan implikasi bagi perusahaan dalam bentuk strategi inovasi yang tepat dan membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang tepat bagi tumbuh dan berkembangnya industri kreatif digital di Jawa Barat. Penelitian dengan topik inovasi pada industri kreatif digital masih jarang dilakukan sehingga diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi kebaruan/originalitas yang dapat memperkuat penelitian dengan topik yang lain pada industri kreatif digital Kata Kunci: strategi inovasi; industri kreatif digital;keunggulan bersaing
Creative People as a New Source of Competitive Advantage in Creative Industry
Eriana Astuty;
Suryana Suryana
Sebelas Maret Business Review Vol 2, No 1 (2017): June 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/smbr.v2i1.13298
Today’s development of creative industries in the economy of Indonesia has shown a significant improvement. Creative industries have contributed in improving the growth of Gross Domestic Product (GDP), employment opportunities, and national industries. Unfortunately, those improvements are not in line with their internal developments. The purpose of this study is to find the answer of the gap phenomenon that occured. It is found that only three sub-sectors out of 15 have positive contributions as mentioned above. They include craft, fashion, and culinary. Primary data were obtained through a questionnaire survey and observation carried out in batik and woven-fabric business units in 6 provinces in Indonesia. By conducting survey as the research methodology in which the data were evaluated using statistic tools such as SPSS and AMOS 20, it is found that creative people as renewable resources have been able to improve Indonesia competitive advantage in crafts industries by reflecting local culture and heritage through creativity on various innovations.
PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERINVESTASI
Asep Munawar;
Suryana Suryana;
Nugraha Nugraha
AKUNTABILITAS Vol 14, No 2 (2020): AKUNTABILITAS
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics, Universitas Sriwijaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29259/ja.v14i2.11480
This study aims to examine the effect of financial literacy and demographic factors on investment decision making, the research method used is a survey with a quantitative approach, using a sample of 100 students on the STIE Wikara Campus. The data analysis technique used is Multiple Regression Analysis. The results showed that financial literacy has a significant effect on investment decision making, or has a significant role on formation in investment decision making, and motivation has a significant effect on decision making on investment or has a role on decision making on investment. Other findings of this study are attitude and motivation has a significant effect on investment decision making. This shows that the attitude and motivation will provide indirect experience to someone in terms of investment decision making, because at least a person or student who has financial literacy and demographic factors will tend to influence higher investment decisions than students who do not have financial literacy in investing
KEPRIBADIAN KARYAWAN DAN BUDAYA ORGANISASI: FAKTOR DETERMINAN KETERIKATAN KARYAWAN (EMPLOYEE ENGAGEMENT)
Rian Nurjanah;
Rofi Rofaida;
Suryana Suryana
Jurnal Manajemen Vol. 20 No. 2 (2016): June 2016
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/jm.v20i2.50
Penelitian dilatarbelakangi oleh hasil penjualan yang menurun dan tidak memenuhi target, denda keterlambatan penyelesaian proyek yang tinggi, dan kerugian yang dialami oleh PT X, salah satu perusahaan yang bergerak pada industri telekomunikasi di Jawa Barat. pada tahun 2014. Profitabilitas dan produktivitas perusahaan berkaitan dengan keterikatan karyawan (employee engagement). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepribadian karyawan, persepsi budaya organisasi menurut karyawan, dan keterikatan karyawan serta untuk mengetahui pengaruh kepribadian karyawan dan persepsi budaya organisasi terhadap keterikatan karyawan (employee engagement). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Desain penelitian ini adalah desain kausalitas. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi pearson product moment dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keterikatan karyawan. Demikian dengan persepsi budaya organisasi juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterikatan karyawan. Kepribadian karyawan dan persepsi budaya organisasi secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap keterikatan karyawan, namun yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap keterikatan karyawan adalah kepribadian karyawan.This research based on declining sales outcome and not achieves the target, a fine delay completion of project high, and losses PT X, one of the companies in telecommunication industry at Jawa Barat in 2014. Profitability and productivity relating to employee engagement. Research aims to describe employee personality, organizational culture perception, and employee engagement and to know the influence of employee personality and organizational culture perception on employee engagement. This research is done with descriptive and verification method. This research use causality design. Statistical analysis used in this research was pearson correlations analysis and multiple regression. This research result indicates that employee personality influential positively and significant impact on employee engagement. Organizational culture perception has positive and significant impact on employee engagement too. Employee personality and organizational culture perception simultaneously and significant impact on employee engagement, but the biggest influence to employee engagement is employee personality.
Empowering Creative Industry Using Local Nature-Based Raw Materials: Organizational Capacity Perspective
Ayu Krishna Yuliawati;
Rofi Rofaida;
Suryana Suryana
Journal of International Conference Proceedings (JICP) Vol 2, No 1 (2019): Proceedings of the 3rd International Conference of Project Management (ICPM) Bal
Publisher : AIBPM Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (18.976 KB)
|
DOI: 10.32535/jicp.v2i1.402
Handycraft industries using local nature-based raw materials have been put as a top priority in the development of creative industries in Indonesia since they significantly contribute to Indonesia's national income and employment from 2010 to 2015. The development of these industries has a great potential but there are problems associated with the low organizational capacity of the industries so that empowerment strategy through organizational capacity development is needed. The research involved creative industries using local nature-based raw materials in Bandung,West Java. The method used in this research is descriptive survey. The data collection methods used were interviews and questionnaires. Further, the research data were analyzed using descriptive analysis. The result show that handycraft industries using local nature-based raw materials need organizational capacity development. The priority areas for the organizational capacity development are: vision, mission and goal; system and infrastructure; organizational structure; and culture.
Systematic literature review: knowledge management di industri kreatif
Asti Nur Aryanti;
Palupi Permata Rahmi;
Rofi Rofaida;
Syamsul Hadi Senen;
Suryana Suryana
AKUNTABEL Vol 19, No 4 (2022): Desember
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (236.926 KB)
|
DOI: 10.30872/jakt.v19i4.12271
Artikel ini melakukan tinjauaun litelatur sistematis tentang knowledge management dalam konteks industry kreatif. Aktivitas industry kreatif yang menekankan pada proses kreativitas dan inovasi, mendorong pengetahuan individu sebagai intangible asset untuk bisa dikelola dengan baik. Alasan ini yang menjadi dasar bahwa manajemen pengetahuan perlu ada secara berkelanjutan. Kolaborasi juga telah dianggap sebagai fasilitator penting dari proses ini, terutama dengan memelihara berbagai informasi dan pengetahuan. Artikel ini secara sistematis mengkaji literatur yang meninjau knowledge management di industry kreatif. Dalam penelitian ini 33 artikel di analisis dengan beberapa kriteria inklusi dan esklusi yang telah ditetapkan, sebelumnya penarikan database elekteronik melalui Scopus menghasilkan 160 artikel, yang kemudian dicocokan dengan kriteria sehingga filter menghasilkan 33 artikel yang dianalisis. Analisis ini menjadi masukan berharga untuk pengembangan peneltian selanutnya khususnya knowledge management di industry kreatif.
Industri kreatif unggul melalui strategi inovasi dan pentahelix collaboration: langkah pemulihan bisnis di covid19
Asti Nur Aryanti;
Palupi Permata Rahmi;
Suryana Suryana;
Heny Hendrayati;
Agus Rahayu
Inovasi : Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Manajemen Vol 19, No 1 (2023): Februari
Publisher : Faculty of Economics and Business, Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/jinv.v19i1.12513
Artikel ini bertujuan untuk membuat kerangka pemetaan strategi inovasi dan pemetaan peranan stakeholder dalam pentahelix collaboration. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui in depth interview kepada pelaku bisnis di industri kreatif unggulan dan melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam hal strategi pemasaran inovasi dalam pemahaman teknik promosi melalui media online masih lemah sehingga sangat bergantung kepada pemasaran secara offline di toko/gerai. Selain itu, pelaku usaha tidak melakukan riset awal sebelum melakukan inovasi produk sehingga produk yang dipasarkan belum tentu diterima konsumen. Strategi inovasi organisasi di industri ini juga belum optimal dimana para pelaku usaha tidak memperhatikan dengan baik tujuan bisnis yang dijalankanya sehingga pengelolaan organisasi seperti struktur organisasi dan pembagian tugas tidak sesuai. Dalam prosesnya, para aktor yang terlibat dalam kolaborasi pentahelix akademisi (A), bisnis (B),Community (C), Goverment (G) dan media (M)) memiliki kapasitas dalam penentuan strategi inovasi yang berkaitan dengan inovasi produk, proses, pemasaran, inovasi organisasi dan dapat mengembangkan strategi dengan menjalin kerjasama bersama aktor lainnya. Akademisi memiliki peran sebagai konseptor. Bisnis bertindak sebagai enabler. Community sebagai akselerator. Government beperan sebagai regulator. Media sebagai fasilitator yang menjembatani industry dengan khalayak masayarakat.
Digital innovation strategy for creative industries: responding to competition challenges in the digital age
Asti Nur Aryanti;
Suryana Suryana;
Heny Hendrayati;
Palupi Permata Rahmi;
Fanji Wijaya;
Listri Herlina
INOVASI Vol 19, No 2 (2023): Mei
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/jinv.v19i2.13604
The creative industries should be able to keep up with competitors' strategies to survive in the contemporary business environment. The depth of the digital touch in every company operation encourages business people to adapt it while developing new products. The purpose of this study was to present an overview of the digital-based innovation strategies employed by the leading creative industries in Bandung. Using a descriptive analysis strategy, the research method employed was qualitative. Techniques for data collection included literature reviews, field investigations, questionnaires, and in-depth interviews. The study's findings demonstrated that strategies for digital-based innovation were not conducted to their full potential. In this particular industry, there was insufficient growth of digitally based products and services, limited responsiveness to digital solutions provided by competitors, a lack of differentiation from competitors, relatively few platforms for digitally based products that were different from competitors, and poor product development. There were no newly developed digital products on the market. In addition, only the process innovation strategy received a positive response regarding the dimensions of a digital-based innovation strategy, even though most were still far from the digitalization process. However, digital implementation was absent from the organization's marketing and product innovation strategies, making them appear inefficient.
Business performance of MSMES in terms of entrepreneurial competencies and entrepreneurial orientation
Palupi Permata Rahmi;
Suryana Suryana;
Heny Hendrayati;
Asti Nur Aryanti;
Listri Herlina
Inovasi : Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Manajemen Vol 19, No 3 (2023): Agustus
Publisher : Faculty of Economics and Business, Universitas Mulawarman
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/jinv.v19i3.13607
This study aims to analyse the effect of entrepreneurial competencies and entrepreneurial orientation on business performance in the MSMEs Sub-Sector of Creative Industry in Bandung City. By distributing questionnaires to all respondents, the data sample is collected from 50 MSMEs. Quantities research method with SPSS analytical tool was used in this study. The results of this study indicate that entrepreneurial competencies partially affect business performance. Meanwhile, the entrepreneurial orientation variable partially influences business performance. Simultaneously, entrepreneurial competencies and entrepreneurial orientation affect business performance. The results of this research can be expected to contribute to the study of strategies and policies for the development of competencies and entrepreneurial orientation of MSMEs.
Mindset kewirausahaan, kapabilitas organisasi usaha mikro dan pelatihan kewirausahaan terhadap strategi inovasi
Meriza Hendri;
Heny Hendrayati;
Mochamad Achyarsyah;
Suryana Suryana
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 1 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29210/020232224
Perkembangan kewirausahaan yang pesat telah mendorong pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kewirausahaan dan berkomitmen meningkatkan daya saing sehingga wirausaha bisa mengembangkan bisnis dari skala mikro, kecil, menengah dan besar terutama di Jawa Barat. Para wirausahawan baru di Jawa Barat diketahui memiliki kinerja usaha yang kurang optimal meskipun telah mengikuti pelatihan kewirausahaan. Wirausahawan di Jawa Barat juga menunjukkan keterbatasan mindset dan kapabilitas usaha yang rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara mindset kewirausahaan, kapabilitas organisasi, dan pelatihan kewirausahaan terhadap strategi inovasi. Penelitian ini berfokus kepada wirausahawan baru di Jawa Barat yang berbisnis makanan dan minuman dan telah mendapatkan pelatihan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jawa Barat melalui program UMKM Juara yang berjumlah 1.149 orang. Sample yang diambil secara proportionate stratified sampling berjumlah 203 responden. Analisis data dilakukan dengan Structural Equation (SEM) menggunakan program AMOS 16.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel mindset kewirausahaan, kapabilitas organisasi, dan pelatihan kewirausahaan memiliki pengaruh positif secara parsial maupun simultan terhadap strategi inovasi. Maka dengan diadakannya penelitian ini bisa mendorong pengusaha untuk memiliki pola pikir kewirausahaan, dengan meningkatkan kapabilitas, dan mengoptimalkan pelatihan kewirausahaan sehingga strategi inovasi dalam kewirausahaan bisa berjalan dengan optimal.