Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Peningkatan Entrepreunership Melalui Inisiasi dan Pelatihan Pengemasan Wedang Pucuk Daun Jati (Tectona Grandis L.F) Suwahono Suwahono; Sri Mulyanti
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.604 KB) | DOI: 10.21580/dms.2019.192.5132

Abstract

The entrepreneurial spirit and value can be influenced through the initiation process, and business training. pharmacological analysis of teak shoots (Tectona Grandis l.f) had antibacterial, antioxidant, antifungal, anti-inflammatory, antipyretic, analgesic, anti-diuretic, and hypoglycemic activity. The use of teak leaves in the form of easy use should be disseminated and introduced through initiation and entrepreneurship training. The results of this studied indicate had a significant influence between initiation and training of teak leaf packaging with the entrepreneurial spirit and  value. Entrepreneurship training can provide a good / positive contribution to the implementation of the business of students participating in the training because it helps in solving the obstacles that have been whacking business students. Semangat dan nilai kewirausahaan dapat dipengaruhi melalui proses inisiasi, dan pelatihan bisnis. Analisis farmakologis tunas jati (Tectona Grandis l.f) memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan, antijamur, antiinflamasi, antipiretik, analgesik, anti diuretik, dan hipoglikemik. Penggunaan daun jati dalam bentuk mudah digunakan harus disebarluaskan dan diperkenalkan melalui pelatihan inisiasi dan kewirausahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan antara inisiasi dan pelatihan pengemasan daun jati dengan semangat dan nilai wirausaha. Pelatihan kewirausahaan dapat memberikan kontribusi yang baik / positif untuk pelaksanaan bisnis siswa yang berpartisipasi dalam pelatihan karena membantu dalam memecahkan hambatan yang telah memukul siswa bisnis.
Menanamkan Tiga Simbolisasi Nilai Masjid pada Anak-Anak Yatim dalam Program Santunan Sri Mulyanti
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.247 KB) | DOI: 10.21580/dms.2019.191.4151

Abstract

Juvenile delinquency is increasing so more attention is needed from all people. Teenagers who commit naughty generally come from families with incomplete parents, who do not have a mother or father (orphans). as well as the need to consume healthy and nutritious food, and have not been facilitated to reach access to good and comprehensive education. Therefore, shared responsibility is needed as a form of social care and solidarity to find solutions to juvenile delinquency that comes from families that do not have fathers or mothers. The solution offered is in the form of activities to support orphans to meet the needs of birth, various worship activities in the mosque to hone spiritual intelligence, prayer and worship activities carried out in congregation as well as various activities in the organization of the Mosque Youth Association (IRMAS) as a form of increasing social intelligence, and the activities of cultivating fond of reading in mosque libraries as a form of strengthening intellectual intelligence. Kenakalan remaja semakin marak terjadi sehingga menjadi keprihatinan bersama. Remaja yang berbuat nakal tersebut umumnya berasal dari keluarga anak yatim. Hal ini disebabkan jiwa anak yatim kurang tersirami oleh sentuhan cinta dan kasih setelah ditinggalkan orang tua tercinta, raga anak yatim kurang terpenuhi kebutuhan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta akal pikir dan akal budi anak yatim kurang terfasilitasi untuk menjangkau akses pendidikan yang baik dan komprehensif. Oleh sebab itu, perlu tanggung jawab bersama sebagai bentuk kepedulian dan kesetiakawanan sosial untuk mencarikan solusi terhadap kenakalan remaja yang berasal dari keluarga yatim tersebut. Solusi yang ditawarkan berupa kegiatan santunan anak-anak yatim untuk memenuhi kebutuhan lahir, berbagai kegiatan ibadah di masjid untuk mengasah kecerdasan spiritual, kegiatan salat dan ibadah yang dilakukan secara berjamaah serta berbagai kegiatan dalam wadah organisasi Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) sebagai bentuk peningkatan kecerdasan sosial, dan kegiatan membudayakan gemar membaca di perpustakaan masjid sebagai bentuk penguatan kecerdasan intelektual.
IMPLICATION OF MINI PROJECT ORGANIC CHEMISTRY EXPERIMENTS FOR IMPROVING ORGANIC CHEMISTRY CONCEPT Sri Mulyanti; Atik Rahmawati; Ulfa Lutfianasari
EDUSAINS Vol 13, No 2 (2021): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v13i2.16879

Abstract

IMPLICATION OF MINI PROJECT ORGANIC CHEMISTRY EXPERIMENTS FOR IMPROVING ORGANIC CHEMISTRY CONCEPTAbstractOrganic Chemistry Practice is one of the courses in the chemical education department that must be taken by pre-service teacher of chemistry, still lack of mastery of students on organic chemistry concepts, requiring lecturers to be able to design the experiment in such a way so as to increase mastery of the concept of organic chemistry students in Organic Chemistry Practice. This study aims to apply the mini project model to the Organic Chemistry Practice so that it is expected to increase students' mastery of concepts in organic chemistry. The research was conducted using quantitative methods, its measuring conceptual change from the students from N-gain score. The results showed that there was an increase in students' mastery of concepts based on the% N-gain obtained. The majority of students are at a high criterion with% N-Gain> 70. The t test shows the significance of the implementation of the mini project model to increase students' mastery of concept concepts.AbstrakRendahnya penguasaan mahasiswa terhadap konsep-konsep  kimia organik, menuntut pengajar untuk dapat mendesain praktikum sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep kimia organik mahasiswa pada Praktikum Kimia Organik. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model mini project pada Praktikum Kimia Organik sehingga diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa pada materi kimia organik. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif, yakni mengukur hasil tes penguasaan konsep mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep mahasiswa berdasarkan hasil %N-Gain yang diperoleh. Mayoritas mahasiswa berada pada kriteria tinggi dengan %N-Gain > dari 70. Uji t menunjukkan signifikansi pelaksanaan model mini project terhadap peningkatan penguasaan konsep mahasiswa.
Identifikasi Chemophobia dan faktor yang mempengaruhi Persepsi pada Mahasiswa Nina Herlina; Resi Pratiwi; Sri Mulyanti
Journal of Educational Chemistry (JEC) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Chemistry Education Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jec.2020.2.2.6318

Abstract

“Chemophobia” atau kecemasan kimia diyakini menjadi salah satu penyebab sedikitnya minat siswa terhadap jurusan kimia. Siswa juga kurang optimal dalam memahami pelajaran kimia. Siswa memandang kimia sebagai sesuatu yang negatif yang disebabkan oleh persepsi dan informasi yang mengenai kimia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi eksistensi Chemophobia  di kalangan mahasiswa serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi tersebut. Identifikasi dilakukan terhadap 60 mahasiswa jurusan sains dari beberapa universitas di Jawa dan Aceh menggunakan kuisioner googleform. Analisis dilakukan dengan tiga tahapan; penerimaan stimulus, pengelolaan stimulus, dan pembentukan persepsi. Berdasarkan hasil identifikasi didapatkan 55% responden  tidak  mengalami chemophobia sedangkan 45% responden mengalami chemophobia. Hal ini menunjukkan bahwa 45% responden memiliki ketakutan terhadap bahan kimia. Analisi pembentukan persepsi menunjukkan sebanyak 87% respoden mengaatakan bahan kimia berdampak positif. Hasil analiss faktor pembentukan persepsi dapat disimpulkan bahwa faktor internal memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan faktor eksternal dalam pembentukan persepsi tentang kimia jumlah yang mengalami Chemophobia  sedikit.
PENDEKATAN “MIKiR” UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ONLINE PADA PERKULIAHAN KIMIA ORGANIK POKOK BAHASAN SENYAWA ALDEHIDA DAN KETON Sri Mulyanti; Resi Pratiwi; Ana Mardliyah
Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia Vol 5 No 1 (2021): Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia
Publisher : Chemistry Education Department of Education and Teaching Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ojpk.v5i1.7460

Abstract

Organic chemistry course is a compulsory subject for chemistry education students. One of the main points of discussion is aldehyde and ketone compounds including the concept of structure, numbering, and nomenclature. With a pandemic condition that demands online lectures, the research team is trying to implement the MIKiR approach online as a solution to making organic chemistry courses interesting, student-centered, and able to achieve learning goals very well. A series of activities with the MIKiR approach have been carried out including introduction, connection, application, and reflection. The results of the evaluation showed that students mastered the concepts of aldehyde and ketone compounds very well with an average value of 80-100%, through a multiple choice test with google form media. After the implementation of the implementation of the MIKiR approach, students were given a questionnaire related to the implementation of lectures, the results of the questionnaire included 59.28% agreeing responses, 32.13% strongly agree, and 8.59% disagree with the implementation of the MIKiR approach in organic chemistry lectures. It can be concluded that the MIKiR approach can be recommended for lecturers in carrying out organic chemistry courses online.
Efektifitas Penggunaan Kembang Sepatu sebagai Indikator Alam untuk Identifikasi Senyawa Asam Basa Nur Elisa Hawa T; Sri Mulyanti
Walisongo Journal of Chemistry Vol 4, No 1 (2021): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v4i1.6579

Abstract

Asam dan basa merupakan suatu zat yang dapat mengionisasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan. Untuk mengidentifikasi suatu zat yang bersifat asam dan basa bisa menggunakan indikator bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jumlah kembang sepatu dan air yang digunakan sebagai pelarut, dengan bahan, alat dan metode sederhana. Metode penelitian ini menggunakan uji optimalisasi. Hasil dari penelitian ini memiliki perbedaan respon bahan yang bersifat asam maupun basa saat diidentifikasi menggunakan kembang sepatu yang sudah digiling dengan pelarut air menggunakan jumlah Kembang Sepatu (KS) yang berbeda yaitu A terdiri dari 5 buah KS, B 10 buah KS, dan C 15 buah KS. Perubahan warna tersebut seiring dengan perubahan struktur dari senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada kembang sepatu yakni antosianin pada setiap kondisi pH. Percobaan dengan jumlah kembang sepatu yang sedikit dan air yang lebih sedikit menunjukkan degredasi warna di setiap percobaan. Percobaan yang menggunakan kembang sepatu dan air yang lebih banyak terlihat bahwa warna yang dihasilkan semakin pekat akan tetapi degredasi warnanya tidak berubah secara signifikan jika dibandingkan dengan pengujian pada kode A1 (kembang sepatu dengan jeruk manis), A2 (kembang sepatu dengan jeruk nipis), A3 (kembang sepatu dengan cuka), A4 (kembang sepatu dengan soda kue), dan A5 (kembang sepatu dengan sabun cair).  Kembang sepatu dapat dijadikan sebagai indikator alam karena pada kembang sepatu terdapat struktur senyawa antosianin pada setiap pH.
UNDERSTANDING MOLECULAR BONDING AND GEOMETRY THROUGH FLIPPED CLASSROOM IMPLEMENTATION Sri Mulyanti; Mutista Hafshah; Nana Misrochah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 26, No 1 (2021): JPMIPA: Volume 26, Issue 1, 2021
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v26i2.32868

Abstract

Understanding molecule bonding and geometry are essential requirements in learning organic chemistry. Studies found that students cannot fully grasp the meaning of these abstract concepts, and pandemic conditions become an added challenge for learning organic chemistry virtually. In this study, We implement flipped classroom model for teaching organic chemistry, particularly for molecule bonding and geometry. Results indicated the benefit of the flipped classroom for students' improved understanding, and advanced analysis for several learning aspects also corroborated this finding.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PENGUASAAN KONSEP SENYAWA ALKIL HALIDA: ANALISIS VALIDITAS MODEL RASCH Sri Mulyanti; Sri Rahmania
Jurnal Zarah Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Zarah
Publisher : Jurnal Zarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/zarah.v10i1.4161

Abstract

Pengembangan tes dalam bentuk bentuk butir soal pilihan ganda sebanyak 13 soal, bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa pada pokok bahasan alkil halida. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif. sebanyak 92 mahasiswa yang telah mempelajari senyawa alkil halida dari mata kuliah kimia organik. Kelayakan yang dianalisis dengan model Rasch pada program Winsteps, meliputi tingkat kesulitan soal, validitas aitem, validitas konstruk, validitas konten, dan reliabilitas instrumen. Diperoleh hasil sebaran tingkat kesulitan soal yang merata, sehingga dapat mengukur kemampuan siswa di berbagai level pengetahuan. Validitas konstruk dibuktikan dengan nilai raw variance sebesar 40,2%, dan validitas konten menunjukkan soal-soal fit dengan model Rasch. kelayakan instrumen juga terlihat dari nilai relibilitasnya yang sangat baik yakni 0,96. Soal-soal yang dikembangkan, dapat menjadi alat ukur keberhasikan perkuliahan kimia organik, khususnya pada pembahasan senyawa alkil halida.
Analisis Validitas Menggunakan Model Rasch Dalam Pengembangan Instrumen Uji Konsep Alkana Sri Mulyanti; Suwahono Suwahono; Hanifah Setiowati; Lis Setiyo Ningrum
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 8 No. 3 (2022): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i3.1383

Abstract

This study aims to test the feasibility of the test instrument as a measuring tool for student knowledge of alkane compounds in the online form of 15 multiple choice questions on the concept of characteristics, physical properties, and nomenclature of alkanes. The questions were tested on 85 students who had studied the subject of alkanes. The feasibility analysis includes the level of problem difficulty, construct validity, content validity, and reliability. The results of the analysis show that the items developed are feasible according to the Rasch model.
Perspectives on Green Chemistry and the Application of Nvivo 12 Software: A Case Study of Pandemic Period in Chemistry Education Sri Mulyanti; Julia Mardhiya; Mar'attus Solihah
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 11, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/sc.educatia.v11i1.10280

Abstract

This case study aims to identify chemistry education students’ perspectives on attitudes and implementation of the principles of green chemistry during the COVID-19 pandemic. The participant of this study was 64 chemistry education students who, from the beginning, have conducted online learning, including practicum. The instrument of this research was an online questionnaire to gain the required information. The data were analyzed using NVivo 12 software and presented in percentages based on 12 principles of green chemistry: (1) potential waste generation reduction, (2) efficient use of raw materials, (3) application of environmentally safe production methods, (4) environmentally friendly chemicals, (5) safer additives, (6) minimal use of heat, (7) natural ingredients, (8) reaction products with minimal by-products, (9) the use of effective catalysts, (10) easily biodegradable products for the environment, (11) time management of hazardous products, and (12) anticipation for physical contact with hazardous materials. Moreover, 85% of the students agree that the 12th principle must be well applied. The research findings serve a discourse for lecturers to convince the students to understand and implement the principles of green chemistry in practicum activities, especially during the pandemic.