Claim Missing Document
Check
Articles

Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan melalui Permainan Ular Tangga Wulanyani, Ni Made Swasti
Jurnal Psikologi Vol 40, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.142 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.6976

Abstract

Many infections such as dengue fever, diarrhea, respiratory infections and worms are caused by poor sanitation and careless behaviors. Prior to making behavioral change, there must be cognitive element to develop knowledge in people. This study used Snakes and Ladders game that was modified to contain health information. The goal of this study was to see the effectiveness of using the game in learning. The subjects of this study were 60 students of VI grade of elementary school in Gianyar, Bali. The first group was given health lecture, while the other group was given the Snakes and Ladders game to play at school break time. The result showed a highly significant difference between the ‘lecture group’ and the ‘game group’ (Mean=2.20; SD=1.56; SEM=0.28; t= 7.71, p
EFEKTIVITAS INTEGRASI TERAPI METADON DENGAN LAYANAN PSIKOSOSIAL TERHADAP KESEHATAN PSIKIS PENYALAHGUNA NARKOBA Wulanyani N M, Swasti
Medicina Vol 39 No 1 (2008): Januari 2008
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah medico-psiko-sosio-kultural yang sangat kompleks. Salah satu terapi yang diterapkan di Bali sejak tahun 2003 adalah terapi metadon. Walaupun secara teoritis mudah, namun kemungkinan kambuhnya juga sangat tinggi. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mengintegrasikan layanan psikososial ke dalam terapi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas integrasi tersebut terhadap kesehatan psikisnya. Layanan psikososial berupa Cognitive Behavior therapy, Narcotic anonymous, terapi kelompok, konseling individual, yoga dan terapi kerja. Sepuluh orang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Denpasar berjenis kelamin laki-laki berusia 20 -30 tahun diberikan perlakuan selama 6 bulan dengan rancangan treatment by subject. Alat ukur disajikan dengan pre dan post test berupa skala Motivasi Berprestasi, Self Esteem dan skala Locus of Control. Hasil pengolahan data dengan t-pair test (? = 0.05) menunjukkan bahwa hasrat berprestasi meningkat secara signifikan (p=0.035, p<0.05), self esteem meningkat dengan sangat signifikan (p=0.005, p<0.01), dan locus of control bergeser ke arah internal secara signifikan (p= 0.01, p<0.05). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa integrasi layanan psikososial terhadap terapi metadon telah meningkatkan kesehatan psikis narapidana, sehingga disarankan agar terapi farmakologi terutama yang diberikan dalam waktu panjang dan kompleks seperti halnya terapi metadon, juga disertai dukungan layanan psikososial agar pengobatan menjadi lebih optimal.
Pengaruh kepuasan kerja dan keadilan organisasional terhadap keterikatan karyawan hotel swasta X di Bali Dewantara, Made Trivikrama; Wulanyani, Ni Made Swasti
Jurnal Psikologi Udayana Vol 6 No 02 (2019)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.182 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2019.v06.i02.p10

Abstract

Seorang karyawan yang sudah merasa terikat dengan pekerjaannya akan memiliki motivasi bekerja yang lebih tinggi, kinerja yang lebih baik, dapat mengembangkan dirinya serta jabatan yang dimilikinya, dan cenderung loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Hal-hal tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan. Keterikatan kerja karyawan dapat dibentuk oleh faktor-faktor yang terjadi di lingkungan perusahaan seperti perlakuan adil dan setara yang didapat dari perusahaan dan sikap atau perasaan berdasarkan penilaian karyawan terhadap pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan keadilan organisasional terhadap keterikatan kerja karyawan Hotel Swasta X di Bali. Subjek dalam penelitian ini adalah 115 orang karyawan Hotel Swasta X di Bali. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kepuasan Kerja, Skala Keadilan Organisasional dan Skala Keterikatan Kerja. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,821, nilai koefisien determinasi sebesar 0,675, nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), nilai koefisien beta terstandarisasi variabel Kepuasan Kerja sebesar 0,363 dan nilai koefisien beta terstandarisasi variabel Keadilan Organisasional sebesar 0,502. Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan keadilan organisasional berpengaruh dalam meningkatkan tingkat keterikatan kerja karyawan. Keadilan organisasional memiliki pengaruh yang lebih besar dalam meningkatkan tingkat keterikatan kerja dibandingkan dengan kepuasan kerja. Kata kunci: Kepuasan kerja, keadilan organisasional, karyawan hotel, keterikatan kerja.
Pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri terhadap perundungan (bullying) pada remaja awal di Denpasar Susanti, Isza Gita; Wulanyani, Ni Made Swasti
Jurnal Psikologi Udayana Vol 6 No 01 (2019)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.213 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2019.v06.i01.p18

Abstract

Abstrak Perundungan atau yang disebut bullying merupakan perilaku yang bersifat menyerang, negatif, dan merugikan, yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dengan tidak adanya keseimbangan kekuatan antara korban dan pelaku. Beberapa faktor diperlukan agar perundungan dapat ditekan kemunculannya. Dukungan sosial teman sebaya merupakan faktor eksternal dan kontrol diri merupakan faktor internal yang dapat menekan munculnya perilaku perundungan pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri terhadap perundungan pada remaja awal di Denpasar. Responden penelitian ini dipilih melalui two stage cluster sampling yang berjumlah 210 orang remaja awal usia 12-15 tahun dan berstatus sebagai siswa SMP Swasta di Denpasar. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai signifikansi 0,430 (P> 0,05) yang menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap munculnya perundungan. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor lainnya yang kemungkinan mempengaruhi munculnya perundungan tidak diteliti seperti dinamika keluarga, jenis kelamin, iklim dan budaya sekolah. Kata kunci: dukungan sosial teman sebaya, kontrol diri, perundungan (bullying).
Peran dukungan sosial orangtua dan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa SMA di Kota Denpasar Katleyana, Putu Avril; Wulanyani, Ni Made Swasti
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.92 KB)

Abstract

Motivasi belajar diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri individu yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, serta memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan tertentu. Terwujudnya motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dukungan sosial orangtua dan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dukungan sosial orangtua dan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa SMA di Kota Denpasar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dari SMA Negeri 1 Denpasar dan SMA Dwijendra berjumlah 266 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Motivasi Belajar, Skala Dukungan Sosial Orangtua, dan Skala Persepsi Siswa mengenai Kompetensi Pedagogik Guru. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,540 dan koefisien determinasi sebesar 0,292, dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa dukungan sosial orangtua dan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru secara bersama-sama berperan terhadap motivasi belajar dengan memberikan pengaruh sebesar 29,2%. Dukungan sosial orangtua berperan terhadap motivasi belajar, begitu pula persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru berperan terhadap motivasi belajar. Kata kunci: Dukungan sosial orangtua, motivasi belajar, persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru
FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA DI DENPASAR Auliani, Rizka; Wulanyani, Ni Made Swasti
Jurnal Psikologi Udayana Vol 4 No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.967 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2017.v04.i02.p17

Abstract

Saat ini industri pariwisata sedang berkembang karena adanya tren perjalanan pada masyarakat. Tingginya kebutuhan masyarakat untuk melakukan perjalanan menyebabkan meningkatnya persaingan pada industri pariwisata. Pesatnya perkembangan perusahaan perjalanan wisata saat ini tentunya harus diikuti dengan pengelolaan yang lebih baik dan profesional. Sebagai suatu industri, perusahaan perjalanan wisata memiliki sumber daya manusia atau karyawan untuk mencapai tujuan perusahaannya. Salah satu cara adalah dengan mensejahterakan karyawan sebagai penggerak perusahaan, yaitu mengetahui faktor kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja adalah suatu perasaan senang atau bangga seseorang terhadap pekerjaannya berdasarkan persepsi masing-masing individu dan perasaan tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor kepuasan kerja pada karyawan perusahaan perjalanan wisata di Denpasar. Subjek pada penelitian ini berjumlah 118 karyawan. Alat ukur yang digunakan adalah skala kepuasan kerja yang disusun berdasarkan teori kepuasan kerja dari Wexley dan Yukl (1984). Hasil dari uji eksploratori faktor analisis menunjukkan terdapat sembilan faktor kepuasan kerja, yaitu faktor kelompok kerja, faktor kondisi fisik tempat kerja, faktor kompensasi, faktor promosi, faktor dukungan dari atasan, faktor pekerjaan yang menantang, faktor jabatan, faktor gaya kepemimpinan, dan faktor disiplin kerja. Kata kunci: industri pariwisata, tren perjalanan, kepuasan kerja, eksploratori faktor analisis
Peran fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Udayana Arrixavier, Adixie Axell; Wulanyani, Ni Made Swasti
Jurnal Psikologi Udayana Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.402 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2020.v07.i01.p09

Abstract

Prestasi belajar merupakan indikator utama keberhasilan sebuah proses pendidikan, utamanya bagi remaja akhir. Program beasiswa bidikmisi membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam segi ekonomi namun terkendala oleh faktor ekonomi. Beasiswa bidikmisi mengharuskan mahasiswa untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal yaitu motivasi belajar dan faktor eksternal yaitu fasilitas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa bidikmisi Universitas Udayana. Subjek dalam penelitian adalah 112 orang mahasiswa bidikmisi Universitas Udayana. Pengumpulan data menggunakan skala fasilitas belajar, skala motivasi belajar, dan nilai IPK sampai semester terakhir. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,240 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,058, dengan nilai signifikansi sebesar 0,040 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa fasilitas belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama berperan terhadap prestasi belajar yaitu sebesar 5,8%, dan 94,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteiti. Nilai koefisien beta tidak terstandarisasi pada variabel fasilitas belajar sebesar -0,160 dengan signifikansi 0,368 (p>0,05) dan motivasi belajar sebesar 0,342 dengan signifikansi 0,011 (p<0,05). Motivasi belajar berperan signifikan terhadap prestasi belajar namun fasilitas belajar saja tidak berperan signifikan terhadap prestasi belajar. Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan beasiswa bidikmisi diperlukan dukungan fasilitas belajar dan motivasi belajar, bukan hanya fasilitas belajar saja. Bidikmisi scholarship is one of the government programs for students who have a problem with their economic. The Bidikmisi scholarship requires the students to get good learning achievements. Learning achievement is the main indicator of a successful educational, especially for teens. Learning achievements are influenced by internal factor namely learning motivation and external factor which is learning facilities. This study aims at finding out the role of learning facilities and learning motivation toward learning achievement in Bidikmisi Students at Udayana University. The subjects in the study were 112 Bidikmisi students at Udayana University. The data was collected through a scale of learning facilities, a scale of learning motivation, and GPA scores until the last semester. The technique used to analyzed data was a multiple regression test. The results showed a regression coefficient of 0.240 and a coefficient of determination of 0.058, with a significance value of 0.040 (p <0.05). These results indicate that learning facilities and learning motivation contribute to learning achievement in the amount of 5,8%, and 94,2% are influenced by other variables that are not examined. The coefficient value of beta unstandardized in the learning facilities variable of -0.160 with a significance of 0.368 (p> 0.05) and learning motivation of 0.342 with a significance of 0.011 (p <0.05). Learning motivation influence to the learning achievement, however learning facilities play a not significant role in learning achievement. Thus to improve student learning achievement with Bidikmisi scholarships it is necessary to support learning facilities and learning motivation, not just learning facilities.
Gambaran Budaya Organisasi yang Berlandaskan Budaya Lokal Nahya Qisthi Buchari; Ni Made Swasti Wulanyani
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 2, No 3 (2021): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v2i3.9816

Abstract

Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja organisasi atau perusahaan yang mendukung tujuan-tujuan organisasi. Adanya variasi dan keanekaragaman budaya akan mewarnai variasi pola perilaku anggota organisasi tempat kebudayaan tersebut berlaku. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran budaya organisasi yang berlandaskan nilai lokal dengan pendekatan studi literatur. Budaya Lokal tersebut antara lain Tri Hita Karana, Budaya Jawa dan Budaya Sulawesi Selatan. Tri Hita Karana dapat didefinisikan sebagai tiga penyebab kebahagiaan yang terdiri dari komponen parahyangan, pawongan dan palemahan yang dapat diaplikasikan pada perusahaan. Budaya Jawa memiliki pandangan hidup Sinkretisme, Tantularisme dan berbagai ungkapan simbolis yang dapat mempengaruhi budaya organisasi. Nilai-nilai kearifan lokal budaya Makassar juga memiliki nilai-nilai yang berhubungan dengan budaya organisasi yaitu kepemimpinan Karaeng Galesong yang dikenal sebagai “siri” yakni berupa harga diri atau kehormatan yang timbul dari akal pikiran yang baik dari seorang pemimpin. Nilai kekerabatan juga disinyalir sebagai salah satu nilai-nilai budaya lokal yang melekat pada masyarakat Bugis-Makassar.
PERSEPSI REMAJA BALI TENTANG KEHAMILAN PRANIKAH Ni Made Tisnawati; Ni Made Suasti Wulanyani
PIRAMIDA Vol. 2, No. 2 Desember 2006
Publisher : Puslit Kependudukan dan Pengembangan SDM Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.557 KB)

Abstract

This research analyzes the Balinese youth?s perception on pre marital sex and pregnancy. The results of the research were analyzed through a descriptive interpretative approach in order to understand premarital sex and pregnancy. Based on the analysis, the conclusion are: there are communication problems in the family, so that the understanding of sexuality among youth is usually formed by sources outside the family. There?s no relation was found between premarital sex and social economic status of the family. In Bali, premarital pregnancy indicates the constant efforts of young people to challenge the status quo in Bali which places certain castes in a higher position than others. Therefore, the roles of many institution such as: school, government, non-governmental organization, and religious community (PHDI) should be increasing.
EFEKTIVITAS FELDENKRAIS EXERCISE LEBIH BAIK DARIPADA CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK KRONIS Maulida Rohmah Fauziah; Luh Putu Ratna Sundari; Wahyuddin Wahyuddin; Ketut Tirtayasa; Ni Nyoman Ayu Dewi; Ni Made Swasti Wulanyani
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p07

Abstract

Latar Belakang: Keluhan nyeri punggung bawah non spesifik kronis menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas sehari-hari. Latihan yang paling banyak digunakan untuk mengatasinya adalah core stability exercise, namun hasilnya tidak konsisten dan terbatas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuktikan bahwa Feldenkrais exercise lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien NPB non spesifik kronis. Materi dan Metode: Penelitian ini mengikutsertakan 20 pasien NPB non spesifik kronis di Klinik Halmahera Medika Bandung yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post test control group design. Subjek dibagi ke dalam 2 kelompok, masing-masing 10 orang secara acak. Kelompok I mendapat perlakuan Feldenkrais exercise sedangkan kelompok II mendapat perlakuan core stability exercise selama 8 minggu. Kemampuan fungsional diukur menggunakan Modified Oswestry Disability Index sebelum intervensi dan setelah intervensi selama 8 minggu. Hasil: Hasil perbandingan persentase ODI sebelum dan setelah dalam masing-masing kelompok menunjukkan perubahan yang signifikan (p= 0,005; p=0,005). Sedangkan hasil perbandingan selisih perubahan ODI antara ke dua kelompok menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dengan Kelompok I lebih banyak meningkatkan kemampuan fungsional daripada Kelompok II (p= 0,009). Kategori disabilitas di Kelompok I juga lebih rendah daripada kategori disabilitas di kelompok CSE. Kesimpulan: Feldenkrais exercise lebih efektif daripada CSE dalam meningkatkan kemampuan fungsional. Kata kunci: Nyeri Punggung Bawah, Feldenkrais, Core Stability Exercise, Awareness Through Movement, Oswestry Disability Index.
Co-Authors Abdullah, Dwi Laksono Aditiantoro, Muhammad Aisyah, Aireen Rhammy Kinara Anak Agung Istri Via Aristyawati Anak Agung Ketut Agung Cahyawan Anak Agung Ketut Agung Cahyawan Wiranatha Angela Oktavia Suryani Aristyawati, Anak Agung Istri Via Arrixavier, Adixie Axell Auliani, Rizka Desak Made Wihandani Devapramod Dewantara, Made Trivikrama Dewi, Ni Putu Santika Dewi, Nyoman Ayu Trisa Mustika Dewita Anjani, I Gusti Mutiara Ekawati, Ni Komang Hendriks, Marc P. H. Herista Novia Widanti Hestyanti, Yohana Ratrin I A Md Dwi Purwitasari I Made Ady Wirawan I Made Krisna Dinata I Made Sukarsa I Wayan Weta Ida Bagus Ananda Paramartha Immanuel, Aria Saloka Indra Lesmana Kadek Suar Wibawa Katleyana, Putu Avril Ketut Tirtayasa Komang Selly Gita Praditha Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari Maharani, Ni Luh Putu Devita Maulida Rohmah Fauziah Muhammad Irfan Nahya Qisthi Buchari Ni Komang Ayu Indah Lestari Ni Komang Ekawati Ni Luh Indah Desira Swandi Ni Made Ari Suartini Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja Ni Made Tisnawati Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Wayan Wisswani Pratama, Putu Yoga Sukma Prihandhani, I Gusti Agung Ayu Sherlyna Putu Cintya Denny Yuliyatni Putu Gede Arya Sumertha Yasa Putu Gede Arya Sumertha Yasa Putu Yuris Audia Mahadyasa Saputri, Kadek Ayu Dwi Sari, Made Ayu Dyah Indriana Shaheen, Shabeena Sunyoto, Rivaldi Suryonugroho Susanti, Isza Gita Swasti, Ni Kadek Candra van Luijtelaar, Gilles Wahyuddin, Wahyuddin Widari, Ni Nyoman Tri Puspa Widhianingtanti, Lucia Trisni Widiastuti, Ni Nyoman Eri Wirama, I Nyoman Angga