Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KESALAHAN BERBAHASA YANG DIANGGAP KELAZIMAN DALAM KARYA TULIS ILMIAH Syihaabul Hudaa; Nuryati Djihadah; Winci Firdaus
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v8i1.14617

Abstract

Abstract: Writing scientific papers requires the practice of using correct language by KBBI rules. However, in the preparation of scientific documents such as papers, articles, and undergraduate thesis still found incorrect language practices. This of course has an impact on ignoring the correct grammar following KBBI. The purpose of writing this article is to examine various kinds of language mistakes that have been considered as truth by students. This is based on their nescience of the correct language in KBBI, so the words used often ignore the correct rules. This research belongs to the type of descriptive qualitative research by describing research findings using detailed text. Researchers used a content analysis approach to analyze student scientific papers. Then, the error is classified based on the type of error, such as nonstandard words, prepositions, and derivative forms that are often wrong in their writing practice. Based on the research conducted it was concluded that in scientific papers, students still found a lot of language errors which they considered to be a correct form of words. Abstrak: Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan praktik penggunaan bahasa yang benar sesuai dengan kaidah KBBI. Akan tetapi, di dalam praktik karya tulis ilmiah seperti: makalah, artikel, dan skripsi masih ditemukan praktik berbahasa yang tidak benar. Hal ini tentu saja berdampak pada pengabaian kaidah bahasa yang benar sesuai dengan KBBI. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengkaji pelbagai macam kesalahan berbahasa yang sudah dianggap sebagai kebenaran oleh mahasiswa. Hal ini didasari pada ketidaktahuan mereka tentang bahasa yang benar di dalam KBBI, sehingga kata yang digunakan sering mengabaikan kaidah yang benar. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualiatif deskriptif dengan memaparkan hasil temuan penelitian menggunakan teks secara detail. Peneliti menggunakan pendekatan analisis isi untuk menganalisis karya tulis ilmiah mahasiswa. Kemudian, kesalahan tersebut diklasifikasi berdasarkan jenis kesalahan seperti: kata tidak baku, kata depan, dan bentuk turunan yang sering salah di dalam praktik penulisannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa dalam karya tulis ilmiah mahasiswa masih banyak ditemukan kesalahan berbahasa yang mereka anggap sebagai suatu bentuk kata yang benar. 
Youth and Social-Media: The Adaptation of Dangdut Koplo Song in Islamic Da’wah Nuryani Nuryani; Darsita Suparno; Syihaabul Hudaa; Kundharu Saddhono
Buletin Al-Turas Vol 27, No 2 (2021): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v27i2.19514

Abstract

The purpose of this study was to describe the role of youth in adapting dangdut koplo songs to songs that have da’wah value, and the the relationship between popular culture and religion in the adapted songs. Purposively, this qualitative study relied on some lyrics of dangdut koplo songs adapted by the into more religious ones. In analyzing the data, the researcher used the theory of cultural adaptation, social media, and Roland Barthes’ semiotics. The research found out the youth adapted the lyrics from dangdut koplo into religious dangdut by changing the lyrics with the same arrangement. This was done so that people remained familiar with the dangdut music they enjoyed with a touch of religion. The devotional lyrics were characterized by advice, advocating goodness, encouraging people to stay away from evil, loving the prophet more, and social criticism. Regarding the distribution patterns of the adapted songs, there were two dominant media utilized, YouTube channels and Taklim assembly which was usually done by santri and non-santri youth. This showed that in the process of adaptation and dissemination, the adolescents played as an adaptation agent, distribution agent, and agent of change. The study concluded the adapted religious dangdut koplo songs could be an interesting media in the millennial da’wah.
PERAN IBU DALAM MENYUKSESKAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) BERBASIS APLIKASI DIGITAL Syihaabul Hudaa; Ahmad Bahtiar
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 17(2), 2021
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/harkat.v17i2.22960

Abstract

Abstract. Distance learning (PJJ) has many challenges that both teachers and students need to overcome. One of the problems faced in distance lectures is the weak supervision of lecturers towards students. When lecturers present presentations using slides or Powert Points (PPT), students have the opportunity to do other activities. In addition, some students during lectures sometimes did not turn on their cameras, so that the lecturers were unable to see their activities. The purpose of writing this article is to determine the role of mothers in making distance learning activities successful by utilizing the Google Docs and Google Classroom applications. Lecturers and student mothers work together in reporting their children's activities during the PJJ period at home. This research belongs to the descriptive qualitative type. The data collection technique was carried out by the researcher by giving a questionnaire that was filled in by the student's mother. The stages in this study were divided into several stages, including: without supervision for one month and supervision for one month. This research took place from September to October 2020. Based on research conducted by students at home without supervision they often do other activities besides studying, including playing gadgets, and lying down watching television. Abstrak. Salah satu masalah yang dihadapi dalam perkuliahan jarak jauh yaitu lemahnya pengawasan dosen terhadap mahasiswa. Saat dosen menampilkan presentasi menggunakan salindia atau Powert Point (PPT), mahasiswa memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas lainnya. Selain itu, beberapa mahasiswa selama perkuliahan terkadang tidak menyalakan kameranya, sehingga dosen tidak mampu melihat aktivitas mereka. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui  peran ibu dalam menyukseskan kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan aplikasi Google Docs dan Google Kelas. Dosen dan ibu mahasiswa bekerja sama dalam melaporkan kegiatan anaknya selama masa PJJ di rumah. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang diisi oleh ibu mahasiswa. Tahapan dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap, di antaranya: tanpa pengawasan selama satu bulan dan pengawasan selama satu bulan. Penelitian ini berlangsung dari September—Oktober 2020.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan  mahasiswa di rumah tanpa pengawasan sering melakukan aktivitas lain selain belajar meliputi bermain gawai, dan tidur-tiduran menonton televisi. disimpulkan bahwa peran ibu selama PJJ sangat penting. Hal ini dikarenakan ibu menjadi media untuk berkomunikasi dengan dosen. Sedangkan saat diawasi ibunya, pemelajar lebih fokus dalam belajar di rumah. Selain itu, peranan ibu di rumah dapat membuat anak yang biasanya tidak tertib mengikuti perkuliahan dapat tertib mengikuti kuliah layaknya kuliah tatap muka.
Jimpitan: Filantropi Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia Syihaabul Hudaa; Royan Nur Fahmi
MAARIF Vol 16 No 2 (2021): Islam, Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v16i2.151

Abstract

Pandemi membuat keadaan ekonomi masyarakat Indonesia kian terpuruk. Hal ini diperparah dengan pengurangan pekerja yang terjadi di beberapa perusahaan. Namun, dalam Islam wabah bukanlah suatu hal yang baru ada belakangan ini. Islam memberikan solusi atas wabah yang terjadi dan lokalitas masyarakat pun mengaplikasikannya dalam pelbagai macam budaya yang ada. Tujuan penulisan artikel ini untuk membahas tradisi masyarakat Jawa yaitu jimpitan sebagai bentuk filantropi kearifan lokal masyarakat Jawa. Tradisi ini berkaitan erat dengan konsep filantropi yang ada secara aksiologi. Masyarakat Jawa telah melestarikan budaya kedermawanan, keramahan hati, dan sumbangan sosial. Artikel ini merupakan studi kepustakaan yang termasuk ke dalam kajian kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan riset terkait filantropi dan tradisi jimpitan yang ada di masyarakat Jawa. Sumber data yang diperoleh kemudian dicatat, dikelompokkan, dan dianalisis oleh peneliti. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, tradisi jimpitan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat membantu masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, hasil yang didapatkan digunakan untuk perbaikan fasilitas desa.
Jimpitan: Filantropi Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia Syihaabul Hudaa; Royan Nur Fahmi
MAARIF Vol 16 No 2 (2021): Islam, Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v16i2.151

Abstract

Pandemi membuat keadaan ekonomi masyarakat Indonesia kian terpuruk. Hal ini diperparah dengan pengurangan pekerja yang terjadi di beberapa perusahaan. Namun, dalam Islam wabah bukanlah suatu hal yang baru ada belakangan ini. Islam memberikan solusi atas wabah yang terjadi dan lokalitas masyarakat pun mengaplikasikannya dalam pelbagai macam budaya yang ada. Tujuan penulisan artikel ini untuk membahas tradisi masyarakat Jawa yaitu jimpitan sebagai bentuk filantropi kearifan lokal masyarakat Jawa. Tradisi ini berkaitan erat dengan konsep filantropi yang ada secara aksiologi. Masyarakat Jawa telah melestarikan budaya kedermawanan, keramahan hati, dan sumbangan sosial. Artikel ini merupakan studi kepustakaan yang termasuk ke dalam kajian kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan riset terkait filantropi dan tradisi jimpitan yang ada di masyarakat Jawa. Sumber data yang diperoleh kemudian dicatat, dikelompokkan, dan dianalisis oleh peneliti. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, tradisi jimpitan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat membantu masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, hasil yang didapatkan digunakan untuk perbaikan fasilitas desa.
Pelatihan Penggunaan Elicit untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Syihaabul Hudaa; Mahsusi Mahsusi; Nuryani Nuryani; Ahmad Bahtiar; Irma Novida
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.5898

Abstract

Salah satu kesulitan yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir yaitu menemukan penelitian terdahulu (state of the art). Kesulitan inilah yang membuat mahasiswa menunda karya tulis akhirnya. Bahkan, dari beberapa kasus yang terjadi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta banyak mahasiswa yang akhirnya lulus di atas sepuluh semester. Tujuan penulisan artikel ini untuk menyampaikan hasil pengabdian kepada masyarakat di Jurusan Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode pelatihan yang digunakan menggunakan pendekatan tindakan langsung dan hybrid. Langkah-langkah pelatihan yang dilakukan meliputi: pengenalan Elicit, praktik Elicit, evaluasi pasca penggunaan, dan penilaian terhadap Elicit. Peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini berjumlah 93 orang mahasiswa semester dua. Hasil yang didapatkan di dalam pelatihan ini mahasiswa mampu menggunakan aplikasi Elicit dengan baik. Selain itu, 93 orang mahasiswa yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini menyebutkan bahwa aplikasi Elicit mudah untuk digunakan dan dapat menemukan pelbagai kajian terdahulu.The difficulty faced by final-year students is finding previous research similar to previous research. This difficulty makes students delay their final writing. In fact, from several cases at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, many students graduated in more than ten semesters. The purpose of writing this article is to convey the results of community service at the Department of Biology Education, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The training method used is a direct approach. The training steps include: Elicit introduction, elicit practice, post-use evaluation, and assessment of Elicit. Participants in this training activity amounted to 93 second-semester students. The results obtained from this training showed that students could use the Elicit application well. In addition, 93 students who attended this training said that the Elicit application was easy to use and could find various previous studies.
REPRESENTASI PESANTREN DALAM NOVEL KARYA PEREMPUAN PENULIS INDONESIA Novi Diah Haryanti; Ahmad Bahtiar; Rosida Erowati; Syihaabul Hudaa
Widyaparwa Vol 50, No 2 (2022)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.824 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v50i2.1052

Abstract

Pesantren's life is a topic that is often raised in Indonesian literature. The topic of pesantren is not only written by men but also seen in women's works. This study focuses on Indonesian novels written by women in Islamic boarding schools. This study aims to see the representation of pesantren in women's novels. The research corpuses selected included Perempuan Berkalung Sorban by Abidah El Khaeliqy, Hati Suhita by Khilma Anis, Cahaya Cinta Pesantren by Ira Madan, Akademi Harapan Vita Agustina, and novel by Farahdiba Maria and Maryam. This qualitative descriptive study looks at the characteristics of the pesantren represented by women writers in modern Indonesian novels. The findings of the five novels studied. Namely, two novels (Perempuan Berkalung Sorban and Hati Suhita) represent traditional pesantren. This appears through the symbols and traditions of the santri and the kiai in the novel, such as studying the yellow book, haul, pilgrimage, and sowan. Two novels (Cahaya Cinta Pesantren and Akademi Harapan) represent modern Islamic boarding schools that show modern learning patterns and place students at the story's centre. One novel (Maria and Maryam) represents a flash boarding school. Although each novel represents a different style of pesantren, these novels have the same problem: showing the lives of women in pesantren and the tradition of matchmaking.Kehidupan pesantren menjadi topik yang sering diangkat dalam karya sastra Indonesia. Tak hanya ditulis oleh laki-laki, topik pesantren juga tampak dalam karya perempuan. Penelitian ini berfokus pada novel Indonesia berlatar pesantren yang ditulis oleh perempuan. Penelitian ini bertujuan melihat representasi pesantren dalam novel-novel karya perempuan. Korpus penelitian   yang dipilih di antaranya: Perempuan Berkalung Sorban  karya Abidah El Khaeliqy, Hati Suhita karya Khilma Anis, Cahaya Cinta Pesantren Karya Ira Madan, Akademi Harapan karya Vita Agustina, dan karya Farahdiba berjudul Maria dan Maryam. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode analisis isi, dengan teknik simak catat dilakukan untuk mengumpulan data berupa kutipan dalam novel. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk melihat karakteristik pesantren yang direpresentasikan perempuan penulis dalam novel Indonesia modern. Temuan dari lima novel yang diteliti yaitu, dua novel (Perempuan Berkalung Sorban dan Hati Suhita) merepresentasikan pesantren tradisional. Hal tersebut muncul lewat simbol-simbol dan tradisi yang dilakukan oleh santri dan para kiai dalam novel, seperti mengkaji kitab kuning, haul, ziarah, dan sowan. Dua novel (Cahaya Cinta Pesantren dan Akademi Harapan) merepresentasikan pesantren modern yang memperlihatkan pola pembelajaran modern dan menempatkan santri menjadi pusat cerita, dan satu novel (Maria dan  Mariam) merepresentasikan pesantren kilat. Meskipun setiap novel mewakili corak pesantren yang berbeda, novel-novel tersebut memiliki persamaan masalah yaitu memperlihatkan kehidupan perempuan di pesantren dan tradisi perjodohan.
URBANIZATION: INTER-RELIGIOUS HARMONIZATION IN TUMPUKAN VILLAGE, KLATEN, CENTRAL JAVA Mahsusi Mahsusi; Syihaabul Hudaa; Nuryani Nuryani
Penamas Vol 35 No 2 (2022): Volume 35, Issue 2, July-December 2022
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.262 KB) | DOI: 10.31330/penamas.v35i2.635

Abstract

Urbanization is seen as having a big role in changing people's attitudes. This happens because during the urbanization period, rural communities experience a transition in behavior, culture, and even religion in the environment where they live. The real problem that occurs in people who have done a lot of urbanization is the loss of their local identity. The tradition that has been followed by the community before urbanization has undergone changes after urbanization. The purpose of writing this article is to examine how the urbanization that is mostly carried out by the people of Tumpukan Village towards the harmonization of inter-religious communities. This research belongs to the descriptive qualitative type using a direct action approach using interviews, recording, and data analysis from local village officials. The results of this study found that the people of Tumpukan Village, despite their different religions, still uphold tribal and kinship loyalty. Their mutual cooperation was evident during the pandemic when many people died from various religions. Those who help with the funeral process view the victims of covid-19 as human beings regardless of their religion. In other words, although there is a lot of urbanization in Tumpukan Village, their sense of gotong royong and locality are not lost. In addition, the village community still adheres to the beliefs inherited from their ancestors as local wisdom that must be maintained regardless of their religion.
Pesan Dakwah Hijrah Influencer untuk Kalangan Muda di Media Sosial Syihaabul Hudaa; Nuryani; Bambang Sumadyo
MAARIF Vol 17 No 2 (2022): Fenomena Hijrah Generasi Milenial (Kontestasi Narasi-Narasi Agama di Ruang Publi
Publisher : MAARIF Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47651/mrf.v17i2.198

Abstract

Sejak pandemi melanda dunia, penutupan tempat ibadah dan fasilitas umum dilakukan pemerintah untuk meminimalisasi penyebaran virus covid-19. Sebagai upaya penyebaran dakwah, media sosial menjadi tempat yang efektif untuk menyebarkan syiar Islam. Beberapa influencer pun banyak memberikan tausiah yang menginterpretasikan dakwah melalui unggahan akun media sosialnya. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengkaji pesan dakwah hijrah yang dilakukan influencer di media sosial untuk kalangan muda. Beberapa media sosial yang menjadi objek penelitian peneliti yaitu akun Instagram milik selebgram, artis, dan lainnya. Selain Instagram, peneliti pun menelaah konten milik YouTuber/TikToker Majelis Nurul Legend yang sering membagikan pesan dakwah saat main game. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis isi. Data dalam penelitian ini diambil dari media sosial dengan teknik analisis dan pencatatan. Kemudian, data yang diperoleh dianalisis menggunakan teori Norman Fairclough tiga dimensi: mikrostruktural, mesostruktural, dan makrostruktural. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tren hijrah di kalangan selebritas membawa perubahan yang signifikan di masyarakat. Media sebagai penyebar informasi menyebarkan fenomena hijrah secara eksplisit dengan tujuan masyarakat mudah memahami pesan yang disampaikan. Selain itu, bentuk dakwah pun dalam era digital dapat dilakukan melalui permainan yang banyak dimainkan generasi milenial.
Ketangguhan Institusi Islam dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring Mahsusi Mahsusi; Syihaabul Hudaa; Nuryani Nuryani
Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Vol 8, No 2 (2022): Jurnal SMaRT : Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1469.238 KB) | DOI: 10.18784/smart.v8i2.1765

Abstract

The pandemic started to hit the world in 2019, making the education system unable to run face-to-face as usual. Islam views this pandemic as something to avoid. Therefore, people were demanded to stay at home. The same thing happened in the world of education, especially in the learning system which was previously changed to an online system (blended learning). Teachers anticipated this system by using several existing media, such as: Zoom, Meet, Google Classroom, and other applications. The purpose of writing this article was to discuss Islamic institutions in dealing with a pandemic in the realm of education for the common good. This study was included in the type of descriptive qualitative study using mixed methods with a questionnaire instrument basis to obtain data and description for data analysis. The data was a questionnaire form and several arguments used as the basis for the analysis in this study. The data was correlated with the education system in the midst of the Covid-19 pandemic by observing t the final grades of the Indonesian language course for non-language students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The results show that Islamic law recommends the best efforts to deal with a pandemic. Although UIN Jakarta as an Islamic institution does not seem ready, it is still able to prove resilience in various ways. One of which is optimizing the use of the Academic Information System (AIS) and subscribing to premium zoom for all lecturers. The results of student learning tests using the online method are classified as good from the specified targets. However, significant differences in scores still occur and are quite visible between face-to-face learning and online learning systems.