Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : LISANI : Jurnal Kelisanan Sastra dan Budaya

TRADISI LOLA’A PADA MASYARAKAT DESA LANGGE KECAMATAN KALEDUPA SELATAN KABUPATEN WAKATOBI Syahrun Syahrun; Fera Margawati; Salniwati Salniwati
LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Juli-Desember 2020
Publisher : Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Univeritas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lisani.v3i2.1349

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Langge Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi dengan tujuan untuk mengetahui Bagaimana latar belakang munculnya tradisi lola’a dan makna simbolik yang terkandung dalam tradisi lola’a pada Suku Buton di Desa Langge kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan (observasi), wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling, forman terdiri dari tokoh adat, imam, tokoh masyarakat, dan informan yang lain yang mengetahui tradisi tersebut. Teknik analisis data penelitian ini terdiri dari empat tahap pengumpulan, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang tradisi lola’a adalah upaya doa untuk menghilangkan penyakit yang ada di kampung dan dilakukan di laut. Munculnya tradisi lola’a memiliki beberapa tahap yaitu tahap persiapan didahului dengan cara menghimbau masyarakat yang lain bahwa akan dilakukan tradisi lola’a karena sudah pergantian musim atau kampung sedang dilanda penyakit musiman, b) Tahap awal yaitu Awal pelaksanaan ritual lola’a adalah mengumpulkan atau mempersiapkan bahan untuk upacara, dan c) Tahap pelaksanaan yaitu melepaskan miniatur perahu yang dilakukan oleh juru kunci tradisi lola’a. 3) Makna yang terkandung dalam tradisi lola’a di Desa Langge Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi meliputi: a) Religi yaitu sebelum perahu dilepaskan diadakan pembacaan doa tolak bala yang dimaksudkan agar semua penyakit musiman ikut bersama miniatur perahu yang telah dilepaskan untuk dibawah serta lautan, b) Sosial yaitu dimana masyarakat sama-sama terlibat dari berbagai aspek pelaksanaan, dari pergi mencari kayu untuk pembuatan perahu, perbaikan perahu, penghiasan perahu, sampai pelepasan miniatur perahu, dan c) Budaya yaitu upacara adat yang tetap dilestarikan sampai sekarang.
Formula Tari Modinggu pada Masyarakat Tolaki Di Desa Benua Utama Kecamatan Benua Kabupaten Konawe Selatan Dian Ardianti; Abdul Alim; Salniwati Salniwati
LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya Vol 5 No 1 (2022): Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2022
Publisher : Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Univeritas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lisani.v5i1.1662

Abstract

The purpose of this study was to determine and explain the Modinggu dance formula in Benua Utama Village, Benua District, South Konawe District and to know and explain the pattern of inheritance of Modinggu dance for Tolaki people in Benua Utama Village, Benua District, South Konawe District. Methodologically, this study uses a qualitative descriptive approach where information data is collected through observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that: Modinggu dance formula in Benua Utama Village, Benua Subdistrict, Konawe Selatan District is played: as a means of entertainment, as a means of traditional ceremonies, and as a means of performance. Nevertheless some of the dance formulas of the week to the Tolaki tribal community will certainly provide a container for the performance of the Modinggu dance after the rice harvest party to the Tolaki tribal community, as has become the custom of the community. The pattern of inheritance of Modinggu dance for Tolaki people in Benua Utama Village, Benua District, South Konawe Regency covers, family environment, education, and community. Nevertheless the Modinggu dance formula is inherently inherited by the Tolaki tribe community both family, education and community environment in order to preserve the traditional Tolaki dance for the younger generation.
Bentuk Makna dan Fungsi Falia bagi Ibu Hamil di Desa Loghia Kabupaten Muna Salniwati Salniwati; Bilal Akbar Muhammad Arsad; Rahmat Sewa Suraya
LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya Vol 5 No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Desember 2022
Publisher : Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Univeritas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lisani.v5i2.1918

Abstract

The phenomenon of the study of falia is important to investigate because it contains several values of local wisdom in a society, therefore the purpose of this research is to identify the form of falia for pregnant women and to describe the meaning and function of falia for pregnant women in Loghyia Village, Muna Regency. The method used is qualitative research method. The informants in the research consist of traditional leaders, community leaders, and traditional birth attendants (bhisa). The results of this research indicate that the oral tradition of falia for pregnant women is still maintained. The form of falia for pregnant women includes falia in the form of words or speech and falia in the form of actions. The meaning of falia for pregnant women is love, cultural and traditional social values, discipline, and health meanings. Meanwhile, the main function of falia is education, order, and behavior control