I Made Dwinata
Labolatorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 64 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Efikasi Ivermectin Peroral terhadap Infeksi Cacing Nematoda Gastrointestinal pada Ternak Babi di Bali Lestari, Maureen Tyas; Budiasa, Ketut; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (1) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.988 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.1.25

Abstract

Babi merupakan komoditas unggulan dibidang peternakan daerah Bali yang dari dulu telah dipelihara, dibudidayakan, dan diternakan untuk tujuan tertentu terutama untuk memenuhi kebutuhan akan daging atau protein hewani bagi manusia. Sistem managemen pemeliharaan dengan sanitasi kandang yang buruk dan rendahnya kesadaran peternak babi menyebabkan babi mudah terinfeksi cacing nematoda. Penelitian ini merupakan penelitian clinical trial untuk mengetahui efikasi ivermectin peroral terhadap infeksi cacing nematoda gastrointestinal pada babi dengan rancangan pre test dan post test design. Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu pengambilan 50 sampel feses babi, pemeriksaan preparat feses babi dengan metode Konsentrasi Apung dan Mc. Master, pemberian ivermectin, dan pengamatan telur nematoda untuk menentukan nilai FECRT (Faecal Egg Count Reduction Test). Hasil penelitian menunjukan efektivitas ivermectin secara oral sangat efektif untuk pengobatan terhadap infeksi cacing nematoda gastrointestinal pada ternak babi sebesar 96,63%,. Efikasi ivermectin secara oral terhadap cacing nematoda gastrointestinal yaitu Ascaris suum 97,3%, Trichuris suis 97,8% , Strongyloides ransomi 100% dan cacing tipe Strongyl sebesar 95,7%.
Prevalensi Nematoda Gastrointestinal pada Sapi Bali di Sentra Pembibitan Desa Sobangan, Mengwi, Badung Alamsyah, Affan Nur; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.762 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi parasit nematoda gastrointestinal sapi bali yang dipelihara di Sentra Pembibitan Sapi Bali. Sebanyak 290 sampel feses sapi betina dewasa digunakan dalam penelitian ini di Sentra Pembibitan Sapi Bali, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode konsentrasi apung. Hasil didapatkan 27 sampel (9,31%) positif terinfeksi cacing nematoda gastrointestinal. Hasil identifikasi jenis cacing nematoda yang menginfeksi sapi bali antara lain Bunostomum phlebotomum enam sampel (2,07%) , Strongyloides papillosus tujuh sampel (2,41%), Trichostrongylus axei sepuluh sampel (3,45%), dan Trichuris ovis empat sampel (1,38%). Prevalensi nematoda pada Sentra Pembibitan Sapi Bali rendah.
Prevalensi Nematoda Gastrointestinal pada Gajah Sumatera di Bakas Elephant Tour dan Taro Elephant Safari Park Suandhika, Putu; Dwinata, I Made; Arjana, Anak Agung Gde
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (3) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.024 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang infeksi cacing nematoda gastrointestinal pada gajah sumatera.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensidan intensitas infeksinematoda gastrointestinal padagajah sumatera di Bakas Elephant Tour dan Taro Elephant Safari Park, Bali. Sampel feses yang digunakan sebanyak 39 yang terdiri dari 8 sampel dari Bakas Elephant Tour dan 31 sampel dari Taro Elephant Safari Park. Pemeriksaan telur cacing dilakukan menggunakan metode konsentrasi apung dengan NaCl jenuh sebagai larutan pengapungnya. Parameter yang diamati adalah morfologi telur cacing. Intensitas infeksi dihitung dengan metode Mc.Master. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif dan menunjukkan bahwa prevalensi infeksi nematoda gastrointestinal pada gajah sumatera di Bakas Elephant Tour dan Taro Elephant Safari Park adalah 12,82%. Berdasarkan lokasinya, prevalensi di Bakas adalah 0% dan di Taro Elephant Safari Park adalah 16,13% dengan intensitas infeksi 100 – 200 telur/gram feses.
VERMISIDAL DAN OVISIDAL GETAH BIDURI (Calotropis Spp.) TERHADAP FASCIOLA GIGANTICA SECARA IN VITRO Satriadistfa Septiadi, Muhammad Gustav; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (1) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.643 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek vermisidal dan ovisidal getah biduri (Calotropis spp.) serta perbedaan pengaruh konsentrasi terhadap cacing dan telur cacing Fasciola gigantica. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur dan cacing Fasciola gigantica yang diambil di Rumah Potong Hewan Pesanggaran. Getah biduri diambil dari tanaman biduri yang berada di pantai sanur, Denpasar Bali. Konsentrasi getah biduri dibuat menggunakan getah segar yang ditambahkan dengan cairan empedu untuk vermisidal dan aquades untuk ovisidal. Konsentrasi yang digunakan yaitu 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10 %. Pengujian dilakukan secara in vitro dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Pengamatan vermisidal dilakukan setiap jam, sedangkan ovisidal pada hari ke-21 dan ke-28. Hasil dari penelitian ini didapatkan getah biduri memiliki aktivitas vermisidal dan ovisidal terhadap cacing dan telur cacing Fasciola gigantica. Konsentrasi getah biduri (2.5%, 5%, 7.5%, dan 10%) tidak memiliki pengaruh vermisidal yang berbeda terhadap Fasciola gigantica. Efek ovisidal pada hari ke-21 dan 28 menunjukkan adanya pengaruh yang nyata (P<0.05) terhadap daya hambat tetas telur cacing Fasciola gigantica. Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa vermisidal getah biduri terhadap cacing Fasciola gigantica tidak memiliki efek yang berbeda pada tiap konsentrasi yang digunakan, sedangkan pada uji ovisidal didapatkan hasil yang berbeda pada setiap konsentrasi yang digunakan.
Prevalensi Cacing Nematoda Saluran Pencernaan pada Kambing Peranakan Ettawa di Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Mukti, Taufik; Oka, Ida Bagus Made; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 5 (4) 2016
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi cacing nematoda saluran pencernaanpada kambing Peranakan Ettawa di Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.Sampel feses diambil dari 160 ekor kambing Peranakan Ettawa yang dipilih secara purposivesampling pada setiap desa di Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Fesesdiperiksa dengan uji apung untuk mendeteksi keberadaan telur cacing nematoda saluran pencernaanberdasarkan morfologinya. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 160 sampel feses kambingPeranakan Ettawa ditemukan sebanyak 83 sampel (51,9%) positif telur cacing nematoda saluranpencernaan tipe Strongyl. Berdasarkan umur, prevalensi pada kambing muda (umur di bawah 12bulan) dan kambing dewasa (umur 12 bulan ke atas) masing-masing adalah 37,5% dan 66,3%.
Total Eritrosit, Hemoglobin, Pack Cell Volume, dan Indeks Eritrosit Sapi Bali yang Terinfeksi Cysticercus Bovis Diparayoga, I Made Galih; Dwinata, I Made; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (3) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.845 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui total eritrosit, hemoglobin, PCV dan indeks eritrosit Sapi Bali yang terinfeksi Cysticercus bovis secara eksperimental. Sampel yang digunakan adalah tiga Sapi Bali betina yang berumur 5-7 bulan. Satu ekor digunakan sebagai kontrol dan dua ekor lainnya sebagai perlakuan. Infeksi eksperimental dilakukan dengan cara menginfeksikan 500.000 telur Taenia saginata per oral. Sampel darah diambil sebanyak lima kali setiap dua minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian, menunjukkan total eritrosit, hemoglobin, PCV dan indeks eritrosit Sapi Bali yang diinfeksi 500.000 telur T. saginata adalah: eritrosit (7,23 x 106/?L); hemoglobin (10,01 g/dL); PCV (32,07%); MCV (43,4 fL); MCH (13,74 pg); dan MCHC (31,33 g/dL). Nilai tersebut masih berada pada rentang normal komponen eritrosit sapi dan tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan parameter yang sama pada sapi kontrol. Simpulannya sel darah merah Sapi Bali yang terinfeksi Cysticercus bovis hingga minggu ke-9 tidak berbeda nyata dengan sapi kontrol.
Identifikasi Ookista Isospora Spp. pada Feses Kucing di Denpasar Ginting, Maria Mentari; Apsari, Ida Ayu Pasti; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (2) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.311 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap 35 sampel feses kucing liar yang ada di Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan mengidentifikasi ookista Isospora spp. yang ditemukan pada feses kucing. Ookista Isospora spp. diperiksa dengan menggunakan metode konsentrasi pengapungan gula Sheater. Identifikasi ookista berdasarkan ukuran dan morfologi ookista yang ditemukan. Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu adanya infeksi ookista Isospora spp.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi ookista Isospora spp. adalah 22,85% (8/35). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa spesies Isospora spp. yang ditemukan berdasarkan morfologinya yaitu Isospora felis 17,14% (6/8) dan Isospora rivolta 5,17 (2/8).
Distribusi dan Jumlah Cysticercus bovis pada Sapi Bali yang Diinfeksi Telur Taenia saginata Empat Bulan Pasca Infeksi Purna, Rendra Ari; Dwinata, I Made; Dharmawan, Nyoman Sadra
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (5) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.631 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati distribusi dan jumlah Cysticercus bovis pada sapi bali. Penelitian ini menggunakan seekor sapi bali betina berumur enam bulan yang bebas dari infeksi Taenia saginata dan telah diberi antelmintik (mebendazol) sebelum perlakuan. Proglotid gravid T. saginata diperoleh dari pasien taeniasis. Sapi percobaan diinfeksi dengan 500.000 telur dengan dua kali pemberian dan untuk mengamati perkembangan C. bovis, sapi dikorbankan nyawanya dan dinekropsi empat bulan (131 hari) pasca infeksi. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan C. bovis pada sapi bali empat bulan pasca infeksi tersebar pada otot dan beberapa organ, dengan ukuran rata-rata 5 x 4 mm.  Total jumlah C. bovis yang diperoleh adalah 2.249 dengan kondisi hidup dan tidak ada yang mengalami degenerasi maupun kalsifikasi. Penelitian ini menunjukkan lokasi penyebaran C. bovis pada sapi bali adalah pada jantung, diafragma, lidah, otot skeletal di bagian anterior, otot skeletal di bagian posterior, dan daerah kepala dengan jumlah C. bovis pada organ jantung (354), diafragma (346), lidah (17), otot skeletal anterior (793), otot skeletal posterior (448), dan daerah kepala (291).
Efektifitas Antelmintik Larutan Asam Jawa Terhadap Cacing Ascaris Suum Secara In Vitro Siswanto, Riefqy Tepu; Sudira, I Wayan; Merdana, I Made; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (1) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.957 KB) | DOI: 10.19087/imv.2020.9.1.21

Abstract

Pengendalian parasit cacing dapat dilakukan dengan pemberian obat modern dan obat tradisional. Obat tradisional adalah salah satu pengobatan yang mudah didapat, murah dan tidak berdampak pada lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antelmitik larutan asam jawa (Tamarindus indica) terhadap cacing Ascaris suum. Penelitian ini menggunakan cacing A. suum yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan/RPH Pesanggaran, Denpasar. Sebanyak 100 ekor cacing yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, masing masing perlakuan menggunakan lima ekor cacing dan empat ulangan. Proses pembuatan larutan asam jawa dengan melarutkan daging buah dengan NaCl 0,9% sesuai dengan dosis yaitu 10%, 20%, dan 30%. Kelompok P0 sebagai kontrol negatif, P1 pirantel pamoat 1% sebagai kontrol positif, P2 larutan asam jawa 10%, P3 larutan asam jawa 20%, dan P4 larutan asam jawa 30%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kelompok P2, P3, dan P4 yang diberikan larutan asam jawa sampai jam ke 18 bersifat antelmintik terhadap cacing A. suum dengan urutan rata-rata tingkat kematian 80%, 90%, dan 100%. Kesimpulannya adalah semakin tinggi tingkat konsentrasi dan lama waktu pengamatan semakin jelas efek antelmintiknya dan perlakuan dengan larutan asam jawa 30% memberikan efek antelmintik yang sama dengan pirantel pamoat 1%.
Prevalensi dan Identifikasi Cacing Gastrointestinal pada Monyet Ekor Panjang di Kawasan Pura Pulaki, Banyupoh, Gerokgak, Buleleng, Bali Bellantari, Melinda; Wandia, I Nengah; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (1) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.1.51

Abstract

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu jenis satwa yang hidup di kawasan Pura Pulaki dan Melanting, Banyupoh, Gerokgak, Buleleng, Bali. Keberadaanya berfungsi sebagai salah satu elemen penyeimbang ekosisistem lingkungan dan daya tarik pariwisata yang memiliki kontibusi besar terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Ancaman kesehatan pada monyet ekor panjang yang hidup di kawasan yang terdapat aktivitas manusia salah satunya adalah penyakit cacing gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan identifikasi parasit cacing gastrointestinal pada monyet ekor panjang di kawasan Pura Pulaki. Sejumlah 55 sampel feses yang diawetkan menggunakan media kalium bikromat 2% diperiksa di Laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Pemeriksaan dilakukan dengan metode pengapungan dan sedimentasi untuk mengetahui adanya infeksi cacing. Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi parasit cacing pada monyet ekor panjang di kawasan Pura Pulaki sebesar 71,18%. Cacing gastrointestinal yang terindentifikasi adalah Ancylostoma sp. (74,5%), Strongyloides sp. (29%) dan Trichuris sp. (1,8%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagain besar anggota populasi monyet di kawasan Pura Pulaki terinfeksi cacing gastroistestinal.
Co-Authors Affan Nur Alamsyah, Affan Nur Agus manahan manik Alice Viria Cordeiro da Costa Xavier Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Wisnu Kusuma Putra Ariawan, Kadek Yudha Astuti, K.W. Ayu Talia Shalsa Billa Bellantari, Melinda Chairannisa Rustam Cok Krishna Pemayun Desyandri Desyandri Dhea Septiany Peda Lalupada Dina, Putu Ayu Endah Rahmawati Evayana, Made Fajar Mubarok, Fajar Gilang Kala Maulana, Gilang Kala Here, Rischi Robinson Male Heri Utomo Baihaqi, Heri Utomo I Kadek Swastika I Ketut Puja I Made Damriyasa I Made Galih Diparayoga I Made Kardena I Made Merdana i Nengah Wandia I NYOMAN ADI SURATMA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I PUTU YOGA LOKANTARA I Wayan Batan I Wayan Sudira Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Made Oka Kadek Ayu Dwi Suryastini Kadek Febriana Marta Putra Kadek Karang Agustina Ketut Budiasa Lestari, Maureen Tyas Luh Dewi Anggreni Luh Gede Winda Maheswari Makrina Weni Misa Maria Mentari Ginting, Maria Mentari Mariyana, Lilik Dwi Mersy Rambu Maramba Ndiha Muhammad Gustav Satriadistfa Septiadi, Muhammad Gustav Mukti, Taufik Muliani, Ni Kadek Nelviana Mesquita NI LUH PUTU SHISTA PAWITRI Ni Nyoman Widiasih Ni Wayan Nur Sidi Murti Nonitema Nazara PANDE KETUT YULIARI Pratiwi, Dede Ayu Putra, B.P.A. Putu Anna Oktaviana Putu Sita Paramita Diyani Putu Suma Githa Sanjaya Putu Titin Evi Sucitrayani Rahma Anissa Rendra Ari Purna, Rendra Ari Saduarsasila, I Gede Agus Kana Sajuri, Indri Agustin Stevi SAMUYUS NEALMA Septianingsih, Ni Luh Putu Diah Simamora, Saruedi Siswanto, Riefqy Tepu Suandhika, Putu Wiweka, Ade Hary Yoseph, Veronica Vriscilla