I Made Dwinata
Labolatorium Parasitologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia

Published : 64 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Cacing Tipe Strongyl pada Babi di Wilayah Dataran Rendah Provinsi Bali Mariyana, Lilik Dwi; Dwinata, I Made; Suratma, Nyoman Adi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (6) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.6.949

Abstract

Infeksi parasit cacing tipe Strongyl umum menginfeksi ternak babi sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, yang berdampak terjadinya penurunan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko infeksi cacing tipe Strongyl pada babi yang dipelihara di wilayah dataran rendah Provinsi Bali. Sampel penelitian feses babi yang berjumlah 245 sampel yang diambil dari wilayah dataran rendah basah (125 sampel) dan dataran rendah kering (120 sampel). Sampel feses diperiksa dengan metode konsentrasi pengapungan menggunakan larutan NaCl jenuh. Hasil penelitian didapatkan prevalensi infeksi cacing tipe Strongyl pada babi di dataran rendah Provinsi Bali sebesar 70,2% yang berasal dari wilayah dataran rendah basah (62,4%) dan wilayah dataran rendah kering (78,3%). Faktor risiko kebersihan kandang, kepadatan kandang dan wilayah berhubungan dengan prevalensi infeksi cacing tipe Strongyl pada babi, sedangkan faktor jenis kelamin, umur dan pengobatan tidak berhubungan dengan prevalensi infeksi cacing tipe Strongyl.
Prevalensi Infeksi Nematoda Tipe Strongyl pada Sapi Bali di Dataran Rendah Basah dan Kering di Provinsi Bali Dina, Putu Ayu; Pasti Apsari, Ida Ayu; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (1) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.1.125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi infeksi cacing nematoda tipe strongyl pada sapi bali di dataran rendah basah dan kering di Provinsi Bali. Sampel yang diperiksa adalah feses sapi bali sebanyak 288 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu dataran rendah basah (163) dan dataran rendah kering (125). Pengambilan sampel sapi bali dilakukan secara purposive sampling di wilayah dataran rendah Bali. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode apung dengan menambahkan larutan gula sheater. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi nematoda tipe strongyl pada sapi bali yang berasal dari wilayah dataran rendah basah sebesar 55,8% dan wilayah dataran rendah kering sebesar 39,2%. Faktor risiko kondisi wilayah berhubungan terhadap prevalensi infeksi nematoda tipe strongyl pada sapi bali, sedangkan faktor jenis kelamin dan umur tidak.
Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Cacing Ascaris suum pada Babi di Dataran Rendah Provinsi Bali Wiweka, Ade Hary; Dwinata, I Made; Suratma, I Nyoman Adi
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (6) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.6.940

Abstract

Cacing Ascaris suum merupakan parasit saluran cerna pada babi yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa kekurusan, diare, penurunan produktivitas ternak dan kerugian ekonomi yang besar. Cacing A. suum bersifat zoonosis. Tujuan penenelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko infeksi cacing A. suum pada babi di dataran rendah Provinsi Bali. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 200 sampel feses babi segar yang diambil dari wilayah dataran rendah basah dan rendah kering. Sampel feses diperiksa dengan metode konsentrasi pengapungan menggunakan larutan garam dapur (NaCl) jenuh sebagai larutan pengapung. Hasil penelitian menunjukan prevalensi infeksi cacing A. suum pada babi sebesar 18% yang berasal dari wilayah dataran rendah basah 30% (30/100) dan wilayah dataran rendah kering 6% (6/100). Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa faktor risiko umur, kepadatan kandang dan wilayah berpengaruh nyata terhadap prevalensi infeksi cacing A. suum pada babi, sedangkan jenis kelamin, kebersihan kandang dan pengobatan tidak berpengaruh nyata.
Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Koksidia pada Babi di Wilayah Dataran Tinggi di Provinsi Bali Pratiwi, Dede Ayu; Suratma, I Nyoman Adi; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (6) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.6.900

Abstract

Koksidia merupakan protozoa gastrointestinal yang umum menginfeksi babi. Infeksi dari koksidia disebut koksidiosis. Dampak yang ditimbulkan dari penyakit ini bagi ternak babi muda di antaranya diare dengan feses encer berwarna kuning, kekurusan, pertumbuhan lambat bahkan pada kasus berat dapat mengakibatkan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi infeksi dan faktor risiko infeksi koksidia pada babi di wilayah dataran tinggi Provinsi Bali. Sampel penelitian yang digunakan adalah 200 sampel feses babi dan diperiksa dengan metode apung menggunakan larutan NaCl jenuh. Identifikasi ookista koksidia berdasarkan morfologi. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan faktor risiko berupa jenis kelamin, umur, manajemen pemeliharaan dan wilayah dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa prevalensi infeksi koksidia pada babi di wilayah dataran tinggi di Bali sebesar 46,5% yang terdiri dari wilayah dataran tinggi basah di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan adalah (49,0%) dan wilayah dataran tinggi kering di Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem (44,0%). Faktor risiko jenis kelamin, umur, manajemen pemeliharaan dan wilayah tidak berhubungan dengan prevalensi infeksi koksidia.
Prevalensi dan Identifikasi Protozoa Saluran Pencernaan pada Monyet Eekor Panjang di Pulau Nusa Penida Anak Agung Wisnu Kusuma Putra; I Nengah Wandia; I Made Dwinata
Buletin Veteriner Udayana Vol. 12 No. 1 Pebruari 2020
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.141 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p14

Abstract

This study aims to determine the type and prevalence of protozoa that infects the digestive tract in long-tailed monkeys on the island of Nusa Penida. This study was an observational study, using 50 faces samples taken from 10-15 stools at random locations. Stool was examined using a concentration of flotation method with Zinc Sulphate (ZnSO4) 33.1%. Examination with a 40x microscope objective magnification to look at the morphology. The data obtained are presented descriptively including the type and prevalence of gastrointestinal protozoa in long-tailed monkeys. The study found that there were 40% of gastrointestinal protozoan infections in long-tailed monkeys on Nusa Penida Island. The type of infecting protozoa consists of Entamoeba sp. by 40% and Balantidium coli by 32%. Efforts should be made to prevent the spread of protozoa, through hygiene and sanitation education to the community.
Seroprevalensi Infeksi Toxoplasma gondii Pada Kambing yang Dipotong Di Kampung Jawa, Denpasar Putu Suma Githa Sanjaya; I Made Damriyasa; I Made Dwinata
Buletin Veteriner Udayana Vol. 5 No.1 Pebruari 2013
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.511 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi T. gondii secara serologis pada kambing yang dipotong di Kampung Jawa, Denpasar. Sebanyak 300 sampel serum kambing dilakukan uji serologis dengan Indirect Haemoglutination Assay Test (IHA) untuk menentukan seroprevalensi toksoplasmosis. Titer serum positif terinfeksi T. gondii diukur untuk mengetahui tingkat infeksi yang terjadi. Hasil penelitian diperoleh jumlah sampel serum positif mengandung antibodi T. gondii adalah sebanyak 45, jadi seroprevalensi infeksi T. gondii adalah sebesar 15% dengan titer 1:32 sampai 1:4096.
STRONGYLOIDOSIS PADA ANAK BABI PRA-SAPIH Ida Bagus Made Oka; I Made Dwinata
Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2 Agustus 2011
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.95 KB)

Abstract

The Research was conducted to determine the contribution Strongyloides ransomi againstdiarrhea in piglets on pig farms inBali. The number of sample 501 piglets feces fromBadung, Tabanan and Gianyar. The examination of worm eggs with Sodium AceticFoemaldehid method (SAF). The data obtained were analyzed statistically with Fischer test/ Chi Qwadrat Test.The results was obtained the prevalence of Strongyloides ransomi in piglets of 7.4%. Theresults was found a significant relationship between infection Strongyloides ransomi withdiarrhea, where the infected piglets Strongyloides ransomi higher risk ( OR=6 ) than ofpiglets uninfected.
Survei Infestasi Lalat Stomoxys spp. Pada Sapi Bali di Wilayah Kabupaten Badung Dhea Septiany Peda Lalupada; I Made Dwinata; Ida Bagus Made Oka
Buletin Veteriner Udayana Vol. 13 No. 2 Agustus 2021
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.923 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2021.v13.i02.p14

Abstract

Bali cattle are a lot of livestock raised by people in Badung Regency. Stomoxys spp. Flies is one of the blood-sucking ectoparasites and also acts as a vector of several diseases such as Rickettsia (anaplasma marginale), surra (trypanosoma evansi), besnoitiosis (besnoitia besnoiti). Factors that can affect the presence of Stomoxys spp. in cattle including maintenance, regional conditions and gender. This study aims to determine the prevalence of Stomoxys spp. in Bali cattle in Badung Regency, as well as the relationship between how to maintain, the condition of the region, gender and age of Stomoxys spp. The research sample was determined purposively with a sample of 300 Bali cattle. This study was an observational study with a cross-sectional design. The results showed that the prevalence of Stomoxys spp. in Badung Regency is 50.3%. The prevalence of Stomoxys spp. on stranded livestock (59%) higher infestation by Stmoxys spp. compared to tied cattle (33%), while in wetland areas (59%) the prevalence is higher than dryland areas (33%). The highest prevalence of young livestock (51.4%) was infested by Stomoxys spp. compared to adult cattle (50%) and old livestock (45.5%), the prevalence of Stomoxys spp. in female cattle (58.1%) higher than male cattle (35.3%). Factors in area conditions, maintenance methods and sex were very influential (P <0.05) on Stomoxys spp. in Bali cattle in Badung Regency, but age has no effect (P> 0.05).
Parasit Saluran Pencernaan Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Denpasar Made Dwinata; Nyoman Adi Suratma; Ida Bagus Made Oka; Kadek Karang Agustina
Buletin Veteriner Udayana Vol. 10 No. 2 Agustus 2018
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.657 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i02.p09

Abstract

Infectious parasitic diseases gastrointestinal parasites in cattle can cause high economic losses due to parasites and livestock compete for mutual fighting nutrients, damage to internal organs, decreasing productivity and mortality in cattle. This study aimed to determine the prevalence and identifying the digestive tract parasites of bali cattle reared in the final landfills Suwung, Denpasar. The number of samples was examined as many as 100 cattle feces were examined using sedimentation and floatation methods. The result showed that the prevalence of digestive tract parasitic infection in bali cattle were maintained at the final landfills in Suwung Denpasar by 65%. Types of infecting parasites were strongyl type 50%, Trichuris sp. 11%, Strongyloides papilosus 4%, Toxocara Vitolorum 3%, Fasciola gigantika 5%, Paramphistomum sp. 11% and Eimeria sp. 7%.
Potensi Ekstrak Sarang Semut sebagai Anthelmintik terhadap Ascaris suum secara In Vitro Cok Krishna Pemayun; Anak Agung Gde Arjana; I Made Dwinata
Buletin Veteriner Udayana Vol. 13 No. 2 Agustus 2021
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.561 KB) | DOI: 10.24843/bulvet.2021.v13.i02.p10

Abstract

Control of worm parasites can be done by administering worm medicine, one of them by using traditional medicine. One of them is an ant nest which has an anthelmintic potential in the A. suum worm. This study used A. suum worms obtained from Pesanggaran slaughterhouse, Denpasar and then grown in vitro. A total of 90 worms were divided into 6 treatment groups where each dose used 5 worms. Worm group P0 was soaked with 20ml Physiological NaCl as a negative control, P1 worm group soaked with 20ml Physiological NaCl and added 1% albendazole as positive control, P2 worm group soaked with 5% ant nest extract solution, P3 soaked group of worms with a solution of 10% ant nest extract, the P4 group of worms was soaked with a solution of 15% ant nest extract, P5 of the worm group was soaked with 20% ant nest extract solution. The results obtained showed that there was an increase in anthelmintic power of ant nest extract against A. suum worms. At the dose of 20% ant nest extract has the same anthelmintic power with positive control (93.33%). The ant nest extract is effective as an A. suum worm drug proven to have an anthelmintic effect so that its use can be developed to control ascariasis in pigs.
Co-Authors Affan Nur Alamsyah, Affan Nur Agus manahan manik Alice Viria Cordeiro da Costa Xavier Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Wisnu Kusuma Putra Ariawan, Kadek Yudha Astuti, K.W. Ayu Talia Shalsa Billa Bellantari, Melinda Chairannisa Rustam Cok Krishna Pemayun Desyandri Desyandri Dhea Septiany Peda Lalupada Dina, Putu Ayu Endah Rahmawati Evayana, Made Fajar Mubarok, Fajar Gilang Kala Maulana, Gilang Kala Here, Rischi Robinson Male Heri Utomo Baihaqi, Heri Utomo I Kadek Swastika I Ketut Puja I Made Damriyasa I Made Galih Diparayoga I Made Kardena I Made Merdana i Nengah Wandia I NYOMAN ADI SURATMA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I PUTU YOGA LOKANTARA I Wayan Batan I Wayan Sudira Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Made Oka Kadek Ayu Dwi Suryastini Kadek Febriana Marta Putra Kadek Karang Agustina Ketut Budiasa Lestari, Maureen Tyas Luh Dewi Anggreni Luh Gede Winda Maheswari Makrina Weni Misa Maria Mentari Ginting, Maria Mentari Mariyana, Lilik Dwi Mersy Rambu Maramba Ndiha Muhammad Gustav Satriadistfa Septiadi, Muhammad Gustav Mukti, Taufik Muliani, Ni Kadek Nelviana Mesquita NI LUH PUTU SHISTA PAWITRI Ni Nyoman Widiasih Ni Wayan Nur Sidi Murti Nonitema Nazara PANDE KETUT YULIARI Pratiwi, Dede Ayu Putra, B.P.A. Putu Anna Oktaviana Putu Sita Paramita Diyani Putu Suma Githa Sanjaya Putu Titin Evi Sucitrayani Rahma Anissa Rendra Ari Purna, Rendra Ari Saduarsasila, I Gede Agus Kana Sajuri, Indri Agustin Stevi SAMUYUS NEALMA Septianingsih, Ni Luh Putu Diah Simamora, Saruedi Siswanto, Riefqy Tepu Suandhika, Putu Wiweka, Ade Hary Yoseph, Veronica Vriscilla