Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Studi Stabilitas Kadar Parasetamol Drops yang Dicampur Minuman Teh Manis Pada Suhu Ruang (≤ 30 °C) Dan Suhu Dingin (2-8 °C) Patihul Husni; La Ode Zahid Al Hajri Nur Salam; Ginayanti Hadisoebroto
Majalah Farmasetika Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i2.37688

Abstract

Parasetamol merupakan obat analgesik non narkotik dengan cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di sistem saraf pusat. Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara baik dalam bentuk sediaan tunggal sebagai analgesik-antipiretik maupun kombinasi dengan obat lain melalui resep dokter atau dijual bebas. Pasien anak biasanya mendapatkan sediaan obat mengandung parasetamol dalam bentuk sediaan drops atau sirup karena sulitnya anak kecil meminum obat dalam bentuk tablet atau kaplet. Pemberian obat parasetamol pada anak terkadang dicampur dengan minuman teh manis untuk menutupi rasa pahit dari obat tersebut. Pencampuran ini berpotensi menimbulkan interaksi antara parasetamol dan komponen yang terdapat dalam minuman teh manis tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan stabilitas kadar parasetamol dalam bentuk sediaan drops yang dicampur dengan minuman teh manis dengan kondisi penyimpanan pada suhu ruang (≤ 30 ⁰C) dan suhu dingin (2-8 ⁰C). Parasetamol drops dicampur dengan minuman teh manis dan disimpan pada kondisi penyimpanan yang telah ditentukan. Pada interval waktu tertentu, kadar parasetamol ditentukan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar parasetamol drops yang dicampur minuman teh manis walaupun tidak ada perbedaan yang berarti antara penyimpanan pada suhu ruang dan suhu dingin. Berdasarkan pengamatan organoleptik, parasetamol drops yang dicampur minuman teh manis yang disimpan pada suhu ruang bertahan selama 3 jam sedangkan yang disimpan pada suhu dingin bertahan selama 24 jam. Penambahan teh manis mempengaruhi stabilitas kadar parasetamol drops walaupun tidak ada perbedaan yang berarti antara penyimpanan pada suhu ruang dan suhu dingin.
Perbandingan Efektivitas Bioadsorben Berbagai Serbuk Kulit Buah Terhadap Logam Pb Dari Limbah Cair Laboratorium Farmasi Hesty Nuur Hanifah; Ginayanti Hadisoebroto
Al-Kimia Vol 9 No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v9i2.24660

Abstract

Pharmaceutical laboratory liquid waste is a source of heavy metal contaminants that can be harmful to living things if not treated properly. One of these heavy metals is lead (Pb), which if accumulated in the body can cause kidney disorders, nerves and even death. Utilization of bioadsorbents derived from biomass in the form of fruit peels can be a solution because they generally contain compounds that have functional groups that can bind to metals. The purpose of this study was to reduce Pb levels in liquid waste using a biomass waste adsorbent made from five) kinds of fruit peel powder, namely jackfruit peel, salak, durian, banana and watermelon.. The adsorption process must be carried out under optimal conditions, by varying the pH factor, immersion time and mass of the bioadsorbent powder. Measurement of Pb levels was carried out using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) at a wavelength of 283.3 nm. The results showed that the highest adsorption effectiveness was obtained using jackfruit peel powder, which was 94.74%,. While the lowest adsorption effectiveness was using banana peel powder, which was 57.29. The adsorption effectiveness of watermelon, salak and durian peel were 91.52%, 90.5% and 63.74%, respectively.
PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODA ANALISIS PENENTUAN KADAR TABLET DIETILKARBAMAZINE SITRAT 100 MG DENGAN METODA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Kusdi Hartono; Ginayanti Hadisoebroto
Jurnal Sabdariffarma Vol 8, No 1 (2020): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v1i1.15

Abstract

Penetapan  kadar obat dalam  suatu sediaan membutuhkan suatu metoda yang teliti dan akurat serta waktu yang  lebih  singkat. Telah dilakukan  pengembangan metoda analisis penentuan kadar  tablet Dietilkarbamazin Sitrat 100 mg dengan metoda kromatografi cair kinerja tinggi dengan mengoptimasi perbandingan komposisi fase gerak campuran larutan dapar fosfat dan metanol dengan perbandingan (60 : 40), (70 : 30), dan (80 : 20). Hasil optimasi fase gerak menunjukan perbandingan komposisi fase gerak campuran larutan dapar fosfat dan metanol  (80 : 20) yang paling optimal, Selanjutnya dilakukan validasi metoda analisisnya. Hasil validasi  pada penelitian ini menujukkan hasil yang memenuhi persyaratan validasi yaitu relatif standar deviasi (RSD ) pada uji presisi 0,4231 % (syarat  ≤  2,0 %), rata-rata % recovery akurasi 99,48 % (syarat 98,0 % – 102,0 %), Nilai r pada uji Linearitas 0,9994  (syarat  r 0,999), RSD Kesesuaian sistem 0,2283 %, dan  Selektivitas 100,30 % - 100,49 %  (syarat 95,0 % - 105,0 %).
OPTIMASI METODE PENETAPAN KADAR KAFEIN PADA BEBERAPA SERBUK MINUMAN ENERGI YANG BEREDAR DI KOTA SERANG Ita Inayah; Ginayanti Hadisoebroto; Mohamad Kashuri
Jurnal Sabdariffarma Vol 8, No 1 (2020): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v1i1.16

Abstract

Kadar kafein sesuai peraturan Kepala Badan POM tidak boleh melebihi 150 mg per hari. Penetapan kadar kafein dalam Farmakope Indonesia edisi V mempersyaratkan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Oleh karena itu Balai POM di Serang perlu melakukan uji verifikasi terhadap metode tersebut agar memenuhi persyaratan pengujian sesuai dengan kebutuhan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan optimalisasi penetapan kadar kafein dalam serbuk minuman energi secara kromatografi cair kinerja tinggi dan untuk mengetahui kadar kafein dalam sampel serbuk minuman energi yang dijual di Kota Serang. Penetapan kadar kafein dilakukan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan kolom : Oktadesilsilan (4,6 mm x 250 mm, ukuran partikel 5 µm), fase gerak : Air-Metanol-Asam asetat glasial (69:28:3), laju alir : 1,0 mL/menit, laju penyuntikan 20 µL, detektor : UV pada panjang gelombang 275 nm. Dilakukan verifikasi metode analisis dengan hasil Uji Selektivitas memenuhi persyaratan, Uji Presisi dengan RSD 3,827% (syarat 3,7-5,3 %), Uji Akurasi rata-rata perolehan kembali 98,80 % (syarat 90-107%), uji Linearitas dengan Vx0=0,950 (syarat 2,0) dan r=0,999678 (syarat0,995). Hasil pengujian sampel menunjukkan bahwa sampel pertama hingga sampel keempat tidak memenuhi persyaratan batas maksimum kafein dalam makanan dan minuman, sedangkan sampel kelima memenuhi persyaratan dengan kadar dibawah 50 mg.
VALIDASI PARSIAL UJI PENETAPAN KADAR VIRULENSI (Vi) PADA PRODUK RUAHAN POLISAKARIDA VIRULENSI (Vi), PRODUK RUAHAN KONJUGAT VIRULENSI- DIFTERIA (ViDT), DAN PRODUK AKHIR VAKSIN TIFOID KONJUGAT DENGAN METODE HPAEC- PAD Ginayanti Hadisoebroto; Siti Azizah; Atin Supriyatin
Jurnal Sabdariffarma Vol 9, No 1 (2021): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v2i1.27

Abstract

Vaksin konjugat dibuat dengan menggunakan bagian kapsul bakteri. Kapsul tersebut mengandung antigen polisakarida Vi, di mana Vi merupakan faktor untuk menentukan tingkat patogen di dalam bakteri dan antigen merupakan molekul struktur turunan dari bakteri yang dapat memicu respon imun protektif ketika dikombinasikan dengan molekul struktur yang lebih besar seperti carrier protein. Antigen polisakarida Vi berhubungan dengan imunogenisitas yang merupakan kemampuan suatu imunogen untuk menginduksi respon imun di dalam tubuh. Maka dari itu kadar Vi diuji untuk melihat dan menilai seberapa efektif dan protektif vaksin typhoid Vi jenis konjugasi ini. Metode HPAEC-PAD adalah kromatografi pertukaran anion berkinerja tinggi untuk kuantifikasi kandungan sakarida bebas dan total dari vaksin konjugasi tifoid (konsentrat bulk atau fill akhir) sakarida yang dipisahkan dideteksi dengan Pulsed Amperometric Dection (PAD). Metode tersebut perlu dilakukan validasi untuk menghasilkan data yang diyakini konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa metode HPAEC-PAD yang digunakan akan memberikan ketelitian, ketepatan serta ketegaran (Robustness) yang memenuhi persyaratan.
Analisis Kadar Pengawet Natrium Nitrit Pada Sosis Tidak Bermerk Di Pasar Tradisional Kabupaten Subang Dengan Metoda Spektrofotometri UV-Vis Ginayanti Hadisoebroto; Pramono Nugroho; Sri Mulyani
Jurnal Sabdariffarma Vol 8, No 1 (2020): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v1i1.13

Abstract

Natrium nitrit merupakan salah satu pengawet makanan yang diijinkan yang banyak digunakan pada daging dan ikan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menetapkan kadar natrium nitrit dengan sampel yang digunakan berupa sosis tidak bermerk. Identifikasi senyawa natrium nitrit dilakukan dengan metoda Griess Ilosvay, sedangkan penetapan kadarnya dilakukan dengan metoda Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian bahwa dari 10 sampel yang diuji, semua positif mengandung natrium nitrit antara 13,43 mg/kg (pada sampel F) - 233,1 mg/kg (pada sampel A). Kemudian 7 sampel memiliki kadar natrium nitrit melebihi batas maksimum berdasar PerKBPOM Nomor 36 tahun 2013 tentang bahan tambahan pangan daging olahan yaitu 30 mg/kg.
EFEKTIVITAS KULIT SALAK DAN BIJI SALAK (Salacca zalacca) SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM Pb DARI LIMBAH CAIR LABORATORIUM FARMASI Hesty Nuur Hanifah; Ginayanti Hadisoebroto; Ririn Apriani; Mutia Apriani
Jurnal Sabdariffarma Vol 8, No 2 (2020): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v2i2.114

Abstract

Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu komoditi tanaman buah – buahan yang dibudidayakan. Buah salak mengandung banyak karbohidrat dan memiliki antioksidan yang tinggi. Kulit salak memiliki manfaat yang sangat penting, selain sebagai obat diabetes limbahnya juga dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. Dalam pengolahan limbah yang mengandung bahan logam berat dapat digunakan bahan biologis yang bisa dijadikan sebagai adsorben. Adsorben alami atau biosorben adalah adsorben yang menggunakan bahan – bahan biologi yang tidak mencemari lingkungan. Sebagai logam berat Pb digolongkan kedalam bahan pencemar yang berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa dosis optimum, pH optimum, dan waktu kontak optimum pada serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) sebagai bioadsorben logam berat Pb (Timbal) dan untuk mengetahui efektivitas bioadsorben serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) terhadap logam berat Pb dari limbah cair laboratorium farmasi. Sampel kulit salak dan biji salak dibersihkan dan dijemur di bawah sinar matahari kemudian dihaluskan dan diayak menggunakan mesh no.100. Penetapan kadar Pb dilakukan menggunakan alat spektrofotometri serapan atom pada panjang gelombang 283.3 nm. Kondisi optimum kulit salak sebagai bioadsorben pada pH 4, waktu kontak optimum adalah 75 menit, dan massa optimum adalah 100 mg dengan efektivitas adsorbsi 96,82%. Sedangkan untuk biji salak pH optimum pada pH 5, waktu kontak optimum pada menit ke 15, dan massa optimum adalah100 mg dengan nilai efektivitas sebesar 98,09%.
PENENTUAN KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) PADA SUMBER AIR DI KAWASAN GUNUNG SALAK KABUPATEN SUKABUMI DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) lisna dewi; Ginayanti Hadisoebroto
Jurnal Sabdariffarma Vol 9, No 2 (2021): SABDARIFFARMA
Publisher : Prodi Farmasi - Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jsfar.v3i2.393

Abstract

Air adalah bagian terbesar penyusun tubuh makhluk hidup. Tubuh mengandung air lebih dari 60%. Sumber air dari alam terkadang dicemari oleh sampah, limbah dan logam berat yang berasal dari kegiatan pertanian, perindustrian dan pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) pada sumber air di kawasan Gunung Salak dari hulu sampai ke hilir dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Penetapan kadar logam timbal (Pb) dan tembaga (Cu) dilakukan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang λspesifik 283,3 nm untuk logam timbal (Pb) dan λspesifik 324,8 nm untuk logam tembaga (Cu). Pengambilan sampel pada satu titik yaitu di tepi sungai, sampel diambil pada 10 lokasi dengan jarak ±500 m antar lokasi sehingga terdapat 10 titik. Setiap titik lokasi pengambilan sampel dicatat koordinatnya menggunakan Global Possitioning System. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kadar tertinggi logam timbal (Pb) adalah 0,202 mg/L pada titik koordinat 6º48´49.8"S 106º45´12.9"E, kadar tersebut melewati batas maksimum yang diperbolehkan sebesar 0,03 mg/L berdasarkan  Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, Sedangkan kadar tertinggi logam tembaga (Cu) adalah 0,018 mg/L pada titik koordinat 6º46´34.9"S 106º44´07.6"E, kadar tersebut tidak melewati batas maksimum yang diperbolehkan sebesar 0,02 mg/L. Hasil verifikasi metode menunjukkan bahwa uji linearitas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ semua memenuhi syarat.Kata kunci : Air, Timbal (Pb), Tembaga (Cu),  Spektrofotometri Serapan Atom
Development of E-Practicum Module for Pharmacy Physics Learning Meiry Akmara Dhina; Ginayanti Hadisoebroto; Sugeng Rifqi Mubaroq
Momentum: Physics Education Journal Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.456 KB) | DOI: 10.21067/mpej.v3i2.3763

Abstract

This research develops learning methods through the development of teaching materials. In addition to this study developes an e-practicum module in one of the subjects in the pharmacy department, namely physics pharmacy. Today, the physics pharmacy practice uses printed module practice in the form of module books. This research intends to make innovation in practical learning. Current educational innovations that are developing in technological innovations, one of which is information technology. The use of information technology is very fast and sophisticated, currently technological computer-based has been developing with software applications that also continue to fulfil the world's needs. The development of this electronic technology can be utilized in educational innovations in practice methods. The printed module practice was developed into a web-based electronic practicum module. The method used in this research is the waterfall model which consists of the main stages of needs analysis, system and software design, system implementation and testing as well as a maintainance. The results of this study are a web-based module-practice named E-mulsi which can be accessed via e-mulsi.com. This application has been tested in one of the pharmacy physics classes and has received positive responses from users not only students but also lecturers because it is easier to use modules and preparation of technology-based reports.
Implementation of digital performance assessment to measure pharmacy physics laboratory skills Meiry Akmara Dhina; Ginayanti Hadisoebroto; Sugeng Rifqi Mubaroq; Iyan Gustiana
Momentum: Physics Education Journal Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/mpej.v5i1.5146

Abstract

This study was motivated by the fact that laboratory skills assessment did not have a specific standard for each assessment. Student performance and skills in doing practicum are not well observed and measured. Meanwhile, the assessment of skills in pharmaceutical physics laboratory learning is considered important. An alternative assess-ment that can measure pharmaceutical physics laboratory skills is to use performance assessment. This research has integrated the work assessment in digital form with the existing web-based electronic module (e-mulsi). Application testing needs to be done to determine the digital performance assessment's effectiveness in assessing the pharmacy physics laboratory's skills. A system test and user test do this. System testing is done by white box testing. Meanwhile, user testing is carried out with an instrument in the form of a questionnaire to laboratory assistants and lecturers as users of the application's per-formance assessment application. The digital performance assessment system's perform-ance test results using GTMetrix ranged from 85% - 62%. This performance assessment application greatly helped the results of the questionnaire for laboratory assistants and lecturers. It greatly facilitated the archiving of each students process in the form of an information technology data base. Lecturers also find it very helpful because the value processing process is easier for applications to do, reducing data processing errors.