Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Food Technology and Halal Science Journal

Formulasi Teh Hijau Kombucha dengan Penambahan Limbah Kulit Carica (Carica pubescens) Berdasarkan Lama Fermentasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Dewi, Abrienda Jessika; Saati, Elfi Anis; Husna, Afifa
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.28384

Abstract

Kombucha adalah minuman fermentasi yang dibuat melalui proses fermentasi teh manis oleh koloni mikroorganisme yang dikenal sebagai SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Carica (Carica pubescens) merupakan tumbuhan dataran tinggi. Salah satu daerah penghasil carica di Jawa Tengah adalah Dieng. Seiring tingginya peminat produk olahan buah carica menyebabkan peningkatan produksi yang menimbulkan hasil samping yaitu kulit carica. Pemanfaatan limbah kulit carica selama ini belum maksimal dan hanya dijadikan sebagai pupuk. Pada kulit carica terdapat metabolit sekunder yang berpotensi mengandung zat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa aktivitas antioksidan pada produk teh hijau kombucha dengan penambahan kulit carica dengan berbagai formulasi serta pengaruh lama fermentasi terhadap aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Metode penelitian menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 8 kombinasi perlakuan. Dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali untuk 8 kombinasi perlakuan sehingga didapat 24 unit percobaan. Faktor I yaitu perbedaan formulasi persentase kulit carica dengan teh hijau (100% kulit carica : 0% teh hijau; 75% kulit carica : 25% teh hijau; 50% kulit carica : 50% teh hijau; 25% kulit carica : 75% teh hijau). Faktor II yaitu perbedaan lama fermentasi yang dilakukan 7 hari dan 14 hari. Parameter pengamatan meliputi antioksidan, pH, total padatan terlarut, intensitas warna, dan organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi dan formulasi berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, total padatan terlarut, dan organoleptik. Waktu fermentasi dan formulasi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH. Perlakuan terbaik dimiliki oleh F2T1 (50% teh hijau : 50% kulit carica 7 hari fermentasi) dengan nilai aktivitas antioksidan tertinggi yaitu 87,53%, nilai pH 3,34 memiliki aroma sedikit khas fermentasi serta rasa yang asam.
Karakteristik Fisiko Kimia dan Organoleptik Bakso Vegetarian Berbasis Tempe Kacang Kedelai dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Murni, Lissa; Manshur, Hanif Alamudin; Saati, Elfi Anis
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.28527

Abstract

Meatballs are one of the foods that are much liked by the people of Indonesia. Meatballs are generally made from meat, such as chicken, beef or fish. Vegetarians tend to consume meat analogues to replace animal flesh. Analog meat is usually made from legumes such as soybeans and red beans, where protein is an important nutrient needed by a vegetarian. Research using a simple randomized block design (RBD) with 7 treatment levels. The control treatment consisted of 50g of soybean flour and 50g of red bean flour. While the other 6 treatments used a comparison between soybean tempeh and red bean flour, namely 50:50; 55:45 ; 60:40 ; 65:35 ; 70:30 and 75:25. The results showed that the comparison of soybean tempeh and red bean flour had a significant effect on proximate levels (moisture content, ash content, fat content, protein content, carbohydrates), yield and meatball elasticity and had no significant effect on water holding capacity meatball. Treatment using 65g soybean tempeh and 35g red bean flour was the best treatment, with an average moisture content of 56.24%, ash content of 2.21%, fat content of 9.15%, protein content of 11.02%, carbohydrates 21.35%, water holding capacity 117.26%, yield 108.09%, elasticity 100.61gf, aroma 3.06 (rather like), color 3.06 (rather like), texture 3.33 (rather like) and taste 3.53 (towards like).
Penentuan Konsentrasi Ragi Alami Dari Air Fermentasi Buah Anggur Red Globe (Vitis vinifera L) Terhadap Karakteristik Mutu Roti Tawar Sourdough Safitri, Adella Audina; Saati, Elfi Anis; Anggriani, Rista
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 7 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v7i1.35954

Abstract

Roti yang dijual dipasaran memiliki beberapa jenis, namun seiring berjalannya waktu mulai banyak alternatif dalam pembuatan roti salah satunya roti jenis sourdough. Roti jenis sourdough ini menggunakan ragi alami yang di fermentasi oleh bakteri asam laktat. Ragi alami dapat dihasilkan dari air rendaman buah. Salah satu jenis buah yang dapat digunakan yaitu buah anggur jenis red globe dikarenakan mudah untuk didapatkan dan juga terdapat kandungan khamir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi starter yang sesuai dalam pembuatan roti sourdough dengan menggunakan air fermentasi anggur. Dalam penelitian ini untuk menentukan konsentrasi ragi alami yang sesuai menggunakan air fermentasi anggur pada proses pembuatan roti sourdough rancangan percobaan yang digunakan RAK sederhana satu faktor dengan enam level 0% (tanpa air fermentasi anggur); 40%; 45%; 50%; 55%; dan 60% serta melakukan analisis yaitu, kadar air, aktivitas antioksidan, fenolik, daya kembang, poritas, tingkat kecerahan dan organoleptik. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini penggunaan air fermentasi anggur dapat meningkatkan nilai mutu roti yang dihasilkan. Konsentrasi terbaik yang didapatkan yaitu pada konsentrasi 55%, karena mendapatkan hasil yang cukup baik. Kandungan antioksidan dan fenol pada buah anggur juga meningkatkan kualitas roti yang dihasilkan hingga 13% pada aktivitas antioksidan. Air fermentasi anggur yang digunakan dalam pembuatan roti sourdough juga masih dapat diterima oleh para panelis karena tidak mempengaruhi hasil akhir pada produk. Kata Kunci: Buah anggur, Fermentasi, Ragi alami, Roti sourdough
Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Minuman Sari Buah Apel dengan Penambahan Tiga Varian Sumber Pewarna Alami Samudra, Norazkya Mutiara; Saati, Elfi Anis; Manshur, Hanif Alamudin
Food Technology and Halal Science Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/fths.v8i1.35963

Abstract

Apel merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan gizi yang lengkap seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, apel mudah mengalami kerusakan dan memiliki umur simpan yang pendek sehingga dilakukan pengolahan salah satunya minuman sari buah apel. Minuman sari buah apel umumnya memiliki warna kuning pucat hingga kecokelatan, sehingga dapat ditambahkan pewarna alami dari kulit buah naga, bunga telang, dan wortel untuk meningkatkan daya tarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari kulit buah naga, bunga telang, dan wortel terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik minuman sari buah apel. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap sederhana dengan 10 perlakuan dan dua kali ulangan. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi sari apel dan penambahan pewarna alami dari kulit buah naga, bunga telang, dan wortel berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut, nilai pH, aktivitas antioksidan, viskositas, intensitas warna, dan organoleptik (rasa, warna, aroma, dan kesukaan). Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P6 yaitu rasio sari buah apel 85% dan sari bunga telang 15%. Sari buah yang dihasilkan memiliki total padatan terlarut 13,50obrix, nilai pH 3,19, aktivitas antioksidan 81,44%, viskositas 4,18 cP, intensitas warna L 25,00, nilai a 1,60, nilai b -3,40, serta penilaian organoleptik warna agak disukai, beraroma apel, dan memiliki rasa yang disukai panelis.