Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

NUANSA TASAWUF DALAM REVOLUSI DI IRAN Emroni Emroni
Darussalam Vol 7, No 2 (2008): Darussalam : Jurnal Ilmiah Islam dan Sosial
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/drs.v13i1.315

Abstract

Salah kafrah tentang makna tasawuf memang tidak jarang terjadi, baik di kalangan awam maupun alim. Belum lagi yang sengaja pelintir atau di romur dan diplesetkan sedemikian rupa oleh orang-orang tertentu. Sebagai salah satu pilar Islam, tasawuf memiliki arti dan makna yang begitu luas; ia sesungguhnya tak cuma berorientasi ukhrawi semata tapi juga duniawi. Itulah sebabnya tidak heran jika revolusi yang pecah di Iran dan berhasil melengserkan rajanya, lantaran dijiwai, dilandasi atau diinspirasi secara dominant oleh paham tasawuf. Dengan dukungan kaum muslimin dari berbagai kalangan, dan dimotori oleh ulama serta dikawal oleh cendekiawan; maka system pemerintahan pun sangat kental dengan muatan-muatan tasawuf pula.
MADRASAH MASA PERTENGAHAN: KASUS MADRASAH HARAMAIN Emroni Emroni
Darussalam Vol 8, No 1 (2009): Darussalam : Jurnal Ilmiah Islam dan Sosial
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/drs.v8i1.316

Abstract

Kota Mekah dan Madinah merupakan pusat ilmu agama, sehingga banyak kaum muslim di sentero dunia pergi ke sana untuk mencari ilmu di samping beribadah haji. Kebangkitan madrasah Haramain dilatar belakangi oleh faktor internal dan eksternal. Madrasah Haramain kebanyakan didirikan oleh penguasa dan para dermawan non Hijaz dan madrasah ini juga memiliki ketergantungan dari pendirinya, sedangkan wacana keilmuan berkisar pada ilmu-ilm fiqh, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu tasawuf dan juga ilmu kedokteran.
SEJARAH PEMIKIRAN TASAWUF FALSAFI AL-HALLAJ Emroni Emroni
Darussalam Vol 9, No 2 (2009): Darussalam : Jurnal Ilmiah Islam dan Sosial
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/drs.v9i2.317

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk mengangkai seorang sufi yang legendaris sekaligus kontroversiai yaitu Husain Ibn al-Hallaj, yang lebih populer dengan sebutan a1-Hallaj. Di kalangan para ahli tasawuf al-Hallaj dipandang sebagai tokoh yang memberi corak terhadap kehidupan tasawuf walaupun kritik terhadapnya bermunculan. Al hulul dan Nur Muhammmadiyah adalah buah pemikiran tasawuf falsafi al-Hallaj yang sangat menonjol dan dianggap sebagai pemikiran yang ekstrim. Kedua ajaran tersebut muncul tidak serta merta dari al-Hallaj sendiri, namun banyak, faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut adalah pengaruh ajaran Syi'ah, kristen, dan filsafat Yunani serta pengaruh ajaran suci sebelumnya. Faktor-faktor tersebut hanyalah sebatas kemungkinan sesuai dengan tinjauan sejarah.
Kontribusi Lembaga Sufi Dalam Pendidikan Islam (Studi Terhadap Lembaga Ribath, Zawiyah dan Khanqah) Emroni Emroni
TASHWIR Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jt.v3i5.589

Abstract

Pembelajaran Al-Qur’an Berbasis Al-Qur’an untuk Mencegah Demensia di Masa Lanjut Usia Emroni, Emroni; Masruddin, Masruddin; Rusydi, Akhmad; Arbain, M.
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 5 : Al Qalam (September 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i5.3921

Abstract

Beberapa penelitian menunjukkan, dalam usia berapapun otak akan semakin kuat jika sering difungsikan. Fenomena yang terjadi, pembelajaran al-Qur’an bagi lanjut usia tidak dirancang untuk mempertahankan fungsi kognitif mereka. Kondisi ini akan mengantarkan lanjut usia mengalami demensia. Penelitian ini berupaya menggali konsep pembelajaran al-Qur’an menurut Q.S.al-Baqarah:121 dan Q.S.at-Tin:5-6  untuk mencegah demensia bagi lanjut usia. Jenis penelitian ini adalah Library Research dengan menggali konsep pembelajaran al-Qur’an berdasarkan al-Qur’an menggunakan metode Maudhui melalui pendekatan analisis diksi kata. Hasil penelitian menunjukkan Q.S.al-Baqarah:121 menawarkan pembelajaran al-Qur’an dengan konsep tilawah yang memuat tartil, tafhim dan ta’mil. Konsep ini memuat aktifitas spiritual, fisik, kognitif dan sosial lanjut usia yang terhimpun dalam prinsip amanu dan amil ash-shalihat. Konsep ini menurut al-Qur’an mampu mengantarkan lanjut usia menuju penuaan sukses terhindar dari demensia sebagaimana ditegaskan Q.S. at-Tin:5-6.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MAN KOTA BANJARMASIN Muhdi, Muhdi; Suraijiah, Suraijiah; Ihsan, M. Adli Nurul; Emroni, Emroni
DARRIS: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 7, No 2 (2024): OCTOBER
Publisher : Program Studi PGMI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/darris.v7i2.561

Abstract

Abstract: In the PAI learning process, the implementation of the independent curriculum is seen in the educational approach that provides flexibility for students to be more active in managing the learning process according to their interests, talents, and needs. With this process, students are led to gain more life skill-based experiences within a framework of independence. The implementation of the independent curriculum in PAI learning at MAN Kota Banjarmasin has provided many very valuable experiences for the future of students as pious people who function as khalifatullah on the surface of the earth. This is due to the implementation of the independent curriculum in accordance with its implementation procedures, namely: The implementation process is preceded by a diagnostic assessment carried out on cognitive and non-cognitive, the non-cognitive is carried out at the beginning of the semester by the BK team to become the basis of their knowledge. While the cognitive teacher carries it out at the beginning of learning such as the formative assessment pretest, for the summative it has been implemented, there is a mid-semester summative, this semester's final summative for assessment. In terms of learning, it has been differentiated both in differentiating content by providing a variety of variations of learning materials, differentiating products after the assessment. This is what then led to the successful implementation of P 5 at the end of the activity. Keyword: Implementation, Independent Curriculum, Islamic Religious Education. Abstrak: Dalam proses pembelajaran PAI, implementasi kurikulum merdeka terlihat pada pendekatan pendidikan yang memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk lebih aktif turut mengatur proses pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Dengan proses seperti ini siswa digiring untuk lebih banyak menimba pengalaman berbasis life skill dalam bingkai kemandirian. Implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran PAI di MAN Kota Banjarmasin telah memberikan banyak pengalaman yang sangat berharga untuk masa depan siswa sebagai insan yang bertaqwa yang berfungsi sebagai khalifatullah di permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh implimentasi Kurikulum merdeka yang sesuai dengan prosedur pelaksanaannya, yakni: Proses implementasi didahului oleh adanya assesment diagnostik dilakukan pada kognitif dan non kognitif, yang non kognitif dilakukan di awal semester oleh tim BK untuk menjadi dasar pengetahuannya. Sedangkan yang kognitif guru melaksanakannya di awal pembelajaran seperti Pretest asessment formatifnya, untuk sumatif sudah dilaksanakan ada sumatif tengah semester, sumatif akhir semester ini untuk penilaian. Dalam hal pembelajaran sudah berdiferensiasi baik pada berdiferensiasi konten dengan menyediakan berbagai macam variasi materi pembelajaran, berdiferensiasi prodak pada setelalah penilaian. Inilah yang kemudian menghantarkan suksesnya pelaksanaan P 5 di akhir kegiatan. Kata Kunci: Implementasi, Kurikulum Merdeka, Pendidikan Agama Islam.
Kontribusi Lembaga Sufi Dalam Pendidikan Islam (Studi Terhadap Lembaga Ribath, Zawiyah dan Khanqah) Emroni, Emroni
TASHWIR Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jt.v3i5.589

Abstract

Madrasah Masa Pertengahan: Kasus Madrasah Haramain Emroni, Emroni; Muhdi, Muhdi; Rusdiah, Rusdiah; Rahmawati, Laila
Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 9, No. 4 (Oktober 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v9i4.5571

Abstract

Kota Mekah dan Madinah merupakan pusat ilmu agama, sehingga banyak kaum muslim di sentero dunia pergi ke sana untuk mencari ilmu di samping beribadah haji. Kebangkitan madrasah terjadi setelah berdirinya madrasah Nizhamiyah, madrasah ini sebagai prototipe madrasah sunni yang dibuka dan diresmikan oleh Nizham Al-Mulk. Segera setelah itu kebangkitan madrasah menyebar di beberapa kota di Timur Tengah disusul oleh madrasah Haramain (Mekah dan Madinah). Kebangkitan madrasah Haramain dilatarbelakangi oleh dua faktor, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya, antara lain, adanya anggapan bahwa di Haramain lebih mulia daripada mendirikannya di luar Haramain. Sedangkan faktor eksternalnya, antara lain, munculnya kebangkitan madrasah yang ada di beberapa negara muslim, seperti Nisapur, Syria, Baghdad, Mesir, Damaskus, dan Bayt al-Maqdis. Madrasah Haramain kebanyakan didirikan oleh penguasa dan para dermawan non Hijaz dan madrasah ini juga memiliki ketergantungan dari pendirinya, sedangkan wacana keilmuan berkisar pada ilmu-ilm fiqh, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu tasawuf dan juga ilmu kedokteran.
Phenomenology of Religious Thought in Public Universities in The Study of Sociology and Anthropology Nuryadin, Nuryadin; Norlaila, Norlaila; Mudhiah, Mudhiah; Emroni, Emroni
Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Vol. 4 No. 4 (2023): Integrative Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Universitas KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/tijie.v4i4.719

Abstract

This study aims to examine the differences between religious education at the school and university levels, focusing on the curriculum, sources of religious knowledge, and the role of media in shaping students' religious understanding. The research employs a qualitative approach, utilizing document analysis and interviews with students at Lambung Mangkurat University (ULM) in Banjarmasin. The findings reveal that university-level religious education in Islamic studies deepens students' understanding of religious concepts, emphasizing moral and spiritual aspects. The study also highlights the pivotal role of parents in instilling religious values from an early age and the significant influence of social media, with Ustadz Adi Hidayat being a popular religious figure among students. Moreover, ULM students predominantly possess a textualist scripturalist understanding of religious diversity, primarily focusing on exoteric-shariah aspects. The research contributes to discussions on the dynamics of religious education and the diverse sources shaping students' religious knowledge.
Building Religious Moderation through Strengthening the Quality of Human Resources in Madrasah Emroni, Emroni; Amri, Abduh; Jannah, Raihanatul; Dahlan, Bayani; Fathullah, Amal
JURNAL AL-TANZIM Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/al-tanzim.v7i3.5182

Abstract

This study aims to analyze the strengthening of the quality of human resources to build religious moderation in the Madrasah Ibtidaiyah Sullamut Taufiq, Banjarmasin and the Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam, Banjarmasin. This research used a qualitative case study, where data were obtained from interviews, observation and documentation. Data analysis was carried out through data collection, data reduction, data presentation, and concluding. The results of the study show that strengthening the quality of human resources to build religious moderation is carried out through strengthening national commitment through flag ceremonies and learning activities, accommodating to local culture shown in habituation activities and acculturation of madrasa activities, curricular learning, habituation activities, the commemoration of Islamic holidays. This research has implications for the importance of human resources in the success of religious moderation activities in schools so that the spirit of nationalism, patriotism and inclusivism is optimally awakened.