Studi ini menjelaskan relasi politik antara Kerajaan Aceh Darussalam dan Daulah Turki Utsmani serta pengaruhnya terhadap pengembangan pendidikan agama Islam di Nusantara pada abad ke-16 hingga ke-17. Urgensi kajian ini terletak pada kedekatan ideologis dan religius antara kedua kekuatan Islam tersebut, yang mendorong terbentuknya hubungan diplomatik, militer, dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, memanfaatkan sumber primer dan sekunder berupa manuskrip, arsip sejarah, serta literatur ilmiah kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara Aceh dan Turki Utsmani tidak hanya bersifat simbolik, tetapi memberikan dampak konkret dalam penyebaran dan penguatan pendidikan Islam di wilayah Nusantara. Bantuan berupa pengiriman senjata, ahli militer, dan ulama memperkuat posisi Aceh sebagai pusat ilmu keislaman. Pengaruh mazhab Hanafi turut membentuk sistem pendidikan dan hukum Islam di Aceh, membuka jalur intelektual dan budaya yang memperkaya tradisi keislaman lokal. Dengan demikian, relasi politik ini berkontribusi besar dalam membentuk fondasi pendidikan agama Islam yang berkelanjutan di Asia Tenggara.