I Nyoman Murdiana
Universitas Tadulako

Published : 43 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMPN 1 PALU DALAM MEMECAHKAN MASALAH POLA BILANGAN BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO Charla Tarrua; I Nyoman Murdiana; Abdul Hamid
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 6 No. 4 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang kemampuan kognitif siswa dalam memecahkan masalah pola bilangan berdasarkan taksonomi SOLO. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di kelas VIII.B SMPN 1 Palu. Peneliti menggunakan metode pemberian tes pemecahan masalah berbentuk tes superitem, dan wawancara. Subjek penelitian diambil 3 siswa dari 34 siswa dengan kriteria satu siswa berkemampuan tinggi, satu siswa berkemampuan sedang, dan satu siswa berkemampuan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memecahkan masalah pola bilangan subjek berkemampuan tinggi mencapai 4 indikator taksonomi SOLO yaitu: 1) level unistruktural; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan satu data atau satu informasi yang disediakan oleh soal, 2) level multistruktural; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan dua data atau konsep yang disediakan oleh soal, 3) level relasional; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan data atau konsep serta melihat dan mengadakan hubungan-hubungan antar data atau konsep tersebut, dan 4) level abstrak yang diperluas; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan informasi atau data dari soal dengan menghasilkan prinsip umum yang dapat diterapkan untuk situasi baru. Subjek berkemampuan sedang mencapai 3 indikator taksonomi SOLO yaitu: 1) level unistruktural; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan satu data atau satu informasi yang disediakan oleh soal, 2) level multistruktural; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan dua data atau konsep yang disediakan oleh soal, dan 3) level relasional; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan data atau konsep serta melihat dan mengadakan hubungan-hubungan antar data atau konsep tersebut. Sedangkan, subjek berkemampuan rendah hanya mencapai 1 indikator taksonomi SOLO yaitu: 1) level unistruktural; subjek dapat menjawab pertanyaan dari soal berdasarkan satu data atau satu informasi yang disediakan oleh soal. Kata Kunci: kemampuan kognitif, pemecahan masalah, pola bilangan, taksonomi solo. Abstract: This research aims to describe the cognitive abilities of students in solving the problem of pattern number based on SOLO taxonomy. The research approach is a qualitative approach implemented in class VIII.B SMPN 1 Palu. The researcher used the methods of giving test problem-solving in the form of superitem test, and interviews. The subjects of the research were 3 out of 34 students with criteria of one high-ability student, one medium-skilled student, and one low-ability student. The results of this research indicate that the ability of high-ability subject to achieve 4 SOLO taxonomic indicators are: 1) unistructural level; subject can answer questions from questions based on one data or one information provided by the question, 2) multistructural level; subject can answer questions from questions based on two data or concepts provided by the question, 3) relational level; subject can answer questions from questions based on suitable data or concepts and view and establish relationships between data or concepts, and 4) extanded abstract level; subject can answer questions from the problem by generalizing to other situations or applying them to other situations. Subject capable of achieving 3 SOLO taxonomy indicators are: 1) unistructural level; subject can answer questions from questions based on one data or one information provided by the question, 2) multistructural level; subject can answer questions from questions based on two or more data or concepts provided by the problem, and 3) relational level; subject can answer questions from questions based on matching data or concepts and view and establish relationships between data or concepts. Meanwhile, low-ability subject only achieved 1 SOLO taxonomy indicator that is: 1) unistruktural level; subject can answer questions from questions based on one data or one information provided by the question. Keywords: cognitive ability, problem solving, number patterns, solo taxonomy.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN LANGKAH POLYA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) Eka Sutarsi Sagita; Sutji Rochaminah; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan langkah Polya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di kelas VIII B SMP Negeri 12 Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan tindakan; 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Palu tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 19 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara, lembar observasi, catatan lapangan serta hasil tes akhir siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan langkah Polya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 12 Palu yang ditempuh melalui lima fase, yaitu: 1) orientasi siswa pada masalah; 2) mengorganisasikan siswa untuk belajar; 3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok; 4) mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah dan 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada fase membimbing penyelidikan individual maupun kelompok diterapkan empat langkah penyelesaian Polya, yaitu: 1) memahami masalah; 2) menyusun rencana; 3) melaksanakan rencana dan 4) memeriksa kembali kebenaran jawaban. Kata kunci: Problem Based Learning, langkah Polya, hasil belajar, sistem persamaan linear dua variabel. Abstract: This research aim to obtain a description about application of Problem Based Learning (PBL) with Polya step that can improve students learning outcomes on Linear Equation Systems of Two Variable in class VIII B SMP Negeri 12 Palu. The type of this research is classroom action research (CAR). This research design refers to a model by Kemmis and Mc. Taggart which consists of 4 stages: 1) planning; 2) acting; 3) observing and 4) reflecting. This research was conducted in two cycles. The research subject is all students in class VIII B SMP Negeri 12 Palu school year 2016/2017 which are 19 students. In this study, the researcher gathered some data through interview result, observation sheet, fieldwork notes and test results both in cycle I and II. The results of this research indicating that through the application of Problem Based Learning (PBL) with Polya step that can improve students learning outcomes on Linear Equation Systems of Two Variable in class VIII B SMP Negeri 12 Palu, by following five phases, which are: 1) orientation the students at the problem; 2) organize the students to learn; 3) assist in the investigation of individual and group; 4) develop and present problem-solving result and 5) analyze and evaluate problem-solving process. The phase assist in the investigation of individual and group was applied four Polya steps, which are: 1) understand the problem; 2) make plans; 3) implement the plan and 4) check back answers. Keywords: Problem Based Learning, Polya step, learning outcomes, linear equation systems of two variable.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL Ulfiani; Ibnu Hadjar; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 7 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi aritmatika sosial di Kelas VII D SMP Negeri 19 Palu. Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 19 Palu yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 30 siswa, 19 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, wawancara, dan catatan lapangan. Pada siklus I banyaknya siswa yang tuntas yakni 22 siswa dengan persentase ketuntasan 73% dan pada siklus II banyak siswa yang tuntas yakni 25 siswa dengan persentase ketuntasan 83%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learnig dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 19 Palu, dengan mengikuti fase-fase PBL yaitu: 1) orientasi siswa pada masalah materi aritmatika sosial khususnya harga jual, harga beli, untung atau rugi, diskon dan persentase untung atau rugi 2) mengorganisasikan siswa untuk belajar dengan membentuk kelompok belajar secara koperatif, 3) membimbinng penyelidikan siswa secara mandiri maupun kelompok, 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan 5) menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah. Kata kunci : Problem Based Learning, Hasil Belajar, Aritmatika Sosial ABSTRAC: This study aims to obtain a description of the application of the Problem Based Learning model in improving student learning outcomes in social arithmetic material in Class VII D of SMP Negeri 19 Palu. This type of research is Classroom Action Research (CAR) with reference to the research design of Kemmis and Mc. Taggart, namely 1) planning, 2) implementation of actions, 3) observation, and 4) reflection. This research was conducted in two cycles. The research subjects were VII D grade students of SMP Negeri 19 Palu who were enrolled in the 2018/2019 school year as many as 30 students, 19 female students and 11 male students. Data collection techniques are observation, tests, interviews, and field notes. In the first cycle the number of students who completed were 22 students with a percentage of completeness 73% and in cycle II many students were completed ie 25 students with a percentage of completeness 83%. The results of this study indicate that the application of the Problem Based Learnig model can improve the learning outcomes of class VII D students of SMP Negeri 19 Palu, by following the PBL phases namely: 1) student orientation to the problem of social arithmetic material in particular the selling price, purchase price, profit or loss, discount and percentage of profit or loss 2) organize students to learn by forming cooperative learning groups, 3) guide students' investigations independently or in groups, 4) develop and present their work, and 5) analyze and evaluate problem solving. Keywords: Problem Based Learning, Learning Outcomes, Social Arithmetic
PROFIL PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PERSEGI SISWA SMP LABSCHOOL UNTAD PALU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Nurhaida; Nurhayadi; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 7 No. 4 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai Profil Pemecahan Masalah siswa yang berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan persegi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang didasarkan pada langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pemecahan masalah persegi siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah pada tahap memahami masalah adalah subjek memahami masalah yang diberikan dengan baik; tahap membuat rencana pemecahan masalah siswa berkemapuan matematika tinggi memiliki gambaran dan strategi rencana yang jelas dalam merencanakan penyelesaian, subjek berkmampuan matematika sedang memiliki gambaran dan strategi yang cukup jelas, sedangkan siswa berkemampuan matematika rendah memiliki gambaran dan strategi rencana yang kurang jelas; tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah siswa berkemampuan matematika tinggi melaksanakan rencana sesuai dengan yang telah dirancanakan sebelumnya dan memperoleh penyelesaian yang tepat, siswa berkemampuan matematika sedang juga melaksanakan rencana sesuai dengan yang telah direncnakan sebelumnya namun memperoleh penyelesaian yang kurang tepat sedangkan siswa berkemampuan matematika rendah melaksanakan rencana sesuai dengan yang telah ia rencakan sebelumnya sehingga tidak menemukan penyelesaiaan; tahap memeriksa kembali jawaban siswa berkemampuan matematika tinggi memeriksa kembali jawaban saat mengerjakan dan setelah mengerjakan masalah, siswa berkemampuan matematika sedang melakukan pegecekan informasi pada saat mengerjakan masalah, dan siswa berkemampuan matematika rendah tidak melakukan pemeriksaan kembali jawaban. Kata Kunci: Profil, Pemecahan Masalah, Persegi, Kemampuan Matematika Abstract: This study aims to obtain a description of the problem solving profile of students who have high, moderate and low mathematical abilities in solving the question of square subject stories. This research is a qualitative research with a qualitative descriptive approach based on problem solving steps proposed by Polya. The results of the study show that the profile of square problem solving for students with high, medium and low mathematical abilities at the stage of understanding the problem is able to understand the problem given properly; the stage of making a problem solving plan for students with high mathematical abilities has a clear picture and plan strategy in planning completion, subjects with moderate mathematical abilities have a fairly clear picture and strategy, while students with low mathematical abilities have an unclear picture and plan strategy; the stage of implementing a problem solving plan for high mathematical ability students carry out plans in accordance with what has been planned before and get the right solution, students with moderate mathematical abilities are also carrying out plans in accordance with what was planned before and but getting inaccurate solutions while students with low mathematical abilities implement plans according with what he had planned before and so that he did not find a solution; the stage of re-examining the answers of students with high mathematical abilities to re-examine then performing a careful recalculation when working and after working on the problem, students with moderate mathematical abilities checking information while working on the problem, and students with low mathematical abilities did not re-examine the answer. Keywords: Profile, Problem Solving, Square, Mathematical Ability
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS DI KELAS VIII H SMP NEGERI 15 PALU Serli; I Nyoman Murdiana; Tegoeh S Karniman
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume limas di kelas VIII H SMP Negeri 15 Palu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII H yang berjumlah 24 siswa, terbagi atas 15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempua serta di pilih 3 siswa sebagai informan. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I banyaknya siswa yang tuntas yakni 15 siswa dengan persentase ketuntasan 68.18% dan pada siklus II banyak siswa yang tuntas yakni 18 siswa dengan persentase ketuntasan 81.81%. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I berada pada kategori baik dan mengalami peningkatan pada siklus II berada pada kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I berada pada kategori baik dan mengalami peningkatan pada siklus II berada pada kategori sangat baik. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri 15 Palu pada materi luas permukaan dan volume limas, dengan enam komponen yaitu: 1) Mood, 2) Understand, 3) Recall, 4) Digest, 5) Expand, 6) Review. Kata Kunci: Kooperatif Tipe MURDER; Hasil Belajar; Luas Permukaan dan Volume Limas Abstract: This study aims to obtain a description of the application of the MURDER type cooperative learning model to improve student learning outcomes in surface area and pyramid volume material in class VIII H of SMP Negeri 15 Palu. The subjects of this study were students of class VIII H, amounting to 24 students, divided into 15 male students and 9 female students and 3 students were selected as informants. This research is Classroom Action Research (CAR) which refers to the research design of Kemmis and Mc. Taggart namely (1) planning, (2) implementation of actions, (3) observation, and (4) reflection. This research was conducted in two cycles. In the first cycle the number of students who completed were 15 students with a percentage of completeness of 68.18% and in the second cycle many students were completed ie 18 students with a percentage of completeness 81.81%. The results of the observation of teacher activities in the first cycle were in the good category and experienced an increase in the second cycle in the very good category. The results of the observation of student activities in the first cycle were in the good category and experienced an increase in the second cycle in the very good category. The application of the MURDER type cooperative learning model that can improve the learning outcomes of class VIII H students of SMP Negeri 15 Palu in surface area and pyramid volume material, with six components, namely: 1) Mood, 2) Understand, 3) Recall, 4) Digest, 5) Expand, 6) Review. Keywords: Cooperative Type MURDER; Learning outcomes; surface area and pyramid volume
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 3 DAMPELAS Yuli Asri; Pathuddin; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita penjumlahan pecahan di kelas VII A SMP Negeri 3 Dampelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, setiap siklusnya melalui 4 tahap yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap aktifitas guru siklus I memperoleh taraf keberhasilan baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu memperoleh kriteria taraf keberhasilan sangat baik. Sedangkan hasil observasi aktifitas siswa pada siklus I memperoleh kriteria taraf keberhasilan cukup, dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu memperoleh taraf keberhasilan baik. Hasil yang diperoleh pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 43,75% dan pada siklus II banyak siswa yang tuntas yaitu 25 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal yaitu 78,12%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa , dengan mengikuti fase-fase sebagai berikut: 1) orientasi, 2) organisasi, 3) pengenalan konsep, 4) publikasi, serta 5) penguatan dan refleksi. Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif, Prestasi belajar, Soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan. Abstract: This research aims to obtain the implementation of cooperative learning model to improve students learning achievement in solving story questions of addition and reduction of fractions in class VII A SMP Negeri 3 Dampelas. This research is classroom action research (CAR) that refers to the research design of Kemmis and Mc. Taggart, each cycle goes through 4 stages namely (1) planning, (2) implementing actions, (3) observation and (4) reflection. Based on the results of the research showed that the results of observation on the teacher activities in cycle I gained a good level and improvement in cycle II that is getting better success criteria. While the results of observations of student activities in the first cycle obtained enough success criteria, and experienced an increase in the second cycle that is getting a good level of success. The results obtained in the cycle I of students who passed the test were 14 students with the percentage of classical completeness was 43.75% and in the cycle II there were 25 students who passed the test with percentage of classical completeness of 78.12%. Thus, it means that this research succeeded in improving students learning achievement, by following the phases follows: 1) orientation, 2) organization, 3) introduction of concepts, 4) publication, and 5) reinforcement and reflection. Keywords:Cooperative learning model, Learning achievement, story questions of addition and reduction of fractions.
PENERAPAN LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII D SMP IT QURROTA A’YUN PALU DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PERBANDINGAN Murniati; I Nyoman Murdiana; Tegoeh S. Karniman
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 8 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Penerapan langkah Polya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII D SMP IT Qurrota A’yun Palu dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada desain penelitian oleh Kemmis dan Mc. Taggart yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP IT Qurrota A’yun Palu yang berjumlah 30 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan langkah Polya dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi soal cerita perbandingan dengan mengikuti langkah-langkah yaitu: 1) memahami masalah, Pada langkah ini, peneliti meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan pada soal dan menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada soal. 2) menyusun rencana, peneliti mengarahkan semua kelompok untuk merencanakan penyelesaian dengan menuliskan rumus dan model matematika 3) melaksanakan rencana, peneliti meminta seluruh kelompok untuk melaksanakan perencanaan yang telah dibuat pada langkah ke-2, dalam hal ini masing-masing anggota kelompok berdiskusi untuk menjawab soal yang ada pada LKPD 4) mengecek kembali, peneliti meminta kepada masing-masing kelompok untuk mengecek kembali jawaban yang sudah diperoleh. Kata kunci : Langkah Polya, hasil belajar dan soal cerita perbandingan. Abstrack : The main problem in this research is the low learning outcomes of students In class VII D of SMP IT Qurrota A’yun Paluon analytical question of comparative material.The purpose of this research is to obtain a description of the implementation of Polya steps to improve the learning outcomes of students in class VII D of SMP IT Qurrota A’yun Palu in solving analytical question of comparative material. The type of this research was classroom action research refering to the research design by kemmis and Mc Taggart which are palanning, implementing actions observing and reflecting. The subjects of this research were students in class VII D of SMP IT Qurrota A’yun Palu, totaling 30 female students. This research was conducted in two cycles. The results of this research indicate that the implementation of Polya steps can improve the learning outcomes of students on analytical question of comparative material by following the steps which are: 1) understanding the problem. In this steps, the researcher asks each group to write down the things that are known and asked about the problem and questions in the question that are not yet understood, 2) formulate aplan, the researcher directs all groups to plan a solution by writing mathematical formulas and models, 3) carriying out the plan, the researcher asks the whole group to carry out the planning that was made in the secondsteps, in this case each group member discusses to answer the questions in the LKPD, 4) rechecking, the researcher asks each group to recheck the answ er already obtained. Keyword: Polya Steps, Learning Outcomes and Analytical Question of Comparative Materi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 7 SMA NEGERI 2 PALU PADA MATERI LIMIT FUNGSI ALJABAR I Made Rai Adnyana; Sudarman; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan model pembelajaran langsung yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI MIA 7 SMA Negeri 2 Palu pada materi limit fungsi aljabar. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA 7 SMA Negeri 2 Palu yang terdaftar pada tahun 2016/2017. Jumlah subjek penelitian ini adalah 30 siswa dan dipilih tiga siswa sebagai informan. Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini yaitu: (1) data hasil aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan fase-fase model pembelajaran langsung pada lembar observasi minimal berkategori baik, (2) Hasil belajar siswa pada materi limit fungsi aljabar meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran langsung, persentase ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat dari siklus dari siklus I sebesar 63,33% ke siklus II sebesar 83,33%, hasil observasi aktivitas guru dan siswa berada pada kategori baik pada siklus I dan berada pada kategori sangat baik pada siklus II dengan mengikuti fase-fase model pembelajaran langsung sebagai berikut (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) mendemostrasikan pengetahuan atau keterampilan, (3) Membimbing pelatihan, (4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (5) Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
PROFIL KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Malia Fitriani; I Nyoman Murdiana; Sutji Rochaminah
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 8 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang profil koneksi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Palu dalam menyelesaikan masalah pada materi Teorema Pythagoras ditinjau dari kemampuan matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari satu siswa berkemampuan matematika tinggi (FT), satu siswa berkemampuan matematika sedang (FS), dan satu siswa berkemampuan matematika rendah (MR). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) dalam mengaitkan antarkonsep matematika, subjek FT dan subjek FS menentukan konsep yang terlibat, yaitu konsep luas persegi dan Teorema Pythagoras, dan menjelaskan keterkaitan antarkonsep tersebut; Subjek MR menentukan konsep yang terlibat, tetapi subjek MR tidak dapat menjelaskan keterkaitan antarkonsep tersebut; 2) dalam mengaitkan antara matematika dan disiplin ilmu lain, subjek FT menentukan konsep Teorema Pythagoras pada matematika, konsep perpindahan pada disiplin ilmu lain, dan mengaitkan konsep tersebut untuk menyelesaikan masalah; subjek FS dan subjek MR menggambar segitiga tapi tidak sampai memunculkan konsep Teorema Pythagoras; 3) dalam menghubungkan dan mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari, subjek FT menentukan konsep matematika yang terlibat, yaitu konsep luas trapesium dan Teorema Pythagoras, mengetahui bahwa soal berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya; subjek FS dan subjek MR menentukan konsep matematika yang terlibat, mengetahui bahwa soal berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan menyelesaikannya.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH INTEGRAL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XII SMA KARYA BAKTI MAMBORO Fadlun Wahyuni Kelengi; Pathuddin Pathuddin; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to obtain a description of the integral problem solving profile in terms of the learning style of class XII high school students. The results of this study are: 1) An integral problem solving profile in terms of visual learning styles, namely: a) reading and thinking, the subject reads the question once without making a sound, then identifies the information on the question, b) explores and plans, the subject plans using the formula s(t)= c) choose a strategy, the subject explains while writing it on the scratch paper how to use the formula, d) finds the answer, the subject explains in detail and occasionally calculates the multiplication results on the scratch paper, e) reviewing, the subject rechecked the answer using the substitution method. 2) Integral problem solving profile in terms of auditory learning style, namely: a) reading and thinking, the subject reads the question repeatedly in a low voice, then identifies information on the question, b) explores and plans, the subject plans using the formula s(t)=c) choose a strategy, the subject explains how to use the formula, but does not write it down in detail, d) finds the answer, the subject explains the answer while occasionally looking at the researcher, e) revisits, the subject rechecks the steps solution step. 3) Integral problem solving profile in terms of kinesthetic learning style: a) reading and thinking, the subject reading the questions repeatedly and using a pen as a pointer, b) exploring and planning, the planning subject will use the formula s(t)= c)choosing a strategy, the subject hesitates in explaining the answer, because he made an error in the integral process, d) finds the answer, the subject explains while pointing at the answer sheet with a pen, e) reviews again, the subject does not re-check the answer.Keywords: Profile, problem solving Krulik and Rudnick, learning styles