Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penerapan Pembejaran Berbasis Case Based Learning (CBL) dalam Meningkatkan Kemampuan Analisis dan Memecahkan Masalah : Application of Case Based Learning (CBL) to Improve Analytical and Problem-Solving Skills Adriani, Adriani; Musnandar, Endri; Elymaizar, Zulfa; Raguati, Raguati
Edu-Sains: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 13 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmpmipa.v13i2.28879

Abstract

Tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan analisis dan memecahkan masalah  mahasiswa  dengan  sistem case based learning (CBL).   Sistem CBL bisa memotivasi mahasiswa meningkatkan kreativitas dan berinovasi dalam belajar mandiri. Sehingga mahasiswa memiliki kemampuan analisis yang baik dalam pemecahan skenario kasus. Penelitian dilakukan pada  kuliah Manajemen ternak perah untuk 1 kelas mahasiswa (39 orang). Pengamatan dilakukan  2 kali  yaitu pada  skenario kasus 1 dan 4. Dengan pengamatan terhadap inisiatif berpendapat, penguasaan materi,  lama waktu  berpendapat, kemampuan berkomunikasi, pemahaman kasus dan kemampuan pemecahan kasus. Data dianalisis dengan rataan, penjumlahan dan persentase. Hasil  penelitian menunjukan  bahwa  penerapan  pembelajaran CBL  pada  skenario kasus pertama  didapatkan hasil sebanyak 33,3% mahasiswa  belum berinisiatif dalam mengemukakan pendapat, penguasan materi hanya 43,6%, aktivitas interakasi 1-3 menit, kekampuan berkomunikasi 48,7%, kemampuan menganalisis skenario kasus 56,4% dari jumlah mahasiswa. Semenatra  untuk pemecahan skenario kasus ke 4 terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa  terutama  inisiatif menjadi 100%, penguasaan materi 95,9%,  aktivitas  interaksi diatas 3 menit, kemampuan berkomunikasi  94,4%, kemampuan menjawab 97,4% dan analisis skenario  100%. Kesimpulan dari penerapan pembejaran berbasis case  based  learning  (CBL) pada manajemen ternak perah ini  terjadi peningkatkan kemampuan mahasiswa dalam  berdiskusi, mengemukakan pendapat dan menyelesaikan kasus dengan peningkatan kemampuan berkomunikasi dan pemahaman yang  lebih  baik.
Silkworm (Tubifer sp) Business Development Through a Combination Model of Flowing Water Circulation and Vegetables Rayandra, Asyar; Musnandar, Endri; Tani, Sri Arnita Abu
Journal of Saintech Transfer Vol. 5 No. 2 (2022): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jst.v5i2.10374

Abstract

Single Parent women in Pudak Village high, namely around 200 people.Being a Single Parent Woman is of course required to be independent so that they can make their children successful and have a better life. One solution that can be done is to empower single parent women to become strong women so they can prosper in their families, through cultivation activities for the development of silkworm (Tubifer sp) cultivation as freshwater fish seed feed, because currently there are quite large marketing opportunities, and there are still unable to meet market demand. To achieve the objective of the activity, technology transfer was carried out, through the implementation of the silkworm cultivation model using a running water system with vegetable feed ingredients such as carrots, mustard greens, tomatoes, and carrots which are market waste that is no longer utilized. The form of technology transfer that is applied through the Learning by doing model. The results obtained show that single-parent women can cultivate silkwormsand understand the use of market waste in the form of waste vegetables (mustard), and fruits (tomatoes, papayas, oranges, banana peels).
Puerperium dan Skor Kondisi Tubuh Sapi Peranakan Simmental pada Ketinggian Tempat yang Berbeda: Puerperium and Body Condition Score of Simmental Crossbred Cattle in Different Altitude Musnandar, Endri; Rosadi, Bayu
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 5 No. 1 (2022): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.196 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v5i1.507

Abstract

Puerperium adalah periode mulai melahirkan sampai organ-organ reproduksi kembali ke kondisi fisiologis dan histologis yang normal dalam keadaan tidak bunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi status puerperium dan skor kondisi tubuh pada sapi Peranakan Simmental (PS) yang dipelihara pada ketinggian tempat yang berbeda. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survey di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tebo (dataran rendah-sedang) dan Kabupaten Kerinci (dataran tinggi). Sampel dipilih secara purposive sampling dengan kriteria induk sapi PS pasca melahirkan, induk yang dipilih diperkirakan minimal mempunyai 75% darah Simmental berdasarkan penampilan eksteriornya. Setiap daerah dengan tinggi yang berbeda masing-masing diambil 20 ekor sampel. Induk yang memiliki masa puerperum lebih dari 60 hari dikategorikan mengalami gangguan reproduksi (gangrep). Untuk menilai kondisi kesehatan secara keseluruhan dilakukan pemeriksaan Skor Kondisi Tubuh (SKT). Data SKT disajikan dalam bentuk rataan ± standar deviasi. Perbedaan lama puerperium dan SKT dianalisis dengan uji-t, sedangkan proporsi induk yang mengalami gangguan reproduksi dilakukan uji khi- kuadrat. Semua perhitungan statistik menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dataran rendah-sedang gangrep terjadi pada 70% induk lebih banyak dibandingkan dataran tinggi yaitu 25% (P kecil dari 0,05). Masa puerperium sapi PS di daerah dataran rendah-sedang rata-rata 116,4 ± 19,2 hari lebih lama dibandingkan daerah dataran tinggi (71,6 ± 11,7 hari; P kecil dari 0,05). Nilai SKT induk sapi PS yang mengalami gangrep lebih rendah dari nilai SKT induk sapi PS yang normal (P kecil dari 0,05). Di dataran rendah-sedang pada induk yang normal SKT 3,10 ±0,32 dan SKT gangrep 2,17± 0,29, sedangkan di dataran tinggi nilai  SKT yang normal 3,07 ± 0,26 dan SKT gangrep 2,30 ±0,4.
PEMANFAATAN MINERAL Zn-Cu ORGANIK UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN SAPI BALI PENGGEMUKAN PADA KELOMPOK TANI DI DESA TANGKIT Musnandar, Endri; Syafwan, Syafwan; Muthalib, Muthalib; Gushairiyanto, Gushairiyanto
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.132 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i1.3728

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan sapi Bali yang dipelihara oleh peternak di desa Tangkit Kecamatan Sungai Gelam. Di desa ini terdapat kelompok tani yang memelihara sapi Bali untuk tujuan penggemukan akan tetapi kinerja pertumbuhannya masih sangat rendah yaitu berkisar 0,23 kg/ekor/hari. Kondisi ini disebabkan pemberian pakan yang hanya seadanya yaitu berupa hijauan saja tanpa diberikan pakan tambahan. Sementara itu, hasil penelitian Afzalani, dkk. (2012) mengemukakan bahwa pemberian pakan tambahan berupa suplementasi ampas tahu dan mineral Cu-organik dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan sapi Bali yang diberikan pakan berbasis rumput rawa. Dikemukakan juga bahwa salah satu penyebab rendahnya produksi sapi di Indonesia bukan hanya kekurangan energi dan mineral tetapi yang lebih penting lagi adalah kekurangan mineral. Ampas tahu dan mineral Cu-organik akan menutupi kekurangan nutrisi pakan pada sapi yang diberi pakan berbasis rumput rawa. Ampas tahu adalah berupa sisa hasil pembuatan tahu, ketersediaannya cukup banyak disekitar desa Tangkit karena terdapat beberapa perusahaan tahu di sekitar desa, begitu pula Cu mudah diperoleh di toko kimia di sekitar perbatasan desa. Kondisi ini tentu kurang ideal dimana sapi kekurangan nutrisi tambahan sementara bahan baku pakan tambahan banyak tersedia. Oleh karena itu, teknologi suplementasi ampas tahu dan mineral Cu-organik untuk pakan sapi merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Sasaran kegiatan adalah petani yang mengusahakan penggemukan sapi Bali yaitu petani anggota kelompok tani “Sumber Makmur”. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah gabungan atau perpaduan antara metode penyuluhan dan praktek pembuatan mineral Cu-organik. Diharapkan dari kegiatan ini akan dihasilkan mineral Cu-organik berbasis ampas tahu dan dicapai kinerja pertumbuhan sapi Bali yang lebih optimum di KelompokTani Rukun Makmur, Desa Tangkit.