Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH TOPOGRAFI LAHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. DHARMA INTISAWIT NUGRAHA MUARA WAHAU KABUPATEN KUTAI TIMUR Humairo Aziza; Sri Ngapiyatun; Muhammad Arifin; Wartomo Wartomo; Rusli Anwar
JURNAL AGRIMENT Vol 6 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.096 KB) | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v6i1.494

Abstract

Oil palm is one of the potential commodities whose cultivation trend began in 2003 in EastKalimantan which has the characteristics of hilly land. Oil palm itself is preferable to grow at analtitude of 400 m asl with a slope of up to 23% or at 12°.Therefore, this research is motivated todetermine the yield of oil palm plantations in certain land slope classifications. The study wasconducted on 2 afdeling which have different land classifications with an area of ± 14,000 ha.Thenfor comparison, it was taken through production data in 2019 with 2 treatments and 12 replications,which were processed using Analysis Of Variance (ANOVA) Two Way Anova. Primary data wereobtained through field observations, as well as soil sampling, which were analyzed directly for soilphysical properties and laboratory for chemical properties including pH H2O, Nitrogen (N),Phosphorus (P), Potassium (K) and Magnesium (Mg.). The results of the research on the effect ofslope on oil palm production by various methods indicate that the land slope factor does not have asignificant effect on oil palm productivity.
ANALISIS KEBUTUHAN ALAT ANGKUT TBS DI PT. BERAU KARETINDO LESTARI KECAMATAN SEGAH KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ambrosius Edison; Humairo Aziza; Wartomo
JURNAL AGRIMENT Vol 6 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.877 KB) | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v6i2.670

Abstract

This research is motivated by the processing of palm oil, transportation factors get special attention.The transportation of palm fruit from the garden to the factory should be as fast as possible so that thefruit harvested today can be processed directly so that free fatty acids are not high. Extensive oil palmplantations and garden conditions far from the factory, it will be more difficult to regulate the entry ofFresh Fruit Bunches (TBS) to the Palm Oil Factory (PKS), so that the company must have a goodmanagement system that can run effectively and efficiently so that it needs proper transportation forperushan so that it can transport all tbs harvested by minimizing time, cost and maintain the quality ofTBS.From the description above, the formula that can be formulated in this study is to know the time oftransportation, the needs of transport equipment and what obstacles are encountered at the time of TBStransportation. While the limitations of the problem there is tbs transport research contained in fadelingBrafo, Alfah and Delta with different distances (near, medium and farthest). The purpose of this researchis to know the process of planning the needs of TBS conveyances, as well as knowing the obstacleswhen transporting TBS.The results of research conducted at PT. Berau Karetindo Lestari shows that tbs transportationplanning includes the production of TBS per day, TBS transport time, availability of conveyance,transportation needs and constraints in transportation. In Bravo afdeling requires 2 units of tarktor, forafdeling Alfah 4 units taktor, and afdeling Delta requires 3 units of tractor. As for the needs of the truckon Loading ramp 1 as many as 10 units and Loading ramp 2 to 8 units. This is obtained after calculatingthe number of transport equipment needs to transport TBS every day. For the overall needs of thecompany, tractors are needed as many as 17 and DT as many as 18 units. As for the obstacles at thetime of tbs transportation, namely, the road conditions in TPH are not good and the distance of thefactory is so far that it takes so much time to get to the factory.
Arahan Perubahan Penggunaan Lahan Berbasis Rendah Emisi Karbon Di Hulu Das Jeneberang: The Direction of Land Use Change Based Low Carbon Emission on Jeneberang Upper Watershed Adelia Juli Kardika; Khilma Sufiana; Arief Rahman; Humairo Aziza
HUTAN TROPIKA Vol 16 No 2 (2021): Volume 16 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v16i2.3539

Abstract

Jeneberang watershed is one of the watersheds in the MAMMINASATA area (Maros, Makassar, Sungguminasa and Takalar). The watershed, upstream, is now in a critical condition. This study aims to identify and map land use patterns, carbon stock emissions, both in the present condition and after rehabilitation condition. The data and information used in this research are Landsat 7 ETM+ in 2006 and 2010, the Jeneberang watershed boundary map, critical land map, forest area map, rainfall data, population data, and land capability class map. The method used is the interpretation of land use or land cover, biomass calculation, and analysis with REDD ABACUS. The results showed that land use was dominated by plantations and then followed by low density forest, agricultural dry land, rice fields, water bodies, plantation forests, vacant land, shrubs, settlements, high density forests, and savannas. The direction of land cover/land use that can increase carbon sequestration is the conversion of barren land, shrubs and savannas into plantation forests and agroforestry. Potential carbon stocks for plantations, dry land agriculture and rice fields will increase to 2.295.626,32 tons in 2026.
Pemanfaatan Limbah Sampah Kota Sebagai Kompos Sri Ngapiyatun; Arief Rahman; Humairo Aziza; Budi Winarni; Wartomo
Buletin Loupe Vol 16 No 02 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.023 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v16i02.222

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada upaya pemanfaatan limbah sampah kota yang keberadaannya melimpah dan mencemari lingkungan agar dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu kompos, selain itu juga dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah kelangkaan serta mahalnya harga pupuk saat ini. Penelitian ini dilaksanakan di kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dengan lamanya waktu penelitian adalah 3 bulan terhitung mulai bulan Juli sampai dengan Oktober 2020 yang meliputi: persiapan alat dan bahan, pembuatan kompos, pengambilan data dan analisis kompos. Tujuan penelitian yaitu mengetahui lama waktu pembuatan kompos hingga kompos dikatakan jadi, dan mengetahui kualitas kompos berdasarkan standar SNI 19-7030-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; kompos jadi pada hari ke-19 yang ditandai dengan warna kompos coklat kehitaman, tidak berbau, bentuk/tekstur remah dan suhunya sudah stabil mendekati suhu ruang dan kompos yang dihasilkan jika dibandingkan dengan standar SNI 19-7030-2004 untuk C organik, N dan K memenuhi standar sedangkan pH H2O, C/N rasio dan P belum memenuhi standar SNI 19-7030-2004.
Analisis Biaya Pengangkutan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit di PT. Berau Karetindo Lestari, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur syahril herdin; Humairo Aziza; Wartomo
Buletin Loupe Vol 17 No 02 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.914 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i02.660

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan pengelolaan pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS), maka wajib untuk dapat memenuhi 4 sasaran pengangkutan TBS, yaitu yang pertama menjaga FFA (Free Fatty Acid) produksi perhari sebesar 2-3%. Kurang lancarnya transportasi menuju PKS berisiko menimbulkan buah restan. Efeknya bisa meningkatkan FFA sehingga kualitas CPO menurun. Kedua, menjaga kapasitas atau kelancaran pengelolaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Waktu pengolahan TBS di PKS telah ditetapkan berdasarkan taksasi potong buah. Kurang lancarnya transportasi akan menyebabkan kapasitas pengolahan tidak terpenuhi dan menyebabkan waktu pengolahan bertambah. Ketiga, menjaga keamanan TBS di lapangan. TBS yang telah dipotong dan disimpan di tempat pengumpulan hasil (TPH) sangat rentan terhadap pencurian. Pengaturan transportasi harus memastikan bahwa buah yang dikirim ke PKS tepat waktu. Keempat, menekan biaya transportasi (rupiah per kilogram TBS) seminimal mungkin. Pengelolaan pengangkutan TBS harus mampu menghasilkan biaya yang kompetitif dan efisien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya pengangkutan kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan pengangkutan selama setahun adalah sebesar Rp.715.122.800.
Efektivitas Pemanfaatan Bunga Pukul Delapan (Turnera subulata) Sebagai Tanaman Inang Pengendali Hama Ulat Api pada Tanaman Kelapa Sawit Tarson Tarson elsa boldin; Humairo aziza
Jurnal Loupe Vol 18 No 02 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i02.1384

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik perbanyakan Turnera subulata, mengetahui jumlah rata-rata predator yang berasosiasi pada tanaman Turnera subulata, serta mengetahui efektivitas pengengendalian ulat api secara biologis menggunakan tanaman Turnera subulata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan dan dokumentasi. Untuk mengetahui jumlah predator yang berasosiasi pada tanaman Turnera subulata dengan cara melakukan sensus pada plot bunga pukul delapan diulang selama empat kali, waktu melaksanakan sensus pada pukul 8 sampai 10 pagi. Sedangkan untuk mengetahui efektivitas Turnera subulata terhadap pengendalian hama ulat api yaitu dilakukan perbandingan antara blok pengamatan yang tidak ada tanaman Turnera subulata dengan yang ada tanaman Turnera subulata. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik perbanyakan Turnera subulata di PT Wira Inova Nusantara menggunakan teknik vegetatif atau stek batang bagian pucuk, namun perbanyakan tersebut tidak dilakukan secara rutin. Perbanyakan dilakukan apabila ada permintaan atau intruksi dari pimpinan perusahaan tersebut. Sedangkan predator musuh alami ulat api yang berasosiasi pada tanaman Turnera subulata berjumlah sangat sedikit yaitu 1 kumbang perplot, berikut predator yang berasosiasi pada tanaman bunga pukul delapa (Turnera subulata) Eocanthecona furcellata, Cosmolestes sp, Sycannus dichotomus, Spinaria spinator, Fornicia sp, dan Chaetexorista javana. Sedangkan efektivitas tanaman bunga pukul delapan terhadap pengendalian ulat api hasil menunjukkan bahwa intensitas serangan ulat api pada blok yang tidak ada tanaman Turnera subulata pada kategori ringan sebesar 13.3% dan serangan berat mencapai 82,4%. Namun serangan ulat api pada blok yang ada tanaman Turnera subulata hanya ada pada kategori ringan dengan persentase 4.06% dan tidak ditemukan serangan kategori berat pada blok tersebut.
Analisis Kualitas Buah dan Losses Berondolan Kelapa Sawit pada Topografi Berbeda di PT. Tritunggal Sentra Buana Humairo Aziza; Wartomo; Sri Ngapiyatun; Elza Nurfauziah Marani
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2417

Abstract

Panen merupakan subsistem produksi di perkebunan kelapa sawit yang menjadi perhatian dalam pengelolaan tanaman kelapa sawit menghasilkan (TM) dikarenakan menjadi faktor utama penyebab kehilangan produksi minyak sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tingkat kematangan Tandan Buah Segar (TBS) yang dipanen berat losses berondolan kelapa sawit pada topografi yang berbeda yaitu datar dan berbukit, serta mengetahui kerugian yang ditimbulkannya. Penelitian dilakukan di 2 afdeling yakni Afdeling 1 yang bertopografi datar dan Afdeling 3 yang bertopografi berbukit dengan tahun tanam yang sama yakni 2007. Setiap afdeling diambil 4 blok sampel,yaitu Blok A01, A02, A03 dan A04 yang berada di Afdeling 1, serta Blok C05, C17, C22 dan C32 di Afdeling 3 dengan titik pengamatan di batang pokok, pasar pikul, piringan, TPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase rata-rata tandan buah mentah pada topografi datar dan berbukit yaitu 0,3% (tidak sesuai standar perusahaan), tandan buah matang pada topografi datar 94,9% dan berbukit 94% (tidak sesuai standar perusahaan), serta tandan buah lewat matang pada topografi datar 4,8% (sesuai standar perusahaan) sedangkan berbukit sebesar 5,7% (tidak sesuai standar perusahaan), jumlah rata-rata losses berondolan pada topografi datar sebanyak 18 butir dengan berat 0,29 kg atau 0,023% dari total tonase, lebih kecil bila dibandingkan yang terjadi pada lahan bertopografi berbukit dengan jumlah 29 butir dengan berat 0,61 kg atau 0,068% dari total tonase, total kerugian ekonomi dalam 1 hektar lahan perusahaan dalam 1 tahun sebesar Rp.1.420.723,- yang terdiri dari tandan buah mentah yang dipanen yaitu Rp. 463.104, tandan buah lewat matang senilai Rp. 931.872, dan losses berondolan senilai Rp. 25.747.
Studi Evaluasi Manajemen Penerapan Teknik Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Menggunakan Prinsip Empat Tepat (4T) di Perkebunan Sawit Long Mesangat Sri Ngapiyatun; Dinarti Payang; Robi; Humairo Aziza; wartomo; Emi Malaysia
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2418

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk dan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Pemupukan harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang sehat dan berproduksi tinggi, untuk itu diperlukan strategi pemupukan kelapa sawit yang baik dan tepat dalam pelaksanaan pemupukan sehingga diperlukan penerapan prinsip 4 Tepat (4T) yaitu tepat takaran, tepat jenis, tepat tempat, tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemupukan prinsip 4 Tepat yang sesuai dengan SOP perusahaan kelapa sawit dan menentukan keberhasilan pemupukan prinsip 4 Tepat yang sesuai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer berupa observasi kegiatan di lapangan observasi, dan wawancara serta data sekunder dari perusahaan. Untuk analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan matematis yang meliputi nilai dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pemupukan di perkebunan sawit Long Mesangat memiliki karakteristik karyawan pemupukan pada usia rata-rata 25-30 tahun, berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang dengan persentase 59%, tingkat pendidikan SD sebanyak 14 orang dengan persentase 41%, dan masa kerja 0<.4 sebanyak 27 orang dengan persentase 79%. Penerapan prinsip 4 sudah tepat dalam kegiatan pemupukan telah memenuhi prinsip 4 T yaitu dengan persentase aplikasi tinggi yaitu 85% dan kategori sedang 15%, dengan prinsip tepat dosis 63%, tepat jenis 100%, tepat tempat 61 %, dan tepat waktu 95%.
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN PORANG (Amorphophallus oncophyllus) DI KOTA SAMARINDA Humairo Aziza; Sri Ngapiyatun; Arief Rahman; Faradilla Faradilla
Jurnal Hutan Tropis Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Hutan Tropis Volume 11 Nomer 2 Edisi Juni 2023
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v11i2.16770

Abstract

Tanaman porang di beberapa wilayah di Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk dibudidayakan dengan kondisi lahan dan iklim yang mendukung. Salah satu masalah yang dihadapi petani di kota Samarinda yaitu kurangnya informasi mengenai sistem pemasaran yang efektif. Tidak semua pabrik mau menerima hasil panen karena ada standar kualitas yang diterapkan. Selain itu harga jual umbi porang yang fluktuatif, memberikan ketidakpastian dalam pemasarannya. Oleh karena itu perlu adanya rumusan mengenai strategi pemasaran porang, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan budidaya porang secara berkelanjutan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik dan berkesinambungan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan pemasaran porang di Kota Samarinda. Data primer dan sekunder diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka yang kemudian dianalisis menggunakan metode dan matriks IFAS, EFAS dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang ditawarkan dengan menggunakan kombinasi S-O, yakni mendukung kebijakan pertumbuhan yang strategis dimana faktor kekuatan tetap dipertahankan dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki, meliputi: pemanfaatan lahan dalam skala kecil untuk meningkatkan produksi guna memenuhi pangsa pasar dalam dan luar negeri, bentuk komoditas yang dipasarkan bukan hanya dalam bentuk umbi tetapi juga dalam bentuk chip atau bahkan produk olahan berupa tepung glukomanan, penjalinan kerjasama dengan instansi lain seperti dengan pihak akademisi yang akan memberikan ilmu dan pengetahuan cara mengolah porang menjadi produk olahan seperti tepung dengan menggunakan alat yang ada di laboratorium.
Bercocok Tanaman Jenis Hortikultura Memanfaatkan Limbah Plastik Untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan di Kelurahan Teluk Lerong Ulu Sukariyan Sukariyan; Sri Ngapiyatun; Ernita Obeth; Arief Rahman; Humairo Aziza; Muhamad Yazid Bustomi; Sri Marlendi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i3.1328

Abstract

Teluk Lerong Ulu Village has the highest population density compared to six other villages in Sungai Kunjang District, Samarinda City, and with dense settlements and minimal yard land. Innovation in cultivating horticultural crops can create sustainability, land use efficiency, meet daily food consumption, and increase the income level of residents if cultivated intensively. If horticultural crops are done intensively and become a culture in an environment, the environment becomes a beautiful and resilient environment. This community service program aims to be a form of synergy between the world of higher education and the community by increasing community insight and skills by cultivating horticultural crops in the yard using plastic waste. The method of implementing activities is in the form of extension activities and practices on the cultivation of horticultural crops by utilizing plastic waste as a place to grow crops. In this activity, the community can take advantage of a narrow yard by planting horticultural types and can use plastic waste as a planting medium, so that people will easily get food, especially vegetables needed by households, and can reduce household expenses in terms of buying vegetables.