Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Wiyata : Penelitian Sains dan Kesehatan

PREPARASI DAN KARAKTERISASI KARBON DARI “BLOTONG” LIMBAH PABRIK GULA PADA BERBAGAI SUHU KARBONASI Fery Eko Pujiono; Tri Ana Mulyati
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.912 KB)

Abstract

Latar belakang:Blotong dari limbah pabrik gula menimbulkan permasalahan lingkungan karena jumlahnya yang melimpah. Disisi lain, Blotong dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon. Sintesis karbon dapat dilakukan melalui proses karbonasi, yaitu pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon.Karbonasi dapat dilakukan pada berbagai suhu mulai dari 350-900ºC, tergantung prekursor karbon yang digunakanTujuan: Menetukan karakterisasi karbon dari blotong dengan berbagai variasi suhu. Metode : Pada Tahap preparasi, sampel dikeringkan pada suhu 105ºC selama 4 jam, sedangkan pada tahap karbonasi, sampel difurnace pada berbagai suhu karbonasi selama 2 jam. Hasilnya ditumbuk dan diayak pada ayakan 100 mesh. Hasil:Pola Difragtogram menunjukkan puncak difusi melebar pada sudut pendek 6°-20° menunjukkan struktur karbon yang amorf dan heterogen.Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu karbonasi maka semakin kecil intensitas puncak pada panjang gelmbang 1625-1610 cm-1 yang menunjukkan adanya C=C. Hal ini didukung dengan Puncak pada panjang gelmbang 3500-3300 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus O–HSimpulan dan saran:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu optimasi mempengaruhi struktur dari karbon yang dihasilkan dan suhu optimum untuk pembuatan karbon aktif adalah 500oC. Perlu dilakukan penelitian tentang pembuatan karbon aktif dari blotong dengan suhu karbonasi 500oC.
PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP KUALITAS MINYAK GORENG KEMASAN KELAPA SAWIT Tri Ana Mulyati; Fery Eko Pujiono; Prima Agusti Lukis
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.069 KB)

Abstract

Latar belakang: Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas minyak goreng diantaranya adalah kandungan Free Fatty Acid (FFA), warna, serta Cloud point. Semua faktor ini perlu dianalisis untuk mengetahui kualitas minyak goreng kelapa sawit. Adapun penurunan mutu dari minyak goreng kelapa sawit antara lain dapat disebabkan oleh pengaruh lama pemanasan. Tujuan: Mengetahui kualitas minyak goreng terhadap lama pemanasan. Metode: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Parameter yang diamati berupa kandungan Asan lemak bebas, warna dan Could Point. Hasil: Pemanasan akan menurunkan kualitas minyak goreng kualitas super setelah pemanasan sampai 15 menit (mendidih) (FFA= 0,1695,Warna = Merah:  1,5-2,0, dan  Kuning 15-20, dan Cloud point  (CP) = 6 oC.). Simpulan dan saran: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas minyak goreng menurun setelah pemanasan 15 menit. Perlu dilakukan analisa bilangan iod, bilangan asam, dan bilangan penyabunan untuk mengetahui kualitas minyak goreng yang sesuai dengan standar mutu SNI.
POTENSI KARBON AKTIF DARI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MATERIAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH Fery Pujiono; Tri Ana Mulyati
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.932 KB)

Abstract

Latar belakang: Karbon aktif adalah karbon yang mengalami proses pengaktifan menggunakan bahan pengaktif sehingga pori-porinya terbuka, luas permukaan karbon menjadi lebih besar, dan kapasitas adsorpsinya menjadi lebih tinggi. Daya adsorpsi yang tinggi dari karbon aktif berpotensi pemanfaatan karbon aktif sebagai material pengolahan air limbah Tujuan: Mengetahui karakteristik karbon aktf dari limbah pertanian dan daya adsorpsinya. Metode: Proses pembuatan karbon aktif melalui beberapa tahap yaitu dehidrasi, karbonisasi dan aktivasi karbon sehingga dihasilkan karbon aktif. Pembuatan karbon aktif ini menggunakan aktivasi secara kimia  menggunakan variasi asam yaitu HCl, H2SO4 dan H3PO4. Hasil: Limbah pertanian dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif didapatkan karakteristik dengan aktivator HCl, H2SO4 dan H3PO4 pada waktu aktivasi 90 menit yaitu kadar air 8,023%, 6,318%, dan 4,555%, kadar abu 1,131%, 1,028% dan 0,985%, dan daya adsorbsi terhadap iod 817,6 mg/g, 848,9 mg/g, dan 932,4 mg/g. Kesimpulan dan Saran: Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa karbon aktif dari limbah pertanian berpotensi digunakan sebagai material pengolahan air limbah. Perlu dilakukan uji lanjut untuk menentukan luas permukaan seperti uji adsorpsi hidrogen.