Tri Ana Mulyati, Tri Ana
Department of Chemistry, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Status Gizi Remaja Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pare Agustin, Amelda Linda; Wismaningsih, Endah Retnani; Oktaviasari, Dianti Ias; Sumardianto, Dadiek; Mulyati, Tri Ana; Suhartono, David Raditya; Ainsyah, Rachmah Wahyu
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 3 No 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Status Gizi adalah standar keberhasilan pengukuran dalam pemenuhan gizi atau nutrisi yang diindikasikan salah satunya berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Tujuan: Menggambarkan status gizi remaja diwilayah kerja UPTD Puskesmas Pare. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif, untuk mengetahui gambaran status gizi pada remaja di UPTD Puskesmas Pare. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa siswi kelas VII dan X di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pare yang hadir di sekolah pada saat penelitian dilaksanakan sebanyak 2.739 responden. Hasil: Dari keseluruhan jumlah responden sebanyak 2739 responden. 183 dengan persentase 6,68% dalam kategori Underweight atau Kurus, 1929 responden dengan persentase 70,43% dalam kategori Normal, 403 responden dengan persentase 14,71% dalam kategori Overweight atau Gemuk dan 224 responden dengan persentase 8,18% dalam kategori Obesitas. Kesimpulan : 70,43% responden remaja di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pare dalam kategori Normal dengan IMT rata-rata 20,55 kg/m2 berdasarkan rata-rata umur dan IMT rata-rata 22,4 berdasarkan Status Gizi per kategori. Kata kunci: Remaja, Gizi, Status Gizi
Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Badal Pandean melalui Inovasi Pengolahan Tepung Ubi Alata Mulyati, Tri Ana; Oktaviani, Dianti Ias; Nugraheni, Reny; Pujiono, Fery Eko
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024950

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu komoditas yang dihasilakn dari pertanian di Desa Badal Pandean. Ubi hasil pertanian di Desa Badal Pandean umumnya dijual dalam bentuk mentah dengan nilai jual yang relatif rendah. Hal ini menunjukkan perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk ubi alata yaitu tepung ubi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani ubi dalam menghasilkan produk tepung ubi sehingga meningkatkan nilai jualnya. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu persiapan, pembuatan tepung, pengemasan tepung dan monitoring dan evaluasi PKM. Hasil sosialisasi tentang diversifikasi menunjukkan Setelah kegiatan PKM ini, 100% mitra telah mengetahui cara pembuatan tepung ubi dan telah berhasil menggunakan mesih pencacah untuk mengiris ubi. Hasil evaluasi pelatihan dan pendapingan pembuatan tepung ubi menunjukkan secara keseluruhan kelompok petani Desa Badal Pandean telah berhasil membuat serta mengemas tepung ubi alata dengan sangat baik.Abstract. The sweet potato is one of the commodities produced from agriculture in the village of Badal Pandean. Generally, the agricultural products of sweet potatoes in Badal Pandean are sold in raw form with relatively low selling value. This indicates the need to make efforts to increase the added value and competitiveness of sweet potato products, specifically sweet potato flour. The purpose of this community service activity is to enhance the knowledge and skills of sweet potato farmers in producing sweet potato flour, thereby increasing its market value. This activity is carried out in four stages: preparation, flour production, packaging, and monitoring and evaluation of the community service program. The results of the diversification awareness campaign show that after this community service activity, 100% of the partners now know how to make sweet potato flour and have successfully used the chopping machine to slice the sweet potatoes. The overall evaluation of the training and consultation on cassava flour production indicates that the farmer group in Badal Pandean Village has successfully produced and packaged cassava flour very well.
EDUKASI DAN DETEKSI DINI PENYAKIT ASAM URAT DAN RHEUMATOID ARTRITIS PADA GAPOKTAN DI KABUPATEN KEDIRI Erawati, Erawati; Nela, Frieti Vega; Wardani, Siska Kusuma; Imasari, Triffit; Kurniasari, Mia Ashari; Restuaji, Ibnu Muhariawan; Mulyati, Tri Ana; Pujiono, Fery Eko; Mu`arofah, Binti
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk Indonesia terutama didaerah pedesaan sebagian besar berprofesi sebagai petani, Petani merupakan profesi seseorang dengan aktivitas cocok tanam pada tanah pertanian bertujuan memperoleh keuntungan. Pekerjaan sebagai petani yang berat dapat menimbulkan nyeri di persendian, punggung serta pegal di bagian kaki dan tangan, penyakit yang diakibatkan nyeri seperti Rheumatoid Arthritis (RA) dan asam urat. RA adalah penyakit sistemik kronik yang menyerang tulang sendi distruksi, asam urat adalah penyakit yang menyerang sendi dengan gejala penyakit mirip RA. Kegiatan petani yang cukup berat dirasakan memerlukan sosialisasi dan pemeriksaan bagi petani. Tujuan Pengmas memberikan edukasi dan mengetahui hasil pemeriksaan RA menggunakan  pemeriksaan Rheumatoid Factor (RF) pada petani dan tergabung dalam Gapoktan di desa Bulu, Semen Kabupaten Kediri. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan pembagian Kuisoner mengenai RF dan asam urat, pemaparan materi dan pemeriksaan RF dan asam urat. Waktu pelaksanaan tanggal 28-30 April 2024. Hasil pemeriksaan pada 23 responden didapatkan hasil RF positif Rheumatoid Arthritis 1 orang, pemeriksaan Asam Urat didapatkan hasil tertinggi 12,5 mg/dL sedangkan hasil terendah 3,7 mg/dL dengan rincian kadar normal 8 orang dan tinggi 15 orang. Hasil Quisioner menunjukan bahwa pengetahuan gapoktan mengenai Rheumatoid Arthritis dan asam urat masih rendah.