Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search
Journal : Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)

PEMURNIAN BIOGAS MENGGUNAKAN ABSORBER PACKED COLUMN DALAM MENYERAP IMPURITIES CO2 DAN H2S DENGAN SIMULASI ASPEN HYSYS V.10 Amanda Fitria Rahmadani Nasution; Mr Nasrul ZA; Mrs. Novi Sylvia; Mr. Ishak; Mr. Lukman Hakim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 1 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i1.7075

Abstract

Palm Oil Mill Effluent (POME) merupakan salah satu limbah minyak kelapa sawit yang harus diolah karena dapat berakibat buruk terhadap lingkungan. POME memiliki kandungan gas rumah kaca yang cukup tinggi, yang  berkontribusi  terhadap pemanasan global. Saat ini, salah satu jalur pengelolaan POME adalah dengan mengolah POME menjadi biogas. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan impurities biogas yaitu gas karbon  dioksida  (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S) sehingga dapat menghasilkan gas metana (CH4) dengan kemunian yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan mensimulasikan pemurniaan biogas menggunakan absorber packed column pada Aspen Hysys V.10 dengan menvariasikan debit air yg masuk pada absorber packed column serta komposisi awal pada biogas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pemurnian biogas menggunakan air pada absorber packed column dapat meningkatkan kemurnian gas metana (CH4) pada biogas yang diikuti dengan meningkatkan debit air yang digunakan. Namun air yang digunakan sebagai pemurnian biogas juga dapat mengurangi kandungan gas karbon dioksida (CO2) dan gas hidrogen sulfida (H2S) dalam biogas karena kedua gas tersebut memiliki nilai kelarutan yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas metana (CH4). Dimana kelarutan karbondioksida (CO2) dalam air 1,45 g/L dan kelarutan hidrogen sulfida (H2S) dalam air 4 g/L lebih tinggi ketimbang kelarutan metana (CH4) dalam air yaitu 0,035 g/L. Nilai HHV (High Heating Value) biogas meningkat dengan meningkatnya kemurnian dari gas metana pada biogas karena di dalam biogas, gas yang terkandung paling banyak adalah gas metana. Bertambahnya komposisi dari gas metana pada biogas diikuti dengan meningkatnya debit air yang digunakan pada absorber packed column. Sehingga, nilai HHV (High Heating Value) biogas dapat meningkat yang diikuti dengan meningkatnya kemurnian dari gas metana pada biogas.
ANALISA PERFORMA KOLOM DISTILASI (105D4) DI FATTY ACID PLANT-1 PT. DOMAS AGROINTI PRIMA DENGAN SIMULASI ASPEN HYSYS Jagad Wibisono; Lukman Hakim; Nasrul ZA
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 1 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i1.4584

Abstract

Fatty acid adalah salah satu bagian dari produk industri oleochemical. Salah satu industri hilir yang bergerak pada produksi fatty acid (asam lemak) adalah PT. Domas Agrointi Prima. Pada PT. Domas Agrointi Prima fatty acid diproduksi di fatty acid-1 plant. Untuk menghasilkan fatty acid yang sesuai spesifikasi pasar, maka perlu dilakukannya proses pemisahan dan pemurnian pada kolom distilasi/fraksinasi. Salah satu produk utama pada fatty acid-1 plant adalah fatty acid yang banyak mengandung asam oleat (C18:1) yang dipisahkan dan dimurnikan pada kolom distilasi 105D4. Penelitian ini menganalisa performa kolom distilasi 105D4 pada fatty acid-1 plant PT. Domas Agrointi Prima dengan mensimulasikan proses pemisahan dan pemurnian fatty acid ke dalam aspen hysys dengan mentuning variabel suhu top column, suhu side column, suhu bottom column, pressure top dan pressure bottom yang bermaksud untuk meninjau laju alir fatty acid yang berhasil dikeluarkan pada setiap aliran, yield fatty acid aliran destilat, dan konsentrasi asam oleat pada aliran destilat untuk mendapatkan performa yang paling optimal dari kinerja kolom distilasi 105D4 dalam proses pemisahan dan pemurnian fatty acid. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yield produk fatty acid pada distillate stream yang paling maksimal didapatkan pada run ke 6 yaitu sebesar 99,22%. Konsentrasi asam oleat pada produk yang keluar melalui distillate stream yang paling maksimal didapatkan pada run ke 6 yaitu sebesar 57,95%. Kondisi operasi kolom distilasi 105D4 yang paling optimal didapatkan pada simulasi run ke 6, dimana untuk suhu top column sebesar 189,35 oC , suhu side column sebesar 210,65 oC, suhu bottom column sebesar 223,69 oC, tekanan top column sebesar 9,58 mBar dan tekanan bottom column sebesar 11,87 mBar.
PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DARI BAWANG PUTIH DENGAN PENAMBAHAN SABUN CUCI PIRING Rahmat Rizky; Jalaluddin Jalaluddin; Ishak Ishak; Rizka Nurlaila; Lukman Hakim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 1 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i1.4599

Abstract

Bawang putih merupakan tanaman umbi yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ciri khas bawang putih adalah aromanya yang khas dan sangat menyengat. Dalam kehidupan sehari-hari bawang putih dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Bukan hanya pada bumbu masakan, ternyata bawang putih juga berkhasiat untuk menyehatkan tanaman. Ekstrak bawang putih diketahui berguna untuk mengendalikan beberapa jenis organisme pengganggu tanaman (OPT), baik itu hama serangga, bakteri maupun jamur patogen. Pada penelitian ini bawang putih di jadikan pestisida nabati untuk membasmi serangga. Selain itu semut juga sering membuat sarang di dalam tanaman dan itu sangatlah mengganggu. Lalu mengganlisa senyawa flavonoid dengan menggunakan FTIR pada daerah serapan panjang gelombang 3.452,58 cm-1  merupakan gugus OH, daerah serapan panjang gelombang 2.929,87 cm-1  merupakan gugus C-H,daerah serapan panjang gelombang 1.635,64 cm-1  merupakan gugus C=C, kemudian daerah serapan panjang gelombang 1.440,83 cm-1   merupakan gugus C-H, daerah serapan gelombang 1.296,16 cm-1  merupakan gugus C-O, dan daerah serapan gelombang 700.16 cm-1  merupakan gugus C-H. Sehingga yang di dapat pada penelitian senyawa flavonoid dengan adanya gugus fungsi OH, C-H, C=C, dan C-O. Pada penelitian ini perendaman 5 jam lebih ekonomis dibandingankan dengan perendam 1 jam dikarena kan penambahan sabun cuci piring yang digunakan itu lebih sedikit dan bisa membunuh serangga lebih dari 50% atau setengah dari organisme, Dan lebih efektif untuk di jadikan pestisida pembasmi serangga. 
PRODUKSI GAS HIDROGEN DARI AIR LAUT DENGAN PROSES ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN ELEKTRODA LOGAM (TITANIUM) DAN NON LOGAM (KARBON) Muhammad Abrar; Lukman Hakim; Suryati Suryati; Rozanna Dewi; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 3 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i3.4711

Abstract

Dalam memenuhi kebutuhan pasokan energi dalam negeri, salah satu penelitian mengenai energi terbarukan yang pada saat ini dikembangkan adalah pemanfaatan bahan bakar hidrogen yang digunakan dalam Fuel Cell System. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi gas hidrogen yang sebelumnya hanya mengandalkan gas alam, pembuatan gas hidrogen sebagai energi terbarukan diharapkan menjadi terobosan baru dalam mendukung energi yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini melakukan metode elektrolisis menggunakan arus listrik searah atau DC (Power Supply) dan air laut dengan volume elektrolit 1000 ml, waktu elektrolisis 2, 4, 6, 8, dan 10 menit dengan menggunakan elektroda Titanium dan Karbon dan memvariasikan tegangan 5, 10, 15, 20 dan 25 volt. Pemilihan jenis reaktor berbentuk silinder berkapasitas 1500 ml, kondisi operasi 30oC dan 1 atm. Hasil kajian menunjukkan bahwa tegangan sangat berpengaruh terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen. Dengan menggunakan elektroda titanium didapat hasil flow rategas hidrogen yang paling tinggi di dapat pada tegangan 25 volt dengan waktu 8 menit sebesar 247 cc/min dengan elektroda Titanium yang tidak terdegradasi sedangkan dengan elektroda Karbon didapat 318 cc/min pada 25 volt dengan waktu 10 menit namun elektroda karbon lebih cepat terdegradasi. Sedangkan jumlah volume Sodium Hipoklorit yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh tegangan dan waktu elektrolisis.
PEMANFAATAN MINYAK NABATI (JARAK PAGAR DAN JARAK KEPYAR) SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL Amiratul Husna; Azhari Azhari; Lukman Hakim; Zainuddin Ginting; Rozanna Dewi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 2 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i2.5023

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang diperoleh dari minyak tumbuh-tumbuhan, lemak binatang dan minyak bekas melalui proses transesterifikasi dengan alkohol. Tanaman jarak hampir tidak memiliki hama karena sebagian besar bagian tubuhnya beracun sehingga tidak bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan minyak jarak sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dengan reaksi esterifikasi menggunakan katalis H2SO4  1% dari berat minyak  dan transesterifikasi menggunakan KOH sebagai katalis variasi 1, 2 dan 3 gram dengan suhu reaksi 60oC dengan waktu reaksi 60 menit. Hasil terbaik pada penelitian ini yaitu pada pencampuran minyak jarak kepyar dan jarak pagar dengan perbandingan 25:25 gram dengan suhu 60oC, waktu reaksi 60 menit dan berat katalis 1 gram memperoleh yield maksimal 77%, densitas 0,835 gr/ml, viskositas 0,619 cSt, kadar air 0,590% vol. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa minyak dari tumbuhan jarak pagar dan jarak kepyar serta campuran kedua minyak tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
Efektivitas Waktu Dan Berat Serbuk Cengkeh Terhadap Komposisi Senyawa Asap Cair Menggunakan Adsorben Serbuk Cengkeh ( Syzygium Aromaticcum) Hanifah Hanifah; Sulhatun Sulhatun; Lukman Hakim; Meriatna Meriatna; Suryati Suryati
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 1 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i1.6614

Abstract

Asap cair merupakan campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap cair hasil pirolisis. Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh bau terhadap asap cair, Mengkaji pengaruh waktu terhadap cengkeh dan asap cair yang dihasilkan, dan Menentukan karakteristik asap cair hasil percampuran. Variabel yang di variasikan adalah Waktu perubahan bau 20 menit, 30 menit, dan 40 menit, 50 menit dan Massa cengkeh 0,20 gram, 0,25 gram, dan 0,30 gram, 0,35 gram. Cengkeh dibersihkan dengan air, lalu dikeringkan menggunakan oven dengan temperature 60 0C selama 120 menit. Cengkeh yang telah dikeringkan selanjutnya dihaluskan dengan menggunakan blender. Setelah dihaluskan kemudian cengkeh dilakukan pengayakan dengan ukuran mesh 80 mesh. Kemudian Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan rendemen yang dihasilkan di pengaruhi oleh waktu dan berat serbuk cengkeh, Nilai densitas terkecil terdapat pada sampel 5 yang memiliki nilai 3,5545 gr/ml dan nilai densitas tertinggi terdapat pada sampel 16 yang memiliki nilai 3,5563 gr/ml, Persentase rendemen tertinggi terdapat pada sampel 1 yaitu 52% dan persentase rendemen terendah terapat pada sampel 16 yaitu 30%, Viskositas pada asap cair yaitu 0,0041 dan Berdasarkan hasil uji GC-MS diperoleh senyawa yang dominan dalam ada 2 yaitu : 3-Allylguaiacol dan Benzenol dengan masing-masing area sebesar 31,30% dan 20,05%.
PEMBUATAN TAWAS DARI KALENG BEKAS BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK PENJERNIH AIR PAYAU Sry Wahyuni Damanik; zulnazri zulnazri; Zainuddin Ginting; Lukman Hakim; Rizka Nurlaila
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 4 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i4.5795

Abstract

Pada penelitian ini dipakai kaleng bekas pocari sweat dan kaleng bekas coca-cola untuk pembuatan tawas dan penjernihan air payau sebanyak 5 gram dengan katalis KOH dibersihkan zat warnanya terlebih dahulu, kemudian dipotong kecil-kecil kemudian ditambahkan katalis KOH kemudian disaring dan ditambahkan larutan H2SO4. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi KOH 25, 30, 35 dan 40% dengan H2SO4 8M dan berat sampel kaleng bekas pocari sweat 5 gram dimana jumlah tawas yang paling banyak didapatkan pada konsentrasi KOH 30% dengan berat tawas 36,60 gram dan yield sebanyak 91,84%. Pada sampel kaleng bekas coca-cola menggunakan konsentrasi KOH 25, 30, 35 dan 40% dengan H2SO4 8M dan berat sampel 5 gram dimana jumlah tawas yang paling banyak didapatkan pada konsentrasi KOH 35% dengan berat tawas 32,8 gram dan yield sebanyak 74,79%.  Tawas yang terbuat dari kaleng minuman pocari sweat dan coca-cola dengan katalis KOH dapat menjernihkan air dan menurunkan kadar Fe. Hasil pH terbaik pada tawas yg terbuat dari kaleng bekas pocari sweat pada konsentrasi 30% dan waktu penjernihan air payau 2 jam dengan menggunakan tawas 0,5 gram pH air payau yg di peroleh 6,8. Hasil Fe terbaik pada tawas yang terbuat dari kaleng bekas pocari sweat pada konsentrasi 30% dan massa tawas 0,5 gr kadar Fe yg tersisa pada air payau tersebut 0,999 mg/l.
KAJIAN TERHADAP KAVITASI DAN PRESSURE DROP PADA BUKAAN CONTROL VALVE TIPE GLOBE VALVE DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS) Anisa Aulia; Nasrul ZA; Novy Sylvia; Lukman Hakim; Syamsul Bahri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 4 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i4.5874

Abstract

Kavitasi adalah pembentukan uap dalam suatu aliran fluida sebagai akibat turunnya tekanan pada saat temperature konstan. Fenomena ini sangat berbahaya dan diketahui sebagai fenomena yang bersifat merusak pada bagian-bagian penting instrumen dalam sebuah proses diantaranya control valve yang bila sangat tinggi akan mengakibatkan valve menjadi getas dan akhirnya pecah. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan munculnya Kavitasi seperti turunnya tekanan mencapai tekanan uap, besarnya pressure drop, dan kecilnya downstream pressure. Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan proses yaitu proses pembuatan geometri valve pada fusion 360 kemudian tahapan simulasi menggunakan CFD 2015 (Computational Fluid Dynamics) terakhir melakukan analisa Anova pada RSM DX-7. Pada laporan penelitian ini  dihasilkan nilai-nilai yang berpengaruh terhadap fenomena kavitasi pada control valve, yaitu nilai indeks kavitasi, penurunana Tekanan dan Nilai Renold Number. Dari penelitian ini juga diperoleh rekomendasi atau saran mengenai tindakan yang harus dilakukan jika control valve terkena kavitasi serta bukaan valve terbaik untuk mencegah kavitasi pada control valve tipe Globe valve, untuk memudahkan penelitian Maka dilakukan simulasi menggunakan RSM (Respon Surface Metodology) dimana RSM menyediakan lima variasi presentase bukaan valve yaitu 50 %, 55,8579 %, 70 %, 84,1421%, dan 90 %. Setelah melalukan penelitian dengan menggunakan autodesk  CFD didapatkan nilai kavitasi terbesar pada bukaan 50 % dengan tekanan masuk 4 bar yaitu sebesar 28,9065 dengqn pressure drop sebesar 2,61625 bar dan Reynold Number sebesar 877341. Untuk nilai kavitasi terendah didapatkan pada bukaan valve 90 % dengan tekanana awal sebesar 4 bar kavitasi yang diperoleh sebesar 21.2878 penurunan tekanan sebesar 0,59465 bar dengan bilangan Reynold Number sebesar 754043. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kavitasi paling besar berpotensi terjadi pada presentasi bukaan yang lebih kecil dengan tekanan awal yang kecil, ini terjadi karena besarnya pressure drop yang terjadi yang melebihi tekanan uapnya.
PEMBUATAN AIR MINUM ALKALI MENGGUNAKAN METODE ELEKTROLISIS Lamkaruna Rizki; Lukman Hakim; Zulnazri Zulnazri; Muhammad Muhammad; Jalaluddin Jalaluddin
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 3 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i3.4805

Abstract

Air alkali adalah air yang bersifat basa atau mempunyai pH di atas 7. Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi variable-variabel yang mempengaruhi proses pembuatan air minum alkali, merancang alat proses pembuatan air minum alkali dan mengetahui perbandingan kualitas air minum alkali dan air biasa. Air yang telah diuji kadar TDS dan pH dimasukkan kedalam wadah elektrolisis, kemudian dielektrolisis dengan variasi tegangan 5 volt, 10 volt, 15 volt, 20 volt, dan 25 volt menggunakan variasi waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam. Kemudian air hasil elektrolisis dilakukan uji organoleptic (bau, warna, dan rasa) dan uji kekeruhan. Dari hasil penelitian diperoleh kenaikan pH tertinggi yaitu pada tegangan 25 volt selama 5 jam dengan pH sebesar 8,3. Kemudian berdasarkan uji organoleptic yang dilakukan pada 8 orang orang responden diperoleh hasil bahwa air alkali hasil elektrolisis memenuhi syarat kelayakan air minum yaitu tidak memiliki bau, warna, dan rasa. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kenaikan pH pada proses elektrolisis dipengaruhi oleh besar tegangan dan lama waktu elektrolisis, kenaikan pH tertinggi terdapat pada sampel hasil elektrolisis dengan tegangan 25 volt selama 5 jam yaitu pH sebesar 8,3. Kata kunci : air alkali, elektrolisis, uji organoleptik, kenaikan pH, tegangan, dan waktu
PENYERAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS (FREE FATTY ACID) PADA CPO (CRUDE PALM OIL) MENGGUNAKAN ADSORBENT ARANG SEKAM PADI DENGAN AKTIVASI H2SO4 Octaviani Pasaribu; Meriatna Meriatna; Lukman Hakim; Nasrul ZA; Rizka Nurlaila
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 1 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i1.4513

Abstract

Crude Plam Oil (CPO) mempunya ciri-ciri fisik agak kental, berwarna kuning jingga kemerah merahan. CPO yang telah dimurnikan mengandung asam lemak bebas (ALB) sekitar 5% dan karoten atau pro-vitamin E (800-900 ppm). Limbah sekam padi dapat digunakan sebagai adsorpsi karena memiliki selulosa tinggi, kandungan karbon tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan adsorpsi arang aktif sekam padi dan mengetahui kondisi optimum adsorpsi dengan memvariasikan jumlah massa adsorben dengan waktu adsoprsi, Perlakuan pertama terhadap sekam padi yaitu di furnace dengan suhu 300 oC selama 2 jam kemudian dilakukan penetralan karbon untuk pengujian dilakukan pentitrasian. Analisa Nilai optimum kapasitas adsorpsi pada kesetimbangan sebesar 0,0133 mg/g. Penurunan kadar FFA optimum menunjukkan nilai 6,3018% hingga turun menjadi 3,7673% pada saat massa adsorben sebanyak 40 gram dan waktu adsorpsi selama 5 jam. Nilai optimum kadar air juga menunjukan 0,0546% menjadi 0,0232% pada peoses adsorpsi 5 jam. Model Isoterm yang didapat adalah Isotern Freundlich.  Model kinetika yang didapat adalah orde dua semu karena nilai R2 yang didapat senilai 0,8768. 
Co-Authors . Wusnah Adi Setiawan Adriana Adriana Agam Muarif Aldilla Zuhra Amanda Fitria Rahmadani Nasution Amanda Lubis Amiratul Husna Andina Mayangsari Anisa Anisa Anisa Aulia Annisa Aulia Ari Irawan Azhari Azhari Azhari Azhari Chairinnisa Chairinnisa Cut Dina Mastura Cut Milya Deifa Nurfiqih Dewi Lestari Dewi, Ratni Dewi, Ratni Eddy Kurniawan Effendi, Mulia Eka Mutia Eki Supratiwi Elma Agustina Berutu Etty Centaury Siregar fadhli fadhli Faisal Faisal Farid Yoanda Fibarzi, Wiza Ulfa Giffary, Muhammad Hadi Hosseiniamoli Halimuddin Halimuddin Hanif, Hanif Hendrival Hendrival Intan Marsalin Ishak Ishak Jagad Wibisono Jalaluddin Jalaluddin Lailatul Munouwarah Lamkaruna Rizki Leni Maulinda, Leni Lentina Sitohang M. Asyabul Zikki Masrullita Masrullita Meriatna Meriatna Milarahma Yulianti Muammar Khadafi Muhammad Abrar Muhammad Arif Muhammad Daud Muhammad Fazlunnazar Muhammad Muhammad Muhammad Razin Muhammad Safrijal Muhammad, Muhammad Muthia Septiana Mutia Reza Nabila Hamnasia Nahar, Nahar Nasrul ZA Novi Sylvia Novi Yanti Savira Nur Aisyah Nur Azila Nur Azura Lubis Nurhabiah Nurhabiah Nurlaila, Rizka Nurmazaya, Vini Nurul Khumaida Octaviani Pasaribu Pasaribu, Josua Putri Sara Fhariza Qisti, Ruhul Rahmat Rizky RATNA SARI Ratna Sari Ratna Sari Ratni Dewi Raudhatul Raihan Raudhatul Ulfa Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rozanna Dewi Silitonga, Hanna Amaliah Sinaga, Selvi Sundari Sri Wahyuni Sry Wahyuni Damanik Sulhatun Sulhatun Suri Atika Suryati Suryati Suryati Suryati Suryati Suryati Syafruddin Syafruddin Syamsul Bahri Tasya Maidayanti Teuku Rihayat Wiza Ulfa Fibarzi Zahratun Mauliza Zainuddin Ginting Zulmiardi Zulmiardi, Zulmiardi Zulmiardi, Zulmiardi Zulnazri, Z Zuraida Zuraida