Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (Fosfor) Berbahan Dasar Limbah Kulit Pisang Kepok dan Limbah Cucian Beras di Gampong Pinto Makmur, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara Sylvia, Novi; Dewi, Rozanna; Hasfita, Fikri; Maulinda, Leni; Fibarzi, Wiza Ulfa; ZA, Nasrul
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v3i1.16412

Abstract

ABSTRAK Limbah kulit pisang kepok dan air sisa cucian beras merupakan limbah organik yang dapat diubah menjadi pupuk organik cair yang berguna bagi tanaman. Sosialisasi ini bertujuan untuk pembuatan pupuk organic air yang kaya kandungan fosfor berbahan baku limbah kulit pisang dan limbah air cucian beras. Proses pembuatan pupuk melibatkan pencampuran air cucian beras, limbah kulit pisang kepok, effective microorganisme, dan gula merah. Pupuk ini dapat digunakan oleh Para petani di Gampong Pinto Makmur yang kekurangan pupuk NPK subsidi sebagai alternatif. Sejauh ini pemanfaatan kulit pisang dan air cucian beras sebagai bahan dasar POC belum tersebar luas informasinya. Tim pengabdian dari Universitas Malikussaleh mengadakan sosialisasi pembuatan POC tersebut. Pupuk ini dapat diimplementasikan oleh petani  di daerah tersebut.
Pelatihan Pembuatan Kecap Dari Olahan Air Kelapa Di Dusun Glumpang Jaya Kabupaten Aceh Utara Fibarzi, Wiza Ulfa; Zulmiardi, Zulmiardi; Meriatna, Meriatna; Zuraida, Zuraida; Suryati, Suryati; Hakim, Lukman
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i2.13641

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya akan tanaman kelapa, tumbuh subur hampir di semua wilayah dari pesisir pantai sampai ke pedalaman. Dusun Glumpang Jaya Desa Glumpang Sulu Timu salah satu nya yang banyak terdapat tanaman pohon kelapa, dimana selama ini pemanfaatan buah kelapa sebahagian dijual dengan harga yang murah dan sebagian buah kelapa di Dusun Glumpang Jaya Desa Glumpang Sulu Timu hanya dimanfaatkan untuk dijadikan minyak dan tidak dimanfaatkan untuk olahan yang lain. Namun air kelapa masih banyak tidak dimanfaatkan. Pada daerah-daerah sentrum produksi kelapa dan industri pembuatan kopra atau minyak kelapa, umumnya air kelapa hanya dibuang sebagai limbah. Padahal, air kelapa tersebut sangat berpotensi untuk diolah menjadi agar-agar, nata de coco, dan kecap. Kecap dari air kelapa ini bahkan tidak kalah lezat dibandingkan dengan kecap-kecap komersial lainnya. Dari evaluasi Kegiatan yang sudah dilakukan hasilnya adalah berhasil dengan indikator masyarakat setempat sangat mendukung program ini dan sangat proaktif dalam meneruskannya, berkeiginan menyediakan lokasi pembuatan kecap secara berkelompok serta permintaan agar program ini berkelanjutan.  Sebelum adanya pengabdian  pembuatan kecap, masyarakat setempat tidak tau cara mengolah air kelapa  menjadi kecap, kemudian setelah adanya program ini, mitra sudah bisa memproduksi kecap  dari air buah kelapa yang tidak bernilai ekonomis mendjadi kecap yang bernilai ekonomi tinggi. 
ANALISIS PENGARUH SUHU DAN WAKTU PADA PEMBENTUKKAN SILIKA DARI SEKAM PADI MENGGUNAKAN LARUTAN KOH Nurmazaya, Vini; Nurlaila, Rizka; ZA, Nasrul; Hakim, Lukman; Dewi, Rozanna; Fibarzi, Wiza Ulfa
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 2 No. 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.7960

Abstract

Abu sekam padi adalah salah satu bahan baku yang bisa dibentuk menjadi silika karena memiliki kandungan silika sekitar 86,90-97,30%. Silika banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan keramik, beton, ban, kosmetik, serta bahan baku pembuatan pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan silika dari sekam padi dan menganalisa pengaruh variabel waktu dan suhu kalsinasi pada furnace dengan waktu ekstraksi 90 menit menggunakan KOH 15%. Proses pembentukkan silika dari sekam padi melalui tahap preparasi dan pembentukkan silika,pemurnian silika menggunakan proses ekstraksi, dengan variasi waktu kalsinasi pada furnace adalah 3 jam, 3,5 jam, 4 jam dan 4,5 jam. Variasi suhu kalsinasi pada furnace adalah 700oC , 750oC dan 800oC. Dalam hal ini dilakukan pengujian terhadap kadar yield silika, kadar air, uji FTIR dan XRF. Dari hasil penelitian didapatkan dari sampel terbaik dengan waktu kalsinasi pada furnace yaitu 3 jam dan suhu kalsinasi 700oC , nilai kadar yield silika adalah 98,2% dan nilai kadar air 1%, hasil FTIR menunjukkan pada puncak serapan 1635 cm-1 menunjukkan adanya gugus silanol pada daerah serapan 1019.71 cm-1 dengan tipe vibrasi tekuk dan pada puncak serapan 779.70 cm-1 menunj menunjukkan adanya senyawa Si-O-Si (siloksan). Pada daerah serapan 779.70 cm-1 menunjukkan adanya gugus Si-O dari siloksan. Pada daerah serapan 561.51 cm-1  menunjukkan adanya gugus Si-O-Si (Siloksan) dengan vibrasi tekuk. Hal ini membuktikan bahwa bilangan gelombang tersebut menunjukkan gugus konstituen pada silika. Hasil XRF menunjukkan kandungan SiO2 sebesar 22,1%.
Pengaruh Konsentrasi Aktivator HCl dan Ukuran Partikel Terhadap Kemampuan Daya Serap Karbon Aktif Dari Ampas Bubuk Kopi Lestari, Juli; Zulnazri, Zulnazri; Nurlaila, Rizka; Faisal, Faisal; Fibarzi, Wiza Ulfa; Fitri, Safira
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.15184

Abstract

Jenis aktivator memengaruhi luas permukaan pori dan volume karbon aktif yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, ampas kopi di karbonisasi selama 60 menit pada suhu 500 °C, dan kemudian proses aktivasi kimiawi menggunakan HCl berlangsung selama 48 jam. Dari penelitian sebelumnya maka penelitian ini dilakukan dengan aktivator HCl 0,5 M, 1 M, 1,5 M, dan 2 M digunakan untuk membandingkan tingkat serapan iodium terbaik. Pada sampel ini dilakukan uji kadar air, abu, zat mudah menguap, serapan iodium, dan SEM. Hasilnya menunjukkan kadar air 0,050 hingga 0,735%, kadar abu 0,539 hingga 1,436%, dan kadar zat mudah menguap 0,373 hingga 1,053%. Serapan iodium adalah 548,25 hingga 860,44 mg/g. Hasil uji SEM karbon aktif dengan aktivator asam klorida (HCl) menunjukkan permukaan berwarna gelap. Pada hasil uji SEM, objek yang lebih gelap mewakili kedalaman permukaan objek. Semakin gelap gambar permukaan, maka semakin dalam pula sasarannya, sehingga ketika terdapat sampah, masih ada ruang di pori-pori untuk menyerap lebih banyak sampah.
EFEKTIVITAS PENYERAPAN LOGAM Cu (II) MENGGUNAKAN BIOSORBEN DAUN AKASIA MANGIUM (ACACIA MANGIUM WILD) TERIMMOBILISASI POLIMER DAN SILIKA GEL Hasfita, Fikri; Wusnah, Wusnah; Maulinda, Leni; Ritonga, Putri Hairani; Fibarzi, Wiza Ulfa; Haryanto, Heri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.19900

Abstract

Limbah daun Akasia Mangium (Acacia Mangium Wild) telah digunakan untuk menghasilkan biosorben melalui proses  yang ramah lingkungan. Untuk menjaga ketahanan biosorben terhadap degradsi lingkungan dan mikroorganisme maka biosorbrn diberi perlakukan dengan cara diimmobilisasi  dengan polimer terkondensasi dan silika gel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas limbah daun akasia (Acacia Mangium Wild)terimmobilisasi polimer dan silika gel. Percobaan dilakukan dua tahap yaitu persiapan dan perlakuan terhadap biosorben dan uji aktifitas biosorben terhadap logam berat Cu (II). Proses biosorpsi  dianalisis berdasarkan  tiga jenis biosorben yang terdiri dari biosorben tanpa perlakuan (BTP), Biosorben terpolimerisasi  kondensasi (BTPK) dan biosorben terimobilisasi silika gel (BTSG). Kajian  hasil penelitian terdiri dari analisis karakteristik fisik dan kimia biosorben serta uji aktifitas biosorben terhadap logam berat Cu (II) dengan menganalisis pengaruh jumlah biosorben dan konsentrasi limbah terhadap konsentrasi akhir setelah penyerapan, efisiensi penyerapan dan kapasitas penyerapan. Penentuan konsentrasi logam terhadap proses adsorpsi digunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). dengan kapasitas penyerapan sebesar 2,165 mg/g pada biosorben terimmobilisasi silika gel. Dengan konsentrasi limbah 200 mg/gr. berat biosorben 4 gram ukuran 100 mesh, Efisensi penyerapan 64%. Hasil karakteristik diperoleh karakteristik fisik kimia biosorben limbah daun akasia memenuhi standar SNI dan Standar SII.
PENGARUH PERBANDINGAN KONSENTRASI BAHAN BAKU PEKTIN BUAH PISANG DAN KONSENTRASI TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK EDIBLE FILM Ismi, Aulia; Nurlaila, Rizka; Fibarzi, Wiza Ulfa; Masrullita, Masrullita; Suryati, Suryati; Retnowulan, Sri Rahayu
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.16640

Abstract

Edible film ialah lapisan tipis yang dapat dikonsumsi yang terbuat dari bahan-bahan yang aman untuk manusia. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi karakteristik dan kualitas edible film terhadap variasi bahan baku yaitu pektin buah pisang dan tepung tapioka. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan yaitu nenggunakan tahap pembuatan edible film dilakukan dengan cara mencampurkan dan memanaskan pektin buah pisang dan tepung tapioka terhadap masing-masing berat 4 gram dan 100 ml aquades kemudian masing-masing larutan dicampurkan dengan variasi perbandingan yang telah ditentukan kemudian dicampurkan dan diaduk hingga tercampur selama 30 menit disuhu 75°C kemudian tuang kedalam cetakan kaca dengan ukuran 19×9 cm kemudian dioven selama satu hari dengan suhu 65°C. Penelitian ini menggunakan variasi perbandingan konsentrasi pektin dan tepung tapioka pada 1:4 (v/v), 2:3 (v/v), 3:2 (v/v), 4:1 (v/v). Pada penelitian ini didapatkan nilai kuat tarik dan elongasi yaitu 12,36 Mpa dan 4,5%, pada perbandingan pektin dan tepung tapioka sebanyak 4:1 (v/v) didapatkan nilai kadar air, ketebalan dan derajat swelling berturut-turut yaitu 5,613%, 0,16 mm dan 32,328%. Berdasarkan hasil uji Fourier Transform Infra Red (FTIR) edible film dengan pektin buah pisang dan tepung tapioka memiliki kandungan dengan panjang gelombang pada 3284,21 cm-1 merupakan gugus fungsi hidroksil (-OH) dan kemudian panjang panjang gelombang 996,59 cm-1 merupakan gugus fungsi karbonil (-C=O). Hasil uji FTIR menunjukan bahwa edible film yang telah disintesis memiliki panjang gelombang yang serupa dengan bahan baku penyusunnya.
Sosialisasi Penyelesaian Soal Pada Aplikasi Quizzy Dengan Menggunakan Chromebook Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas Vi SD Negeri 03 Lapang Faisal, Faisal; Rizki, Muhammad Nuzan; Kamar, Iqbal; Bahri, Syamsul; Fibarzi, Wiza Ulfa; Ulfa, Raudhatul
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v3i2.19646

Abstract

Motivasi untuk belajar di pihak siswa dianggap sebagai salah satu faktor kritis dalam menentukan keberhasilan proses pengajarannya. Penelitian ini, di sisi lain, bertujuan untuk menilai bagaimana penggunaan aplikasi Quizzy dengan bantuan perangkat Chromebook telah mempengaruhi minat belajar siswa kelas VI di SD Negeri 03 Lapang. Pelaksanaan pengabdaian dilakukan dengan survey lokasi, pengumpulan data,  pretest dan posttest kepada siswa. Pengabdian dilakukan selama 1 hari. Sosialisasi berisi materi mengenai pengenalan, pemafaatan, dan penerapan Cromebook.  Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan terkait motivasi dan minat belajar untuk mayoritas siswa setelah penerapan aplikasi quizzy dengan bantuan  cromebook.
Pendampingan Pengolahan Ampas Tebu Menjadi Briket di SMAN 7 Lhokseumawe sebagai Upaya Mitigasi Pencemaran Lingkungan Retnowulan, Sri Rahayu; Novita, Nanda; Muliani, Muliani; Andriani, Riza; Fibarzi, Wiza Ulfa; Al Kafi, Muhammad Harsya; Alfarisi, Salman
Jurnal Vokasi Vol 8, No 3 (2024): November
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i3.5715

Abstract

Semakin bertambahnya populasi penduduk menyebabkan kebutuhan akan bahan bakar pun meningkat sehingga dibutuhkan sumber alternatif yang lain. Salah satu energi terbarukan yang perlu mendapatkan perhatian untuk dikembangkan adalah biomassa. Biomassa sendiri dapat dibuat dengan memanfaatkan sampah atau limbah. Salah satu biomassa yang potensial adalah ampas tebu, yang sering hanya dibakar dan dapat mencemari lingkungan. Hal ini menghambat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Intitusi pendidikan dalam hal ini sekolah mempunyai peran penting dalam mendukung program sustainable development goals (SDGs). Salah satu upaya yang dilakukan dunia pendidikan yaitu dengan mengintegrasikan kompetensi SDGs dalam kurikulum merdeka belajar. SMAN 7 Kota Lhokseumawe belum menerapkan kompetensi SDGs dalam pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan kesadaran sosial siswa terhadap lingkungan melalui pengolahan limbah ampas tebu menjadi bahan bakar alternative briket dalam mencegah pencemaran lingkungan. Program ini melibatkan siswa dan guru SMAN 7 Lhokseumawe dalam proses pengolahan ampas tebu menjadi briket, melalui serangkaian tahapan mulai dari pembakaran ampas tebu menjadi arang, penghalusan arang, hingga pencetakan briket. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan limbah dan pentingnya energi terbarukan. Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan guru, serta mendorong implementasi pendidikan berkelanjutan di sekolah. Program ini berhasil mengurangi pencemaran lingkungan dan membuka peluang pemanfaatan limbah ampas tebu sebagai alternatif sumber energi yang berkelanjutan.
Pengolahan Air Payau (Brackish Water) Menjadi Air Bersih Dengan Metode Elektrokoagulasi Menggunakan Panel Surya (Photovoltaic) Safriani, Siti Widya; Hakim, Lukman; Meriatna, Meriatna; Fibarzi, Wiza Ulfa; Azhari, Azhari
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 3 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-June 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i3.15349

Abstract

Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang sebagian penduduk menempati daerah pesisir pantai yang merupakan wilayah yang sangat miskin akan sumber air bersih, dikarenakan sumber air didaerah tersebut umumnya memiliki kualitas yang sangat rendah. Air payau (brackish water) merupakan air yang sulit diproses menjadi air bersih di karenakan memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Penggunaan metode elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan yang melibatkan proses elektrokimia dengan menggunakan elektroda stainless steel grade 316 C menggunakan panel surya (photovoltaic) sebagai arus listrik searah (DC). Metode elektrokoagulasi dapat menurunkan kadar TDS, Salinitas, maupun kandungan lainnya. Penelitian mengenai metode elektrokoagulasi ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun dengan penggunaan energi listrik dan elektroda yang berbeda. Yang belum pernah dilakukan adalah penggunaan metode elektrokoagulasi menggunakan elektroda stainless steel grade 316 C menggunakan panel surya. Dalam penelitian ini divariasikan tegangan (voltase) yaitu 10, 15, 20, dan 25 volt dan waktu elektrokoagulasi 40, 60, 80, dan 100 menit. Dari hasil penelitian proses elektrokoagulasi diperoleh hasil terbaik pada kondisi tegangan 25 volt dan waktu elektrokoagulasi selama 100 menit dengan penurunan kadar TDS sebesar 581 mg/l, penurunan salinitas sebesar 631 mg/l (0,06%), pH sebesar 6,8, dan tidak berbau, berasa, maupun berwarna. Dan diperoleh hasil terendah pada kondisi tegangan 10 volt dan waktu 40 menit dengan perolehan TDS sebesar 857 mg/l, salinitas sebesar 854 mg/l, dan pH 6,55. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan kadar kualitas air sudah memenuhi standar baku mutu air bersih. Kata Kunci : Air Payau, Elektrokoagulasi, Panel Surya (photovoltaic), Standar Kualitas AirWilayah Indonesia merupakan wilayah yang sebagian penduduk menempati daerah pesisir pantai yang merupakan wilayah yang sangat miskin akan sumber air bersih, dikarenakan sumber air didaerah tersebut umumnya memiliki kualitas yang sangat rendah. Air payau (brackish water) merupakan air yang sulit diproses menjadi air bersih di karenakan memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. Penggunaan metode elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan yang melibatkan proses elektrokimia dengan menggunakan elektroda stainless steel grade 316 C menggunakan panel surya (photovoltaic) sebagai arus listrik searah (DC). Metode elektrokoagulasi dapat menurunkan kadar TDS, Salinitas, maupun kandungan lainnya. Penelitian mengenai metode elektrokoagulasi ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun dengan penggunaan energi listrik dan elektroda yang berbeda. Yang belum pernah dilakukan adalah penggunaan metode elektrokoagulasi menggunakan elektroda stainless steel grade 316 C menggunakan panel surya. Dalam penelitian ini divariasikan tegangan (voltase) yaitu 10, 15, 20, dan 25 volt dan waktu elektrokoagulasi 40, 60, 80, dan 100 menit. Dari hasil penelitian proses elektrokoagulasi diperoleh hasil terbaik pada kondisi tegangan 25 volt dan waktu elektrokoagulasi selama 100 menit dengan penurunan kadar TDS sebesar 581 mg/l, penurunan salinitas sebesar 631 mg/l (0,06%), pH sebesar 6,8, dan tidak berbau, berasa, maupun berwarna. Dan diperoleh hasil terendah pada kondisi tegangan 10 volt dan waktu 40 menit dengan perolehan TDS sebesar 857 mg/l, salinitas sebesar 854 mg/l, dan pH 6,55. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan kadar kualitas air sudah memenuhi standar baku mutu air bersih. Kata Kunci : Air Payau, Elektrokoagulasi, Panel Surya (photovoltaic), Standar Kualitas Air
PEMBUATAN BAHAN DASAR LULUR SCRUBBER DENGAN PENAMBAHAN AROMA TERAPI DARI NILAM Sitorus, Sarifah; Masrullita, Masrullita; Sulhatun, Sulhatun; Sylvia, Novi; Fibarzi, Wiza Ulfa; Nurmalita, Nurmalita
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 2 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Mei 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i2.19179

Abstract

Tanaman kemiri mempunyai banyak manfaat bagikehidupan manusia karena hampir semua bagiantanaman dapat dimanfaatkan. Didalam biji kemirimemiliki kandungan minyak yang tinggi yaitu sekitar35%-65% dari berat bijinya. Minyak kemiri digunakanuntuk mengurangi rambut rontok, menjaga kesehatanrambut dan menjaga kelembaban kulit selain itu ampas kemiri memiliki aroma yang khas dan teksturyang sangat lembut sehingga ampas kemiri dapatdiolah menjadi produk yang berguna bagi masyarakat, salah satunya adalah lulur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji mengkaji proses pembuatanlulur ampas kemiri dan pengaruh waktu pengadukanterhadap produk lulur yang dihasilkan. Proses pembuatan lulur menggunakan bahan baku kemiri, aquadest, propil paraben, propilen glikol, trietanolamin, metil paraben 24, parfum nilam, asamstearat dan kertas perkamen. Variabel tetap yaitu asamstearate, trietanolamin , propilen glikol, metil paraben, propil paraben, parfum nilam, minyak zaitun, dan suhupenyimpanan. Sementara itu, variabel bebas yaitu berat ampas kemiri (20 gram, 30 gram, 40 gram, 50 gram) dan waktu pengadukan (2 menit, 4 menit, 6 menit dan 8 menit). Sampel yang telah didapatkemudian diuji, yang meliputi pengujian organoleptik, pengukuran pH, uji daya sebar dan uji stabilitas. Hasil penelitian didapat bahwa lulur dengan kondisioptimum terbaik adalah lulur pada run 2,3,6 dan 7 (konsentrasi 20,30 gram dengan waktu pengadukan 4 dan 6 menit). Hasil yang didapat telah memenuhistandar organoleptik (tidak bau tengik dan tekstursemi padat) dan standart daya sebar (5-7 cm) adalahlulur dengan konsentrasi 20 gram dan 30 gram yaitumemiliki tekstur semi padat dengan daya sebar 5-6,1 cm.