Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search
Journal : Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)

KINETIKA HIDROLISA KULIT SINGKONG (manihot utilisima pohl) MENJADI GLUKOSA MENGGUNAKAN KATALIS HCl Zahratun Mauliza; Jalaluddin Jalaluddin; Rozanna Dewi; Eddy Kurniawan; Lukman Hakim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 3 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i3.6015

Abstract

Kulit singkong merupakan bahan buangan (limbah buah singkong) yang dibuang begitu saja yang mengandung pati atau karbohidrat. Penelitian mengggunakan metode hidrolisa menggunakan katalis HCl yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu operasi dan kinetika reaksi pada proses hidrolisis terhadap gula yang dihasilkan. Proses hidrolisis dilakukan dalam labu yang dilengkapi dengan pengaduk dan pendingin balik termometer dengan variasi waktu 35, 40, 45 dan 50 menit dan suhu dengan variasi 80, 85, 90 dan 95. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar glukosa paling tinggi diperoleh sebesar 45% dengan jumlah 7,63gr pada waktu hidrolisa 50 menit dan suhu 95℃, sedangkan kadar glukosa terendah diperoleh 20% dengan jumlah 4,53gr pada waktu hidrolisa 35 menit dan suhu 85℃. Yield paling tinggi diperoleh pada waktu hidrolisa 50 menit dan suhu 95℃ sebesar 7,636%, sedangkan nilai yield terendah diperoleh 0,45% pada waktu hidrolisa 35 menit dan suhu 85℃. Kemudian, konversi glokusa yang tereduksi paling tinggi diperoleh pada waktu hidrolisa 50 menit dan suhu 95℃ sebesar 0,687%, sedangkan konversi terendah diperoleh 0,405% pada waktu hidrolisa 35 menit dan suhu 85℃. Reaksi hidrolisa kulit singkong ini merupakan reaksi orde satu semu dengan nilai konstanta kecepatan reaksi untuk temperatur 80, 85, 90, dan 95 berturut-turut adalah 0,0197, 0,0213, 0,0222 dan 0,027 menit-1 dan energi aktivasi yang diperoleh sebesar 21.248,09 kJ/mol.
KINETIKA HIDROLISA KULIT PISANG AWAK (MUSA PARADISIACA VAR. AWAK) MENJADI GLUKOSA MENGGUNAKAN KATALIS ASAM SULFAT Putri Sara Fhariza; Azhari Azhari; Zainuddin Ginting; Lukman Hakim; Meriatna Meriatna
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.9535

Abstract

Kulit pisang awak merupakan limbah bahan buangan yang cukup banyak jumlahnya. Salah satu kandungan dalam kulit pisang awak adalah pati yang mengandung karbohidrat yang dapat dikonversi menjadi glukosa dengan proses hidrolisis. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan glukosa dari kulit pisang awak dan menganalisa pengaruh suhu dan waktu hidrolisa serta menghitung kinetika reaksi hidrolisa tersebut. Proses hidrolisis kulit pisang awak menggunakan katalis H2SO4 dilakukan dalam labu hidrolisis dengan variasi suhu 70, 80, dan 90 14℃">  dan waktu 10, 15, 20, 25, 40, dan 50 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa paling tinggi diperoleh 40% dengan jumlah 9,176 gr, yield paling tinggi sebesar 91,76%, konversi glukosa yang paling tinggi sebesar 82,58%, hasil ini diperoleh pada waktu hidrolisa 50 menit dan suhu 90 14℃"> . Kinetika reaksi hidrolisis kulit pisang awak menggunakan katalis H2SO4 mengikuti  reaksi orde satu,  pengaruh suhu terhadap konstanta kecepatan reaksi mengikuti persamaan Arhenius dengan nilai konstanta kecepatan reaksi untuk masing-masing temperatur 70, 80 dan 90 14℃">  berturut-turut adalah 0,0141, 0,0286 dan 0,0372 menit-1 dengan energi aktivasi sebesar 50.416,096 kJ/mol.
Variasi Waktu dan Konsentrasi KOH Dalam Produksi Asam Oksalat (C2H2O4) dari Limbah Kertas Hvs Dengan Metode Peleburan Alkali Tasya Maidayanti; Lukman Hakim; Rizka Nurlaila; Meriatna Meriatna; Rozanna Dewi; Wiza Ulfa Fibarzi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.8018

Abstract

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Selulosa adalah senyawa organik dengan rumus (C6H10O5)n. Selulosa apabila direaksikan dengan alkali kuat akan menghasilkan asam oksalat, asam asetat dan asam formiat dan reaksi ini disebut hidrolisis atau peleburan berkatalis basa. Limbah kertas hvs terkandung senyawa selulosa, senyawa selulosa ini dapat diolah menjadi produk lain seperti asam oksalat. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan asam oksalat dari limbah kertas hvs dengan metode peleburan alkali, mengetahui waktu hidrolisis dan konsentrasi KOH terbaik dalam produksi asam oksalat dari limbah kertas hvs. Metode yang digunakan untuk memperoleh asam oksalat adalah metode hidrolisis peleburan alkali, dengan variasi KOH 15%, 30% dan 40% dan waktu hidrolisis 45, 75 dan 95 menit. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu yield kadar asam oksalat tertinggi terdapat pada konsentrasi KOH 15% dengan waktu  hidrolisis 75 menit yaitu sebesar 7,79 %. Karakteristik asam oksalat yang diperoleh yaitu mempunyai nilai pH 1,5 dan mempunyai serapan Fourier Transform Infra Red (FTIR) yaitu serapan gugus hidroksil (O-H) pada bilangan gelombang 3402,43cm-1, gugus C=O yaitu pada bilangan gelombang 1683,86 cm-1 dan gugus C-O yaitu pada bilangan gelombang 1120,64 cm-1.
Pembuatan Tempe Berbahan Dasar Ampas Tahu Dengan Proses Fermentasi Dengan Menggunakan Ragi (Ryzopus Oruzae) Eki Supratiwi; Zulnazri Zulnazri; Lukman Hakim; Eddy Kurniawan; Muhammad Muhammad
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.10219

Abstract

Ampas tahu merupakan bahan tambah pangan yang digunakan dalam pembuatan tempe. Ampas tahu adalah salah satu jenis limbah pembuatan tahu  yang berbentuk ampas yang didapatkan dari hasil pemisahan antara sari pati kedelai yang telah di saring. Ampas tahu pada penelitian ini diperoleh dari hasil pemisahan saripati kedelai. Ampas tahu, awalnya Diamkan ampas tahu selama semalaman, bisa ditaruh di nampan. Kukus ampas tahu sampai matang 35-45 menit, Taruh ampas tahu di kuali untuk disangrai sampai kandungan airnya berkurang (sangrai selama 25 menit,) lalu tuang ampas tahu di nampan biarkan dingin (kurang lebih 1 jam) Beri ragi, aduk dengan sendok. Masukkan kedalam plastic, daun pisang, daun coklat Taruh di rak kawat yang dialasi kain tipis, tutup dengan kain di fermentasi dalam waktu 1,2,3,dan 4 hari. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, perbedaannya adalah penelitian sebelumnya tidak memakai uji protein dan uji kadar air untuk menghasilkan standar tempe yang berkualitas. Berdasarkan hasil penelitian, analisa kadar air tempe  yang paling banyak menghasilkan Kadar air yang paling tinggi diperoleh pada waktu fermentasi hari ke-4 yaitu 72 %. Sedangkan kadar air yang terendah diperoleh pada waktu fermentasi hari ke-1 yaitu 40 %. Semangkin lama waktu fermentasi maka semangkin tinggi nilai kadar air yang dihasilkan. 
PEMBUATAN BRIKET CANGKANG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN VARIASI JENIS DAN PERSENTASE PEREKAT TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG BERAS Cut Milya; Eddy Kurniawan; Lukman Hakim; Rozanna Dewi; Muhammad Muhammad
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 4 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i4.9913

Abstract

Sumber energi alternatif yang banyak dikembangkan dan diteliti saat ini adalah bahan bakar biomassa limbah pertanian. Biomassa seperti cangkang kelapa sawit dapat menjadi sumber bahan baku briket sebagai salah satu energi alternatif pengganti bahan bakar fosil (minyak bumi). Penelitian Pembutan Briket Arang dengan Biomassa sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, dengan menggunakan biomassa dan jenis perekat yang berbeda, yang belum pernah dilakukan adalah Pembuatan Briket Arang dari Cangkang kelapa Sawit Menggunakan Variasi Jenis dan Persentase Perekat Tepung Tapioka dan Tepung Beras. Tujuan penelitian untuk menganalisa jenis dan persentase perekat yang tepat untuk membuat briket arang cangkang kelapa sawit agar menghasilkan briket dengan kualitas yang baik sesuai standar meliputi kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Proses pembuatan briket meliputi proses karbonisasi, pencampuran biomassa dengan perekat, pencetakan, pengeringan, dan uji kualitas briket yaitu kadar air, kadar abu dan nilai kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket arang cangkang kelapa sawit sudah memenuhi standar. Pada briket perekat tepung tapioka  kadar air rata-rata sebesar 2.35%, kadar abu sebesar 5.06%. Sedangkan pada briket perekat tepung beras kadar air rata-rata sebesar 2.74%, kadar abu 5.50%. Nilai kalor dari briket arang menggunakan perekat tepung tapioka dan tepung beras dengan persentase 4% masing-masing sebesar 6930.11 kal/gr dan 6922.22 kal/gr.  
KAJIAN PROSES OZONASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PENURUNAN KADAR TOTAL SUSPENDED SOLID Lailatul Munouwarah; Lukman Hakim; Ishak Ishak; Jalaluddin Jalaluddin; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.9281

Abstract

Limbah PKS merupakan sumber pencemaaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga limbah ini perlu diolah agar nantinya aman apabila di buang ke lingkungan. Sejauh ini sudah digunakan beberapa metode untuk pengolahan limbah cair PKS dengan menggunakan metode proses kombinasi anaerobik dan aerobik, teknologi pemisahan membran. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tentang pengolahan limbah cair secara ozonasi yang telah dilakukan, ozon terbukti berhasil menurunkan beban organik dalam limbah dengan waktu yang relatif singkat. Teknologi ozonasi ini berkemungkinan dapat menguraikan bahan-bahan pencemar dalam limbah cair pabrik kelapa sawit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kajian proses ozonasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap penurunan kadar total suspended solid. Tujuan penelitian Untuk mengkaji kemampuan penggunaan proses ozonasi dalam menurunkan kadar TSS terhadap pengaruh waktu ozonasi dan kadar ozon dengan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Proses ozonasi dilakukan selama 20 menit dengan konsistensi ozon 20, 30 dan 40 %. Kemudian diulangi proses ozonasi dengan memvariasikan waktu 30, 40, 50 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan kadar ozon tertinggi dihasilkan pada waktu 20 menit dengan konsistensi ozon 40% dengan kadar ozon yang dihasilkan sebesar 0,590 gr/jam, penurunan kadar TSS terbesar didapat pada waktu 60 menit dengan konsistensi ozon 40 % dimana kadar TSS yang didapat yaitu sebesar 267,4 mg/L, Kenaikkan nilai pH tetinggi terdapat pada konsistensi ozon 30% dengan waktu ke 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 9,3. Sedangakan untuk nilai pH terendah terdapat pada konsistensi ozon 20% dan 40% dengan waktu 20, 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 8,4.Limbah PKS merupakan sumber pencemaaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga limbah ini perlu diolah agar nantinya aman apabila di buang ke lingkungan. Sejauh ini sudah digunakan beberapa metode untuk pengolahan limbah cair PKS dengan menggunakan metode proses kombinasi anaerobik dan aerobik, teknologi pemisahan membran. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tentang pengolahan limbah cair secara ozonasi yang telah dilakukan, ozon terbukti berhasil menurunkan beban organik dalam limbah dengan waktu yang relatif singkat. Teknologi ozonasi ini berkemungkinan dapat menguraikan bahan-bahan pencemar dalam limbah cair pabrik kelapa sawit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kajian proses ozonasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap penurunan kadar total suspended solid. Tujuan penelitian Untuk mengkaji kemampuan penggunaan proses ozonasi dalam menurunkan kadar TSS terhadap pengaruh waktu ozonasi dan kadar ozon dengan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Proses ozonasi dilakukan selama 20 menit dengan konsistensi ozon 20, 30 dan 40 %. Kemudian diulangi proses ozonasi dengan memvariasikan waktu 30, 40, 50 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan kadar ozon tertinggi dihasilkan pada waktu 20 menit dengan konsistensi ozon 40% dengan kadar ozon yang dihasilkan sebesar 0,590 gr/jam, penurunan kadar TSS terbesar didapat pada waktu 60 menit dengan konsistensi ozon 40 % dimana kadar TSS yang didapat yaitu sebesar 267,4 mg/L, Kenaikkan nilai pH tetinggi terdapat pada konsistensi ozon 30% dengan waktu ke 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 9,3. Sedangakan untuk nilai pH terendah terdapat pada konsistensi ozon 20% dan 40% dengan waktu 20, 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 8,4. Kata Kunci:Limbah Cair PKS, Proses Ozonasi, Total Suspendd Solid, Konsistensi Ozon, pH
PENGARUH KONSENTRASI PELARUT ETANOL DAN WAKTU PENYIMPANAN PADA PEMBUATAN EKSTRAK KLOROFIL DARI DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) Annisa Aulia; Agam Muarif; Meriatna Meriatna; Lukman Hakim; Azhari Azhari
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.9605

Abstract

Klorofil adalah pigmen hijau yang pada umumnya terdapat pada daun tanaman. Klorofil memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya sebagai pembantu terjadinya detoksifikasi, antioksidan, antipenuaan dan antikanker. Salah satu tanaman yang memiliki klorofil tinggi adalah tanaman pepaya. Penelitian ini menghasilkan klorofil dari ekstrak daun pepaya dengan menggunakan metode ekstraksi. Ekstraksi dilakukan pada suhu 50ºC selama 120 menit dengan perbandingan sampel dan pelarut yaitu 1:4. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar klorofil pada daun pepaya dengan menggunakan variasi konsentrasi pelarut etanol dan waktu penyimpanan sehingga didapatkan kondisi yang dapat menghasilkan kadar klorofil yang paling tinggi. Konsentrasi pelarut etanol yang digunakan pada penelitian ini adalah 50%, 70% dan 96%. Variasi waktu penyimpanan sebelum ekstraksi yaitu 0 menit, 60 menit, 120 menit, 180  menit dan 240 menit. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kadar klorofil paling tinggi yaitu 3,9881 mg/l dengan densitas 0,9430 gr/ml pada kondisi konsentrasi etanol 96% dan waktu penyimpanan 240 menit.
APLIKASI PID LEVEL CONTROL PADA THREE PHASE SEPARATOR (221-D9002) PT PERTAMINA EP CEPU DENGAN MENGGUNAKAN HYSYS INTERCAFE MATLAB Muhammad Razin; Nasrul ZA; Muhammad Muhammad; Lukman Hakim; Rizka Mulyawan; Raudhatul Ulfa
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.8801

Abstract

Penelitian Sistem kontrol Proportional, Integral dan Derivative (PID) merupakan kontroller untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut (Feed back). Separator adalah tabung yang mempunyai tekanan dimana berfungsi untuk memisahkan fluida dari sumur pengeboran menjadi cairan, cairan dan gas untuk alat three phase separator dengan prinsip kerja yang sama yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan densitas. Adapun metodologi penelitian ini adalah membuat model steady state Three Phase Separator, kemudian mengubah model steady state menjadi model dynamic, lalu membuat model kontrol PID, setelah itu melakukan tuning terhadap kontrol PID dan melakukan pengujian terhadap kontrol PID, dengan melakukan gangguan pada set point. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu respon tercepat terhadap gangguan pada level control serta mendapatkan variable Kc, Ti dan Td terbaik. Hasil dari pengaplikasian sistem kontrol PID maka didapatkan waktu tercepat yaitu 0.51 menit dengan nilai Kc= 18,5 Ti= 27,5 dan Td=0,1542 pada setpoint 36-38% Sedangkan waktu terlama pada hasil pengujian kontrol PID dengan mengubah level dari 40% menjadi 38%, yaitu 0,54 menit dengan nilai Kc= 18,5, nilai Ti=27,5 dan Td= 0,1542.
PENGARUH LAMA PERENDAMAN BIJI NANGKA DALAM NATRIUM METABISULFIT (NA2S2O5) DENGAN METODE PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS TEPUNG BIJI NANGKA Milarahma Yulianti; Jalaluddin Jalaluddin; Agam Muarif; Rozanna Dewi; Lukman Hakim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.10181

Abstract

Penelitian ini mengolah beberapa limbah makanan atau buah buahan yang masih bisa diolah untuk menjadi bahan pangan yang berguna bagi masyarakat .salah satu limbah yang dapat di manfaatkan yaitu biji dari buah nangka .Penggunaan dari limbah biji nangka yang akan di peroleh untuk menjadi tepung ini memiliki Persentase biji nangka mencapai 17-39% dari total bobot satu buah nangka (Artocarpus heterophyllus),kandungan pati pada biji nangka memungkinkan pemanfaatan limbah biji nangka menjadi tepung. Namun dalam pengolahan terjadi reaksi pencoklatan.Perendaman biji dalam larutan natrium metabisulfit (Na2S2 O5) dapat dilakukan untuk mencegah reaksi pencoklatan tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama perendaman biji nangka dalam larutan Na2S2 O5 terhadap mutu tepung biji nangka yang dihasilkan. Penelitian ini juga menggunakan metode pengeringan dengan variasi suhu berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan cara pengeringan biasa tanpa metode pengeringan yang ditentukan.Perlakuan yang di berikan adalah lama perendaman dalam larutan natrium metabisulfit Na2S2 O5 dengan lama waktunya yang terdiri dari lima taraf, yaitu: 0 menit, 15 menit, 30menit, 45 menit, dan60 menit. Analisa mutu tepung yang dihasilkan pada setiap perlakuan meliputi analisis rendemen, kadar air,uji organoleptik,dan uji bakteri yaitu bakteri E.coli,Angka lempeng total,dan kapang.Kata Kunci:Nangka (Artocarpus heterophyllus), Natrium metabisulfit(Na2S2 O5) ,Waktu perendaman,Suhu pemanasan, Bakteri E.coli, Angka Lempeng Total, Kapang.
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Menggunakan Metode Fermentasi Dengan Perbandingan Jenis Ragi Roti dan Ragi Tempe Amanda Lubis; Rizka Mulyawan; Azhari Azhari; Lukman Hakim; Nasrul ZA
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 5 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i5.11872

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) diperoleh dari buah kelapa tanpa proses pemanasan dengan suhu tinggi dan tanpa penambahan bahan kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari perbandingan ragi roti dan ragi tempe dengan lama fermentasi dan jumlah ragi yang digunakan terhadap mutu VCO berupa rendemen, kadar air, asam lemak bebas, kejernihan, penerimaan aroma dan warna dari VCO. Penambahan ragi roti dan ragi tempe sebanyak 0,5, 1, 1,5, dan 2 gr dengan lama fermentasi 24, 30, dan 36 jamRendemen VCO terbaik dengan penambahan ragi roti pada perlakuan 1,5 gr selama 36 jam sebesar 15,33 % dan ragi tempe pada perlakuan 2 gr selama 36 jam sebesar 30,66 %. Penelitian Virgin Coconut Oil (VCO) ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, penelitian yang belum dilakukan yaitu mengkaji perbandingan jenis ragi roti dan tempe dengan metode fermentasi terhadap minyak kelapa virgin. Kadar Air VCO terbaik dengan penambahan ragi roti pada perlakuan 2 gr selama 30 jam sebesar 0 % dan ragi tempe pada perlakuan 2 gr selama 24 jam sebesar 0,01 %. Kadar Asam Lemak Bebas terbaik dengan penambahan ragi roti pada perlakuan 0,5 gr selama 24 jam sebesar 0,06 % dan ragi tempe pada perlakuan 0,5 gr selama 30 jam sebesar 0,02 %. Uji Organoleptik yang dihasilkan tidak berwarna atau bening, aroma khas kelapa dan jernih. Minyak VCO yang dihasilkan dengan metode fermentasi menggunakan ragi roti dan ragi tempe sudah memenuhi standart SNI 7381:2008.Kata Kunci : Fermentasi, Kelapa, Ragi, Saccharomyces Cerevisiae, Virgin Coconut                       Oil (VCO).
Co-Authors . Wusnah Adi Setiawan Adriana Adriana Agam Muarif Aldilla Zuhra Amanda Fitria Rahmadani Nasution Amanda Lubis Amiratul Husna Andina Mayangsari Anisa Anisa Anisa Aulia Annisa Aulia Ari Irawan Azhari Azhari Azhari Azhari Chairinnisa Chairinnisa Cut Dina Mastura Cut Milya Deifa Nurfiqih Dewi Lestari Dewi, Ratni Dewi, Ratni Eddy Kurniawan Effendi, Mulia Eka Mutia Eki Supratiwi Elma Agustina Berutu Etty Centaury Siregar fadhli fadhli Faisal Faisal Farid Yoanda Fibarzi, Wiza Ulfa Giffary, Muhammad Hadi Hosseiniamoli Halimuddin Halimuddin Hanif, Hanif Hendrival Hendrival Intan Marsalin Ishak Ishak Jagad Wibisono Jalaluddin Jalaluddin Lailatul Munouwarah Lamkaruna Rizki Leni Maulinda, Leni Lentina Sitohang M. Asyabul Zikki Masrullita Masrullita Meriatna Meriatna Milarahma Yulianti Muammar Khadafi Muhammad Abrar Muhammad Arif Muhammad Daud Muhammad Fazlunnazar Muhammad Muhammad Muhammad Razin Muhammad Safrijal Muhammad, Muhammad Muthia Septiana Mutia Reza Nabila Hamnasia Nahar, Nahar Nasrul ZA Novi Sylvia Novi Yanti Savira Nur Aisyah Nur Azila Nur Azura Lubis Nurhabiah Nurhabiah Nurlaila, Rizka Nurmazaya, Vini Nurul Khumaida Octaviani Pasaribu Pasaribu, Josua Putri Sara Fhariza Qisti, Ruhul Rahmat Rizky Ratna Sari Ratna Sari RATNA SARI Ratni Dewi Raudhatul Raihan Raudhatul Ulfa Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rozanna Dewi Silitonga, Hanna Amaliah Sinaga, Selvi Sundari Sri Wahyuni Sry Wahyuni Damanik Sulhatun Sulhatun Suri Atika Suryati Suryati Suryati Suryati Suryati Suryati Syafruddin Syafruddin Syamsul Bahri Tasya Maidayanti Teuku Rihayat Wiza Ulfa Fibarzi Zahratun Mauliza Zainuddin Ginting Zulmiardi Zulmiardi, Zulmiardi Zulmiardi, Zulmiardi Zulnazri, Z Zuraida Zuraida