Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KOMUNIKASI KRISIS DAN REPUTASI LEMBAGA: PRAKTIK KEHUMASAN PADA DPRD PROVINSI SULAWESI SELATAN Fajriah, Nurul; Bahfiarti, Tuti; Fatimah, Jeanny Maria
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 9 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i9.2025.3883-3902

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi krisis yang diterapkan oleh Humas DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dalam menghadapi krisis kepercayaan publik serta menjaga reputasi kelembagaan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri atas pejabat humas dan anggota legislatif yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang diterapkan mengikuti empat tahapan utama menurut model Cutlip, Center, dan Broom, yaitu penelitian, perencanaan, tindakan, dan evaluasi. Pada tahap penelitian, humas secara aktif menyuarakan isu-isu publik melalui media sosial dan pemberitaan; tahap perencanaan mencakup perumusan pesan yang konsisten dan adaptif terhadap dinamika opini masyarakat; tahap aksi dilakukan melalui kombinasi media konvensional dan digital; sedangkan tahap evaluasi dilakukan secara internal untuk meninjau efektivitas komunikasi. Meskipun strategi yang diterapkan cukup sistematis, implementasinya masih dibatasi oleh keterbatasan SDM, infrastruktur komunikasi digital, serta minimnya dukungan anggaran. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis terhadap kajian komunikasi kelembagaan, khususnya dalam konteks lembaga publik daerah. Rekomendasi ditujukan pada perlunya penguatan kapasitas kelembagaan serta perlunya kajian lebih lanjut dari perspektif audiens eksternal agar krisis komunikasi dapat dirancang secara lebih partisipatif dan inklusif.
Komunikasi Terapeutik dalam Mengurangi Tingkat Kecemasan: Literature Review Akhmad, Arfiah Nurbahri; Bahfiarti, Tuti; Fatimah, Jeanny Maria
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15724

Abstract

Gangguan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental yang signifikan di Indonesia, terutama pada pasien yang menjalani prosedur medis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas komunikasi terapeutik dalam mengurangi tingkat kecemasan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode literature review dengan mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesis 15 artikel terkait komunikasi terapeutik dan kecemasan pasien dari Google Scholar yang diterbitkan tahun 2019-2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik secara signifikan mengurangi kecemasan pasien dalam berbagai konteks medis seperti operasi, hemodialisis, dan perawatan intensif. Faktor seperti usia, jenis kelamin dan pengalaman dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang. Peneltian ini menyimpulkan bahwa komunikasi terapeutik terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan pasien. Pelatihan khusus untuk perawat sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi terapeutik dan kualitas perawatan pasien.
Komunikasi Interpersonal Mahasiswa di Makassar Saat Pertama Kali ke Psikiater Riyadi, Riyadi; Fatimah, Jeanny Maria; Hasrullah, Hasrullah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i12.17278

Abstract

AbstrakPermasalahan kesehatan mental di kalangan mahasiswa semakin krusial di tengah tuntutan akademik, sosial, dan ekonomi yang tinggi. Stigma negatif terhadap gangguan mental sering kali menjadi penghambat bagi mahasiswa untuk mencari bantuan profesional seperti psikiater. Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman komunikasi interpersonal mahasiswa di Makassar saat pertama kali berkonsultasi dengan psikiater. Menggunakan pendekatan fenomenologis, studi ini melibatkan wawancara mendalam dengan 10 mahasiswa (8 perempuan, 2 laki-laki) dari berbagai perguruan tinggi di Makassar. Analisis tematik mengungkapkan perbedaan signifikan dalam pengalaman dan tujuan konsultasi antara mahasiswa rumpun kesehatan dan non-kesehatan. Mahasiswa rumpun kesehatan cenderung mencari dukungan emosional dan validasi, sementara mahasiswa non-kesehatan lebih fokus pada pencarian solusi konkret. Temuan menunjukkan bahwa mahasiswa rumpun kesehatan umumnya melaporkan pengalaman positif, merasa didengarkan dan diberdayakan. Sebaliknya, beberapa mahasiswa non-kesehatan mengalami ketidakpuasan, terutama terkait kurangnya komunikasi dua arah dan fokus berlebihan pada pengobatan. Penelitian ini menyoroti pentingnya komunikasi interpersonal yang efektif dalam konsultasi psikiatri, terutama dalam konteks perbedaan latar belakang akademis mahasiswa. Implikasi praktis meliputi kebutuhan akan pendekatan yang lebih personal dan berorientasi pada komunikasi dalam layanan kesehatan mental mahasiswa di Makassar.
Transparency Analysis of Information Transparency In Procurement of Goods/Services Through The Media Website (E-Procurement) in Realizing Goods Governance in Polewali Mandar Regency Miswar, M; Karnay, Sudirman; Fatimah, Jeanny Maria
Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science 2022: Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Procurement of goods/services the government has an important role in the implementation of national development to improvement public services and development of the national and regional economy. EProcurement is a very good approach in an effort to realize a governance that is free from corruption, collusion and nepotism. The study was conducted to analyze: (1) How is the quality of information procuremnet of goods/services through the media website (e-procurement) in Polewali Mandar Regency; (2) How is the transparency of the procurement of goods/services through the media website (e-procurement) in Polewali Mandar Regency. Descriptive qualitative research method, conducted using data from various selected informants using purposive sampling technique with the number of informants as many as 5 (five) people. The results showed that the quality of information on the procurement of goods/services through the media website (e-procurement) in Polewali Mandar Regency was seen from four indicators, namely accurat;, timel line; relevant; and complete, including quality. The transparency of the procurement of goods/services through the media website (e-procurment) in Polewali Mandar Regency was seen from four indicators namely ease of access, feedback mechanism, update infornation, and ease of site including being transparent.
Pola Komunikasi Interpersonal Dalam Pembentukan Identitas Diri Remaja Penyandang Disabilitas Pada Forum Disabilitas Kota Maros Wulandari, Adinda Tri; Bahfiarti, Tuti; Fatimah, Jeanny Maria
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 4 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i4.2025.2369-2374

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pola komunikasi interpersonal yang diberikan kepada remaja penyandang disabilitas fisik dalam pembentukan identitas diri mereka pada Forum Disabilitas Kota Maros. Dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis identitas yang berdampak terhadap psikologi kognitif pertumbuhan dan perkembangan remaja penyandang disabilitas fisik, sehingga mengakibatkan remaja tersebut mengalami kebimbangan antara dua pilihan yakni, menarik diri dari lingkungan sosial atau meleburkan diri terhadap lingkungan sosial dan kehilangan identitasnya. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap tiga narasumber yakni Koordinator Program Inklusi BaKTI Kabupaten Maros, Sekretaris Forum Disabilitas Maros, dan Pendamping Penyandang Disabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi interpersonal yang diberikan kepada remaja penyandang disabilitas fisik, dicirikan sebagai keterbukaan, empati, dukungan, sikap positif dan kesetaraan, mampu meminimalisir kesenjangan yang terjadi selama proses kegiatan komunikasi, sehingga meberikan rasa aman dan percaya bagi remaja penyandang disabilitas fisik untuk membuka diri, dan keberhasilan dalam pembentukan identitas diri remaja penyandang disabilitas fisik terlihat dari cara mereka yang bisa menjadi dan menghargai diri mereka sendiri tanpa mengikuti arus dan tuntutan yang ada di lingkungan sosial mereka.
Analisis Semiotika Arsitektur Rumah Adat Suku Kajang di Kabupaten Bulukumba Fajar, Tri Rahmat; Fatimah, Jeanny Maria; Bahfiarti, Tuti
Indonesian Journal of Intellectual Publication Vol. 6 No. 1 (2025): Nopember 2025, IJI Publication
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/ijipublication.v6i1.803

Abstract

Penelitian ini berangkat dari perhatian terhadap semakin memudarnya nilai-nilai budaya dalam arsitektur tradisional akibat pengaruh modernisasi, khususnya pada masyarakat adat Suku Kajang di Kabupaten Bulukumba. Studi ini bertujuan untuk mengungkap makna simbolik yang terkandung dalam setiap elemen arsitektur rumah adat Kajang serta menjelaskan keterkaitannya dengan sistem nilai dan prinsip hidup Pasang ri Kajang yang menekankan kesederhanaan, kejujuran, kepasrahan, dan keseimbangan dengan alam. Secara akademis, penelitian ini penting karena memperluas penerapan teori semiotika Charles Sanders Peirce dalam kajian komunikasi budaya dan arsitektur vernakular, sementara secara praktis, hasilnya dapat menjadi dasar pelestarian rumah adat sebagai warisan budaya serta sumber pembelajaran nilai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi dan wawancara mendalam terhadap tokoh adat, pemerintah desa, dan masyarakat Kajang, kemudian dianalisis menggunakan teori segitiga makna Peirce (tanda, objek, dan interpretant). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap bagian rumah adat memiliki makna simbolik yang mendalam: arah rumah menghadap barat melambangkan kefanaan dan penghambaan kepada Tuhan; material alami mencerminkan kesederhanaan; kolong rumah menandakan keterikatan dengan tanah; tiang tengah menjadi poros spiritual penghubung langit dan bumi; anjong berfungsi sebagai penanda status sosial; dapur merepresentasikan kejujuran; dan kamar menjadi simbol aurat dan kehormatan. Kesimpulannya, arsitektur rumah adat Kajang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai teks budaya yang menyampaikan pesan spiritual, sosial, dan ekologis. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam mengisi kesenjangan literatur semiotika arsitektur tradisional di Indonesia dengan menekankan hubungan antara bentuk fisik dan nilai-nilai budaya lokal. Implikasi praktisnya, hasil studi ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pelestarian warisan budaya dan pengembangan desain arsitektur berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FECEBOOK SEBAGAI MEDIA INFORMASI PEMERINTAH BAGI MASYARAKAT DESA TASOKKO KABUPATEN MAMUJU TENGAH SULAWESI BARAT Mahyana, Nicky; Unde, Andi Alimuddin; Fatimah, Jeanny Maria
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol 7 No 2 (2025): Edisi 13
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v7i2.6364

Abstract

Media sosial telah menjadi sarana komunikasi yang efektif dalam penyebaran informasi, termasuk dalam pemerintahan desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan Facebook sebagai media informasi pemerintahan bagi masyarakat Desa Tasokko, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook meningkatkan transparansi informasi, mempercepat penyebaran berita, dan memudahkan masyarakat mengakses informasi desa. Namun, ditemukan kendala seperti keterbatasan akses internet, ketergantungan pada kuota, penggunaan akun pribadi untuk informasi resmi, dan kurangnya pembaruan rutin. Penelitian menyimpulkan bahwa Facebook berpotensi besar sebagai media komunikasi pemerintahan desa yang efektif, tetapi memerlukan optimalisasi. Rekomendasi meliputi peningkatan literasi digital, penggunaan akun resmi yang terstruktur, dan perbaikan infrastruktur digital guna memastikan pemerataan akses informasi bagi masyarakat secara lebih luas dan inklusif. Penelitian ini berkontribusi dalam memahami peran Facebook sebagai alat komunikasi di desa, serta memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan efisiensi penyampaian informasi dan memperbaiki akses akses digital yang ada.   Kata Kunci: Media Sosial; Facebook; Informasi; Pemerintah Transparansi
Adaptasi Antarbudaya Etnik Bugis, Etnik Tionghoa Dan Etnik Sikka Krowe Dalam Aspek Sosial Dan Budaya Sarianto, Stefanus Ricy; Fatimah, Jeanny Maria; Farid, Muhamad
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adaptasi antar budaya menjadi penting dalam konteks kehidupan multietnis seperti di Kabupaten Sikka. Terdapat pertemuan tiga kelompok etnik yang menonjol yakni etnik Sikka Krowe sebagai penduduk asli, serta etnik Bugis dan etnik Tionghoa sebagai pendatang yang telah lama bermukim dan menjadi bagian dari tatanan sosial lokal. Ketiga kelompok etnik ini hidup berdampingan dalam ruang sosial yang sama, namun membawa latar belakang budaya yang berbeda. Dalam situasi seperti ini, adaptasi antar budaya menjadi kunci utama untuk menciptakan kohesi sosial dan mencegah konflik horizontal. Dalam penelitian ini berupaya untuk mengetahui proses adaptasi yang dilakukan oleh etnik Bugis dan Tionghoa dan etnik Sikka Krowe di Kabupaten Sikka dengan tujuan penelitian yakni menganalisis bagaimana efektivitas adaptasi etnik Bugis, etnik Tionghoa dan etnik Sikka Krowe dan menganalisis faktor yang menghambat proses adaptasi antara etnik Bugis, etnik Tionghoa dan etnik Sikka Krowe di kabupaten Sikka. Penelitian ini menggunakan metode metode penelitian kualitatif dimana informan berasal dari etnik Bugis dan etnik Tionghoa. Hasil penelitian ini menunjukan adanya efektivitas adaptasi antarbudaya oleh etnik Bugis dan etnik Tionghoa yakni seikap saling menghormati budaya dan bahasa, penggunaan bahasa secara jelas dan sederhana, mempelajari dan memahami budaya serta membangun hubungan kerja sama dan toleransi sedangkan faktor hambatan oleh kedua etnik tersebut yakni gangguan pada nada bahasa, nilai budaya dan norma sosial yang berbeda dan kurangnya ruang pertemuan budaya
Analisis Semiotika Arsitektur Rumah Adat Suku Kajang di Kabupaten Bulukumba Fajar, Tri Rahmat; Fatimah, Jeanny Maria; Bahfiarti, Tuti
Indonesian Journal of Intellectual Publication Vol. 6 No. 1 (2025): Nopember 2025, IJI Publication
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/ijipublication.v6i1.803

Abstract

Penelitian ini berangkat dari perhatian terhadap semakin memudarnya nilai-nilai budaya dalam arsitektur tradisional akibat pengaruh modernisasi, khususnya pada masyarakat adat Suku Kajang di Kabupaten Bulukumba. Studi ini bertujuan untuk mengungkap makna simbolik yang terkandung dalam setiap elemen arsitektur rumah adat Kajang serta menjelaskan keterkaitannya dengan sistem nilai dan prinsip hidup Pasang ri Kajang yang menekankan kesederhanaan, kejujuran, kepasrahan, dan keseimbangan dengan alam. Secara akademis, penelitian ini penting karena memperluas penerapan teori semiotika Charles Sanders Peirce dalam kajian komunikasi budaya dan arsitektur vernakular, sementara secara praktis, hasilnya dapat menjadi dasar pelestarian rumah adat sebagai warisan budaya serta sumber pembelajaran nilai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi dan wawancara mendalam terhadap tokoh adat, pemerintah desa, dan masyarakat Kajang, kemudian dianalisis menggunakan teori segitiga makna Peirce (tanda, objek, dan interpretant). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap bagian rumah adat memiliki makna simbolik yang mendalam: arah rumah menghadap barat melambangkan kefanaan dan penghambaan kepada Tuhan; material alami mencerminkan kesederhanaan; kolong rumah menandakan keterikatan dengan tanah; tiang tengah menjadi poros spiritual penghubung langit dan bumi; anjong berfungsi sebagai penanda status sosial; dapur merepresentasikan kejujuran; dan kamar menjadi simbol aurat dan kehormatan. Kesimpulannya, arsitektur rumah adat Kajang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai teks budaya yang menyampaikan pesan spiritual, sosial, dan ekologis. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam mengisi kesenjangan literatur semiotika arsitektur tradisional di Indonesia dengan menekankan hubungan antara bentuk fisik dan nilai-nilai budaya lokal. Implikasi praktisnya, hasil studi ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pelestarian warisan budaya dan pengembangan desain arsitektur berkelanjutan berbasis kearifan lokal.