ABSTRACT Pinus merkusii is a tree species that produces both timber and non- timber forest products. The abundance of pine potential in the protected forest area of KPH XIII Dolok Sanggul in Parsingguran I Village makes it possible to collect pine sap through tapping carried out by KTH Bina Saudara through a partnership pattern which can contribute to increasing the income of KTH Bina Saudara members. To find out how much pine resin tapping contributes to the income of KTH members, it is necessary to do a cost analysis. This study aims to determine the income from tapping pine resin, to find out income outside of tapping pine resin and to find out the contribution of tapping to KTH income. Data analysis used in this research is descriptive analysis and quantitative analysis by calculating revenue analysis, cost analysis, income and contribution analysis. The results of the research conducted in Parsingguran I Village showed that KTH members' income was greater from tapping pine resin with a total income of 19 respondents in one year of Rp. 950,401,898 and income from a side job outside of tapping pine resin as a farmer, which is Rp. 44,612,646 with 7 respondents out of a total of 19 respondents. Tapping of pine resin contributes 95.52% to KTH Bina Saudara's income. Keywords: income of farmer, pine sap. ABSTRAK Pinus merkusii merupakan jenis pohon yang menghasilkan hasil hutan baik kayu maupun non kayu. Melimpahnya potensi pinus pada hutan lindung wilayah KPH XIII Dolok Sanggul yang berada di Desa Parsingguran I memungkinkan dilakukannya kegiatan pemungutan getah pinus melalui penyadapan yang dilaksanakan oleh KTH Bina Saudara melalui pola Kerjasama kemitraan yang dimana dapat memberikan kontribusi meningkatkan pendapatan anggota KTH Bina Saudara. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penyadapan getah pinus terhadap pendapatan anggota KTH maka perlu dilakukan analisis biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dari penyadapan getah pinus, mengetahui pendapatan diluar penyadapan getah pinus dan mengetahui besararan kontribusi penyadapan terhadap pendapatan KTH. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan menghitung analisis penerimaan, analisis biaya, analisis pendapatan dan kontribusi. Hasil Penelitian yang dilakukan di Desa Parsingguran I menunjukkan bahwa pendapatan anggota KTH lebih besar bersumber dari penyadapan getah pinus dengan total pendapatan 19 responden dalam satu tahun sebesar Rp. 950.401.898 dan pendapatan dari pekerjaan sampingan diluar penyadapan getah pinus sebagai petani yaitu sebesar Rp. 44.612.646 dengan jumlah responden 7 orang dari total keseluran responden sebanyak 19 orang. Penyadapan getah pinus memberikan kontribusi sebesar 95,52% terhadap pendapatan KTH Bina Saudara. Katakunci: getah pinus, pendapatan petani.