Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

MENYONGSONG PERADABAN 4.0 MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN WEBSITE BAGI WARGA DESA PERBATASAN Edi Irawan
InEJ: Indonesian Engagement Journal Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.8 KB) | DOI: 10.21154/inej.v1i1.2045

Abstract

Lahirnya  revolusi  industri  4.0  berkelindan  dengan  revolusi  peradaban  5.0.  Hal  ini menjadi  tantangan  sekaligus  peluang  bagi  masyarakat.  Kegiatan  pengabdian  kepada masyarakat  ini  berupaya  mengenalkan  sejak  dini  akan  lahirnya  era  disrupsi teknologi  ini  kepada  masyarakat.Selanjutnya,  masyarakat  diberikan  pelatihan pembuatan  website.  Sasaran  kegiatan  pengabdian  ini  adalah  warga  masyarakat Desa  Wates,  Kecamatan  Slahung,  Kabupaten  Ponorogo.  Pengabdian  kepada masyarakat  ini  menggunakan  pendekatan  asset  based  community  development (ABCD)  dengan  model  appreciative  inquiry  (AI).  Kegiatan  ini  telah  terlaksana dengan  baik  dan  terbukti  efektif  dalam  memberikan  pencerahan  kepada  masyarakat terkait  society  5.0  dan  teknik  membuat  dan  mengelola  website.  Indikator  lain pelaksanaan  pengabdian  kepada  masyarakat  ini  adalah  hasil  umpan  balik  dari para  subjek  dampingan,  dimana  sebagian  besar  menyatakan  bahwa  kegiatan  ini sangat  bermanfaat,  sesuai  kebutuhan  dan  juga  memberikan  dampak  nyata  bagi masyarakat  dampingan.
Efektivitas Model Discovery Learning Berbantuan Mind Mapping dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis pada Materi Perubahan Iklim Siti Zuwariyah; Edi Irawan
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.966 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i1.69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) keterlaksanaan pembelajaran model discovery learning berbantuan mind mapping, 2) keefektifan model discovery learning berbantuan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis pada materi perubahan iklim di SMPN 1 Balong. Penelitian ini menggunakan rancangan non-equivalent control group design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII A (kelas kontrol) dan VII B (kelas eksperimen) yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery learning berbantuan mind mapping terbukti dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis peserta didik serta dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik. Temuan lain dalam penelitian yaitu: 1) proses pembelajaran berjalan dengan baik, 2) nilai hasil belajar kelas eksperimen dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis lebih baik daripada kelas konvensional. Saran dalam penelitian yaitu diharapkan untuk menggunakan model discovery learning karena model ini dapat membangun kemampuan peserta didik dalam berpikir dan sarana belajar.
Analisis Tingkat Penalaran Peserta Didik SMP dalam Memecahkan Masalah Soal Evaluasi Berbasis Literasi Numerasi Ika Lasmita sari; Edi Irawan; Aristiawan Aristiawan; Arinta Windiyanti Rokmana
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.888 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.135

Abstract

Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah penalaran. Proses observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kemampuan bernalar peserta didik dalam suatu permasalahan masih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tingkat penalaran peserta didik dalam memecahkan masalah pada soal evaluasi berbasis literasi numerasi pada tema kemagnetan kelas IX C di SMPN 5 Ponorogo, berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik, yaitu kemampuan tinggi, kemampuan sedang, dan kemampuan rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian Cross Sectional, dan pemilihan sampel menggunakan purposive Sampling. Pengumpulan data yang menggunakan tes kepada populasi dan wawancara kepada 6 sampel. Hasilnya 1) peserta didik dengan kemampuan tinggi dapat memecahkan masalah dengan memenuhi indikator penalaran sistematis. Peserta didik sejumlah 9 orang dengan presentase sebesar 33.3%; 2) peserta didik dengan kemampuan sedang dalam memecahkan masalah, hanya memenuhi indikator mengajukan dugaan dan memeriksa kesahihan argumen. Peserta didik berjumlah 5 orang dengan presentase sebesar 18,5%; 3) peserta didik dengan kemampuan rendah dalam memecahkan masalah hanya mampu memenuhi indikator mengajukan dugaan. Peserta didik berjumlah 13 orang dengan presentase sebesar 48,2%.
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Peningkatan Keterampilan Berpikir Analitis Indah Eka; Edi Irawan; Rahmi Faradisya Ekapti; Ulinnuha Nur Faizah
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.1 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i2.142

Abstract

Pembelajaran IPA menuntut peserta didik untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tingginya, yaitu salah satunya kemampuan berpikir secara analitis. Berpikir secara analitis menjadikan peserta didik dapat mengatasi dan juga mampu menghadapi segala permasalahan yang sedang dihadapi dengan mudah, sehingga dengan menggunakan kemampuan berpikir secara analitis peserta didik dapat memecahkan persoalan yang dihadapi. Langkah yang dapat diambil oleh guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara analitis dengan menggunakan model pembelajaran yang beragam salah satunya yaitu model pembelajaran problem based learning. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian adalah quasi eksperimen. Penelitian ini termasuk pada penelitian kuantitatif komparatif karena penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih, pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan memberikan soal pre-test dan post-test kepada peserta didik. Langkah selanjutnya hasil dari nilai pre-test dan post-test tersebut dilakukan uji dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan juga uji hipotesis ataupun uji t. Hasil dari nilai pre-test diuji menggunakan uji two tailed sample test, sedangkan hasil dari nilai post-test diuji menggunakan uji one tailed sample test. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran problem based learning efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik kelas VII-A MTs Ma’arif Al-Ishlah pada materi pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan SPSS dengan uji one tailed sampel test didapatkan hasil bahwa model pembelajaran problem based learning efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir analitis peserta didik kelas VII-A MTs Ma’arif Al-Ishlah.
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Berbantuan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Rasional Peserta Didik Anita Septariani Isnain; Edi Irawan; Rahmi Faradisya Ekapti; Ulinnuha Nur Faizah
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.998 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) keterlaksanaan model pembelajaran discovery-inquiry berbantuan mind mapping di MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal, 2) apakah kemampuan berpikir rasional peserta didik kelas VII menggunakan model pembelajaran discovery-inquiry berbantuan mind mapping lebih baik daripada model pembelajaran konvensional pada materi pencemaran lingkungan di MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII di MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII C (kelas kontrol) dan VII D (kelas eksperimen) yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis (pre test dan posttest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery-inquiry berbantuan mind mapping dapat terlaksana secara baik serta model pembelajaran discovery inquiry berbantuan mind mapping mampu meningkatkan kemampuan berpikir rasional peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir rasional peserta pada kelas eksperimen lebih baik daripada peserta didik pada kelas kontrol.
Komparasi Kemampuan Menggali Informasi Menggunakan Model Direct Instruction Berbantuan Video Pembelajaran dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Feedback pada Mata Pelajaran IPA Nur Kholifah; Edi Irawan
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.156 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.148

Abstract

Era globalisasi dapat mempengaruhi pendidikan. Pada era globalisasi seperti saat ini siswa diharapkan mampu memilah informasi agar tidak terjerumus pada hal negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan menggali informasi peserta didik dengan model direct instruction berbantuan video pembelajaran lebih baik daripada model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasinya adalah kelas VIII yang terdiri dari 8 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh 2 kelas yaitu kelas VIII G dan VIII H yang masing-masing terdiri dari 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes berupa pilihan ganda, dengan teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan menggali informasi dengan menggunakan model direct instruction berbantuan video pembelajaran memiliki nilai rata-rata 77,3 sedangkan model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback memiliki nilai rata-rata 70,2. Berdasarkan uji-t diperoleh P-Value sebesar 0,021 ˂ α 0,05 sehingga H0 ditolak. Maka kemampuan menggali informasi peserta didik dengan model direct instruction berbantuan video pembelajaran lebih baik daripada model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback pada kelas VIII di SMPN 1 Jetis. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka guru dapat menerapkan model direct instruction berbantuan video pembelajaran secara daring untuk meningkatkan kemampuan menggali informasi peserta didik.
Efektivitas Metode Pembelajaran Jigsaw Daring Dalam Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Siswa SMP Febrianto Yopi Indrawan; Edi Irawan; Titah Sayekti; Izza Aliyatul Muna
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.161 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.179

Abstract

Keterampilan kolaborasi merupakan salah satu keterampilan yang dikembangkan dalam kemampuan abad 21 yang menemukan masalah dalam pengembangannya pada masa pandemi covid 19. Metode jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bisa meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa. Tujuan peneliti ini untuk mengetahui (1) apakah ada perbedaan keterampilan kolaborasi siswa antara kelas jigsaw daring dan video daring, (2) bagaimana keterampilan kolaborasi siswa metode jigsaw daring. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan model eksperimen kelas. Penelitian dilaksanakan di SMPN 4 Ponorogo menggunakan sampel 60 peserta didik yang dibagi kedalam 2 kelas dipilih secara random dengan metode berbeda, yaitu kelas jigsaw daring dan video daring. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen post-test yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-t dengan komputasi data perangkat lunak. Berdasarkan analisis data ditemukan jawaban jika (1) Model pembelajaran jigsaw daring lebih baik dari pada kelas video daring dalam meningkatkan keterampilan kolaborasi, (2) Hasil keterampilan kolaborasi siswa dengan metode pembelajaran jigsaw daring peningkatan maksimal pada indikator fleksibilitas (7,812) dan kurang efektif pada indikator tanggung jawab (6,500). Metode jigsaw daring mampu mempengaruhi dan meningkatkan keterampilan kolaborasi. Metode jigsaw daring sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kolaborasi dalam pembelajaran daring.
Analisis Kemampuan Berpikir Logis Siswa Kelas VII pada Tema Pencemaran Lingkungan Dina Anggraini; Edi Irawan
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.401 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i2.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) kemampuan berpikir logis peserta didik pada mata pelajaran IPA materi pencemaran lingkungan kelas VII SMP Ma’arif 1 Ponorogo. 2) faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir logis peserta didik pada materi pencemaran lingkungan kelas VII SMP Ma’arif 1 Ponorogo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berjenis kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis Miles and Haberman. Subjek penelitian ini terdiri enam peserta didik, dengan kriteria dua berkemampuan tinggi, dua berkemampuan sedang, dan dua berkemampuan rendah. Instrumen yang digunakan adalah tes pencemaran lingkungan dengan tiga tahapan berpikir logis yaitu keruntuan berpikir, kemampuan berargumentasi, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis berpikir logis menunjukkan bahwa, 1) Subjek dengan kriteria berkemampuan tinggi menunjukkan kemampuan berpikir logis yang baik. Kemudian subjek dengan kriteria berkemampuan sedang menunjukkan kemampuan berpikir logis yang cukup. Sedangkan subjek dengan kriteria berkemampuan rendah menunjukkan kemampuan berpikir logis yang kurang. 2) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir logis peserta didik di SMP Ma’arif 1 Ponorogo adalah motivasi, kemampuan awal, strategi pembelajaran, dan kondisi fisik.
Efektivitas Model Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Kemampuan Menarik Kesimpulan Peserta Didik Afif Nikmatul Khilma Ngilmaya; Edi Irawan; Fitin Ifariyah
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.662 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i2.190

Abstract

Keterampilan proses sains mempunyai beberapa sub keterampilan salah satunya menyimpulkan. Model inkuiri merupakan pendekatan yang mengajarkan peserta didik untuk meletakkan dasar maupun mengembangkan pola berpikir secara ilmiah untuk dapat menarik sebuah kesimpulan. Tujuan penelitian ini untukmengetahui apakah model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan menarik kesimpulan peserta didik. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatifdalam bentuk desain eksperimen, jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu (quasi eksperimen). Desain quasi eksperimen dalam penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group Design yang terdiri dari dua kelompok yang tidak dipilih secara acak/random. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Februari 2021 di MTs Ma’arif Klego dengan jumlah sampel penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VII yang berjumlah 30 peserta didik, yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas VII A (eksperimen) dan kelas VII B (kontrol). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Februari 2021 di MTs Ma’arif Klego. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan model inkuiri terbimbing lebih efektif dibandingkan model pelajaran konvensional dalam kemampuan menarik kesimpulan, hal tersebut dapat diketahui dari nilai estimate for difference sebesar 9,87.
Analisis Kemampuan Penalaran Dalam Pemecahan Masalah Sosiosaintifik Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa MTS Kelas VIII Gus Rijal Mujahidin; Edi Irawan; Aldila Candra Kusumaningrum; Rahmi Faradisya Ekapti
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.711 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.204

Abstract

Penelitian ini berangkat dari ditemukannya keunikan tentang argumentasi siswa dalam menanggapi masalah sosiosaintifik. Keunikan tersebut terlihat pada perbedaan argumentasi siswa. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan kemampuan penalaran siswa. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat guru IPA yang mengatakan bahwa siswa kelas VIII memiliki tiga tipe gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: 1) Kemampuan Penalaran Siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual dalam Pemecahan Masalah Sosiosaintifik di Kelas VIII MTs Ma’arif Balong Ponorogo, 2) Kemampuan Penalaran Siswa yang memiliki Gaya Belajar Auditorial dalam Pemecahan Masalah Sosiosaintifik di Kelas VIII MTs Ma’arif Balong Ponorogo, 3) Kemampuan Penalaran Siswa yang memiliki Gaya Belajar Kinestetik dalam Pemecahan Masalah Sosiosaintifik di Kelas VIII MTs Ma’arif Balong Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi, Angket/Kuesioner, Tes Penalaran, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman. Uji keabsahan data dilakukan dengan Uji Kredibilitas melalui Triangulasi Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari saampai dengan April 2021. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan penalaran siswa visual mampu mencapai penalaran level 4 (backing) dengan memenuhi 4 indikator penalaran. 2) Kemampuan penalaran siswa auditorial mampu mencapai penalaran level 5 (rebuttal) dengan memenuhi 5 indikator penalaran. 3) Kemampuan penalaran siswa kinestetik mampu mencapai penalaran level 6 (qualifiers) dengan memenuhi 6 indikator penalaran.