Pemilu 2024 dilaksanakan 14 Pebruari 2024 diikuti oleh 3 pasang calon terdiri dari Anies Bawesdan-Muhaimin, Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahmud MD. Persitiwa Pemilihan presiden tentu menarik perhatian masyarakat, terlebih media massa yang salah satu fungsinya adalah memberikan informasi. Old Media dan New Media memberitakan peristiwa debat calon presiden dari berbagai sudut pandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing agenda setting media surat kabar Kompas terhadap peristiwa debat calon presiden yang berlangsung sebanyak 3 kali. Debat Capres juga disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi di Indonesia. Metode penelitian dengan menggunakan studi kepustakaan. Obyek penelitian berupa teks berita debat calon presiden yang dimuat di surat kabar Kompas dengan judul Perdebatan Seru, tapi Konten Masih Normatif, Beda Gaya Komunikasi Tiga Capres Makin Terlihat, dan Debat Pamungkas, Capres Lebih Hati-Hati. Subyek penelitian dengan menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang meliputi 4 elemen struktur yaitu struktur sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa framing media Kompas tidak menggiring dan mempengaruhi opini publik untuk memilih pasangan calon presiden tertentu. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas mendorong opini publik untuk memikirkan siapa yang terbaik diantara ketiga calon tersebut untuk dipilih.