Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBERITAAN MEDIA ONLINE: STUDI KASUS KONFLIK BUDAYA “SEDEKAH LAUT” DI PANTAI BARU, NGENTAK, BANTUL, YOGYAKARTA Saputra, Eko; Syahputra, Iswandi; Setyo, Bono
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v9i2.17542

Abstract

Penelitian ini menelisik tentang konflik Sedekah Laut melalui media online di Pantai Baru, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Bantul-Yogyakarta. Berangkat dari fenomena sosial. Artikel ini membahas mengenai bagaimana media online melaporkan peristiwa konflik Sedekah Laut di Pantai Baru, bagaimana media online memposisisikan pemberitaanya terhadap kepentingan publik dan institusi medianya dan bagaimana media online membentuk fakta dan opini publik di masyarakat. Studi ini menggunakan metode kualitaif dengan pendekatan analisis isi kualitatif (qualitatif massage analisis). Hasil studi ini menunjukan bahwa konflik Sedekah Laut di Pantai Baru disebabkan oleh perbedaan interpretasi hukum Islam dalam memahami Sedekah Laut. Kelompok konservatif menilai, tidakan tradisi Sekekah laut ialah menyimpang dari Islam, dengan kata lain haram, syirik (yang dapat menyebabkan seorang bisa keluar dari Islam). Sementara kelompok Islam moderat dan respon masyarakat setempat, sedah laut tidak menyimpang dari nilai ajaran Islam. Justru dengan kehadiran tradisi tersebut, membuat masyarakat semakin religious, memperkuat keimananya dan menguatkan hubungan persaudaraan.
Utilization of Instagram @posaja_sragen for Marketing Communication to Promote PT Pos Indonesia Sragen Products Ardiana, Ellen Ira; Suryono, Joko; Gama, Betty; Setyo, Bono
Revenue Journal: Management and Entrepreneurship Vol 2 No 1 (2024): Revenue Journal: Management and Entrepreneurship (June)
Publisher : CV. Bimbingan Belajar Assyfa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61650/rjme.v2i1.490

Abstract

Instagram is one of the social media most frequently accessed by internet users, so PT Pos Indonesia Sragen Branch, which operates in the expedition and financial services sector, uses Instagram as a marketing communications platform to introduce products and services to increase company sales. This research aims to identify and describe the use of social media Instagram @posaja_sragen as a marketing communication medium in introducing the products and services of PT Pos Indonesia Sragen Branch based on the marketing communication mix theory of Philip Kotler and Keller. This research focuses on the main problem faced by companies, namely the lack of public awareness regarding the products and services offered due to the limitations of conventional promotional media. The approach used in this research is qualitative with descriptive methods. Data collection techniques include observation, in-depth interviews with 10 employees and 15 customers, as well as documentation over three months. Data analysis was carried out through data reduction, data presentation, and conclusion, with data validity and reliability maintained through triangulation of sources and methods. The research results show that PT Pos Indonesia Sragen Branch has made optimal use of Instagram features, such as feeds, captions, Instagram stories, reels, hashtags, and direct messages (DMs) to introduce products and services. For example, using reels to show a fast and safe delivery process, as well as stories to promote discounts on delivery services. This strategy has proven effective in increasing engagement and interaction with customers, which is reflected in an increase in the number of followers by 25% and interactions on each post by 30%. The main benefits of using Instagram as a marketing communications medium include reducing promotional costs, ease of introducing service products, expanding communication facilities with the target market, and increasing company sales. This research concludes that the use of Instagram by PT Pos Indonesia Sragen Branch as a marketing communications medium has had a significant positive impact. As a recommendation, other companies are advised to adopt similar strategies with adjustments to suit their specific needs to maximize the potential of social media in their marketing strategies.
Membentuk Life Skill dan Kemandirian Anak Disabilitas melalui Program Entrepreneurship di Pondok Perkampungan Ainul Yakin Nurhayati, Puput; Siagian, Togar; Setyo, Bono
Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus Vol. 8 No. 2 (2024): JPKK
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpkk.v8i2.911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah program entrepeneurship yang telah di implementasikan dapat meningkatkan life skill  dan kemandirian para santri arahan bantu dan santri mandiri Pondok Perkampungan Ainul Yakin Gunung Kidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan fokus pada studi kasus di Pondok Perkampungan Ainul Yakin Gunung Kidul. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Subjek penelitian adalah anak-anak disabilitas dari klasifikasi arahan bantu dan mandiri yang telah mengikuti program entrepreneurship di Pondok Perkampungan Ainul Yakin Gunung Kidul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program entrepreneurship telah berhasil dalam meningkatkan life skill  dan kemandirian anak disabilitas. Mereka menunjukkan peningkatan dalam keterampilan interpersonal, problem-solving, dan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari. Studi ini menunjukkan bahwa program entrepreneurship dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan kualitas hidup anak disabilitas. Penelitian ini merekomendasikan agar lebih banyak lembaga pendidikan yang menerapkan program serupa untuk membantu anak-anak disabilitas mencapai potensi mereka. Anak disabilitas merupakan individu yang memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, seperti fisik, mental, intelektual, atau sensorik. Anak disabilitas seringkali mengalami keterbatasan dalam keterampilan dan kemandirian yang diperlukan mereka untuk menjalani kehidupan bersosial serta bermasyarakat melalui kegiatan entrepreneurship, anak-anak dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Terapi Spiritual bagi Santri dengan Retardasi Mental Berat Arifah, Yenny Wardati; Handayani, Mila Sri; Setyo, Bono; Santyani, Wina
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 5, No 6 (2024)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/afeksi.v5i6.282

Abstract

Santri dengan retradasi mental termasuk dalam penyandang disabilitas cukup tinggi di Indonesia yang mengalami penurunan intelegtual, gangguan adaptasi sosial, keterbatasan aktivitas dan partisipasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi terapi spiritual bagi santri dengan retardasi mental berat di Pondok Pesantren Ainul Yakin Putri Bantul. Penetilian ini menggunakan jenis penelitian case study research (studi kasus). Tempat penelitian di Pondok Pesantren Ainul Yakin Putri Bantul. Data dikumpulkan melalui observasi kepada santri dengan retardasi mental berat. Kemudian menambah informasi dari 1 guru pondok dan 2 pengurus pondok. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sholat sebagai terapi spiritual efektif digunakan untuk membantu stimulasi dan perkembangan maladaptif menjadi adaptif, serta penggunaan strategi pembelajaran dengan konsep SKP sangat membantu santri PS dengan golongan santri serba bantu memiliki pemkembangan sosial yang lebih baik, walaupun masih membutuhkan 2 orang yang merawat dalam kegiatan sehari hari.  
Menstimulasi Kemandirian Anak Autisme Melalui Pembelajaran Individual Berbasis Spiritual Firdaus, Umi Risatul; Tumbularani, Tumbularani; Setyo, Bono
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/assibyan.v9i2.10722

Abstract

Autistic children often have difficulty living independently due to unstable brain function, to help stabilize their brain function, inner peace is needed by providing positive stimulation through spiritual habits to achieve inner and outer peace. This study aims to explain the stages of stimulating the independence of autistic children through spiritual-based individual learning, which is applied at the Pondok Perkampungan Ainul Yakin Gunung Kidul. This study uses a descriptive qualitative technique by collecting data through observation and interviews. Data were analyzed using the process of reduction, presentation, and conclusion. The study results indicate that spiritual habits can be used as an alternative to stimulate the independence of autistic children, such as the habit of praying, Islamic studies, and routine picket. This habit is adjusted to the class category and independence. This finding implies that spiritual habits can help autistic children become more independent, through the habit of developing themselves as perfect human beings created by God.
Mapping Hoax Themes During The Early PPKM Darurat Policy in Indonesia Rahmadiva, Lelita Azaria; Setyo, Bono; Rihartono, Siantari
Communications Vol. 6 No. 2 (2024): Communications
Publisher : Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/communications.6.2.1

Abstract

The development of information and communication technology has indeed provided convenience in handling Covid-19. On the other hand, this condition has an unexpected impact, namely the infodemic. The infodemic phenomenon is caused by exposure of a large amount of information that allows true and false information to be accessed. It becomes a problem when these hoaxes become a reference for the public in handling COVID-19. This research aims to map the hoax themes that most frequently emerged during the emergency PPRM period, and analyze the causes of hoaxes circulating massively during the pandemic. This study will further discuss hoax themes during the early PPKM Darurat Covid-19 Outbreak Policy from 1st - 12th July 2021. The online qualitative approach is used as a tool to view and analyze this phenomenon. The hoaxes analyzed came from Cekfakta.com which is a hoax verification portal in Indonesia. Hoaxes that were informed on the portal were then collected and analyzed for themes, sources. The results of this research show that social media becomes the main source of hoax circulation. There are three major theme trends that become hoaxes in the early PPKM Darurat in Indonesia, namely politics, health, and religion. There are three things that affect the masiv spread of hoaxes, namely: 1) Community culture, 2) The development of digital technology, 3) Low media literacy. Two recommendations that can be given through this research are digital literacy in society, and the development of tabayyun, namely checking and rechecking information before it is received and distributed.
Aksit Intervention (Prayer Activity, Study, Picket) in Optimizing Social Interaction in Children with Special Needs Sari, Nurita; Zulfa, Nadia Aliyatuz; Setyo, Bono
MSJ : Majority Science Journal Vol. 3 No. 2 (2025): MSJ-MAY
Publisher : PT. Hafasy Dwi Nawasena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61942/msj.v3i2.362

Abstract

Children with special needs often face challenges in developing the social and emotional skills essential for healthy interactions in society. Various intervention approaches can be implemented to support their development, one of which is through the integration of structured and supportive activities. This study aims to examine the effectiveness of the AKSIT intervention in improving the social interaction of children with special needs in the Ainul Yakin Village, Gunung Kidul. The method used in this research is a qualitative approach with participatory observation, interviews, and documentation analysis. The AKSIT intervention involves three main components: (1) Sholat, which aims to develop children's discipline, cooperation, and spiritual calmness; (2) Kajian, which conveys social values such as empathy, responsibility, and cooperation; and (3) Piket, which involves children in household and cleaning tasks to increase their sense of responsibility and independence. The results showed that the integration of these three activities had a positive impact on improving children's social skills, including the ability to communicate, cooperate and build more harmonious relationships with peers and caregivers. The findings suggest that the AKSIT intervention can be an effective approach in developing the social and emotional skills of children with disabilities and facilitating their adaptation to wider social life. This study suggests the importance of continuing the AKSIT program in supporting the social development of children with disabilities in the cottage environment and the wider community.
Model Deradikalisasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Aceh dalam Memberikan Pemahaman Deradikalisasi kepada Narapidana Teroris Setyo, Bono; Mupida, Siti
Jurnal An-Nur Vol 12, No 2 (2023): Jurnal An-Nur Desember 2023
Publisher : UIN SUSKA RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nur.v12i2.29183

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan hubungan balik atau koeksistensi  antara lembaga pemasyarakatan dan pemahaman model deradikalisasi kepada narapidana teroris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan literatur review dari berbagai buku dengan menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini dikerjakan dengan berdasarkan pada metode observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk mendatangi lapas di Aceh. Argumen tulisan ini adalah bahwa radikalisme ini dapat diartikan sebagai ‘doktrin’ maupun praktik yang diterapkan oleh para penganut paham radikal dan paham ekstrim, sehingga perlu pemahaman deradikalisasi ekstra kepada narapidana teroris. Oleh karena itu, penulis menemukan beberapa medel deradikalisasi kepada narapidana teroris di lapas Aceh. Pertama, dengan Soft Line Approach, yaitu berupa tindakan pencegahan. Kedua, kolaborasi dengan puhak BNPT terkait progran deradikalisasi terhadap napiter. Ketiga, napiter wajib mengikuti program pembinaan yang ada di lapas. Keempat, mendatangkan ustaz dari luar setiap satu kali dalam seminggu untuk memberikan pemahaman agama yang baik dan benar kepada napiter.
Pendidikan Inklusi yang Berkeadilan: Studi Kasus Pemenuhan Hak Anak Berkebutuhan Khusus Putri, Habibah Afiyanti; Putri, Wiwit Purnama; Setyo, Bono
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2025 (2)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v5i2.1144

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi pendidikan inklusi dalam konteks pemenuhan hak anak berkebutuhan khusus (ABK). Latar belakang penelitian didasari oleh kesenjangan akses pendidikan bagi ABK di Indonesia, dimana masih terdapat keterbatasan dalam pemenuhan hak pendidikan inklusif yang berkeadilan. Pendidikan inklusi telah menjadi perhatian global dalam upaya memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi pendidikan inklusi di Indonesia, dengan fokus pada tantangan dan solusi yang dihadapi dalam memenuhi hak pendidikan ABK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus di Pondok Ainul Yakin, yang menerapkan kurikulum modifikasi untuk mendukung kebutuhan belajar ABK. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan pendidikan di pondok, serta memperhatikan interaksi antara santri dengan sesama santri maupun dengan guru.Wawancara dengan pengasuh, pendidik, santri, orang tua, serta masyarakat sekitar. Analisis dokumen mencakup kurikulum, kebijakan, serta laporan perkembangan santri untuk menilai efektivitas program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat regulasi yang mendukung pendidikan inklusi, seperti Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009, masih terdapat kesenjangan dalam akses pendidikan bagi ABK. Hanya 30% dari 1,6 juta ABK di Indonesia yang mendapatkan pendidikan formal. Penelitian ini menyoroti pentingnya modifikasi kurikulum yang mencakup aspek akademik, terapi, dan interaksi sosial, serta sistem pendampingan terstruktur dalam mendukung perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Studi di Pondok Perkampungan Ainul Yakin menunjukkan bahwa pendidikan inklusi yang efektif dapat terwujud melalui kurikulum komprehensif, pendampingan individual, dan keterlibatan masyarakat. Meskipun demikian, tantangan seperti peningkatan kapasitas pendidik dan keterbatasan infrastruktur masih menjadi hambatan. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa sistem pendampingan yang terstruktur dapat meningkatkan partisipasi ABK dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan komitmen lebih kuat dari pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pendidikan inklusi yang berkeadilan. Pendidikan inklusi bukan hanya hak, tetapi juga langkah penting dalam menghargai keberagaman dan memastikan setiap anak memiliki kesempatan berkembang secara optimal.
Rendahnya Literasi Pendidikan Inklusi pada Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Ngawi Putri, Wiwit Purnama; Putri, Habibah Afiyanti; Setyo, Bono
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2025 (2)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v5i2.1242

Abstract

Pendidikan inklusi di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peranan yang penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang dapat diakses oleh semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya literasi pendidikan inklusi di PAUD kabupaten Ngawi. Penelitian ini memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan literasi dan penerapan pendidikan inklusi secara merata dan efektif, guna memastikan kesempatan belajar yang setara bagi setiap anak. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dipilih menggunakan purposive sampling, yaitu 19 guru PAUD, yang masing-masing mewakili satu lembaga di 19 Kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuisioner terbuka. Analisis data dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian memaparkan pelaksanaan pendidikan inklusi di PAUD menghadapi berbagai kendala. Beberapa permasalahan utama yang ditemukan adalah kurangnya pelatihan dan sosialisasi pendidikan inklusi, serta ketidaktersediaan anggaran khusus untuk mendukung infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan. Selain itu, kebijakan inklusi yang tidak merata di berbagai daerah, adanya stigma sosial terhadap anak berkebutuhan khusus, dan minimnya informasi mengenai kondisi anak yang disampaikan kepada pihak sekolah juga menjadi hambatan. Keterbatasan akses dan pemahaman orang tua, jumlah guru yang tidak mencukupi, serta kurangnya fasilitas pendukung seperti alat bantu belajar dan aksesibilitas juga memperburuk implementasi pendidikan inklusi. Terakhir, ketidakmampuan dalam merancang kurikulum yang fleksibel untuk anak berkebutuhan khusus juga ditemukan sebagai masalah signifikan, sehingga membutuhkan peran pemerintah, orang tua, masyarakat, dan lembaga pendidikan, agar pendidikan inklusi dapat dilaksanakan secara optimal dan menyeluruh.