Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMBELAJARAN KELAS TERBALIK SELAMA PANDEMI COVID-19 : SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS REVIEW DARI BUKTI EMPIRIS Iwan Fajri; Karim Suryadi; Leni Anggraeni
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.39201

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya untuk menyajikan ringkasan temuan empiris dari literatur yang tinggi dibidang kelas terbalik dalam domain pendidikan pembelajaran dan pengajaran selama pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelas terbalik selama pandemi COVID-19 dalam domain metodologi, platform, dampak positif dan tantangan dalam implementasi kelas terbalik selama pandemi COVID-19. Sebuah tinjauan literatur sistematis memeriksa analisis tematik dan isi dari 40 artikel penelitian empiris yang diterbitkan dalam database Scopus dan Web of Science selama pandemi COVID- 19. Tinjauan tersebut secara kritis menilai dan mengevaluasi berbagai kontradiksi yang ditemukan dalam literatur bersama untuk memeriksa kembali pendekatan metodologi, platform atau aplikasi, dampak positif dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi kelas terbalik selama pandemi COVID-19. Pendekatan kuantitatif yang paling banyak digunakan untuk melakukan kajian terhadap kelas terbalik selama pandemi COVID-19. Selain itu, berbagai platform yang digunakan mulai dari LMS, Youtube, Google Classroom, Moodle, edmodo dan WhatsApp. Analisis dampak mengungkapkan bahwa kelas terbalik menghasilkan dampak positif pada aktivitas belajar siswa seperti prestasi akademik, motivasi atau keterlibatan belajar, interaksi sosial dan keterampilan belajar mandiri. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa konsep kelas terbalik dapat secara efektif dalam mempromosikan keterampilan abad 21.
Media Massa dan “Political Literacy”: Pemanfaatan Berita Politik di Kalangan Remaja Karim Suryadi
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 8, No 1 (2007): Berkomunikasi dengan Anak
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v8i1.1242

Abstract

The role of mass media in creating cognitive response concerning input function, conversion process, and political system output is lower than political system capability. This difference is due to two reasons: (1) in teenager’s thinking domain, input function, conversion process, and political output are more theoretical-abstract; (2) political news exposure in mass media is more highlighting demanded citizen characteristics as important attributes of political system capability. This means that though teenagers are considered to be important in political domain, political news exposure has not been considering teenagers’ psycho-political aspect.
Primordial sebagai Basis Identifikasi Kepartaian: Kasus Partai Kebangkitan Bangsa dalam Pemilihan Umum 1999 dan 2004 Karim Suryadi
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 6, No 2 (2005): Bagaimana Kita Menjelaskan Penerapan Teknologi?
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v6i2.1193

Abstract

Transformation of primordial loyalty into the political sphere rather than understanding of the substance of the party’s platform is a key factor for PKB’s (National Awakening Party) devotees to adhere to the party. The platform has not been effectively socialized. The practice of the party has not been believed as a requisite condition to create an order society. On the other hand, adhering to Nahdlatul Ulama (NU) and inclining to submit to orders or wishes of Kiai (Muslim Scholars) is believed among PKB’s voters as a means by which a good community is created(khoerul barriyah). Therefore, since the 2004 General Election, Kiai’s political communication and orientations have become the partisans’ primary roles among PKB’s constituents.
‘Learning from Home’ as a Form of Social Change in Educational Perspective: Impact and Challenges of the Covid-19 Era Nurul Yunita; Karim Suryadi; Leni Anggraeni
PAEDAGOGIA Vol 24, No 1 (2021): PAEDAGOGIA Jilid 24 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/paedagogia.v24i1.53964

Abstract

Social change in the educational field has occurred due to the Covid-19 pandemic. In-person learning is no longer implemented to minimize the impact of the spread of the virus. Due to this fundamental change, children’s education that can be accessed from home has become a necessity. Parents now have a duty to become teachers for their children at home. Such occurrence is the result of the implementation of learning from home, which is supported by online learning. It serves as a panacea for the education sector during the Covid-19 era. Online learning is appealing due to its easy accessibility, wide reach, comfort, and flexibility in terms of participation. However, online learning has its own shortcomings. Among others, it limits interaction with others, making students feel isolated from their teachers and classmates. This article uses narrative review to analyze and elaborate on 30 journals that discuss learning from home, in terms of the impact of social change on students and the experience of parents.
Rancang Bangun Pendidikan Bela Negara sebagai Wahana Pengembangan Sikap Nasionalisme Bagi Mahasiswa Yunita Yunita; Karim Suryadi
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 5 No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.717 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep serta implementasi Pendidikan Bela Negara sebagai wahana pengembangan sikap nasionalisme mahasiswa. Secara metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Peneliti memilih metode studi kasus untuk menganalisis secara mendalam berkaitan dengan Pendidikan Bela Negara (PBN) yang dilaksanakan di Universitas Siliwangi sebagai wahana untuk meningkatkan sikap nasionalisme mahasiswa. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pelaksana PBN UNSIL yaitu Wakil Rektor III UNSIL, Pemateri PBN, Pelatih PBN, dan Peserta PBN UNSIL 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Model PBN UNSIL 2016 berbeda dengan model pelatihan bela negara Lemhannas dan bukan merupakan adaptasi dari kegiatan Lemhannas. PBN UNSIL lebih bersifat semi militer. 2) Permasalahan pokok dalam penanaman sikap nasionalisme mahasiswa yaitu penanaman sikap nasionalisme hanya bersifat tentatif dan tidak berkelanjutan.3) Menyikapi permasalahan pokok dalam penanaman nasionalisme mahasiswa maka diperlukan kegiatan yang berkesinambungan yang menjadi rutinitas kampus, baik dalam kegiatan akademik, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat diantaranya: a) pengimplementasian nilai-nilai Pancasila, b) pengoptimalan Pendidikan Kewarganegaraan.
Analisis Konsep Service Learning Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan Agil Nanggala; Karim Suryadi
PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal PKn Progresif Volume 16 Nomor 1 Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v16i1.56832

Abstract

Service learning menjadi model pembelajaran yang perlu untuk dioptimalkan dalam membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang beradab, karena berorientasi untuk memberikan pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa dan memiliki manfaat positif bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini dilaksanakan, adalah untuk memberikan rasionalisasi, mengenai relevannya model service learning dikolaborasikan dan dielaborasikan dengan Pendidikan Kewarganegaraan, penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan, adalah: 1) Model service learning, berperan dalam memperkuat kompetensi kewarganegaraan milik mahasiswa, sehingga selaras dengan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, yang juga memiliki orientasi  untuk memperkuat kompetensi kewaganegaraan bagi mahasiswa 2) Model service learning, mampu memperkuat keterlibatan mahasiswa, karena merupakan pembelajaran langsung dimasyarakat, proses keterlibatan mahasiswa tersebut, pada umumnya difokuskan pada tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan, tentu keterlibatan mahasiswa merepresentasikan warga negara yang baik dan cerdas.Kata Kunci: Service Learning, Pendidikan Kewarganegaraan, Kompetensi Kewarganegaraan.
Transformasi Civic Virtue Mahasiswa Melalui Kebijakan Kampus Merdeka Agil Nanggala; Karim Suryadi
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Prodi PPKn FKIP Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jpkn.v8i1.y2021.p70-80

Abstract

Membentuk mahasiswa sebagai warga negara muda yang beradab, perlu menjadi orientasi atas kolaborasi keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan dengan kebijakan kampus merdeka, sebagai upaya  konkret dalam mengefektifkan pengelolaan bonus demografi Indonesia, karena berdampak pada modern dan komprehensifnya konsep serta praksis mengenai pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kampus merdeka. Terlebih fakta keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan memiliki kajian yang luas, baik secara sempit (civic education) maupun secara luas (citizenship education), sehingga memiliki relevansi untuk berkolaborasi dengan kebijakan kampus merdeka, karena mengakomodir pembelajaran di kelas serta bersifat langsung dimasyarakat, yang mengarah pada upaya transformasi keadaban mahasiswa (civic virtue). Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, proses analisis data dalam penelitian ini, tentu berfokus pada reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pada konteks hasil penelitiannya adalah: 1) bentuk pebelajaran kampus merdeka, mampu dioptimalkan untuk membentuk keadaban mahasiswa, karena memiliki relevansi dengan dimensi keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya pada dimensi kurikuler dan sosio-kultural, 2) orientasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam kebijakan kampus merdeka, perlu mengakomodir upaya memperkuat kompetensi kewarganegaraan mahasiswa, sehingga menjadi langkah strategis dalam membentuk mahasiswa sebagai warga negara yang beradab. 
The Roots of Young Generation Radicalism: A Study of Citizenship Sociology Sri Wahyuni Tanshzil; Karim Suryadi; Kokom Komalasari; Leni Anggraeni
Jurnal Civicus Vol 22, No 1 (2022): JURNAL CIVICUS, JUNE 2022
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v22i1.47913

Abstract

The emergence of radicalism in Indonesia is based on two factors, namely the macro level and the micro level. At the macro level, radicalism occurs due to the presence of injustice, and socio-economic inequality, which ends in the perception of the failure of the state in guaranteeing the rights of its citizens to welfare. At the micro level, radicalism arises from within a particular individual or group. This paper aims to examine the roots of youth radicalism and examine it from the perspective of the sociology of citizenship. The type of research used is descriptive qualitative with a systematic review method, namely a research method that summarizes the main research results to be analysed and presented in order to provide accurate, comprehensive, and balanced information. The results of the study show 1) Radicalism is an understanding that wants change and renewal to its roots in social and political ways in an extreme way. 2) The roots of radicalism in the younger generation are indicated by 4 main things, namely mental health, economic inequality, socio-political conditions, and religious commitment, 3) in the perspective of the sociology of citizenship, radicalism is a picture of the failure of a country to prosper its citizens.
Citizen Participation in The Field of Social Welfare Through PKH (Study of Community Empowerment by The Social Service of Nagekeo Regency, East Nusa Tenggara Province) Maria Yosefina Dadi; Karim Suryadi
Journal of International Conference Proceedings (JICP) Vol 3, No 1 (2020): Proceedings of the 6th International Conference of Project Management (ICPM) Mal
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32535/jicp.v2i4.789

Abstract

This article provides and overview of citizen participation in the field of social welfare through the Famili of Hope Program or Program Keluarga Harapan (PKH) to make citizens a good citizen in the context of citizenship education. This research uses a qualitative approach with the case study method. The result of this study indicate that citizen participation in the field of social welfare is carried out by attending Family Ability Improvement Meetings or Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), building latrines with a social welfare system between PKH recipients, attending the Family Planning-Integrated Health Service or Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (POSYANDU) for pregnant woman, toddlers and the elderly routinely every month, fulfilment of children’s nutrition, sending their children to school, and joining the Joint Business Group or Kelompok Usaha Bersama (KUBE) consisting of KUBE weaving, agriculture and livestock. With the participation of citizens, it is hoped that PKH can be implement well, because the success of government work programs depends on community participation as program implementers.
Adaptasi Mahasiswa Asal Indonesia di Amerika Serikat Ega Prakarsa; Karim Suryadi; Sardin Sardin
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.941

Abstract

This study measures the adaptation level of Indonesian students in the United States. The research using a quantitative approach. Descriptive statistics were used to analyze the distribution of research data. The results showed that students from Indonesia were able to adapt quite well when studying in the U.S. Students from Indonesia show good ability to socialize, mix culturally, have high English language skills and are able to overcome psychological disorders in the transition period. However, students from Indonesia have a longing for a family while studying in the U.S. This research has implications for the novelty of reference theory about higher education. The formulation of higher education policies that are more sensitive to the social characteristics of immigrant students. Penelitian ini mengukur tingkat adaptasi mahasiswa asal Indonesia di Amerika Serikat. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis sebaran data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa asal Indonesia dapat beradaptasi cukup baik ketika menempuh studi di A.S. Mahasiswa asal Indonesia menunjukkan kemampuan yang baik untuk bersosialisasi, melakukan bauran budaya, memiliki kemampuan bahasa Inggris yang tinggi, dan mampu mengatasi gangguan psikologis dalam masa transisi. Namun, mahasiswa asal Indonesia memiliki kerinduan pada keluarga selama menempuh studi di A.S. Penelitian ini memiliki implikasi untuk kebaruan referensi teori tentang pendidikan tinggi. Perumusan kebijakan pendidikan tinggi yang lebih sensitif pada karakteristik sosial mahasiswa pendatang.