p-Index From 2020 - 2025
8.132
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Sosiohumaniora Jurnal Pendidikan Humaniora Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Journal of Education and Learning (EduLearn) Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tadris: Jurnal keguruan dan Ilmu Tarbiyah Jurnal Inspirasi Pendidikan PALASTREN Ta´dib Jurnal Civicus Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Jurnal Moral Kemasyarakatan Journal of Teaching and Learning in Elementary Education Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) Etika Demokrasi Journal of Civic Education Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar) Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series JURNAL ILMIAH MIMBAR DEMOKRASI Akademika : Jurnal Keagamaan dan Pendidikan ASANKA: Journal of Social Science And Education Journal of Sustainable Tourism and Entrepreneurship Didaktika: Jurnal Kependidikan Journal La Sociale Indonesian Journal of Tourism and Leisure Inovasi Kurikulum Journal Evaluation in Education (JEE) Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Journal of International Conference Proceedings International Journal of Religion Education and Law IRSYADUNA: Jurnal Kemahasiswaan Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Jurnal Elementaria Edukasia Integralistik Society Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture Unnes Political Science Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Representasi Pendidikan Kewarganegaraan pada Jenjang Pendidikan Tinggi Dilihat dari Perspektif Generasi Millenial I Putu Windu Mertha Sujana; Cecep Darmawan; Dasim Budimansyah; Sukadi Sukadi
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 10 No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.678 KB) | DOI: 10.21067/jip.v10i2.4550

Abstract

Penelitian ini mengkaji Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan tinggi yang memiliki posisi dan peran yang strategis dalam membangkitkan perasaan kebangsaan Indonesia dan cinta tanah air Indonesia (dalam konteks nilai dan moral Pancasila, nilai dan komitmen Bhineka Tunggal Ika, komitmen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan memiliki komitmen ber-Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada setiap mahasiswa (generasi millenial). Di lain pihak representasi Pendidikan Kewarganegaraan harus sesuai dengan karakteristik dari mahasiswa (generasi millenial). Sehingga tulisan ini akan merepresentasi Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan tinggi dilihat dari perspektif generasi millenial. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa serta penilaian mahasiswa terhadap mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey jenis deskriptif, dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner melalui google form. Metode survei jenis deskriptif akan mencari tahu terkait representasi Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Pendidikan Ganesha dengan menggunakan 75 responden mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkkan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan memiliki posisi dan peran yang sangat penting (70,7%) dan masih diminati (50,7%) oleh mahasiswa (generasi millenial). Namun media pembelajaran (66,7%) masih perlu disesuaikan dengan karakteristik generasi millenial yang cenderung menggunakan teknologi. Media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga perlu mengkombinasikan antara teknologi dengan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai benteng penyanggah dampak globalisasi. Nilai budaya sebagai benteng penyanggah dampak globalisasi dimaksudkan agar generasi millenial dapat menyaring nilai dan budaya luar terutama yang tidak sesuai dengan nilai dan budaya Indonesia.
Analisis penanganan konflik antar organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Karawang Erwin Susanto; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah; Dasim Budimansyah
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 1 Oktober 2020
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i1.15666

Abstract

Kebebasan untuk berpendapat dan berserikat merupakan landasan fundamental demokrasi dan dilindungi oleh negara. Dalam perkembangannya, kebebasan berserikat tersebut termanifestasikan pada pembentukan kelompok dan organisasi kemasyarakatan. Fungsi positif dari terbentuknya organisasi kemasyarakatan ini yaitu terjaminnya kebebasan individu, namun di sisi lain berdampak negatif bagi ketertiban masyarakat dengan dalih kebebasan bertindak, berpendapat dan berserikat dilindungi oleh negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah faktor penyebab terjadinya konflik antar lembaga swadaya masyarakat di Karawang dan bagaimana kebijakan pemerintah daerah dalam menangani konflik tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karawang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemicu konflik yang paling dominan adalah faktor ekonomi, yakni perebutan limbah yang bernilai ekonomis. Konflik yang terjadi sifatnya destruktif, memberikan dampak yang tidak baik ke masyarakat. Penanganan konflik yang telah dilakukan dari pihak terkait adalah tindakan tegas seperti menjatuhkan pidana kepada pelaku kerusuhan. Kemudian Pemerintah Kabupaten Karawang mengeluarkan Peraturan Daerah tentang Ormas sebagai upaya pencegahan konflik di masa yang akan datang.
Makna Simbolik Upacara Khatam Quran Anak-Anak pada Perguruan Quran Awaliyah (PQA) di Nagari Balai Gurah Sumatera Barat Wirdanengsih Wirdanengsih; Sofyan Sauri; Dasim Budimansyah; Edi Suresman
Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.539 KB)

Abstract

Upacara Khatam Quran anak- anak di Balai Gurah  kecamatan IV Angkat Kabupaten Agam Sumatera Barat merupakan upacara inisiasi kepada anak-anak yang telah mampu membaca dengan baik dan benar dan dilakukan setahun sekali oleh lembaga pendidikan masyarakat non formal yaitu Perguruan Quran Awaliyah (PQA) sehingga anak-anak di nagari Balai gurah yang berumur 9 tahun keatas umumnya sudah pandai mengaji dengan baik dan benar, sedangkan di beberapa daerah di negeri ini angka melek membaca Alquran masih tinggi dan dinagari ini pelaksanaan Khatam Secara rutin diselenggarakan sejak tahun 1923.Maka tujuan penelitian untuk mendiskripsikan  dan menjelaskan makna upacara Khatam Quran ini.Penelitian ini  dianalisis dengan teori interpretative simbolik yang dikemukaakan oleh Clifford Gertz yang menyatakan makna kegiatan masyarakat berasal dari kebudayaan  yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri, akarnya pada penafsiran  masyarakat yang digambarkan  melalui sistem simbol  beserta jaringan simbol dari setiap kegiatan  dan praktek)  yang dilakukan masyarakat.
The Inculcation of Loving Reading Quran Values at the Reading Quran Institution, Home, and Community Wirdanengsih Wirdanengsih; Dasim Budimansyah; Sofyan Sauri
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 22 No 1 (2017): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/td.v22i1.1207

Abstract

The purpose of this study was intended to describe the value of loving reading Al-Quran that was implemented by three education centers; Reading Quran Insitution Awaliyah, Family and Community Education for children between 9-12 years old in Nagari Balai Gurah. Also, this research was to discover how is the implementation of loving reading Al-Quran values and who are involved in it.  The result indicated that the implementation of the values of loving reading Al-Quran basically used surveillance approaches and guidance from the tutors, parents, and community in Reading Al-Quran. The socialization pattern that was used in implementing the value of love reading Al-Quran at Reading Quran Institution and family tended to use flexible patterns between authoritative and permissive patterns. Parties who involved in implementing the value of loving reading Al-Quran were the Awaliyah Institution, teacher and management, and family consisting of fathers, mothers, siblings, and grandparents. The uniqueness came from the roles of cultural social values in the community stating children who did not learn and love Al-Quran will be an embarrassment to the family. Moreover, the ceremony of Khatam Quran became the strong factor for children in implementing loving reading Al-Quran, due to this ceremony there was a process of social acknowledgement to the children who love reading Al-Quran.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis portofolio Dasim Budimansyah
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 3, No 1 (2006): June 2006
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10037.28 KB) | DOI: 10.21831/civics.v3i1.5736

Abstract

The conduct of civic teaching up to now still faces some barriers and limitations so its mission to make good citizen is not yet being realized in value-based education corridor. Based this reality, it is imperative to conduct a comprehension study on basic problems so the civic education can be empowered as a poweifu1 learning area characterized by contextual learning experience such as meaningful, integrated, value-based, challenging, and activating. Through these kinds of learning experiences, student be facilitated in constructing democratic civic knowledge, attitude, and skills in constructive psycho-pedagogic corridor.
Membangun keadaban digital warganet Indonesia dalam perspektif kewarganegaraan digital Erwin Susanto; Dasim Budimansyah
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v5i1.23347

Abstract

ABSTRAKLaporan Civil, Safety, and Interactions Online pada tahun 2020 oleh Microsoft yang memuat hasil survey dari Digital Civility Index (DCI). Survey tersebut bertujuan untuk menakar bagaimana tingkat keberadaban digital dari pengguna internet di dunia saat mereka berkomunikasi secara online dan menempatkan indeks keberadaban warganet Indonesia berada di posisi yang terburuk pada Kawasan Asia Tenggara. Yang lebih mengejutkan adalah respon negatif yang ditunjukkan oleh warganet Indonesia itu sendiri, mereka menyerang akun Microsoft dan seakan melakukan self-fulfilling prophecy yang membenarkan bahwa laporan DCI itu adalah nyata adanya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait urgensi keadaban digital dalam berinteraksi secara daring agar terbentuk interaksi yang sehat dan konstruktif di kalangan warganet Indonesia dilihat dari perspektif kewarganegaraan digital. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil studi menunjukkan bahwa keadaban digital warganet Indonesia rendah dikarenakan mereka tidak memiliki kemampuan yang cukup dan dibutuhkan untuk berinteraksi secara daring dalam perspektif kewarganegaraan digital. Warganet yang kompeten setidaknya harus mampu menangani tantangan yang baru dan tantangan sehari-hari yang berkaitan dengan pekerjaan, kemampuan kerja, inklusi dan partisipasi dalam masyarakat, menghormati hak asasi manusia (HAM), dan perbedaan antar budaya. Dalam usaha pengembangan keadaban digital tersebut juga dibutuhkan kompetensi kecerdasan digital yaitu empati digital dan literasi media dan informasi..
Warga Negara dan Ekologi: Studi Kasus Pengembangan Warga Negara Peduli Lingkungan Dalam Komunitas Bandung Berkebun Wibowo Heru Prasetiyo; Dasim Budimansyah
Jurnal Pendidikan Humaniora Vol 4, No 4: Desember 2016
Publisher : Pascasarjana UM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.872 KB)

Abstract

Abstract: This research aims to describe of the development concerns of citizens towards the environment in Bandung Gardening community who has run a series of pro-environment program. The research method uses a qualitative approach with case study method. The informants are Bandung Berkebun’s members and data collection techniques such as interviews, observation, and study the document. The results show that the Bandung Berkebun community with programs such as urban farming, urban farming school, street urban farming and urban campus has succeeded in intensifying agriculture farming town (urban agriculture) as an environmentally conscious lifestyle in Bandung. The success from the standpoint of Citizenship/Civic Education (PKn) is a development virtue of citizens (civic virtue), which became the estuary of learning objectives Civics. The virtue citizen like as participation in environmental conservation is achieved by development of knowledge, skills, ethics, and participation in the environmental field.Key Words: citizens, urban farming, urban farming school, campus urban farming, bandung berkebunAbstrak: Penelitian ini bertujuan memberi gambaran tentang pengembangan kepedulian warga negara terhadap lingkungan dalam komunitas Bandung Berkebun yang telah menjalankan serangkaian program pro lingkungan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan penelitian yaitu anggota komunitas Bandung Berkebun dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Bandung Berkebun dengan program-program seperti urban farming, school urban farming, street urban farming, dan campus urban farming telah berhasil memasyarakatkan pertanian kota (urban agriculture) sebagai gaya hidup peduli lingkungan di Kota Bandung. Keberhasilan tersebut dari sudut pandang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pengembangan kebajikan warga negara (civic virtue) yang menjadi muara dari tujuan pembelajaran PKn. Kebajikan warga negara dalam bentuk partisipasi pelestarian lingkungan dicapai berkat pengembangan pengetahuan, keterampilan, etika, dan partisipasi di bidang lingkungan. Kata kunci: warga negara, urban farming, school urban farming, campus urban farming, bandung berkebun
Lampung Krakatau Festival: Tourism Development and Active Citizens Participation to Strengthen Community Civic Virtue Muhammad Mona Adha; Budimansyah Dasim; Arief Nugroho; Mitchell Mollison
Indonesian Journal of Tourism and Leisure Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Lasigo Akademia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36256/ijtl.v2i2.130

Abstract

The tourism sector must be able to involve the community through space in order to gather, interact and communicate. Krakatau Festival as a medium that involves the participation of individuals and the community can support the development of tourism in Lampung Province. The community engagement in the festival is responsible as citizens of the community including the government, stakeholders, people, communities to take part actively and create strong social interrelation and cohesion. Tourism development through the community as part of sapta pesona is the main focus supported by a variety of cultural activities, destinations, and ultimately creates social cohesion as part of the civilization of citizenship. Qualitative research with ethnographic methods is implemented to get data and information comprehensively from various sources. The results of the study found that the context of the Krakatau Festival activities in real terms has the potential to increase tourism with historical values of Krakatau and can unite the community in a positive social interaction relationship and strengthen the active participation of local community virtue.
KEKUASAAN YANG TERPUSAT PADA SEKELOMPOK KECIL ELIT DAN MUNCULNYA KEBENCIAN SOSIAL BUDAYA TERSELUBUNG PADA MASYARAKAT INDONESIA PASCA REFORMASI Dasim Budimansyah
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 1 No 1 (2016): Volume 1, Nomor 1 - Juni 2016
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.924 KB) | DOI: 10.21067/jmk.v1i1.1183

Abstract

Artikel ini membahas saling keterkaitan antara merebaknya kekuasaan yang terpusat pada sekelompok kecil elit (oligarchy) dan  munculnya kebencian sosial budaya terselubung (socio-cultural animosity pada masyarakat Indonesia pasca reformasi. Argumentasinya adalah bahwa persoalannya terletak pada kurangnya mengembangkan kesepakatan nilai secara alamiah dan partisipatif yang lebih mengandalkan pendekatan kekuasaan. Dalam situasi seperti itu Indonesia perlu menyiptakan civic culture sebagai kesepakatan budaya untuk membangun kerukunan antarkelompok masyarakat dan salah satu medianya yang paling potensial adalah melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
TRANSFORMASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH PADA ERA SOCIETY 5.0 Rhindra Puspitasari; Dasim Budimansyah; Sapriya Sapriya; Rahmat Rahmat
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2796

Abstract

Penelitian ini tergolong penelitian pustaka library research. Ada empat alasan yang melatarbelakangi penelitian tentang konstruksi pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah pada era distrubsi ini urgen untuk dilakukan, pertama, seharusnya pendidikan karakter yang berlangsung saat ini mampu menurunkan kasus dekandensi moral anak bangsa, namun kenyataannya angka kasus dekandensi moral semakin meningkat. Kedua, diperlukan sebuah konstruksi pendidikan karakter yang ideal untuk bisa dijadikan sebagai model pengembangan pendidikan karakter. Ketiga, Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang cukup ideal dijadikan sebagai contoh pengembangan pendidikan karakter. Keempat, belum adanya penelitian sejenis tentang konstruksi pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah pada era distrubsi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa model pendidikan karakter di madrasah ibtidaiyah memiliki distingsi atau kekhasan yang tidak dimiliki lembaga pendidikan formal sejenis lainnya. Sebagai rekomendasi, penelitian ini mendorong model pendidikan karakter di madrasah untuk senantiasa direkonstruksi secara lebih massif sehingga bisa dijadikan rujukan dalam pengembangan model pendidikan karakter di lembaga lain yang sejenis.
Co-Authors - Sapriya Abdul Azis Wahab Afriansyah, Ardi Ahsyabila Fazira Aim Abdulkarim Al-Muchtar, Suwarma Anggyana, Rifa Ar, Endang Danial Arief Nugroho Artinah, Fitriah Asep Mahpudz Bakti Fatwa Anbiya Bunyamin Maftuh Cecep Darmawan Cecep Darmawan Cecep Darmawan, Cecep Chairil Faif Pasani Citra Lidiawati Dadang Sundawa, Dadang Darsiharjo Dasiharjo Dedeh Kartini Deni Zein Tarsidi Devi Irena Eko Digdoyo, Eko Elly Malihah Encep Syarief Nurdin Encep Syarif Nurdin Endang Danial Ernawulan Syaodih Erwin Susanto Erwin Susanto Fajriani S, Nur Garuzooka John Francis Harmawati, Yuni Hendri Irawan Hendri Marhadi Hermawan, Dwi Hilmy Nurfaizan Abdul Matin I Nengah Agus Tripayana . I Putu Windu Mertha Sujana Insani, Nisrina Nurul Juwandi, Ronni Kama Abdulhakam Karim Suryadi Kaspul Kaspul Khabibur Rohman Kokom Komala Sari Kokom Komalasari Laksmi Evasufi Widi Fajari Lesmana, Tebi Linda Wardatul Zadidah Margi Wahono Mitchell Mollison Mudhiah, Gaisani Umu Mufid Hidayat Muhammad Mona Adha Mustolikh Mustolikh Naniek Krishnawati Nika Nur Aliantika NIKMAH, KHOIRUN Nunung Nurjanah Nunung Nurjanah Nurihsan, Achmad Juntika Nurlaili Handayani Nurul Aini Pradanna, Satrio Alpen Purnama, Sena Aji Rahmat Rahmat Rawanoko, Endrise Septine Restu Adi Nugraha Rhindra Puspitasari Ridwan Setiawan Rina Patriana Chairiyani Rivi Ahmad Jalari Rudy Gunawan Sena Aji Purnama Siti Patimah Sofyan Sauri Somad, Momod Abdul Sukadi Sukadi Suresman, Edi Susan Fitriasari Suwandi, Mohamad Ardin Syaifullah Syaifullah Syaifullah Syaifullah, Syaifullah Tripayana, I Nengah Agus Turmudi Vita Sevia Nanda Wahyu Sopandi Wibowo Heru Prasetiyo Wirdanengsih Wirdanengsih Yadi Ruyadi Yuli Apriati