Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA MELALUI INTERVENSI TERAPI KOMPRES AIR HANGAT DI RUANG CENDRAWASIH RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR Permana, Kadek Hendra Guna; Heri, Mochamad; Astuti, Luh Seri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45498

Abstract

Demam berdarah atau dengue hemorhagic fever (DHF) merupakan penyakit yang terjadi dikarenakan virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan tersebar luas di daerah tropis dan subtropis. Pasien dengan DBD biasanya menghadapi demam tinggi, penurunan jumlah trombosit yang signifikan, sakit kepala, mual, muntah, artralgia, dan ruam kulit. Penatalaksanaan pada pasien DHF yang mengalami hipertermi meliputi terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologi bisa diberikan terhadap pasien yang menghadapi hipertermi ialah terapi kompres air hangat. Terapi kompres air hangat sebagai salah satu pendekatan yang dipergunakan perawat dalam upaya menurunkan suhu tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Analisis Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Dengan Masalah Keperawatan Hipertermia Melalui Intervensi Terapi Kompres Air Hangat Di Ruang Cendrawasih RSUD Wangaya Kota Denpasar. Studi inipun memanfaatkan desain penelitian deskriptif analitis menggunakan studi kasus melalui penggunaan satu pasien sebagai sampelnya. Instrumen yang dimanfaatkan adalah format asuhan keperawatan medikal bedah menyesuaikan terhadap ketentuan yang diberlakukan di institusi tersebut. Hasil studi ini membuktikan bahwasanya sebelum diberikan terapi suhu pasien berada pada 38⁰C dan setelah pelaksanaan terapi kompres air hangat yang diberikan selama 3 kali pertemuan dengan durasi waktu selama 3 hari dimana setiap pertemuan pasien diberikan intervensi terapi kompres air hangat selama 5-10 menit menunjukkan bahwa suhu pasien berada pada 36,5⁰C. Terapi kompres air hangat terbukti efektif dalam memberi solusi atas masalah keperawatan hipertermia terhadap pasien Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).
ANALISIS PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT JAHE DAN SERAI PADA PASIEN GOUT ARTRITIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI DESA SINABUN Ernita, Kadek; Astuti, Ni Luh Seri; Heri, Mochamad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45600

Abstract

Gout artritis merupakan kondisi peradangan akut yang menyebabkan nyeri hebat pada sendi, yang sering mengganggu aktivitas penderitanya. Terapi non-farmakologis, seperti kompres hangat dari bahan alami, menjadi alternatif aman dan efektif dalam mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas pemberian terapi kompres hangat jahe dan serai dalam menurunkan nyeri akut pada pasien gout artritis di Desa Sinabun. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan sampel pasien yang mengalami nyeri akut dan diberikan intervensi berupa kompres hangat selama 15 menit. Data dianalisis menggunakan uji statistik untuk mengukur penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan pada skala nyeri pasien setelah diberikan terapi (p=0,003; p=0,000), yang didukung oleh kandungan gingerol dan sitral dari jahe dan serai yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan vasodilator alami. Terapi ini aman, mudah diaplikasikan, dan dapat dijalankan secara mandiri oleh keluarga di rumah, serta berpotensi sebagai metode alternatif dalam manajemen nyeri gout. Kesimpulan, pemberian kompres hangat jahe dan serai efektif dalam mengurangi nyeri akut gout artritis, meningkatkan kenyamanan pasien, serta mendukung terapi klinis konvensional.
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PAD A PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR DENGAN INTERVENSI TEKNIK GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN DI GEDUNG AYODYA DI RUANG LANTAI 2 KELAS 2 RSUD SANJIWANI GIANYAR Lorenza, Tania; Heri, Mochamad; Astriani, Ni Made Dwi Yunica
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45613

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas teknik relaksasi genggam jari dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi fraktur di RSUD Sanjiwani Gianyar. Kecemasan pra-operasi merupakan kondisi umum yang dapat mengganggu kelancaran tindakan medis, sehingga dibutuhkan pendekatan non farmakologis yang sesuai untuk mengatasinya. Studi ini menggunakan pendekatan keperawatan melalui terapi relaksasi genggam jari. Subjek penelitian adalah seorang pasien dengan diagnosis fraktur yang dirawat di ruang kelas 2, lantai 2 RSUD Sanjiwani Gianyar. Hasil pengukuran menggunakan skala kecemasan menunjukkan penurunan signifikan dari skor awal 24 menjadi 16 setelah intervensi dilakukan, yang mengindikasikan bahwa teknik ini efektif dalam mengurangi kecemasan.Intervensi ini diharapkan dapat membantu pasien dalam mempersiapkan kondisi mental sebelum operasi serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu keperawatan, khususnya melalui pendekatan non-farmakologis dalam manajemen kecemasan. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi acuan dalam praktik keperawatan pre-operatif, terutama dalam penerapan teknik relaksasi sederhana namun efektif. Studi ini mendukung model keperawatan yang holistik dan berfokus pada kebutuhan pasien.Metode:Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi kasus. Subjeknya adalah satu pasien pre-operasi dengan fraktur yang dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar. Intervensi berupa teknik genggam jari diberikan selama 10–15 menit per sesi, dilakukan sebanyak dua kali sebelum prosedur operasi. Tingkat kecemasan diukur dengan Skala Kecemasan Hamilton, yang dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan skor kecemasan pra dan pasca intervensi.Hasil:Skor kecemasan awal pasien berada pada angka 24, tergolong kecemasan sedang hingga berat. Setelah diberikan intervensi teknik genggam jari, skor menurun menjadi 16, masuk dalam kategori kecemasan ringan. Hasil ini menunjukkan bahwa teknik genggam jari efektif dalam meredakan kecemasan pada pasien yang akan menjalani operasi fraktur.Kesimpulan:Teknik genggam jari terbukti mampu menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi fraktur. Metode ini merupakan alternatif non-farmakologis yang aman, sederhana, dan praktis, yang dapat membantu meningkatkan kesiapan mental pasien menjelang tindakan operatif. Temuan ini memperkuat penerapan keperawatan berbasis bukti dalam pengelolaan kecemasan dan mendukung peningkatan mutu pelayanan keperawatan pre-operatif.