Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Sistem Penanganan Pascapanen Ubi Cilembu di Desa Cilembu Kabupaten Sumedang Vega Yoesepa Pamela; Fitria Riany Eris; Ayu Angelika Novianti Sitinjak; Salma Rahmania Zahroh; Latifahisan Rahadiana Putri
GABBAH : Jurnal Pertanian Dan Perternakan Vol. 2 No. 4 (2025): Juli
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/gabbah.v2i4.5031

Abstract

Ubi Cilembu merupakan komoditas unggulan dari Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang yang dikenal memiliki cita rasa manis khas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sistem penanganan pascapanen Ubi Cilembu yang diterapkan oleh petani di Desa Cilembu. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa sistem pascapanen Ubi Cilembu meliputi proses grading/sortasi berdasarkan kelas ukuran (A, AB, C/TO, Ares), pencucian, pelayuan selama 1-2 minggu tanpa terkena sinar matahari langsung, penyimpanan dalam keranjang bambu, dan distribusi. Teknik pelayuan secara alami (kering angin) terbukti mampu mempertahankan cita rasa manis khas Ubi Cilembu. Hama silas menjadi ancaman utama dalam proses pascapanen karena dapat menyerang dari dalam umbi dan menyebar dengan cepat. Potensi pengembangan Ubi Cilembu teridentifikasi pada aspek varietas, teknologi budidaya, pascapanen, pengolahan produk turunan, dan pemasaran. Pendekatan pengendalian hama yang ramah lingkungan juga diperlukan untuk mengatasi serangan hama silas. Implikasi penelitian mencakup peningkatan kualitas pascapanen, penguatan ekonomi petani melalui diversifikasi produk, dan dukungan terhadap pertanian berkelanjutan berbasis potensi wilayah.
Penanganan Pasca Panen Mentimun Di Desa Jaliti Kabupaten Pandeglang Audrin Salsabilla Putri Ana; Najwa Rizkia; Delis Raozatul Aulia; Vega Yoesepa Pamela; Fitria Riany Eris
GABBAH : Jurnal Pertanian Dan Perternakan Vol. 2 No. 4 (2025): Juli
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/gabbah.v2i4.5042

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan, termasuk melalui produksi tanaman hortikultura seperti mentimun. Namun, tingginya kadar air dan sifat mudah rusak pada mentimun menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan pasca panen, yang berdampak pada penurunan kualitas dan harga jual. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi penanganan pasca panen mentimun di Desa Jaliti, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, serta dampaknya terhadap kualitas dan nilai jual produk. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data terkait praktik panen, sortasi, pengemasan, hingga distribusi mentimun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun petani telah melakukan penanganan pasca panen seperti pemanenan pagi hari, penyimpanan di tempat teduh, sortasi manual, dan pengemasan menggunakan karung plastik, masih terdapat kelemahan dalam proses distribusi dan pengemasan yang menyebabkan penurunan kualitas produk. Selain itu, rendahnya produktivitas tanaman setelah pemanenan ketujuh serta serangan hama turut berkontribusi pada penurunan hasil. Kesimpulannya, peningkatan penanganan pasca panen yang tepat serta pengendalian hama yang efektif sangat penting untuk menjaga kesegaran, mengurangi kerusakan, dan meningkatkan daya saing mentimun di pasar.   
PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM DI KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG Yasmin Nurlaily; Marwah Astria Ningrum; Zalfa Marsa Rahmani; Vega Yoesepa Pamela; Zulfatun Najah
Agrica Ekstensia Vol 19 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55127/ae.v19i1.263

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun, umur simpan yang pendek menjadi kendala utama dalam distribusi dan pemasaran, karena jamur ini mudah rusak akibat kandungan air yang tinggi dan aktivitas respirasi pascapanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penanganan pascapanen jamur tiram putih di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, guna menjaga mutu dan memperpanjang daya simpan produk. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi langsung ke lokasi budidaya, dokumentasi proses, serta wawancara dengan pembudidaya terkait tahapan panen, pengemasan, dan distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panen dilakukan secara manual pada sore hari, jamur dikemas menggunakan plastik PE berkapasitas 5 kg, dan segera didistribusikan ke pasar tanpa penyimpanan lanjutan untuk meminimalkan kerusakan. Penggunaan plastik PE dinilai efektif menjaga kesegaran jamur selama distribusi, meskipun tanpa pendinginan. Namun, keterbatasan biaya menyebabkan petani belum dapat menerapkan teknologi penyimpanan suhu rendah yang terbukti mampu memperpanjang umur simpan hingga dua kali lipat. Penanganan pascapanen yang sederhana ini cukup efektif untuk skala usaha rumahan, tetapi pengembangan metode penyimpanan yang lebih baik masih diperlukan agar kerugian pascapanen dapat ditekan dan nilai ekonomi jamur tiram meningkat.