Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

AKTIVITAS DAN FORMULASI REPELEN LOSIO EKSTRAK ETANOL LIMBAH HASIL PENYULINGAN MINYAK NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DUDI RUNADI; Sriwidodo Sriwidodo; Sucilawati Ridwan
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.85 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.9288

Abstract

ABSTRAK Limbah hasil penyulingan minyak nilam mengandung terpen-terpen nonvolatil yang memiliki aktivitas antiserangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol limbah hasil penyulingan minyak nilam sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti beserta konsentrasi optimumnya dan membuat formulasi losionya yang baik, aman, stabil, dan efektif. Penelitian ini meliputi skrining fitokimia; ekstraksi; pengujian parameter ekstrak; pengujian aktivitas ekstrak sebagai repelen; formulasi losio ekstrak; evaluasi sediaan losio dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi selama waktu penyimpanan; pengujian iritasi losio; serta pengujian aktivitas repelen dalam sediaan losio. Konsentrasi ekstrak yang diuji aktivitasnya sebagai repelen adalah  5%, 10%, 20% b/v dan losio yang mengandung N,N-dietil-m-toluamid (DEET) 13 % sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan memiliki aktivitas yang sama berdasarkan analisis statistik Anova. Sehingga dipilih konsentrasi 5% dalam formulasi losio. Kemudian dibuat formulasi losio dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 3%, 5%, dan 7%. Hasilnya diperoleh konsentrasi optimum ekstrak pada losio sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah losio yang mengandung 7% ekstrak. Losio repelen yang dihasilkan memiliki kualitas fisik dan kimia yang baik, aman secara mikrobiologis, tidak menimbulkan iritasi pada kulit, dan rata-rata daya proteksinya lebih baik dibandingkan losio yang mengandung DEET 13% dengan daya proteksi sebesar 65,76% selama 6 jam pemakaian.  Kata kunci : Limbah hasil penyulingan minyak nilam, Repelen, Aedes aegypti, Losio ABSTRACT Residue of nilam oil distillation contains nonvolatile terpens which has repellent activity. The aims of this research are finding the activity of extract ethanol of nilam oil distillation residue as Aedes aegypti mosquito repellent and its optimum concentration, and finding the formulation of lotion from extract ethanol of nilam oil distillation residue which has good quality, safe, stable, and effective when it applied. The methods used are phytochemical screening; extraction;  standarization extract assay; repellent extract activity assay; repellent lotion formulation;  physical, chemical, and microbiological evaluation; skin irritation test; and repellent lotion activity assay. The concentrations of extract used to test the repellent activity were 5%, 10%, 20% w/v, and lotion that contains 13% of (N,N-diethyl-m-toluamide) DEET was used as positive control. The result concluded that all  samples have same activities based on Anova statistical method. Thus the extract concentration chosen for formulation was 5%. Then lotion formulation is made with variated extract concentration 3%, 5%, dan 7%. The result showed that the most optimum extract concentration of lotion that gave repellent activity towards Aedes aegypti is 7%. Lotion had good physical and chemical  quality, microbiologically safe, non iritant and lotion that contains of 7% extract has protection level mean better than lotion that containing 13% DEET with protection level 65,76% for 6 hours application. Key : Nilam oil distillation residue, Repellent, Aedes aegypti, Lotion
Proses Penyembuhan dan Perawatan Luka : Review Sistematik Handi Purnama; Sriwidodo Sriwidodo; Soraya Ratnawulan Mita
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.859 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.13366

Abstract

Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang disebabkan oleh kontak fisika (dengan sumber panas), hasil dari tindakan medis, maupun perubahan kondisi fisiologis. Ketika terjadi luka, tubuh secara alami melakukan proses penyembuhan luka melalui kegiatan bioseluler dan biokimia yang terjadi secara berkesinambungan. Proses penyembuhan luka dibagi ke dalam lima tahap, meliputi tahap homeostasis, inflamasi, migrasi, proliferasi, dan maturasi. Akhirnya, pada tahap proliferasi akan terjadi perbaikkan jaringan yang luka oleh kolagen, dan pada tahap maturasi akan terjadi pematangan dan penguatan jaringan. Penyembuhan luka juga dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam tubuh, yaitu IL-6, FGF-1, FGF-2, kolagenase, H2O2, serta BM-MSCs. Perawatan luka dapat dilakukan dengan menggunakan selulosa mikrobial, balutan luka, maupun modifikasi sistem vakum. Terapi gen juga mulai dikembangkan untuk penyembuhan luka, diantaranya aFGF cDNA, KGF DNA, serta rekombinan eritropoietin manusia. Pengembangan formula dari sistem dan basis yang digunakan juga dilakukan untuk membantu proses penyembuhan luka. Zat aktif dari bahan alam pun akhir-akhir ini gencar dikembangkan sebagai alternatif pengobatan.Kata kunci : Luka, penyembuhan luka, perawatan luka. 
Aktivitas Repelen Kombinasi Minyak Atsiri Rimpang Bengle (Zingiber cassumunar Roxb.) dan Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) terhadap Nyamuk Aedes aegypti FERRY FERDIANSYAH SOFIAN; DUDI RUNADI; AMI TJITRARESMI; ARWA ARWA; GUSTYAN PRATAMA; ANTI PEBRIANTI MENTARI; SRIWIDODO SRIWIDODO; ZELIKA MEGA RAMADHANIA
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.518 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.9294

Abstract

Tingginya tingkat penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk, terutama pada daerah-daerah dengan endemik nyamuk yang tinggi, terdorong untuk melakukan pencegahan terbaik dalam penanggulangannya dengan cara pengendalian nyamuk dan menghindari gigitannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas repelen terhadap beberapa kombinasi komposisi minyak atsiri rimpang bengle (Zingiber cassumunar Roxb.) dan minyak sereh wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) terhadap nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah. Penelitian dilakukan dengan mengamati nyamuk yang hinggap di tangan relawan yang sebelumnya telah diberi sediaan uji. Analisis statistik menunjukkan bahwa masing-masing kombinasi minyak atsiri dari bahan uji yaitu bengle 10%; bengle 7,5% + sereh wangi 2,5%; bengle 5% + sereh wangi 5%; bengle 2,5% + sereh wangi 7,5%; dan sereh wangi 10% memiliki daya repelen tetapi masih memiliki perbedaan daya repelensi yang signifikan terhedap DEET 15%. Masing-masing kombinasi bahan uji tersebut tidak memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan sebagai repelen dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan hal tersebut, hasilnya dapat disimpulkan bahwa kelima kombinasi bahan uji tersebut tidak memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan sebagai repelen. Hal ini berarti kelima kelompok kombinasi uji tersebut memiliki daya tolak yang sama terhadap nyamuk Aedes aegypti dan potensial untuk dikembangkan menjadi obat herbal penolak nyamuk untuk mencegah demam berdarah.
Formulasi Gel Aromaterapi Dengan Basis Karagenan VALENTINE SOFIANI; Sriwidodo Sriwidodo; Anis Yohana Chaerunisaa
Farmaka Vol 16, No 3 (2018): Farmaka (September)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.866 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i3.16238

Abstract

Penggunaan aromaterapi dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak dan beraneka ragam bentuk serta kegunaannya. Sediaan aromaterapi yang beredar di pasaran, diantaranya adalah lilin aromaterapi, dupa, dan sabun aromaterapi. Namun, sediaan aromaterapi lain yang dapat digunakan adalah gel aromaterapi. Gel aromaterapi ini menggunakan minyak atsiri yaitu minyak lemon. Komponen utama yang digunakan sebagai polimer pembuatan gel aromaterapi ini adalah karagenan kappa yang merupakan hasil ekstraksi dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula gel aromaterapi yang tepat dengan basis karagenan, mengetahui karakterisasi, dan stabilitas gel aromaterapi dengan basis karagenan. Metode penelitian ini meliputi optimasi basis gel dengan konsentrasi karagenan 2%;2,5%;3%;3,5%;4%, evaluasi basis gel, formulasi gel aromaterapi dan evaluasi gel aromaterapi. Evaluasi yang dilakukan meliputi pengujian organoleptis, pengujian sineresis gel, pengujian total penguapan zat cair dan persen bobot sisa, dan pengujian kekuatan gel pada suhu penyimpanan 25oC dan 40oC. Hasil pengujian organoleptis gel aromaterapi meliputi tekstur, warna, dan bau menunjukkan hasil yang baik pada suhu penyimpanan 25oC yaitu karagenan dengan konsentrasi 3%, minyak atsiri konsentrasi 7% dengan penambahan minyak nilam 1%, pengujian sineresis gel aromaterapi menunjukkan hasil yang baik yaitu kurang dari 1%, pengujian total penguapan zat cair dan persen bobot sisa yang lebih kecil dapat dilihat pada formula gel aromaterapi yang ditambahkan minyak nilam, dan pengujian kekuatan gel berkisar antara 2,200-3400 g.force.Kata Kunci    : Karagenan Kappa, Gel Aromaterapi, Minyak Lemon, Minyak Nilam 
EFIKASI POLIMER ALAMI DAN POLIMER SINTETIK SEBAGAI DRESSING UNTUK PENGOBATAN ULKUS DIABETIKUM Atharia Refi Khairani Nasution; Sriwidodo Sriwidodo
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.748 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.21976

Abstract

Ulkus diabetikum adalah komplikasi dari penyakit diabetes mellitus berupa infeksi, tukak dan atau destruksi ke jaringan kulit yang paling dalam di kaki pada pasien akibat abnormalitas saraf dan gangguan pembuluh darah arteri perifer. Pengobatan ulkus diabetikum yang banyak digunakan saat ini yaitu dengan cara dressing atau pembalutan luka. Polimer telah dilaporkan banyak digunakan sebagai matriks pembawa pada metode dressing. Polimer sendiri dikelompokkan menjadi dua  macam yaitu polimer alami dan polimer sintetik. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk mengetahui efikasi polimer alami dan polimer sintetik sebagai metode dressing terkini untuk pengobatan ulkus diabetikum. Polimer alami yang dibahas antara lain kitosan, asam hyaluronat, selulosa, dan kolagen. Sementara, polimer sintetik yang dibahas antara lain polyvinyl alcohol (PVA), polyurethane; poly lactic acid, dan polyvinyl pyrrolidone (PVP).
Pencarian Obat Berbasis Bahan Alam dalam Penanganan Ulkus Diabetikum ARIDA SAFIRA; Sriwidodo Sriwidodo
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3657.196 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22007

Abstract

Ulkus diabetikum merupakan komplikasi serius dari penyakit diabetes. Prevalensi ulkus diabetikum di dunia sebesar 6,3%. Pasien dengan ulkus diabetikum menghabiskan biaya 4 kali lebih besar jika dibandingkan dengan pasien yang hanya menderita diabetes tanpa komplikasi ulkus. Dengan demikian perlu dilakukan pencarian alternatif pengobatan baru dengan harapan biaya yang dihabiskan lebih kecil, salah satunya adalah penggunaan obat tradisional atau biasa disebut herbal. Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap berbagai macam jenis herbal untuk penyembuhan ulkus, seperti aloe vera, madu, minyak zaitun, Astragali Radix dan Rehmanniae Radix, kiwi, Annona squamosa, dan kitosan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan perkembangan terkini terkait obat herbal yang telah digunakan dalam penyembuhan ulkus diabetikum.
REVIEW TEKNIK MIKROENKAPSULASI PADA EKSTRAK MANGOSTEEN Rosa Riau Wati; Sriwidodo Sriwidodo; Anis Yohana Chaerunisa
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 3 No 2 (2020): March 2020
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.849 KB)

Abstract

Mangosteen ( Garcinia mangostana L. ) is a popular tropical fruit that is widely found in southeast Asia . One of the important compounds in mangosteensal extract is Xanthones which underlies its various pharmacological activities . Mangosteen has characteristics, is unstable, reactivity , and is very easily oxidized, as well as poor solubility and bioavability. which can inhibit the formulation process. So that the microencapsulation method is used to protect the bioactive compounds in mangosteen extract, namely xanthones so that they can last a long time and can still be utilized properly by the body. Microencapsulation is the process by which a liquid is packaged or coated by a polymeric material . to produce micro sizes, called microcapsules . There are several methods of microencapsulation, frezee draying, spray draying, cooling, fluid bed coating, coacervation, and liposome entrapment . in the microencapsulation technique the material used in coating can be in the form of a polymer. Each polymer has different characteristics and purpose of use and variations of polymers that are tailored to the needs. The polymer to be used is capable of providing a cohesive thin layer with core material and chemically blended but still inert. Keyword: Mangosteen , Microencapsulation, Method, Polymer
KNOWLEDGE AS DETERMINANTS INCREASE CLEAN AND HEALTHY LIVING BEHAVIORS AMONG STUDENTS IN GENERAL PRIMARY SCHOOL 07 LANDAU-LEBAN SUB DISTRICT MELAWI IN 2015 Sriwidodo Sriwidodo; Santosa Santosa
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 1 (2017)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Clean and Healthy Lifestyle (CHLB) is an attempt to empower students, teachers and schools to know, understand and be able to practice CHLB and play an active role in creating a healthy behavior in school. The preliminary data survey indicated a needs to improve CHLB behavior among children in General Primary School 07 Landau-Leban Sub District Melawi. Aims: This study aimed to determine the relationship between gender, age, knowledge, attitudes, beliefs, and also the roles of teachers, parents and the School Health Unit (UKS) to CHLB in SDN 07 Landau-Leban Melawi West Kalimantan in 2015. Methods: The study design was cross-sectional study. The population in this study was 82 students of class IV, V and VI. The statistical test used Chi Square and Multiple Logistic Regression. During data collection, two teachers assisted the programs to the students. Results: This study showed that 45 students (54.9%) have low CHLB behavior. This behavior is related to knowledge, attitude and role of the teacher. The most dominant variable related to CHLB is knowledge (OR 5.434) Conclusion: Students with high knowledge tend to have more than 5 times greater CHLB. The findings suggest a need to increase students' knowledge of CHLB in the form of counseling, provision of facilities and infrastructure (sink, anti-septic, healthy canteen, bins, and promotional media such as posters). Improving CHLB to the students requires school’s support to provide training incorporated with relevant health facilities. 
PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE HYBRID TENTANG COVID-19 DAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA KADER PKK DESA CIKIDANG KECAMATAN LEMBANG Jutti Levita; Sri Adi Sumiwi; Mutakin Mutakin; Tiana Milanda; Irma Melyani Puspitasari; Sriwidodo Sriwidodo; Ellin Febrina; Yasmiwar Susilawati; Indah Suasani Wahyuni; Irma Erika Herawati; Renny Amelia; Gofarana Wilar
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 2 (2022): Juni. 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i2.34927

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) di Desa Cikidang sudah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut. Masyarakat berpartisipasi sangat baik dan menginginkan kegiatan dapat dilakukan secara kontinu serta melibatkan masyarakat yang lebih luas. Desa Cikidang belum memiliki sarana kesehatan dan lokasi Puskesmas terdekat adalah di Desa Cikole, berjarak 3,5 km. Berdasarkan data dari Puskesmas Cikole periode tahun 2019, tercatat bahwa penyakit hipertensi memiliki angka kejadian tertinggi yaitu 135 kejadian. Kegiatan PPM ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader PKK tentang penyakit hipertensi dan juga tentang COVID-19. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan metode hybrid luring dan daring (gabungan sinkronus dan asinkronus menggunakan media leaflet dan video). Dari sejumlah enam puluh undangan yang disebarkan, kegiatan PPM dihadiri oleh tiga puluh lima peserta. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan secara hybrid berhasil meningkatkan pengetahuan kader PKK tentang COVID-19 dan Penyakit Hipertensi sebesar 13,56%. 
Potensi Kuersetin Nanoenkapsulasi Chitosan-Alginat Sebagai Kardioprotektor Melalui Modulasi Nrf-2: Review I Gede Bayu Somantara; Ameilia Ameilia; Sriwidodo Sriwidodo
Farmaka Vol 21, No 2 (2023): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i2.46544

Abstract

Quercetin telah dilaporkan dapat berperan sebagai modulator Nrf2 untuk mengaktivasi antioksidan endogen. Sayangnya, quercetin memiliki stabilitas dan bioavailabilitas buruk. Nanoenkapsulasi digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas bahan aktif. Penyalut yang dapat digunakan diantaranya kombinasi chitosan-alginate. Untuk mengetahui potensi quercetin dengan nanoenkapsulasi chitosan-alginate sebagai modulator Nrf2 untuk kandidat terapi penyakit kardiovaskular perlu dilakukan kajian lebih mendalam. Data dikumpulkan dari artikel ilmiah dengan rentang publikasi 2013-2023 pada Google Schoolar, PubMed, dan Science Direct. Kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif secara deduktif. Quersetin terenkapsulasi dalam skala nano dengan chitosan-alginate dapat meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas quersetin yang lebih baik tanpa sitotoksisitas. Aktivasi Nrf2 secara nyata dapat memperbaiki dan menurunkan keparahan hipertensi, hipertrofi jantung, serta cedera iskemia dan reperfusi. Aktivasi Nrf2 memiliki peran penting untuk penghambatan kerusakan jantung, regulator inflamasi sistemik, dan proteksi endothelial. Maka dapat disimpulkan bahwa quersetin nanoenkapsulasi chitosan-alginat berpotensi sebagai kardioprotektor melalui modulasi Nrf2 yang dapat menjadi kandidat kuat terapi penyakit kardiovaskular.