Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Efektifitas Pemantauan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Berbasis Adat Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Keberhasilan Peneluran Pada Sarang Buatan Di Pantai Panga, Aceh Jaya Samsul Bahri; Fitriani Fitriani; Rabiatul Adhewiyah Berutu; Mai Suriani; Mira Mauliza Rahmi; Heriansyah Heriansyah
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v4i2.4822

Abstract

Enam dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia dapat ditemukan di Indonesia salah satunya jenis penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Perubahan kondisi alam, predasi dan tingginya eksploitasi yang dilakukan oleh manusia telah membawa populasi penyu lekang kepada kondisi yang terancam. Oleh karena itu diperlukan suatu metode konservasi yang efektif guna membantu pertumbuhan populasi pada biota penyu. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur efektifitas kegiatan pemantauan habitat peneluran berbasis masyarakat adat di pantai Panga serta pengaruhnya terhadap tingkat keberhasilan peneluran  pada penyu lekang. Pengamatan dilaksanakan di pantai Panga, Kabupaten Aceh Jaya. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode observasi pada kegiatan pemantauan dan metode percobaan pengamatan langsung pada proses relokasi dan sarang buatan. Hasil yang ditemukan menunjukan tingkat efektifitas terhadap kegiatan pemantauan berbasis adat yang dilakukan oleh tim konservasi pantai Panga. Hal ini ditandai dengan ditemukannya dua sarang peneluran penyu dari hasil pemantauan yang dilakukan di sepanjang pantai Panga. Hasil pengamatan terhadap sarang buatan juga menunjukan persentase keberhasilan penetasan yang tinggi dari telur yang telah ditanam kembali dari hasil pemantauan. Sarang buatan yang didesain menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 97,33%. Adanya kegiatan monitoring dan relokasi telah terbukti dapat membantu upaya pelestarian penyu lekang dari ancaman kepunahan.
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Biota Kima (Tridacna sp) di Perairan Pulau Gosong Kabupaten Aceh Barat Daya Samsul Bahri; Asri Mursawal; Rudi Hermi; Muhammad Marliansyah; Erijal Erijal
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v4i2.6025

Abstract

Pulau Gosong merupakan salah satu wilayah perairan yang telah dilindungi oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.78/KEPMEN-KP/2020. Salah satu potensi perairan yang terdapat di Pulau Gosong adalah habitat populasi berbagai jenis biota kima. Ancaman terhadap populasi kima semakin meningkat akibat pemanfaatan berlebih yang dilakukan oleh manusia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis, mengukur kelimpahan dan kepadatan berbagai jenis biota kima di Pulau Gosong. Pengamatan dilakukan pada dua stasiun dengan menggunakan metode belt transect sepanjang 100 meter dengan total lebar pengamatan lima meter. Hasil penelitian menemukan tiga jenis biota kima yang teridentifikasi di perairan Pulau Gosong meliputi ima Raksasa (Tridacna gigas), Kima Kecil (Tridacna maxima) dan Kima Selatan (Tridacna derasa). Kondisi menunjukkan bahwa Pulau Gosong memiliki sekitar 43% kekayaan jenis biota kima yang ada diseluruh Indonesia. Kelimpahan relatif tertinggi ditemukan pada jenis T. maxima dengan nilai 66,67%, sedangkan kelimpahan relatif terendah ditemukan pada jenis T. derasa dengan nilai 6,67%. Kepadatan kima paling tinggi ditemukan pada jenis T. maxima dengan nilai 0,02 ind/m2, sedangkan kepadatan paling rendah ditemukan pada jenis T. derasa dengan nilai 0,002 ind/m2. Kepadatan jenis T. gigas menunjukkan nilai yang sama baik di stasiun 1 maupun stasiun 2 yakni dengan nilai sebesar 0,008 ind/m2. Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan populasi jenis T. gigas yang terdapat di Pulau Gosong.
Keragaman Genetik Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Dan Kaitannya Dengan Pola Arus Di Perairan Samudera Hindia Dan Perairan Tengah Indonesia Samsul Bahri; Hawis H. Madduppa; Agus S. Atmadipoera
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2022.v08.i02.p10

Abstract

Indonesia is an important habitat for olive ridley (Lepidochelys olivacea) that it is necessary for sustainable management with respect to biological and ecological aspects as well as its environment. Genetic diversity and connectivity of L. olivacea can be calculated by using mitochondrial DNA analysis approach. The water circulation pattern are greatly affects to the distribution of L. olivacea that can be a transport medium for its migrations. This study aims to determined the genetic diversity of L. olivacea and its relation to water circulation across western and center of Indonesian waters. Samples of L. olivacea were collected in 6 locations across western and center of Indonesian waters from August 2015 to December 2016. The molecular analysis was conducted on control region gen based on 791-bp fragment. The water circulation analysis was performed through INDESO data and visualized by using Ferret software. Phylogenetic analysis showed that there are population connectivity of L. olivacea between western and central Indonesian waters. While population of L. olivacea in Kapoposang Island tend to be different compared to other populations. Genetic diversity analysis showed that L. olivacea from western Indonesia are more higher than center Indonesia. The water circulation analysis suggests that there is an established connection between western and center indonesian waters that connected by Northwest and Southeast seasons current, which the current vector indicates the movement of alternating water throughout Aceh, Pariaman, Panggul, Serangan, Kapoposang Island and Tuafanu populations.
Morphometric composition analysis of Sinanodonta woodiana based on depth stratification in Tributaries Meureubo West Aceh Heriansyah Heriansyah; Rudi Hermi; Ikhsanul Khairi; Muhammad Rizal; Akbardiansyah Akbardiansyah; Asri Mursawal; Giovani Oktavianda; Munandar Munandar; Samsul Bahri; Alfis Syharil; M Ali S
Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan Vol 5 No 1: Mei 2023
Publisher : Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jipsbp.v5i1.1919

Abstract

Clams are aquatic biota that do not have a spine, belonging to the phylum Molluscs class Bivalvia. This study aims to determine the density, morphomteric differences of S. woodiana clams based on depth. The sampling technique used Purposive sampling method, with 1x1 meter plot and repetition 3 times. Data collection was carried out in July 2022 until completion. The results showed that the highest density of S. woodiana clams was found at a depth of 0-50 cm with an average density of 29.3 individuals/meter. Small size clams were dominantly found at a depth of 0-50 cm with a percentage reaching 97.92%, 54.46% of medium size clams were found at a depth of 50-100 cm, while 83.33% of large size clams were found at a depth of 100-150 cm. Anova test results showed significant differences with a 95% confidence interval. At a depth of 100-150 cm, the weight value of S. woodiana clams was 24.87 ± 3.36 grams, shell length 43.73 ± 1.21 cm, shell width 38.73 ± 1.76 cm, and umbo height 22.83 ± 0.76 cm. The results of this study can be concluded that the shallower the waters, the higher the density of shells, but the large size of the shells, the smaller the density.
Analisis Molekuler dan Status Populasi Hiu yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Aceh Barat Samsul Bahri; Hafinuddin Hafinuddin; Nur Hikmah
JURNAL ENGGANO Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.8.1.37-44

Abstract

Perairan kabupaten Aceh Barat memiliki sumberdaya jenis ikan yang beragam salah satunya adalah jenis perikanan hiu dan pari. Hiu di Aceh Barat masih banyak diekspolitasi karena nilai ekonomi sirip yang masih tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan kekerabatan dan status populasi berbagai jenis hiu yang ditemukan di Pelabuhan Perikanan Aceh Barat. Pengambilan sampel dilakukan di pelabuhan perikanan dan dilanjutkan dengan analisis molekular terhadap 16 sampel yang ditemukan. Data sekuen kromatogram hasil analisis laboratorium yang diperoleh kemudian disejajarkan menggunakan program Mega X untuk ditranslasikan menjadi data visual basa nukleotida. Hasil identifikasi molekuler pada masing-masing individu memiliki tingkat kemiripan berkisar pada 97%-100%. Hasil analisis rekontruksi filogenetik membentuk lima kelompok dimana kelompok satu terdiri dari individu yang berasal dari jenis Carcharhinus brevipinna, Carcharhinus falciformis, Carcharhinus amboinensis dan Carcharhinus sorrah masing-masing satu individu, kelompok dua terdiri dari individu yang berasal dari jenis Sphyrna lewini sebanyak tiga individu, Sphyrna lewini, kelompok tiga terdiri dari individu yang berasal dari jenis Hemigaleus microstoma sebanyak tiga individu, kelompok empat terdiri dari individu yang berasal dari jenis Alopias pelagicus sebanyak dua individu dan kelompok lima terdiri dari individu yang berasal dari jenis Rhynchobatus australiae sebanyak dua individu yang berasal dari perairan Aceh Barat dan dua individu berasal dari perairan Aceh Jaya. Status populasi delapan spesies yang ditemukan termasuk dalam kategori near threatened (hampir terancam), vulnerable (rentan), endangered (terancam bahaya), critically endangered (terancam punah), extinct in the wild (punah di alam liar) serta extinct (punah) berdasarkan tingkatan status daftar merah yang terdapat pada regulasi IUCN.
Analisis Indeks Keragaman Hasil Tangkapan pada Rumpon Berbasis Sumberdaya Lokal di Perairan Kuala Daya Kabupaten Aceh Jaya Melisa Rahayu; Muhammad Rizal; Hafinuddin Hafinuddin; Samsul Bahri; Ikhsanul Khairi; Afdhal Fuadi; Mursyidin Zakaria; Muhammad Ali Sarong
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 7 No 2 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.Vol.7.No.2.303

Abstract

FADs is an instrument that function as a place to gathered fish, so that make it easier for fisherman to find fish. This study aims to determine the diversity index, dominance and weight and length of the catch on local resources. The result of this study are expected to provide information on the types of fish caught using hand line the research was conducted from August to December 2022 in the waters of Kuala Daya, Aceh Jaya Regency. Data collected in the form of data on the number of fish (tail), weight (gr), length (cm). The data collection method used was experimental fishing for 4 trips at two observation stations. During the study the number of catches obtained was 14 fish consisting of 1 phylum (chordata), 1 class (actonopterygii), 1 order, 4 families and 7 species, while the fish species are malabar trevally (Carangoides malabaricus), yellowtail scad (Atule mate), yellowstripe scad (Selaroides leptolepis), orange spotted grouper (Ephinephelus coioides), moontail bullseye (Priachantus hamrur), malabar blood snapper (Lutjanus malabaricus), narrow barred Spanish mackerels (Scomberomorus commerson). The result showed that the diversity index values on FADs 1 and FADs 2 were 1.33 and 1.21 which were included in the relatively medium criteria. The dominance index values on both FADs are 2 and 2 which are included in the relatively high criteria, and the weight of fish caught on both FADs is 2.72 kilogram and 1.91 kilogram and the average length of fish caught on both FADs ranges from 14,4 cm – 40,25 cm and 20,9 – 40,5 cm.  
Kajian Analisis Struktur Komunitas Mangrove di Muara Jenggalu Kota Bengkulu Nella Tri Agustini; Ayub Sugara; Samsul Bahri
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v5i1.7361

Abstract

This research was carried out in September 2022 at Muara Jenggalu, Bengkulu City. The mangrove vegetation in Muara Jenggalu, Bengkulu City consists of 8 (eight) true mangrove species : Avicennia alba, Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza,Lumnitzera littorea, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris and Xylocarpus granatum. Associated mangrove species consist of 3 (three) species, namely Nypa Fruticans, Hibiscus tiliaceus L, and Pandanus tectorius.The most common types of mangroves found in the Jenggalu Estuary, Bengkulu City, are Rhizophora apiculata and Sonneratia alba. The density of mangrove species in Muara Jenggalu, Bengkulu City, is categorized as rare, with a density value of mangrove species ≤ 1,000 ind/ha. Coverage of mangrove species in Muara Jenggalu is 69.59-86.27%. The lowest type of closure is 0.18-49.68%. The type of mangrove with the highest IVI in Muara Jenggalu, namely Sonneratia alba, plays an important role in the mangrove area of Muara Jenggalu with an IVI range of ≥ 121.55-163.28. The dominance index ranged from 0.45-0.78, and the diversity index (H') ranged from 0.34-0.93.
PENERAPAN TEKNOLOGI RUMPON ATRAKTOR IJUK UNTUK PERIKANAN REKREASI DI KABUPATEN ACEH JAYA Hafinuddin Hafinuddin; Samsul Bahri; Firzan Firzan; Iyan Al Misbah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i4.1230-1235

Abstract

Nelayan skala kecil di Kecamatan Setia Bakti mengandalkan produksi perikanan tangkap sebagai sumber pendapatan. Namun fluktuasi produksi hasil tangkapan berdampak kepada ekonomi nelayan yang tidak menentu. Selain itu, keterbatasan wawasan/pengetahuan dalam penangkapan ikan ramah lingkungan sehingga nelayan di Kecamatan Setia Bakti hanya mengandalkan jaring insang untuk penangkapan ikan. Selain permasalahan yang telah disebut di atas, terdapat pula permasalahan permodalan dan manajemen usaha. Berdasarkan kondisi eksisting tersebut, diperlukan alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan oleh nelayan yaitu usaha perikanan rekreasi seperti jasa sewa kapal penangkapan ikan untuk memancing, menyelam dan berwisata dengan memanfaatkan teknologi alat bantu penangkapan ikan yaitu rumpon atraktor ijuk serta alat tangkap yang ramah lingkungan yaitu pancing ulur. Pendekatan yang digunakan pada penyelesaian masalah yang telah dilaksanakan yakni melalui edukasi terhadap masyarakat, pelatihan dan proses pendampingan. Mitra dalam kegiatan ini adalah nelayan jaring insang dan aparatur Gampong (Desa) Lhok Timon Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Rest Area Desa Lhok Timong. Hasil kegiatan yang telah dicapai adalah 1) adanya peningkatan pemahaman tentang dampak penggunaan alat bantu rumpon atraktor ijuk dan alat tangkap ramah lingkungan, 2) mampu membuat rumpon atraktor ijuk, serta proses pemasangannya dan uji kesiapan penangkapan disekitar rumpon, 3) hasil analisis usaha perikanan rekreasi diperoleh pendapatan rata-rata nelayan mitra Lhok Rigaih untuk perikanan rekreasi ini yakni sebesar Rp 1.350.000 per bulan. Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan memberi antusiasme masyarakat nelayan untuk memanfaatkan teknologi rumpon atraktor ijuk ramah lingkungan sebagai mata pencaharian alternatif yaitu perikanan rekreasi, sehingga kegiatan ini menjadi penting untuk mendukung keberlanjutan sumberdaya perikanan dan meningkatnya kesejahteraan nelayan kecil.   
Effect of transplantation media on Pocillopora coral growth rate at TWAL Pulau Weh Chitra Octavina; Maria Ulfah; Adrian Damora; Zulkarnain Jalil; Nanda Muhammad Razi; Muhammad Agustiar; Puad Batari Harahap; Nurul Najmi; Samsul Bahri; Munandar Munandar; Shan-Yin Vanson Liu
Depik Vol 10, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.667 KB) | DOI: 10.13170/depik.10.2.19222

Abstract

Coral reef ecosystems have a vital role in waters so that damage to coral reef ecosystems can reduce ecological and socio-economic functions that can impact environmental imbalances, such as reef fish and benthic communities. This study aims to determine the effect of transplant media on the growth rate of the genus Pocillopora coral and see whether it has a significant effect on the rate of coral growth in TWAL Pulau Weh, Aceh Province. The method used is a purposive sampling method in determining stations, analysis using the ImageJ 1.52 application. The results showed that the effect of transplant media on the growth rate of Pocillopora corals were significant differences between structures given an electric current and those not given an electric current with a 95% confidence interval. The average growth value of Pocillopora corals given an electric current is 25.06 mm/month. While the Pocillopora corals that were not given an electric current average growth value was 16.50 mm/month.Keywords:Coral reefCoral transplantElectrical stimulationPocilloporaImagej
Effect of transplantation media on Pocillopora coral growth rate at TWAL Pulau Weh Chitra Octavina; Maria Ulfah; Adrian Damora; Zulkarnain Jalil; Nanda Muhammad Razi; Muhammad Agustiar; Puad Batari Harahap; Nurul Najmi; Samsul Bahri; Munandar Munandar; Shan-Yin Vanson Liu
Depik Vol 10, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.10.2.19222

Abstract

Coral reef ecosystems have a vital role in waters so that damage to coral reef ecosystems can reduce ecological and socio-economic functions that can impact environmental imbalances, such as reef fish and benthic communities. This study aims to determine the effect of transplant media on the growth rate of the genus Pocillopora coral and see whether it has a significant effect on the rate of coral growth in TWAL Pulau Weh, Aceh Province. The method used is a purposive sampling method in determining stations, analysis using the ImageJ 1.52 application. The results showed that the effect of transplant media on the growth rate of Pocillopora corals were significant differences between structures given an electric current and those not given an electric current with a 95% confidence interval. The average growth value of Pocillopora corals given an electric current is 25.06 mm/month. While the Pocillopora corals that were not given an electric current average growth value was 16.50 mm/month.Keywords:Coral reefCoral transplantElectrical stimulationPocilloporaImagej