Mudjirahardjo, Panca
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 78 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Aplikasi Web dan Middleware pada Sistem Rekayasa Kondisi Udara untuk Kumbung Jamur Tiram M. Hanif Azhary; Akhmad Zainuri; Panca Mudjirahardjo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 9, No 8 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Penerapan Sistem Monitoring dan Rekayasa Kondisi Udara pada Kumbung Jamur Tiram untuk Capstone Design Project, memerlukan aplikasi web dan middleware yang berfungsi sebagai dasbor untuk memvisualisasikan data sensor yang diambil dari server Blynk. Aplikasi web dan middleware membutuhkan penggunaan sumber daya yang efisien, beban kerja pemeliharaan yang minimal, serta biaya sehemat mungkin. Penggunaan layanan komputasi serverless dinilai cocok untuk kasus penggunaan ini. Pada penelitian ini, layanan Cloudflare Worker sebagai platform serverless. Proses perancangan terbagi atas perancangan middleware dengan konsep Representational State Transfer Application Programming Interface (REST API) dan aplikasi web. Konsep middleware digunakan agar token autentikasi dari Blynk tidak dapat dilihat dari publik. Proses perancangan aplikasi web sendiri menggunakan framework ReactJS. Hasil penelitian menunjukkan middleware dapat meneruskan respons dari server Blynk tanpa memperlihatkan token autentikasi dari Blynk. Aplikasi web juga berhasil menampilkan data kondisi dari kumbung jamur tiram. Namun, aplikasi web belum bisa menampilkan histori data kondisi dari kumbung jamur tiram yang disebabkan oleh keterbatasan API yang disediakan oleh Blynk. Kata Kunci—jamur, serverless, REST, middleware. Abstract–Implementation of Air Monitoring and Condition Manipulation System on Oyster Mushroom Shed in Capstone Design Project, requires a web application and middleware that functions as a dashboard for sensor data visualization from the Blynk server. Web application and middleware need efficient use of resources, minimal maintenance workload, and the lowest possible cost. The use of serverless computing services is considered suitable for this use cases. In this study, Cloudflare Worker as serverless platform. The design process is divided into middleware design with the concept of Representational State Transfer Application Programming Interface (REST API) and web applications. The concept of middleware is used so that authentication tokens from Blynk are not visible to the public. The web application design process itself uses the ReactJS framework. The results show that the middleware can forward the response from the Blynk server without showing the authentication token from Blynk. The web application also managed to display the condition data of the oyster mushroom kumbung. However, the web application has not been able to display historical data on the condition of the oyster mushroom kumbung due to the limitations of the API provided by Blynk. Index Terms—mushroom, serverless, REST, middleware.
Timbangan Digital Berbasis Sensor Flexyforce Dengan Output Suara Ita Dwi Purnamasari; Panca Mudjirahardjo; Mochammad Rif'an
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.691 KB)

Abstract

Teknologi diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia agar mudah, cepat, tepat, akurat dan efisien. Penerapan teknologi dimanfaatkan dalam semua bidang, salah satu wujud penerapan sistem teknologi dalam bidang pengukuran adalah timbangan digital. Alat ini merupakan peraga sebagai alat pengukur suatu berat benda yang di harapkan dapat membantu tidak hanya para pedagangnya tetapi juga para pembeli dengan cara selain menampilkan hasil pengukuran berat melalui LCD,tetapi juga dikeluarkan melalui suara. Alat ini dirancang menggunakan sensor Flexiforce yang di desain untuk mengukur berat obyek. Sensor Flexiforce ini mengubah besaran fisik (berat) menjadi sebuah perubahan resistansi yang berbeda-beda untuk setiap pengukuran berat. Rangkaian yang digunakan untuk merubah keluaran sensor dari perubahan resistansi menjadi perbahan tegangan adalah menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone dan rangkaian pengkondisi sinyal berupa rangkaian instrumentasi. Mikrokontroller yang digunakan untuk pengendali system adalah ATmega 8535, ISD (Information Storage Device)2560 digunakan sebagai penyimpan database suara. Sebagai verifikasi data teks digunakan LCD M1632. Pengujian dilakukan dengan menggunakan berat benda yang berbeda-beda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat dapat mendeteksi berat benda yang ingin diukur beratnya serta mengeluarkan hasilnya dalam bentuk suara serta tampilan teks di LCD sesuai dengan berat  benda tersebut. Nilai kesalahan rata-rata pengujian alat secara keseluruhan adalah 4,32%.
RANCANG BANGUN ALAT ADAPTASI BENIH IKAN NILA SAAT PROSES PERPINDAHAN KOLAM BUDIDAYA Bidin Yuniar Hamzah; Panca Mudjirahardjo; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, budidaya ikan air tawar menjadi usaha budidaya ikan yang menjanjikan dikalangan masyarakat. Ikan nila yang merupakan salah satu dari tiga primadona ikan air tawar yang diminati masyarakat. Selain karena kandungan gizi dan nilai jual yang cukup tinggi, ikan ini mudah untuk dikembang-biakkan. Petani pembesaran ikan nila tidak memijahkan benih sendiri melainkan membeli benih dari petani pemijah benih ikan, sehingga petani harus membuat benih dapat beradaptasi dengan kolam pembesaran yang kondisinya berbeda dengan kolam pembenihan. Proses adaptasi memakan waktu cukup lama dan dilakukan bertahap oleh para petani dengan mencampurkan air dari kolam pembesaran sedikit demi sedikit ke kolam adaptasi untuk mengurangi kematian ikan secara mendadak. Berdasarkan permasalahan tersebut dalam penelitian ini dirancang alat adaptasi perpindahan kolam budidaya guna mempermudah petani saat proses perpindahan kolam. Alat adaptasi ini akan melakukan pencampuran air kolam pembesaran ke kolam adaptasi secara otomatis. Selain itu ditambahkan sensor suhu dan sensor pH guna memonitoring kondisi pH dan suhu kolam adaptasi, dan menambahkan buzzer sebagai peringatan dini ketika suhu dan pH kolam tidak sesuai. Hasil pembacaan sensor suhu memiliki error 0,51 oC dan waktu steady state 42 detik, sedangkan sensor pH memiliki error 0,112(satuan pH) dan waktu steady state 138 detik.Kata Kunci : Ikan Nila, proses adaptasi, sensor pH, sensor suhu
PENGARUH VARIASI DYE KLOROFIL DAN ANTOSIANIN TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) Miladina Rizka Aziza; Panca Mudjirahardjo; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell) merupakan sel surya generasi ketiga setelah sel surya konvensional dan sel surya berbasis film tipis. Mahalnya material anorganik serta fabrikasi dalam pembuatan sel surya membuat DSSC semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Biaya yang murah, ramah lingkungan serta fabrikasi yang mudah menjadi poin utama pada DSSC. DSSC memanfaatkan bahan organik sebagai penghasil energi listrik. Bahan organik yang dimanfaatkan dapat berupa pigmen yang terkandung pada suatu tumbuhan yang mampu menyerap energi foton matahari yang dapat diubah menjadi energi listrik. DSSC dirancang dengan menggunakan struktur sandwich, dimana lapisan-lapisan yang digunakan yaitu kaca TCO sebagai substrat dengan ukuran 4cm2, dye sensitizer berupa daun singkong dan beras ketan hitam yang masing-masing memiliki pigmen klorofil dan antosianin, TiO2 sebagai penerima elektron dari dye, elektrolit sebagai donor elektron, serta karbon sebagai katalis. Pada penelitian ini dilakukan variasi kandungan dye yaitu dye klorofil, antosianin, antosianin : klorofil 1 : 3, antosianin : klorofil 1 : 1, dan antosianin : klorofil 3 : 1. Metode deposisi yang digunakan dalam perancangan DSSC adalah spin coating. Dalam pengujiannya, sinar matahari pada Air Mass (AM) 1,5 dan LED Cool Daylight 7 Watt digunakan sebagai sumber cahaya. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan sinar matahari AM 1,5 didapatkan tegangan terbesar mampu dihasilkan oleh variasi dye antosianin : klorofil 1 : 3, dan arus terbesar mampu dihasilkan oleh variasi dye antosianin : klorofil 1 : 1. Sedangkan pengujian dengan LED Cool Daylight 7 Watt didapatkan tegangan rata-rata terbesar mampu dihasilkan oleh variasi dye antosianin : klorofil 1 : 3, dan arus rata-rata terbesar dihasilkan oleh variasi dye antosianin : klorofil 3 : 1. Daya maksimal dan efisiensi terbesar dengan menggunakan sinar matahari AM 1,5 dan LED Cool Daylight 7 Watt sama-sama dihasilkan oleh variasi dye antosianin : klorofil 1 : 3 dengan nilai mencapai 6,72 x 10-7 W dan 1,805 x 10-4 % saat menggunakan sinar matahari AM 1,5; dan 1,04 x 10-7 W dan 1,48 x 10-6 % saat menggunakan LED Cool Daylight 7 Watt. Kata kunci: Antosianin, DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell), Klorofil, Variasi Dye ABSTRACT DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell) is the third generation solar cell after conventional solar cells and thin-film solar cells. The high cost of inorganic materials as well as fabrication in the manufacture of solar cells makes DSSC progressively evolved over time. Low cost, environmentally friendly and easy fabrication become the main points in the DSSC. DSSC utilizes organic materials as a producer of electrical energy. Organic materials that can be utilized in the form of pigments contained in a plant that is able to absorb solar photon energy that will be converted into electrical energy. The DSSC is designed using a sandwich structure, in which the layers used are TCO glass as a substrate with a size of 4cm2, a dye sensitizer of cassava leaves and black rice each having a pigment of chlororpyll and anthocyanin, TiO2 as the electron acceptor of dye, the electrolyte as electron donor, and carbon as a catalyst. In this study, we will design dye chlorophyll, anthocyanin, the variation of anthocyanin : chlorophyll 1 : 3, anthocyanin : chlorophyll 1 : 1, and anthocyanin : chlorophyll 3 : 1. Deposition methods used in designing DSSC are spin coating and in the test, sunlight on Air Mass (AM)1.5 and 7 Watt Cool Daylight LEDs are used as light sources. From the test results using sunlight on AM 1.5 obtained the largest voltages can be generated by the variation of dye anthocyanin : chlorophyll 1: 3, and the largest current can be generated by the variation of dye anthocyanin: chlorophyll 1 : 1. While using 7 Watt Cool Daylight LEDs obtained the largest voltages can be generated by the variation of dye anthocyanin : chlorophyll 1 : 3, and the largest current can be generated by the variation of dye anthocyanin: chlorophyll 3 : 1. The largest maximum power and efficiency using sunlight on AM 1.5 and 7 Watt Cool Daylight LEDs are produced by anthocyanin : chlorophyll 1 : 3 reaches 6.72 x 10-7 W and 1.805 x 10-4 % when using sunlight on AM 1.5, reaches 1.04 x 10-7 W and 1.48 x 10-5% when using 7 Watt Cool Daylight LEDs. Keywords: Anthocyanin, Chlorophyll, Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC), Dye variations
IMPLEMENTASI COMPUTER VISION UNTUK MENDETEKSI BASE BABY CRADLE PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) Oky Risky Dwi Santoso; Panca Mudjirahardjo; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bertambahnya tingkat kesulitan dalam Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) maka diperlukan pengembangan sensor salah satunya yaitu sensor kamera yang digunakan untuk mendeteksi objek baby cradle yang merupakan salah satu dari dua misi yang ada pada Kontes Robot Pemadam Api Indonesia. Dengan adanya peraturan tersebut maka akan dibuat sistem deteksi warna berbasis Computer Vision. Dalam makalah ini akan menganalisis deteksi baby cradle menggunakan metode RGB dan metode HSV serta merancang sistem dalam mendeteksi objek baby cradle. Sensor kamera yang digunakan akan dibantu dengan mini PCdan library OpenCV untuk proses kalkulasi dan konversi nilai dari gambar yang ditangkap. Berdasarkan hasil pengujian untuk metode RGB dapat mendeteksi jarak maksimum 160 cm dengan waktu komputasi 36,1 ms dan tingkat keakuratan deteksi sebesar 78,03%. Sedangkan untuk metode HSV dapat mendeteksi jarak maksimum 220 cm dengan waktu komputasi 38,8 ms dan tingkat keakuratan deteksi 93,69%. Dalam pengujian keseluruhan sistem, robot akan lebih cepat menemukan keberadaan objek menggunakan metode HSV dengan rata – rata waktu 3,93 detik dibandingkan menggunakan metode RGB dengan rata – rata waktu 4,20 detik pada parameter kecepatan serta jarak yang sama.Kata Kunci–Computer Vision, baby cradle, KRPAI, RGB, HSV, OpenCVAbstract - Increasing the level of difficulty in Indonesian Fire Extinguishers Robot Contest, it is necessary to develop a sensor one of which is a camera sensor used to detect the object baby cradle which is one of the two missions that exist in the Indonesian Fire Extinguisher Robot Contest. With the regulation it will create a color detection system based on Computer Vision. In this paper we will analyze baby cradle detection using RGB method and HSV method and designing system in detecting baby cradle object. The camera sensors used will be assisted with mini PCs and OpenCV libraries for the process of calculating and converting the values of captured images. Based on the test results for RGB method can detect a maximum distance of 160 cm with 36.1 ms computational time and detection accuracy rate of 78.03%. As for HSV method can detect a maximum distance of 220 cm with a computation time of 38.8 ms and a detection rate of 93.69% accuracy. In testing the whole system,robot will more quickly discover the existence using HSV method with the average time of 3,93 seconds compared using the RGB method with the average time of 4,2 seconds at the same parameter of sped and distance.
IMPLEMENTASI ARITHMETIC LOGIC UNIT MIKROPROSESOR 8085 PADA FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) MENGGUNAKAN VEDIC MATHEMATICS Rizky Aiman Haniffalah Harijanto; Adharul Muttaqin; Panca Mudjirahardjo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakArithmetic Logic Unit (ALU) adalah bagian penting dari mikroprosesor yang melakukan instruksi aritmatika dan logika. Kinerja mikroprosesor sangat tergantung pada kinerja ALU. Dalam tulisan ini, ALU dirancang menggunakan konsep matematika vedas untuk mengoptimalkan kompleksitas dan kecepatan desain dalam unit aritmatika, yaitu Urdhva-tiryagbhyam Sutra dan Nikhilam Sutra. Proyek yang diusulkan dikodekan dalam Very HighSpeed Integrated Circuit Hardware Description Language (VHDL), diikuti oleh sintesis menggunakan Xilinx ISE PlanAhead 14.7, dan diimplementasikan dalam Spartan3E FPGA. Hasil proyek yang diusulkan akan dibandingkan dengan metode lain untuk mengetahui efektivitas penggunaan metodevedic mathematics.Kata Kunci – Vedic Mathematics, Arithmetic Logic Unit, FPGA, VHDL, Spartan-3EAbstractArithmetic Logic Unit (ALU) is an important part of the microprocessor which performs arithmetic instructions and logic. Microprocessor performance is very depending on the performance of the ALU. In writing In this case, the ALU is designed using the concept of vedas math to optimize complexity and speed of design in arithmetic unit, i.e. Urdhva-tiryagbhyam Sutras and Nikhilam Sutras. Projects that proposed coded in Very HighSpeed ​​Integrated Circuit Hardware Description Language (VHDL), followed by synthesis using Xilinx ISE PlanAhead 14.7, and implemented in the Spartan3E FPGA. Proposed project results will be compared with other methods to find out the effectiveness of using vedic mathematics method. Keywords – Vedic Mathematics, Arithmetic Logic Unit, FPGA, VHDL, Spartan-3E
PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BAHAN KALSIUM KARBONAT DAN TITANIUM DIOKSIDA TERHADAP KARAKTERISTIK SOLAR SEL PEROVSKIT Farihah Hedar; Panca Mudjirahardjo; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sel surya saat ini telah sampai pada generasi ketiga, yaitu Perovskite Solar Cell (PSC). PSC mampu mengonversi energi surya menjadi energi listrik dengan memanfaatkan material perovskit sebagai penyerap cahaya. Peneliti sebelumnya berinovasi menyumbangkan ide penelitian berbasis sel surya dengan memanfaatkan bahan alam yang murah, terjangkau dan berpotensi sebagai energi listrik terbarukan yakni material CaCO3 dan TiO2 untuk pembuatan PSC. Pada penelitian ini, dilakukan variasi perbandingan molaritas CaCO3 dan TiO2 dengan perbandingan 1:2, 1:5, 1:7, 1:9, dan 1:11. PSC dirancang dengan menggunakan srtruktur sandwich, dimana lapisan-lapisan yang digunakan yaitu kaca TCO sebagai substrat dengan ukuran 2  2,5 cm, TiO2, CaTiO3, elektrolit, dan karbon sebagai elektroda lawan. Metode deposisi yang digunakan dalam perancangan PSC adalah spin coating. Dalam pengujiannya, lampu LED Cool Daylight 7 Watt digunakan sebagai sumber cahaya. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan tegangan rata-rata terbesar mampu dihasilkan oleh variasi CaCO3:TiO2 1:9 yaitu sebesar 361,63 mV, sedangkan arus rata-rata terbesar mampu dihasilkan variasi CaCO3:TiO2 1:7 yaitu sebesar 250,47 μA. Daya maksimal dan efisiensi terbesar dihasilkan oleh variasi CaCO3:TiO2 1:9 dengan nilai sebesar 2,209  10-5 Watt dan 3,155  10-4%. Kata Kunci : Perovskite Solar Cell (PSC), Kalsium Karbonat (CaCO3), Kalsium Titanat (CaTiO3) ABSTRACT The development of solar cells has reached the third generation, Perovskite Solar Cell (PSC). PSC is able to convert solar energy into electrical energy by utilizing perovskite material as a light absorber. Previous researchers innovated to contribute the idea of ​​solar cell-based research by utilizing cheap, affordable natural materials and the potential for renewable electricity, namely CaCO3 and TiO2 material for PSC manufacturing. In this study, a variation of the ratio of molarity of CaCO3 and TiO2 was carried out with a ratio of 1: 2, 1: 5, 1: 7, 1: 9, and 1:11. The PSC was designed using a sandwich structure, where the layers used were TCO glass as a substrate measuring 2 x 2.5 cm, TiO2, CaTiO3, electrolytes, and carbon as the opposite electrode. The deposition method used in the design of the PSC is spin coating. In its testing, the Cool Daylight 7 Watt LED light was used as a light source. Based on the test results, the largest average stress can be obtained by the variation of CaCO3: TiO2 1: 9 which is equal to 361.63 mV, while the largest average flow is able to produce variations of CaCO3: TiO2 1: 7 which is equal to 250.47 μA. Maximum power and greatest efficiency are produced by variations of CaCO3: TiO2 1: 9 with a value of 2.209 x 10-5 Watt and 3.155 x 10-4%. Keywords: Perovskite Solar Cell (PSC), Calcium Carbonate (CaCO3), Calcium Titanate (CaTiO3)
ANALISIS VARIASI PH PADA DYE BERBAHAN DASAR ANTOSIANIN DARI BLUEBERRY DALAM PERANCANGAN DSSC Muhammad Ivan Fadillah; Panca Mudjirahardjo; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antosianin adalah suatu jenis zat warna yang dapat menyerap cahaya tampak dengan panjang gelombang 400nm – 600nm. Kemampuan menyerap cahaya yang baik ini dimanfaatkan dalam perancangan DSSC. Antosianin merupakan suatu jenis zat warna yang mudah ditemui di alam. Beberapa jenis buah seperti strawberry, terong belanda, buah naga dan blueberry mengandung antosianin dalam jumlah cukup besar. Antosianin memiliki sifat yang unik untuk diteliti dan diterapkan pada perancangan DSSC. Keadaan antosianin yang cenderung stabil di pH rendah sehingga DSSC dapat menghasilkan output maksimum. Perancangan DSSC menggunakan kaca TCO dengan ukuran daerah aktif 2 2 cm. TiO2 digunakan sebagai medium penyalur electron dari Dye ke beban dan dilapiskan dengan metode Spin Coating. Elektrolit berupa Iodin digunakan untuk mengangkut electron dari elektroda pembalik yang menggunakan karbon untuk menstabilkan Dye yang kehilangan elektron. Percobaan dilakukan dengan menggunakan cahaya matahari AM 1,5 dan cahaya lampu LED 10 Watt. Penelitian menggunakan 4 sampel dengan pH 1,5 , 2 , 2,6 dan 4,4. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, sampel dengan Dye pH 1,5 memiliki output tegangan dan arus terbesar menggunakan pencahayaan cahya matahari AM 1,5 ataupun lampu LED 10 Watt. Pada percobaan menggunakan cahaya matahari AM 1,5 diperoleh efisiensi  dan pada percobaan menggunakan lampu LED 10 watt diperoleh efisiensi sebesar %. Kata kunci : Antosianin, Spin Coating, DSSC, Blueberry, Dye.   ABSTRACT Antocyanin is a type natural pigment that can be able to absorb visible light within 400nm – 600nm. The absorbation ability can be used in designing DSSC. Antocyanin can easily found in nature. Several kinds of fruit such as Strawberry, tamarillo, dragon fruit and blueberry contain big amounts of antocyanin. Antocyanin has a unique characteristic to observe and apply in designing DSSC. Antocyanin has more stable state when it reached low pH so DSSC can produce maximum output. Designing DSSC using TCO glass with active area size of 2  2 cm. TiO2 is also used as medium to distribute electron from Dye to the load and it is coated using Spin Coating method. Electrolyte made of Iodine is used to transport electron from counter electrode which use Carbon to stabilize Dye state that lost its electron. The experiment used sunlight AM 1,5 and LED light 10 Watt. The experiment was using 4 samples with pH 1,5 , 2, 2,6 and 4,4. Based on the experiment, sample with Dye pH 1,5 had the biggest output than the others using LED 10 Watt and Sunlight AM 1,5. In the experiment that using sunlight AM 1,5, the efficiency reached  and using LED lamp 10 Watt reached efficiency of %.Keywords: Antocyanin, Spin Coating, DSSC, Blueberry, Dye
MOTION CAPTURE SYSTEM BERBASIS FLEX SENSOR DAN INERTIAL MEASUREMENT UNIT UNTUK GERAKAN PERGELANGAN TANGAN ROBOT Sirojul Hadi; Panca Mudjirahardjo; Nanang Sulistiyanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini akan dirancang pergelangan tangan robot yang dikontrol menggunakan alat motion capture system. Perekaman yang dilakukan menggunakan flex sensor dan sensor IMU (Inertial Measurement Unit). Flex sensor digunakan untuk merekam pergerakan dari jari-jari pengguna dan sensor IMU digunakan untuk merekam pergerakan dari pergelangan tangan pengguna. Untuk transmisi data antara alat motion capture dengan pergelangan tangan robot digunakan bluetooth. Robot yang akan dirancang memiliki tiga DOF (Degree Of Freedom) dengan rincian dua DOF pada jari-jari tangan dan satu DOF pada pergelangan tangan robot. Kata Kunci: Motion capture system, flex sensor, IMU, pergelangan tangan robot.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL ALGA HIJAU TERHADAP PERFORMANSI SENSOR OPTIK BERBAHAN DYE DAN TiO2 Wuri Roro Indraswari; Panca Mudjirahardjo; Eka Maulana
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini, fabrikasi dari perancangan sensor optik dilakukan dengan menggunakan metode deposisi spin coating untuk pelapisan pasta TiO2. Bahan organik yang digunakan yaitu zat warna klorofil daun alga hijau. Substrat yang digunakan merupakan kaca TCO (Transparent Conductive Oxide) yang bersifat konduktif. Kaca TCO yang dilapisi pasta TiO2 dan telah direndam dalam zat warna klorofil berfungsi sebagai anoda, larutan elektrolit sebagai katalis, dan karbon hasil jelaga api lilin sebagai katoda, disusun dan dikombinasi dengan struktur berlapis. Larutan klorofil yang digunakan memiliki variasi konsentrasi berturut-turut 3:5; 4:5; dan 6:5 (massa terlarut : volume pelarut). Pengujian absorbansi menggunakan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang 300 nm sampai 800 nm. Pada panjang gelombang 300 nm sampai 480 nm memiliki absorbansi atau penyerapan cahaya sebesar 4(a.u) untuk semua jenis dye dengan variasi konsentrasi yang berbeda. Namun, pada panjang gelombang 500nm sampai 680nm terlihat bahwa variasi konsentrasi terbesar memiliki tingkat absorbansi paling tinggi dibanding larutan lainnya. Pengujian performansi sensor optik berdimensi 2x2 cm2 dengan diberi cahaya lampu merkuri dihasilkan bahwa sensor optik yang telah direndam dalam dye 6:5 memiliki tegangan dan arus paling tinggi sebesar 626,4 mV dan 78,7(µA) pada iluminasi 30.000 lux. Selain itu, sensor tersebut memiliki sensitivitas 1,0875mV/10lux dan 0,0024 µA/lux, serta eror ketidakpastian 0,367% (pengujian tegangan) dan 0,481% (pengujian arus). Sensor optik optimal digunakan pada rentang suhu 32°C sampai 38°C.   Kata Kunci: Sensor Optik, Teknologi organik, Spin coating, Alga HIjau
Co-Authors Abdul Goffar Ricky Mahendra Achmad Basuki Adharul Muttaqin Ahmad Syafiq Kanzul Fikri Aiman Muhamad Basymeleh Airlangga, Daniar Putri Alkafi Dimitri Sukmana Andy Kurnia Santoso Angger Abdul Razak Anthony Wijoyo Arafah, Ghifari Raihan Bagus Esa Pramudya Bidin Yuniar Hamzah Bima Feridhan Nugraha Bimasena, Muhammad Farrel Brahmana, Nigel Shidqy Razendriya Chandra Halim Harahap Dachlan, Hary Soekotjo Danny Kurnianto Doni Juli Wiranata Eka Maulana Erni Yudaningtyas Esa Ilham Akbar Faradisa , Annisa' Illah Farihah Hedar Fatchur Rozi Al Fitrah Fauzi, Maher Feishal Reza Firmansyah, Vicky Gilang Luih Pinandita Haidar Taqy Hartono, Rafendra Ariwardana Hary Soekotjo Dachlan Hasdi Sasandi Ismail Musirin Ismail Musirin Ita Dwi Purnamasari Izanati, Nazuha Juan Mora Michael Marbun Juli Arianes Leonard Dimas Prakoso Lilik J. Awalin Lukman Gumelar M Fauzan Edy Purnomo M. Hanif Azhary M. Julius St Julius St M. Julius St Julius St, M. Julius St Machfud Firmansyah Manerep Luis Fernando Purba Marco Gunawan Maulana, Eka Miladina Rizka Aziza Mohammad Alif Robby Gani Mohammad Ilhammudin Toiyib Monifa Arini Muhammad Akbar Muhammad Aziz Muslim Muhammad Ikhsan Muhammad Ivan Fadillah Muhammad Rafi’ Zaidan Maajid n/a Soeprapto Nanang Sulistiyanto Nathanael, Indra Notario Pramudita Nugraha, Dimas Aji Nurus Sa'adah Octarudin Mahendra Oky Risky Dwi Santoso Pangemanan, Christofel Panjaitan, Gian Amadea Pebrianto, Wahyu Permatasari, Alissa Dyah Ayu Ponco Siwindarto Pratolo Rahardjo R. A. Setyawan Rachmawati, Luthfiyah Raden Arief Setyawan Rahmadwati Rahmadwati Rahmadwati, n/a Rahmadwati, n/a Rahmadwati, Rahmadwati Rauf, Daru Adiyatma Reinato Teguh Santoso Reza, Feishal Ricky Insyani Santosa P. P. Ridho Herasmara Rif'an, Mochammad Rifqa Asruroh Efnif Rini Nur Hasanah Riza Hasbi Ash Shiddieqy Rizky Aiman Haniffalah Harijanto Robbith Qosath Al Auhi Rohman, Muhammad Ariefur Samuel Aji Sena Sena, Samuel Aji Septi Uliyani Sholeh Hadi Pramono Sirojul Hadi Sofyan Andika Yusuf Sultoni Sultoni Sultoni, Sultoni Surya Agung Kurnia Suyono, Hadi Syarifah, Naily Tri Nurwati Vira Zafarin Waru Djuriatno Waru Djuriatno Wuri Roro Indraswari yuliana diah pristanti Zainuri, Akhmad