Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR Kadek Ayu Astiti; Yusniati H. Muh. Yusuf
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.419 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.625

Abstract

Abstrak Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui apakah penggunaan bahan ajar berbasis kontekstual berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika siswa; (2) Mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika siswa yang diajar menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual lebih tinggi dari pemahaman konsep siswa yang diajar tanpa menggunakan bahan ajar berbasis kontekstual. Sampel penelitian ini adalah kelas eksperimen XI IPA 7 dan kelas kontrol XI IPA 8 dengan jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 30 orang di SMA N 2 Kupang. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penggunaan bahan ajar memiliki pengaruh untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi suhu dan kalor dengan nilai efek sebesar 70,1% dimana diperoleh nilai t = 2,704 dan sig = 0,009 pada kolom equal variances assumed dan variansi pada kedua kelas adalah sama atau homogen (F = 0,027; sig = 0,869). Kata Kunci: Bahan ajar kontekstual, Pemahaman konsep, Materi suhu dan kalor Abstract [The Effect of Using Contextual Teaching Materials on Increasing Understanding of the Concept of Student Physics Temperature and Heat Material]. This research is an experimental study with a pretest-posttest control group design research design. The purpose of this study was to: (1) Determine whether the use of contextual-based teaching materials has an effect on increasing the understanding of students' physics concepts; (2) Knowing the increasing understanding of students 'physics concepts taught using contextual-based teaching materials is higher than students' understanding of concepts taught without using contextual-based teaching materials. The sample of this study was the experimental class XI IPA 7 and control class XI IPA 8 with 30 students in each class at Kupang N 2 SMA. The results obtained that the use of teaching materials has an influence to improve students' conceptual understanding of material temperature and heat with an effect value of 70.1% which obtained the value of t = 2.704 and sig = 0.009 on the equal variances assumed column and the variance in the two classes is the same or homogeneous (F = 0.027; sig = 0.869) Keywords: contextual teaching materials, understanding of concepts, temperature and heat material
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA SMA BERBASIS KONTEKSTUAL MATERI HUKUM NEWTON Kadek Ayu Astiti; Antonius S. . Hali
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.758 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v4i2.1836

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa modul fisika SMA berbasis kontektual. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model dick&carey dengan beberapa tahap yaitu analisis kebutuhan, perencanaan media, pengembangan produk, uji coba perseorangan, revisi, uji coba kelompok kecil, revisi dan uji coba kelompok besar, revisi dan penyebaran. Instrumen yang digunakan berupa kuisioner yang diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan praktisi yakni guru dan siswa. Sampel sekolah yang digunakan adalah SMA N 2 Kupang dengan menggunakan 15 orang siswa untuk kelompok kecil dan 60 orang siswa untuk kelompok besar. Hasil yang diperoleh adalah bahan ajar berupa modul fisika SMA berbasis kontekstual pada materi hukum newton yang telah diuji validitasnya pada tim ahli serta praktisi. Hasil uji kelayakan oleh ahli materi mencapai 70%, ahli media 87%, kelompok kecil 84% dan kelompok besar 85%. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak untuk digunakan. Kata kunci: Bahan ajar; kontekstual; fisika; hukum newton Abstract This study aims to develop teaching materials that consist of contextual high school physics modules. This research is a research development that uses the model of dick & carey with several ways of needs analysis, media planning, product development, individual trials, revisions, small group trials, revisions and large group trials, revisions and distribution. The instrument used consisted of questionnaires given to material experts, media experts, and supporting teachers and students. The school sample used was SMA N 2 Kupang by using 15 students for small groups and 60 students for large groups. The results obtained are teaching materials consisting of high school physics modules based on contextuality in Newton's legal material that have obtained validity on the expert team and are accepted. The results of the feasibility test by material experts reached 70%, media experts 87%, small groups 84% and large groups 85%. This shows the developed teaching material is suitable for use. Keywords: teaching material; contextual; physics; newton’s of law
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TIPE CONNECTED PADA MATERI ENERGI Kadek Ayu Astiti; Betris Yasinta Engge
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 3 No. 2 (2020): JPPSI, Oktober 2020
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i2.29002

Abstract

AbstractIntegrated Science Learning is an implementation of the 2013 curriculum. With the implementation of integrated science learning, it is hoped that separate science materials, namely physics, chemistry and biology, can be taught in an integrated and comprehensive manner in one Integrated Science field of study. Based on the results of observations, Integrated Science learning has not been fully implemented because the textbook used does not show the integration between physics, chemistry and biology in one concept, especially in energy material. Therefore, a connected type of integrated science teaching material product development was carried out in energy material. The purpose of this research is to find out how to develop this teaching material and determine the feasibility of this teaching material.The development model carried out is a modification of the Dick and Carey development model in 4 stages: first; conduct needs analysis through observation and interviews, second; developing an assessment instrument in the form of a questionnaire as a reference for product feasibility, third; designing products by determining the subject matter and basic competencies related to them as well as developing products by displaying the characteristics of being connected, fourth; conduct due diligence by material experts and media experts. The type of data used is in the form of cumulative data, namely assessments, responses, and suggestions obtained from experts. The data collection instrument used was a questionnaire using the Likert scale assessment criteria with the highest score of 4 (four) and the lowest score of 1 (one).Based on expert judgment, this teaching material is undergoing a revision stage. The results of the feasibility test analysis by material experts show a percentage of 91.27% and media experts 85.24% with an average of 88.25%, this teaching material is declared suitable for use as an Integrated Science Module Based on Connected in Energy Materials for Class SMP / MTs VII.
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tipe Connected Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Materi Lapisan Bumi Kelas VII Kadek Ayu Astiti; Amiruddin Supu; I Wayan Sukarjita; Vinsensius Lantik
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 4 No. 2 (2021): JPPSI, Oktober 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v4i2.38498

Abstract

Pembelajaran IPA di tingkat SMP kini diharapkan dilaksanakan secara terpadu agar siswa memperoleh pemahaman secara holistik. Sementara itu di lapangan, pembelajaran IPA belum diajarkan secara terpadu. Tidak jarang juga bahan ajar yang digunakan oleh guru-guru SMP belum menyajikan IPA secara terpadu. Bahan ajar dari kajian fisika, kimia dan biologi yang disajikan secara terpisah. Bahan ajar memberikan ruang kepada siswa untuk belajar kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran diharapkan dapat mengakomodir kesiapan, minat, serta profil siswa demi terwujudnya merdeka belajar. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan siswa untuk mewujudkan merdeka belajar. Tujuan dari penelitian R & D ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar berupa modul IPA Terpadu tipe connected berbasis pembelajaran berdiferensiasi pada materi lapisan Bumi kelas VII. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pengujian terhadap bahan ajar yang dikembangkan kepada ahli materi, ahli media dan uji praktisi (guru dan siswa) menunjukkan kategori baik pada rentang nilai 75%-89%.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TIPE CONNECTED PADA MATERI ENERGI Kadek Ayu Astiti; Betris Yasinta Engge
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 3 No. 2 (2020): JPPSI, Oktober 2020
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i2.29002

Abstract

AbstractIntegrated Science Learning is an implementation of the 2013 curriculum. With the implementation of integrated science learning, it is hoped that separate science materials, namely physics, chemistry and biology, can be taught in an integrated and comprehensive manner in one Integrated Science field of study. Based on the results of observations, Integrated Science learning has not been fully implemented because the textbook used does not show the integration between physics, chemistry and biology in one concept, especially in energy material. Therefore, a connected type of integrated science teaching material product development was carried out in energy material. The purpose of this research is to find out how to develop this teaching material and determine the feasibility of this teaching material.The development model carried out is a modification of the Dick and Carey development model in 4 stages: first; conduct needs analysis through observation and interviews, second; developing an assessment instrument in the form of a questionnaire as a reference for product feasibility, third; designing products by determining the subject matter and basic competencies related to them as well as developing products by displaying the characteristics of being connected, fourth; conduct due diligence by material experts and media experts. The type of data used is in the form of cumulative data, namely assessments, responses, and suggestions obtained from experts. The data collection instrument used was a questionnaire using the Likert scale assessment criteria with the highest score of 4 (four) and the lowest score of 1 (one).Based on expert judgment, this teaching material is undergoing a revision stage. The results of the feasibility test analysis by material experts show a percentage of 91.27% and media experts 85.24% with an average of 88.25%, this teaching material is declared suitable for use as an Integrated Science Module Based on Connected in Energy Materials for Class SMP / MTs VII.
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tipe Connected Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Materi Lapisan Bumi Kelas VII Kadek Ayu Astiti; Amiruddin Supu; I Wayan Sukarjita; Vinsensius Lantik
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 4 No. 2 (2021): JPPSI, Oktober 2021
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v4i2.38498

Abstract

Pembelajaran IPA di tingkat SMP kini diharapkan dilaksanakan secara terpadu agar siswa memperoleh pemahaman secara holistik. Sementara itu di lapangan, pembelajaran IPA belum diajarkan secara terpadu. Tidak jarang juga bahan ajar yang digunakan oleh guru-guru SMP belum menyajikan IPA secara terpadu. Bahan ajar dari kajian fisika, kimia dan biologi yang disajikan secara terpisah. Bahan ajar memberikan ruang kepada siswa untuk belajar kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran diharapkan dapat mengakomodir kesiapan, minat, serta profil siswa demi terwujudnya merdeka belajar. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan siswa untuk mewujudkan merdeka belajar. Tujuan dari penelitian R & D ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar berupa modul IPA Terpadu tipe connected berbasis pembelajaran berdiferensiasi pada materi lapisan Bumi kelas VII. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pengujian terhadap bahan ajar yang dikembangkan kepada ahli materi, ahli media dan uji praktisi (guru dan siswa) menunjukkan kategori baik pada rentang nilai 75%-89%.
Development of Physics Teaching Materials with a Scientific Approach Loaded with Character Values in Fluid Material for Class XI IPA SMA Amiruddin Supu; Maria Dafrosa Astri; Kadek Ayu Astiti; I Wayan Sukarjita
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 8 No 2 (2022): July-December
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v8i2.4363

Abstract

The purpose of this study is to design and develop physics teaching materials with a scientific approach that contain character values in fluid material for class XI science students, to find out the character values extracted from fluid materials, and to determine the results of the feasibility test of the teaching materials developed. This research uses the ADDIE development model. Religious, curiosity, discipline, social care, peace-loving, hardworking, independent, creative, caring for the natural environment, tolerance, responsibility, communicative, and honest are the character values extracted from the fluid aspects added to the teaching materials. The validity and practicality tests were conducted using a questionnaire instrument and analyzed using a Likert scale. The validity test was assessed by two material and media validators. Meanwhile, the practicality test was assessed by students of class X IPA SMA N 4 Kupang City, who were grouped into two, namely the small group test and the large group test. The results of the validity test of the material and media validators, respectively, obtained a percentage of 85.76% and 88.19% with very valid criteria. And the results of the practicality test based on the assessment of student responses to the developed teaching materials, namely the small group trial with a percentage of 88.03% and the large group test with a percentage of 89.17%, both of which included very practical criteria. 
Analisis Penguasaan Konsep Fisika pada Materi Suhu dan Kalor Pasca Pembelajaran Online di Kelas XI SMA Negeri 12 Kota Kupang Alfani Kareri Hara; Kadek Ayu Astiti; Vinsensius Lantik
Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara Vol 14 No 2 (2023): Transformasi Pendidikan untuk Penguatan Profesi
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37640/jip.v14i2.1548

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penguasaan konsep fisika pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 12 Kota Kupang. Jenis penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes diagnostik two-tier multiple choice dan wawancara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 orang siswa. Dalam penelitian ini, siswa mengerjakan soal tes diagnostik sebanyak 15 butir soal, hasil tes dikelompokkan sesuai kategori tingkat hasil penguasaan konsep, selanjutnya hasil tes dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 siswa pada kategori sangat rendah dengan persentase 15%, 6 peserta siswa pada kategori rendah dengan persentase 30%, 11 siswa berada pada kategori sedang dengan persentase 55%, dan kategori tinggi dan sangat tinggi dengan persentase 0%. Dengan demikian, penguasaan konsep fisika yang dimiliki oleh siswa dinyatakan berada pada kategori sedang dengan persentase 55%. Hal ini terjadi karena pembelajaran yang kurang efektif dan metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan siswa pada pembelajaran online.
Workshop Praktikum Bagi Guru IPA di Kecamatan Nekamese kadek ayu astiti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i3.1266

Abstract

Program ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan guru-guru IPA di sekolah mitra yaitu kurangnya pemahaman konsep praktikum IPA yang dapat dilakukan yang disebabkan karena latar belakang pendidikan guru bukan berasal dari sarjana IPA, terbatasnya alat praktikum IPA di sekolah membuat terbatasnya kemampuan guru dalam mengoptimalkan kegiatan praktikum IPA di sekolah, kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan KIT IPA di sekolah. Solusi yang kami tawarkan melalui kegiatan workshop praktikum bagi guru-guru IPA di SMP N 2 Nekamese dan SMP N 3 Nekamese. Hal ini menjadi penting mengingat pada jenjang SMP IPA diterapkan secara terpadu. Berdasarkan permasalahan yang dialami, beberapa tahap yang dilakukan dalam kegiatan ini diantaranya: 1) memberikan materi dasar IPA (fisika, kimia, biologi) untuk meningkatkan pemahaman konsep dasar IPA bagi guru-guru IPA di sekolah mitra, 2) Teori dan praktek pemanfaatan media KIT IPA, 3) teori dan praktek merancang kegiatan praktikum IPA sederhana, 4) teori dan praktek merancang alat praktikum IPA sederhana kemudian dilakukan pendampingan dalam melaksanakan kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran dan terakhir tahap evaluasi. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini dilaksanakan adalah adanya peningkatan pengetahuan guru akan konsep IPA secara terpadu, peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam menggunakan KIT fisika, perancangan percobaan sederhana dan perancangan alat praktikum IPA sederhana. Peserta cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini terlihat dari semangat datang untuk mengikuti kegiatan, serta diskusi yang dinamis.
Pelatihan Merancang Pembelajaran Berbasis Kontekstual Bagi Guru MIPA kadek ayu astiti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kurikulum merdeka diharapkan guru dapat menerapkan merdeka belajar di kelas. Hal ini dapat diwujudkan dengan pembelajaran yang menyenangkan, namun hal ini belum dapat tercapai dengan maksimal di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru MIPA disekolah mitra ditemukan permasalahan yakni pembelajaran cenderung text books oriented sehingga terjadi kurangnya keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata siswa. Hal ini berdampak pada sulitnya siswa memahami konsep akademik yang bersifat abstrak sehingga membuat pemahaman siswa rendah dan sulitnya menumbuhkan motivasi siswa dan pola belajar di kelas cenderung menghafal. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program PKM ini adalah terjadinya peningkatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran MIPA berbasis kontekstual sebagai upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan dengan memberikan materi kepada guru namun juga disertai dengan pendampingan untuk menerapkannya di dalam kelas. Peserta cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ini terlihat dari semangat datang untuk mengikuti kegiatan, serta diskusi yang dinamis. Berdasarkan hasil pretest dan postest yang dihasilkan diperoleh terjadi peningkatan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran kontekstual. Rata-rata nilai pretest 80 dan rata-rata nilai postest 98 dengan nilai pengujian N-gain sebesar 0,9.