Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PERENCANAAN ULANG PEKERASAN LENTUR HOLDINGBAY PADA AREA N1 DAN N7 BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA DENGAN METODE CBR Mochammad Avi Febriansyah; Dwi Ratnaningsih; Udi Subagyo
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 1 No. 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekarang International Juanda Aiport sedang membangun fasilitas sisi udara baru dari Holdingbay di area N1 dan N7 dengan trotoar fleksibel. Penulis meninjau perencanaan perkerasan fleksibel Holdingbay di Area N1 dan N7, dan menentukan kedalaman trotoar, dan memperkirakan biaya Holdingbay baru. Metode regresi linier digunakan untuk memprediksi volume lalu lintas udara dalam waktu 10 tahun lagi termasuk pertumbuhan pesawat, penumpang, pengangkutan, dan kargo. Mathod CBR adalah referensi dari kedalaman trotoar.Studi ini menghasilkan 67,08% pertumbuhan tingkat kepadatan penerbangan dan kapasitas bandara adalah 396 pesawat dalam 10 tahun ke depan, 15 cm trotoar fleksibel, Cement Treated Based (CTB) 40 cm, dan subbase sirtu 160 cm. Secara teknis layak dan direkomendasikan dengan IDR 48.740.000.000.
ANALISIS TEBAL PERKERASAN METODE AASHTO (1993) DAN METODE BINA MARGA (2003) STUDY KASUS JALAN TOL SEMARANG – SOLO STA 41+200 – 46+600 Richa Dwi Yuliani; Udi Subagyo; Burhamtoro, Burhamtoro
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 1 No. 2 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jalan tol Semarang – Solo didasarkan oleh rencana dari pemerintah untuk membangun jaringan jalan tol Trans Jawa. Jalan tol ini dibangun menggunakan perkerasan kaku. Perkerasan kaku digunakan karena mempunyai kekuatan atau daya tahan yang lebih tinggi, memiliki modulus elastisitas yang tinggi dan perawatan yang lebih mudah dan murah khususnya bila dibandingkan dengan perkerasan lentur.Perencanaan ulang ini dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan perkerasan jalan yang sebelumnya sudah ada itu sudah sesuai dan untuk membandingkan perencanaan jalan yang sudah ada dengan perencanaan jalan yang baru. Perencanaan ini akan dilakukan dengam menggunakan 2 metode yaitu Metode AASHTO 1993 dan Metode Bina Marga 2003 untuk melihat sejauh mana perbedaan ketebalan yang didapatkan.Metode AASHTO dipilih karena metode ini dipakai secara umum diseluruh dunia, sedangkan metode Bina Marga 2003 dipilih karena merupakan penyederhanaan dari metode AASHTO yang sudah disesuaikan dengan kondisi alam yang ada di Indonesia. Metode AASHTO menggunakan parameter Reability (R) dalam satuan persen (%), sementara metode Bina Marga 2003 menggunakan parameter Faktor Keamanan Beban (FKB), metode AASHTO beban lalu lintas yang dijadikan acuan yaitu repetisi beban sumbu standar 18 kips (ESAL) yang terjadi masa layanan perkerasan, sedangkan metode Bina Marga 2003 beban dikelompokkan berdasarkan berat dan konfigurasi sumbu tiap kendaraan. Nilai beban lalu lintas yang dijadikan acuan adalah perbandingan repetisi tiap jenis sumbu dan repetisi yang diijinkan. Metode AASHTO memperhitungkan parameter koefisien drainase (Cd), sedangkan metode Bina Marga 2003 tidak diperhitungkan.Hasil perhitungan perkerasan kaku menggunakan Metode AASHTO 1993 didapatkan tebal perkerasan kaku 27 cm, dowel Ø32 mm, jarak 350 mm, dan panjang 460 mm, tie-bar D13 mm, jarak 750 mm, dan panjang 650 mm. Hasil perhitungan menggunakan Metode Bina Marga 2003 didapat tebal perkerasan kaku 23 cm, dowel Ø 32 mm, jarak 300 mm, dan panjang 450 mm, tie bar D16 mm, jarak 750 mm, dan panjang 700 mm.
EVALUASI SIMPANG TAK BERSINYAL DI JALAN AIRLANGGA – JALAN HAYAM WURUK MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR Bayu Helmi Naufaldi; Udi Subagyo; Johanes Asdhi Poerwanto
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 1 No. 3 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesimpangan tak bersinyal Jl Airlanga – Jl. Hayam Wuruk yang terletak pada Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokero Provinsi Jawa Timur merupakan kawasan pusat pembelanjaan dan kawasan sekolah mengakibatkan banyaknya pengguna kendaraan yang melalui simpang tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui kinerja eksisting simpang dan alternatif untuk mengurangi kemacetan pada persimpangan tersebut.Data yang digunakan pada evaluasi ini adalah data primer dan data skunder. Data primer didapat dari pengukuran geometrik jalan dan survei lalulintas yang dilakukan pada 15,16 dan 20 maret 2020, sedangkan data skunder didapat dari badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto. Untuk pengolahan data menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.Dari analisa kinerja simpang eksisting mendapatkan nilai tundaan D = 40,021 det/smp dan level of service LOS = E. Dari hasil analisa diperlukan alternatif penanganan simpang dengan melakukan pengurangan hambatan samping dan pelebaran lebar masuk. Dari perhitungan alternatif tersebut didapatkan nilai tundaan nilai tundaan simpang D = 22,220 det/smp dan level of servive LOS = C.
EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI JALAN BY PASS MOJOKERTO – JALAN GEMPOL MOJOKERTO – JALAN TOTOK KEROT – JALAN JAYANEGERA – JALAN KUWUNG MAGERSARI KOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR Mochamad Rois Amrirodiyan; Udi Subagyo; Johanes Asdhi Poerwanto
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 1 No. 3 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan bersinyal di Jalan By Pass Mojokerto – Jalan Gempol Mojokerto – Jalan Totok Kerot – Jalan Jayanegera – Jalan Kuwung yaitu yang terletak pada Kecamatan Magersari Kota Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Merupakan salah satu simpang yang menghubungkan antar kota dan terdapat aktivitas keluar masuknya bus dari terminal Kertajaya, yang mana hal tersebut mengakibatkan banyaknya kendaraan yang melalui persimpangan terutama pada jam pagi / jam berangkat kantor dan jam sore / jam pulang kantor yang mengakibatkan kemacetan dan tundaan pada persimpang tersebut. Data yang digunakan pada evaluasi ini adalah data primer dan data skunder. Data primer didapat dari pengukuran geometrik jalan dan survei hambatan samping yang dilakukan pada 17,18 dan 22 mei 2020, sedangkan data skunder didapat dari badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mojokerto. Untuk pengolahan data menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.Dari analisa kinerja simpang eksisting mendapatkan nilai tundaan D = 203.8 det/smp dan level of service LOS = F. Dari hasil analisa diperlukan alternatif penanganan simpang dengan melakukan pengaturan ulang fase dari 3 fase mendari 2 fase dan alternative flyover. Dari perhitungan alternatif tersebut didapatkan nilai tundaan nilai tundaan simpang D = 13.15 det/smp dan level of servive LOS = B.
PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU METODE BINA MARGA 2003 DAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN 2017 (BINA MARGA) PADA TOL PANDAAN – MALANG STA. 30+625 s/d 38+488 Elok Ciptia Ramadhani; Udi Subagyo; M. Fajar Subkhan
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 1 No. 3 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Jalan Tol Pandaan – Malang merupakan usaha pemerintah untuk bisa melakukan mobilitas. Penerus dari Jalan Tol Gempol – Pandaan. Jalan Tol ini menggunakan perencanan perkerasan kaku yang dibentuk dari campuran semen, agregat, dan tulangan yang memiliki kemampuan lebih baik dari segi struktur dan tahan lama. Perencanaan ulang dilakukan untuk mengetahui bagaimana perencanaan sebelumnya yang telah dilaksanakan dengan membandingkan menggunakan 2 (dua) metode. Metode yang digunakan yaitu Metode Bina Marga 2003 dan Manual Desain Perkerasan 2017 atau disebut juga Bina Marga 2017. Perbandingan yang ditinjau dari segi ketebalan dan biaya. Metode Bina Marga 2003 termasuk metode yang diterapkan sebagai standar di Indonesia dan Manual Desain Perkerasan 2017 (Bina Marga 2017) yang merupakan versi terbaru dari Metode Bina Marga yang tentunya terdapat revisi-revisi dari metode sebelumnya. Metode Bina Marga 2003 bebandikelompokkan berdasarkan berat dan konfigurasi sumbu tiap kendaraan. Nilai beban lalu lintas yang dijadikan acuanadalah perbandingan repetisi tiap jenis sumbu dan repetisi yang diijinkan, sedangkan Metode Bina Marga 2017 menmperhatikan data nilai VDF pada tiap jenis kendaraan niaga. Metode Bina Marga 2003 menggunakan laju pertumbuhan lalu lintas dikonversikan sesuai dengan umur rencana, sednagkan Metode Bina Marga 2017 laju pertumbuhan sesuai dengan daerah masing-masing. Hasil perhitungan perencanaan perkerasan kaku menggunakan Metode Bina Marga 2003 didapatkan tebal perkerasan kaku setebal 34 cm, dowel Ø38 mm, jarak 300 mm, panjang 450 mm, tie bar D16 mm, jarak 750 mm, panjang 700 mm. Sedangkan hasil perhitungan menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan 2017 Hasil perhitungan perencanaan perkerasan kaku menggunakan Metode Bina Marga 2003 didapatkan tebal perkerasan kaku setebal 29,5 cm, dowel Ø38 mm, jarak 300 mm, panjang 450 mm, tie bar D16 mm, jarak 750 mm, panjang 700 mm
EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PADA JALAN PANGLIMA SUDIRMAN – JALAN KH. HASAN GENGGONG – JALAN SERMA ABDURRAHMAN, KOTA PROBOLINGGO Dian Agustiningrum; Udi Subagyo; Dwi Ratnaningsih
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang bersinyal pada Jalan Panglima Sudirman – Jalan KH. Hasan Genggong – Jalan Serma Abdurrahman, Kota Probolinggo merupakan salah satu jalur transportasi darat untuk Jawa – Bali. Hal tersebut berpengaruh pada tundaan simpang yang mengakibatkan kemacetan dan biaya operasional kendaraan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pelayanan pada simpang tersebut. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari pengukuran geometrik jalan, survey lalu lintas, dan survey waktu sinyal yang dilakukan pada 9, 10, 14 Maret 2020. Sedangkan, data sekunder didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo. Untuk pengolahan data menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.Dari hasil analisa kinerja simpang eksisting didapatkan tingkat pelayanan simpang masuk dalam katergori D dengan nilai tundaan (D) sebesar 30,43 detik/smp. Dari analisa tersebut diperlukan penanganan simpang dengan melakukan perubahan fase eksisting menjadi 2 fase. Dari perhitungan alternatif penanganan tersebut didapatkan nilai tundaan sebesar 11,83 detik/smp dan tingkat pelayanan masuk kategori B. Biaya operasional kendaraan terhadap kemacetan pada kondisi eksisting sebesar Rp. 440.241,354/jam. Sedangkan setelah dilakukan alternatif penanganan biaya operasional kendaraan terhadap kemacetan menjadi Rp. 170.758,206/jam.
PERENCANAAN SIMPANG BERSINYAL JALAN COKROAMINOTO – JALAN PATTIMURA – JALAN TRUNOJOYO KOTA MALANG Nanda Yustiawinata; Udi Subagyo; Johanes Asdhi Poerwanto
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang tak bersinyal di Jalan Cokroaminoto – Jalan Pattimura – Jalan Trunojoyo yaitu persimpangan yang terletak pada Kecamatan Klojen Kota Malang Jawa Timur. Namun kondisi lalu lintas yang tidak teratur karena banyaknya kendaraan yang melalui persimpangan terutama pada jam pagi / jam berangkat kantor dan jam sore / jam pulang kantor sehingga mengakibatkan tundaan dan antrian. Berdasarkan masalah yang terjadi pada keadaan eksisting, dilakukan penataan simpang tak bersinyal menjadi simpang bersinyal.Data yang digunakan pada evaluasi ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari pengukuran geoemetrik jalan dan survey hambatan samping yang dilakukan pada 18 dan 22 Februari 2020, sedangkan data sekunder di dapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mojokerto. Untuk pengelolaan data menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MJKI) tahun 1997.Dari analisa kinerja simpang tak bersinyal Jalan Cokroaminoto – Jalan Pattimura – Jalan Trunojoyo Kota Malang mendapatkan nilai tundaan D = 18,389 det/smp dan level of service LOS = C. Dari hasil analisa perencanaan yang dilakukan menjadi simpang bersinyal maka menghasilkan nilai tundaan D = 22,658 det/smp dan level of service LOS = C dengan waktu sinyal untuk lengan utara hijau 37, merah 74 detik, kuning 3 detik, merah semua 2 detik dan intergreen 5 detik, untuk lengan selatan hijau 16 detik, merah 95 detik, kuning 3 detik, merah semua 1 detik dan intergreen 4 detik, sedangkan untuk lengan timur - barat hijau 47 detik, merah 64 detik, kuning 3 detik, merah semua 2 detik dan intergreen 5 detik
ANALISIS KOORDINASI SINYAL ANTAR SIMPANG JALAN RANUGRATI DAN SIMPANG JALAN MAYJEN M. WIYONO KOTA MALANG Sadana Devita Hapsari; Dwi Ratnaningsih; Udi Subagyo
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya persimpangan di Kota Malang dengan jarak antar simpang yang pendek menimbulkan permasalahan tersendiri, seperti pada Jalan Ranugrati – Jalan Mayjen M. Wiyono. Permasalahan yang terjadi adalah kendaraan terkadang selalu berhenti pada tiap simpang karena selalu mendapat sinyal merah. Selain itu panjang antrian akibat dari sinyal merah dapat menyebabkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan menganalisa simpang di Jalan Ranugrati – Jalan Mayjen M. Wiyono dengan mengkoordinasikan ketiga simpang untuk mengurangi antrian dan tundaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa volume kendaraan, waktu sinyal dan geometrik simpang. Survei volume lalu lintas dilaksanakan pada pagi dan sore di hari Selasa, 05 Mei 2020 dengan menggunakan CCTV real time yang diakses menggunakan aplikasi KER!. Metode evaluasi data lalu lintas menggunakan pedoman MKJI 1997 dan Peraturan Menteri Perhubungan 96 Tahun 2015. Data dengan kondisi eksisting terjenuh akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dengan memperhatikan teori koordinasi. Kinerja terbaik pada setiap simpang kemudian dikoordinasikan menggunakan waktu offset antar simpang. Dari hasil analisa, didapatkan waktu siklus baru sebesar 130 detik dan waktu offset 77 detik untuk kedua arah. Sedangkan dari diagram koordinasi didapatkan bandwidth sebesar 43 detik ke arah Timur dan 56 detik ke arah Barat. Berdasarkan hasil penelitian, rerata kinerja simpang dalam kondisi eksisting pada arus utama yang akan dikoordinasikan adalah Derajat Kejenuhan (DS) sebesar 0,80; Panjang Antrian (QL) sebesar 244,45 m dan Tundaan (Delay) sebesar 75,10 detik, serta tingkat pelayanan F. Sedangkan rerata kinerja simpang setelah dilakukan koordinasi adalah DS sebesar 0,64; QL sebesar 229,02 m dan Delay sebesar 23,08 detik dalam kategori tingkat pelayanan C.
OPTIMALISASI LAHAN PARKIR RSUD. KANJURUHAN, KABUPATEN MALANG. Siska Handayani; Rinto Sasongko; Udi Subagyo
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RSUD. Kanjuruhan Kabupaten Malang adalah salah satu rumah sakit yang tidak terlepas dari masalah parkir. Dengan semakin tingginya angka pengunjung yang menggunakan kendaraan untuk mengantarkan dan menjenguk pasien memberikan masalah tersendiri dalam mengatur dan menyediakan lahan parkir di lingkungan RSUD. Kanjuruhan Kabupaten Malang. Hal tersebut mengakibatkan dampak lanjutan yang terjadi, seperti ketidakpuasan pengunjung parkir kendaraan diluar area parkir RSUD. Kanjuruhan Kabupaten Malang seperti badan jalan akibat kurangnya lahan parkir yang tersedia. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing parkir, karakteristik parkir, optimalisasi lahan parkir dan pendapatan parkir RSUD. Kanjuruhan Kabupaten Malang. Data yang dibutuhkan dalam optimalisasi lahan parkir adalah data jumlah kendaraan dan durasi parkir diperoleh dari data survei yang dilakukan selama 6 hari serta data layout yang diperoleh dari rumah sakit untuk mengetahui luas lahan parkir. Hasil Optimalisasi lahan parkir RSUD. Kanjuruhan Kabupaten Malang didapat Kondisi existing parkir memiliki SRP parkir motor sebanyak 717 kendaraan dan mobil 68 kendaraan. Karakteristik parkir existing terdiri dari : volume maksimum parkir motor 2266 kendaraan/hari dan mobil 222 kendaraan/hari, akumulasi parkir motor 337 kendaraan dan motor 83 kendaraan, durasi parkir motor 1 jam dan mobil 2 jam, angka pergantian parkir motor 0.32 kendaraan/petak dan mobil 0.42 kendaraan/petak, kapasitas maksimum parkir motor 250 kendaraan/jam dan mobil 15 kendaraan/jam, penyediaan rata-rata parkir motor 2115 kendaraan/hari dan mobil 120 kendaraan/hari, serta indeks parkir motor 47% dan mobil 122,05%. Optimalisasi Parkir yang dipilih alternatif 3 dengan sudut 45° yaitu dapat menampung 356 motor dan 123 mobil. Pendapatan parkir rata-rata existing sebesar Rp. 3.441.000,-/ hari dan setelah optimalisasi menjadi sebesar Rp. 3.862.800,- / hari.
PERENCANAAN ULANG PERKERASAN LENTUR JALAN PANTAI MOLANG – BULULAWANG STA 0+000 S/D 5+100 Dimas Aditiya Putra; Udi Subagyo; Rinto Sasongko
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 2 No. 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Batas Kabupaten Tulungagung / Blitar / Pantai Molang – Bululawang dibangun di Batas Kabupaten Tulungagung dan Kab. Blitar. Proyek pembangunan jalan ini diharapkan dapat meningkatkan Pariwisata, Perekonomian warga sekitar. Jalan tersebut sebelumnya sudah direncanakan oleh konsultan perencana dengan jalan sepanjang 5,1 km, lebar 7 m, dan bahu jalan 2 m dimana sistem jaringan jalan dan fungsi jalan kolektor sekunder dengan total pembiayaan sebesar Rp. 99.135.045.000,-.Perencanaan ulang dilakukan untuk membuat alternatif perencanaan dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. Skripsi ini membahas perencanaan perkerasan. Data yang dibutuhkan yaitu lalu lintas harian rata-rata, data tanah CBR. Perhitungan dan perencanaan jalan mengacu pada SNI Pt T – 01 – 2002 – B Mengacu pada AASHTO’93. 15,30 cm lapis pondasi bawah, 15,30 cm lapis pondasi atas, 10 cm lapis permukaan.