Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hak Ulayat Laut dalam Perspektif Otonomi Daerah di Kepulauan Kei dan Papua Roberth Kurniawan Ruslak Hammar
Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Vol 21, No 2 (2009)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.015 KB) | DOI: 10.22146/jmh.16259

Abstract

Structure of customary right for land go out to sea as source of subsistence at society of Moluccas and Papua, existence still be confessed and adhered, goodness by citizen of federation punish, and also the foreigner, and if impinged to be sanctioned coherent. Autono­mous execution of area hotly the reform and on the side of socialize, giving living space for execution of rights of customary right for land of deep sea construct reinforcement of rights socialize custom utilize to support area development.
Proses dan Bentuk Penataan Ruang Masyarakat Hukum Adat Arfak Papua Barat dalam Perspektif Penataan Ruang Nasional Roberth Kurniawan Ruslak Hammar
Lex Publica Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : APPTHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.115 KB) | DOI: 10.58829/lp.6.1.2019.41-51

Abstract

Masyarakat Hukum Adat (MHA) di Indonesia khususnya MHA Arfak Papua Barat memiliki kearifan lokal (local wisdom) tentang penataan ruang. Kearifan lokal penataan ruang MHA perlu digali melalui penelitian dan pengkajian yang mendalam dalam rangka penataan ruang nasional dan daerah, guna sinergitas dan meminimalisasi perebutan ruang yang seringkali terjadi akibat pelaksanaan pembangunan yang tidak populis dan demokratis. Penataan ruang MHA Arfak Papua Barat, pada jaman dahulu dilakukan oleh para leluhur melalui ritual guna mendapat petunjuk dari sang penguasa jagad dalam rangka keberlanjutan dan keseimbangan kosmis. Saat ini dalam konteks pembangunan nasional, proses dan bentuk penataan ruang itu dilakukan berdasarkan musyawarah MHA dengan pertimbangan tanah, hutan adalam ibu (mama) dan pertimbangan ekologis, berupa kawasan lindung, kawasan produksi dan kawasan budidaya. Abstract Indigenous Law Communities (Masyarakat Hukum Adat/MHA) in Indonesia, especially MHA Arfak West Papua, have local wisdom about spatial planning. Local wisdom of MHA spatial planning needs to be explored through in-depth research and assessment in the context of national and regional spatial planning to synergize and minimize space struggles that often occur due to unpopular and democratic development implementation. The spatial arrangement of the MHA Arfak West Papua, in ancient times, was carried out by the ancestors through rituals in order to get instructions from the ruler of the universe in the context of cosmic sustainability and balance. Currently, in the context of national development, the process and form of spatial planning are carried out based on MHA deliberations with considerations of land, forest in the mother (mama), and ecological considerations in the form of protected production areas and cultivation areas. Keywords: Spatial planning, Customary Law Community, Papua
Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja, Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Papua Barat - Papua Barat Daya Situmorang, Morrow; Hammar, Roberth Kurniawan Ruslak; Herin, Theodorus Lamaurin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20958

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara mendalam bagaimana pengaruh kepemimpinan, kepuasan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Papua Barat – Papua Barat Daya. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kebutuhan untuk mendorong peningkatan kinerja pegawai, mengingat peran vital mereka dalam mendukung layanan publik, khususnya di bidang infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei. Sebanyak 54 pegawai ASN terlibat dalam penelitian ini, dipilih secara purposive berdasarkan kriteria yang relevan. Data diperoleh menggunakan kuesioner berskala Likert, kemudian dianalisis melalui rangkaian pengujian statistik, meliputi uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik, serta analisis regresi linier berganda menggunakan uji t dan uji F. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga variabel, yakni kepemimpinan, kepuasan kerja, dan disiplin kerja, memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Secara rinci, pengaruh kepemimpinan tercatat dengan koefisien 0,411 (p = 0,001), kepuasan kerja sebesar 0,289 (p = 0,003), dan disiplin kerja 0,378 (p = 0,000). Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,685 mengindikasikan bahwa 68,5% variasi kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh ketiga faktor tersebut. Temuan ini menegaskan pentingnya peran kepemimpinan yang inspiratif, lingkungan kerja yang mampu meningkatkan kepuasan pegawai, serta budaya disiplin yang konsisten dalam mendukung kinerja yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini mendorong perlunya upaya penguatan kapasitas kepemimpinan, perbaikan lingkungan kerja yang kondusif dan berkeadilan, serta penegakan disiplin yang sistematis guna memperkuat kinerja pegawai di lingkungan BBPJN.
Budaya Organisasi Sebagai Fondasi Peningkatan Kinerja Pegawai Di Lembaga Pengembangan SDM Pemerintah Daerah Papua Barat Annifa Kapitan; Roberth Kurniawan Ruslak Hammar; Maria Yertas
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 6 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i6.2721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua Barat. Lembaga ini memiliki peran strategis dalam membangun kapasitas aparatur sipil negara, namun efektivitasnya masih menghadapi tantangan terutama dalam aspek koordinasi, inovasi pelatihan, dan konsistensi kinerja pegawai. Penguatan budaya organisasi menjadi kunci penting bagi peningkatan efektivitas lembaga, karena nilai-nilai bersama yang kuat dapat membentuk perilaku kerja yang disiplin, kolaboratif, dan berorientasi hasil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-verifikatif. Seluruh populasi sebanyak 53 pegawai BPSDM dijadikan responden melalui teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian berupa kuesioner berbasis skala Likert yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,721 dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,520. Artinya, 52% variasi kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh budaya organisasi, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti gaya kepemimpinan, motivasi, dan sistem penghargaan. Temuan ini memperkuat teori Robbins dan Judge (2011) serta Schein (2010) bahwa budaya organisasi berfungsi sebagai pedoman perilaku kolektif yang membentuk karakter kerja dan komitmen pegawai. Budaya kerja yang berorientasi hasil, disiplin, dan kolaboratif terbukti mampu meningkatkan efisiensi, tanggung jawab, serta adaptabilitas terhadap perubahan sistem kerja di lingkungan birokrasi daerah. Penelitian ini merekomendasikan agar manajemen BPSDM Papua Barat memperkuat internalisasi nilai-nilai inti organisasi melalui pelatihan perilaku kerja, pembinaan berkelanjutan, dan sistem penghargaan berbasis budaya kinerja. Pengembangan budaya inovatif dan digitalisasi pelatihan juga perlu diintegrasikan untuk mendukung percepatan reformasi birokrasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi empiris bagi lembaga pemerintah lain di Indonesia Timur dalam membangun budaya organisasi yang efektif untuk mendorong peningkatan kinerja aparatur.
Penerapan Metode Linear Programming Untuk Optimalisasi Produksi Roti Dalam Memaksimalkan Laba Pada Usaha Mommy Roti Manokwari Listiyani Basori, Erika; Roberth Kurniawan Ruslak Hammar; Budiman; Manuel Lambi
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 6 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i6.2723

Abstract

Pertumbuhan industri roti di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan seiring dengan meningkatnya permintaan produk pangan olahan di kalangan masyarakat urban. Salah satu pelaku usaha di sektor ini adalah Mommy Roti Manokwari, sebuah usaha kecil menengah yang berlokasi di Jalan Reremi Puncak, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, yang menghadapi tantangan dalam menentukan jumlah produksi optimal guna memaksimalkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan kombinasi produksi yang menghasilkan laba maksimal dengan mempertimbangkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, seperti bahan baku, waktu, dan tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif-verifikatif dengan penerapan Linear Programming metode Simpleks. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara, sedangkan data simulatif digunakan untuk pemodelan matematis. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi produksi optimal terdiri atas 60 unit roti tawar, 40 unit roti cokelat, 35 unit roti keju, 25 unit roti selai, dan 30 unit roti manis campuran dengan total produksi 190 unit per hari dan laba maksimum sebesar Rp 521.000. Sumber daya yang menjadi kendala utama adalah tepung terigu dan waktu produksi yang telah mencapai kapasitas maksimal. Penerapan metode Linear Programming terbukti efektif dalam membantu pengusaha menentukan strategi produksi yang efisien dan berbasis data. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi pelaku UMKM di bidang bakery di Papua Barat dalam meningkatkan efisiensi, daya saing, dan profitabilitas usaha.