Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Optimalisasi Screening Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman untuk Mendukung Pembelajaran Luring Selama Masa Pandemi Dody Novrial; Mukhlis Rudi Prihatno; Muhamad Rifqy Setyanto; Alfi Muntafiah; Nia Krisniawati; Tirta Wardana
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.377 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1299

Abstract

The pandemic due to the COVID-19 virus has had a significant impact on the online learning process. The difficulty of adapting learning methods for learning outcomes at the Faculty of Medicine requires that several methods be carried out offline, taking into account the safety and security of students during the pandemic. Therefore, this activity aims to design a prevention program for offline learning within the General Sudirman University Faculty of Medicine during the COVID-19 pandemic. This activity was carried out for 112 students and staff involved in the learning process. Activities were carried out by collecting data and filling out questionnaires, screening for the use of Genose, then followed by evaluation of vaccination using a rapid antibody test. Final detection was carried out using RT-PCR. The results of our activities succeeded in detecting 15 reactive students using genose, 5 reactive using a rapid test, and 1 confirmed positive for a PCR swab, so that confirmed participants could be given health assistance and break the spread of the COVID-19 virus. ABSTRAK Pandemi akibat dari virus COVID-19 memberikan dampak yang besar terhadap proses pembelajaran secara online. Sulitnya adaptasi metode pembelajaran untuk capaian pembelajaran di Fakultas Kedokteran mengharuskan beberapa metode dilakukan secara offline, dengan mempertimbangkan keamanan dan keselamatan peserta didik selama masa pandemi. Oleh karena itu, Tujuan dari kegiatan ini untuk mendesain program pencegahan untuk pembelajaran secara luring di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman selama masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini dilakukan kepada mahasiswa dan tendik yang terlibat dalam proses pembelajaran sebanyak 112 orang. Kegiatan dilakukaan dengan pendataan dan pengisian kuisioner, skrining penggunaan Genose, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi dari vaksinasi menggunakan rapid test antibody dan penegakan deteksi akhir dilakukan dengan menggunakan RT-PCR. Hasil dari kegiatan kami berhasil mendeteksi 15 mahasiswa yang reaktif menggunakan genose, 5 reaktif menggunakan rapid test dan 1 yang terkonfirmasi positif swab PCR, sehingga peserta yang terkonfirmasi dapat diberikan pendampingan kesehatan dan pemutusan rantai penyebaran virus COVID-19.
Sirenomelia or “mermaid syndrome”: an extremely rare case in Indonesiasia Qodri Santosa; Setya Dian Kartika; Irwan Nuryadin; Alfi Muntafiah
Paediatrica Indonesiana Vol 63 No 1 (2023): January 2023
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi63.1.2023.45-50

Abstract

Sirenomelia, also known as mermaid syndrome, is a very rare lethal congenital disorder with multisystem malformations, characterized by fusion of the lower limbs. Here we report a preterm neonate with fusion of the lower limbs. The baby was born by cesarean section to a 27-year-old primigravida mother at 35 weeks and 3 days’ gestation. There was no maternal history of hypertension, heart disease, asthma, or diabetes mellitus. At birth, the infant did not cry, had weak tone, a heart rate (HR) of <60 beats per minute (BPM), an Apgar score of 1/2, and a birth weight of 2,300 grams. The infant had an imperforate anus and no urogenital openings or external genitalia. There was a small penis-like protrusion without an aperture, such as in cases of ambiguous genitalia. The two lower limbs were fused, with five toes on each foot. Despite neonatal resuscitation, the infant died within 75 minutes of birth. The child was diagnosed with sirenomelia. This case report aims to emphasize the importance of early prenatal diagnosis and education of the patient’s family.
Kehamilan, Persalinan, Nifas Dan Tumbuh Kembang Anak Tetap Optimal Di Era Pandemi Covid-19: Pendampingan Masyarakat Dan Kader Posyandu Alfi Muntafiah; Edy Priyanto; Qodri Santosa; Lily Burkon
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.67 KB) | DOI: 10.30653/002.202271.41

Abstract

Pandemic has had implications for all aspects of life in the world, including Indonesia. Under normal conditions, maternal and neonatal mortality is still a big challenge, especially during the current pandemic. Maternal and child health services are one of the services that are affected in terms of access and quality. The existence of restrictions on most routine services, including maternal and child health services, is feared to increase maternal and newborn morbidity and mortality, reduce maternal and child health, and interfere with child development. The team from FK UNSOED wants to take a role in the community to prevent an increase in infant and neonatal mortality in the midst of this pandemic situation. Through this activity, the community (especially pregnant women and mothers of toddlers) is expected to be able to strive for pregnancy, childbirth, postpartum, and child development so that they remain optimal. Activities are held through the lay webinar method and mentoring of posyandu cadres. The target audience for the public webinar is the general public and partners. The enthusiasm of the participants can be seen from the number of participants, who come from various circles and regions. The Zoom meeting was attended by 235 participants from various regions in Java and outside Java (Bali, Pontianak, etc.). Participants came from various backgrounds: 45.3% midwives, 15.4% housewives, 11.3% lecturers/teachers, 4.5% doctors, 2.4% posyandu cadres, private employees, students, etc. Meetings and direct mentoring activities in Karangnanas village were carried out with limited participants, namely representatives of posyandu cadres and village midwives. More intensive efforts are needed to empower cadres in the midst of this pandemic.
Upgrading Kader Posyandu Balita melalui Edukasi dan Pelatihan sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu Desa Linggasari Banyumas Binaan FK UNSOED Alfi Muntafiah; Setiawati Setiawati; Wahyudin Wahyudin; Fitranto Arjadi; Qodri Santosa
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.924 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.240

Abstract

Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat untuk mentransfer informasi dan keterampilan dari petugas kesehatan kepada masyarakat setempat dan antar sesama masyarakat. Kegiatan posyandu digerakkan oleh kader posyandu, warga terpilih yang rela mencurahkan tenaga & waktunya, serta paling memahami kondisi masyarakat setempat. Keberadaan kader sangat strategis sebagai ujung tombak dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Mengingat perann pentingnya, kader posyandu perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung perannya. Kader posyandu harus berbenah diri dan beradaptasi dengan perubahan agar tetap diminati oleh masyarakat. Kapasitas kader perlu ditingkatkan dan kualitas pelayanan perlu ditingkatkan. Kader perlu berinovasi dan berkreasi dalam penyelenggaraan posyandu agar tidak terjebak pada rutinitas yang menyebabkan masyarakat bosan datang ke posyandu karena kegiatannya hanya “menimbang berat badan dan tinggi badan”. Berbagai permasalahan di Posyandu yang sering muncul antara lain aspek kualitas dan keterampilan kader dan sarana prasarana posyandu. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan transfer pengetahuan dan pelatihan. Materi yang diberikan meliputi “Posyandu, peran, dan tugas kader”; “Buku KMS dan KIA”; “Sukses Menyusui Eksklusif”; dan “Masalah Diare pada Anak”. Pelatihan dilakukan dengan memberikan skenario kasus kemudian kader melakukan role play memberikan edukasi tentang kasus terkait. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader yang mendukung perannya di Posyandu. Posyandu is a forum for community empowerment to transfer information and skills from health workers to the local community and between fellow communities. Posyandu activities are driven by posyandu cadres, selected citizens who are willing to put in their energy & time, and best understand the conditions of the local community. The existence of cadres is very strategic as the spearhead and the frontline of public health services. Given their important role, posyandu cadres need to have knowledge and skills to support their role. Posyandu cadres must improve themselves and adapt to changes to remain in demand by the community. Cadre capacity needs to be upgraded and service quality needs to be improved. Cadres need to innovate and be creative in organizing posyandu, so they don't get stuck in routines that cause people to get bored of coming to the Posyandu because their activities are only "weighing weight and height". Various problems in Posyandu that often arise include aspects of the quality and skills of cadres and posyandu infrastructure. This activity is carried out by providing knowledge transfer and training. The material provided includes “Posyandu, roles, and duties of cadres”; “KMS and KIA Books”; “Success for Exclusive Breastfeeding”; and “Diarrhea Problems in Children”. The training was carried out by providing case scenarios and then cadres did role-play providing education about related cases. This activity is expected to be a step to improve the knowledge and skills of cadres who support their roles in Posyandu.
Islamic Spiritual Education Through Visiting Patient App For Brain Tumor Patients Wahyudin Wahyudin; Lantip Rujito; Alfi Muntafiah; Arfi Nurul Hidayah
Comprehensive Health Care Vol 7 No 1 (2023): Comprehensive Health Care
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jch.v7i1.976

Abstract

Brain tumor patients may experience stress due to changes in their health, daily life, and intense head pain. Prolonged stress can worsen their condition and cause depression, hindering their treatment process. The study consisted of two groups, each with 15 participants. However, after some withdrawals, the final sample for Group 1 was 11, and Group 2 was 7. The stress, anxiety, and depression levels were measured using the DASS 42 questionnaire before and after the intervention, which involved providing the Visiting Patient app to Group 1 and not to Group 2. Data was collected every 4 to 5 days using the same questionnaire. The app, which contains Islamic educational content on the positive aspects of illness and rewards, increases the patient's spiritual knowledge and helps them adopt a positive attitude towards their condition, reducing stress, anxiety, and depression. It allow them to cooperate better with their treatment process.
PENGARUH PEMBERIAN SARI MARKISA UNGU (Passiflora edulis var edulis) TERHADAP PROFIL LIPID TIKUS WISTAR MODEL DIABETES MELITUS Aulia Okhid Ariza; Nor Sri Inayati; Alfi Muntafiah
Medical and Health Journal Vol 1 No 2 (2022): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.463 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2022.1.2.5639

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Gangguan metabolisme lemak pada DM ditandai dengan peningkatan kolesterol total, trigliserida, LDL, dan penurunan HDL. Markisa ungu memiliki berbagai kandungan zat gizi yang dapat memperbaiki profil lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari markisa ungu (Passiflora edulis var edulis) terhadap profil lipid tikus putih (Rattus norvegicus) jantan model DM. Parameter profil lipid yang digunakan terdiri dari kolesterol total, trigliserida, LDL, dan HDL. Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan desain post-test with control group, menggunakan 30 ekor tikus putih jantan Galur Wistar. Penelitian dibagi dalam 5 kelompok: I) kontrol normal, II) kontrol DM, dan III, IV, V perlakuan sari markisa ungu dosis 1,05; 2,1; dan 4,2 mL/200 gBB/hari melalui sonde selama 21 hari. Induksi DM dengan aloksan intraperitoneal 120 mg/kgBB dosis tunggal. Induksi dinyatakan berhasil apabila kadar glukosa darah puasa hewan coba ≥ 200 mg/dL. Profil lipid diukur menggunakan metode enzimatic-photometric. Data dianalisis menggunakan uji parametrik One Way ANOVA dan uji non parametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan profil lipid antar kelompok (p>0,05). Kesimpulan: pemberian sari markisa ungu (Passiflora edulis var edulis) tidak berpengaruh terhadap profil lipid serum tikus (Rattus norvegicus) jantan model DM.
Bersinergi Menurunkan Angka Stunting Kabupaten Banyumas Melalui Pendampingan Keluarga Qodri Santosa; Ariadne Tiara Hapsari; Windy Oliviany; Nenden Nursyamsi Agustina; Alfi Muntafiah; Fajar Windiya; Naluri Widyaningsih Syamsiedi; Aris Dwi Susilarto
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9382

Abstract

Keluarga sebagai lingkungan utama tumbuh kembang anak, memiliki peran sentral dalam memberikan dukungan dan perawatan optimal bagi anak. Dalam pelaksanaannya, keluarga seringkali menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang berpotensi mempengaruhi status gizi dan kesehatannya sehingga terjadi stunting. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pendampingan kepada keluarga stunting. Melalui pendampingan langsung, tim pengabdi dapat lebih mendalam memahami tantangan dan kebutuhan keluarga. Metode kegiatan dilakukan dengan pendekatan holistik dan berbasis partisipatif, yang melibatkan interaksi langsung dengan sejumlah 187 keluarga stunting di wilayah Puskesmas Purwokerto Timur I, II dan kembaran I. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan dalam mengatasi stunting Kegiatan meliputi kunjungan rumah, pemeriksaan fisik, Tes Deteksi Dini (TDD), Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), dan pemeriksaan Denver II. Kegiatan diakhiri dengan pemberian rekomendasi untuk mengarahkan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Melalui kegiatan ini, keluarga diharapkan mendapatkan dukungan yang efektif dalam meningkatkan status gizi dan perkembangan anaknya.
Pemberdayaan Kader Posyandu Untuk Gencarkan Imunisasi Wujudkan Desa Zero Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Alfi Muntafiah; Nor Sri Inayati; Synta Haqqul Fadlilah; Windy Oliviany; Qodri Santosa
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.9800

Abstract

Imunisasi merupakan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit paling cost effective melalui pemberian kekebalan tubuh. Upaya ini perlu dilaksanakan kontinyu, menyeluruh, dan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memotong rantai penularan. Hasil penelitian melalui kuesioner dan wawancara terhadap kader di desa binaan didapatkan adanya hambatan kader dalam imunisasi di Posyandu diantaranya masalah acceptance publik mengenai imunisasi. Masih banyak ibu balita yang tidak mau anaknya diimunisasi karena berbagai alasan. Hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan cakupan imunisasi dan memunculkan kerawanan KLB di masa mendatang. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai imunisasi juga dialami kader. Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran kader Linggasari. Metode kegiatan: 1) Edukasi imunisasi; 2) Pelatihan skill konseling imunisasi. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan signifikan hasil pre-post test, yang menjadi bukti bahwa kegiatan ini berhasil mencapai tujuan dalam meningkatkan pengetahuan kader. Melalui kegiatan pelatihan konseling, kader diharapkan dapat membantu masyarakat memahami manfaat imunisasi dan mengatasi kekhawatiran dan keraguan masyarakat.
Edukasi Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping-ASI) yang Tepat Untuk Mencegah Malnutrisi Pada Balita di Desa Linggasari Synta Haqqul Fadlilah; Alfi Muntafiah; Nor Sri Inayati; Ariadne Tiara Hapsari; Wiwiek Fatchurrohmah
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.10147

Abstract

Malnutrisi adalah kekurangan atau kelebihan asupan, ketidakseimbangan maupun gangguan pemanfaatan nutrien atau zat gizi. Beban ganda malnutrisi terdiri atas gizi kurang maupun gizi lebih. Berdasarkan laporan data dari Puskesmas kembaran I tahun 2023, jumlah anak malnutrisi di desa Linggasari yang merupakan Desa Binaan FK UNSOED masih cukup tinggi. Jumlah balita gizi kurang (stunting) sebanyak 28 anak, 25 anak berperawakan pendek dan 3 anak berperawakan sangat pendek. Sementara gizi lebih berjumlah 12 anak, 8 anak overweight dan 4 anak obesitas. Salah satu upaya untuk mencegah malnutrisi pada balita adalah dengan cara menyiapkan MPASI dengan tepat dan gizi seimbang. Bentuk utama kegiatan ini adalah edukasi/ penyuluhan dengan metode ceramah. Khalayak sasaran yaitu para kader posyandu. Hasil evaluasi menunjukkan nilai post-test (78,61) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre-test (65,28) atau terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 13,33%. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan peserta sebelum dan sesudah edukasi (p= 0,000). Para kader posyandu sebagai perantara pelayanan kesehatan di desa diharapkan dapat mentransfer ilmu yang telah diperoleh kepada ibu-ibu balita.