Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Upaya Peningkatan Hasil Belajar pada Materi Cerita Pendek Melalui Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas IX SMP Negeri 23 Pekanbaru Maryani, Maryani; Hanum, Zuraida; Dayanti, Nina; Yunelda, Yunelda; Rahayu, Titin Sami
Tematik: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/tem.v2i2.1247

Abstract

The aim of this research is to enhance learning outcomes in short story material through scientific learning for Class IX students at SMP Negeri 23 Pekanbaru. Action Research methodology is employed, comprising two cycles: Planning, Implementation, Observation, and Reflection. The findings suggest effective strategies to elevate learning outcomes in short story material through scientific learning for Class IX students at SMP Negeri 23 Pekanbaru. Recommendations include encouraging teachers facing similar challenges to adopt Scientific Learning methods for improved outcomes and enhancing engagement by diversifying scientific learning approaches. This research contributes to the discourse on innovative teaching methodologies and underscores the importance of dynamic pedagogical approaches in optimizing student learning experiences.
Potensi Susu Fermentasi Menggunakan Bifidobacterium longum Sebagai Inhibitor Enzim Alfa Glukosidase Hidayati, Nurul; Hanum, Zuraida; Yurliasni, Yurliasni; Khalida, Qoryna; Rifni, Ulvira
Jurnal Teknologi Hasil Peternakan Vol 6, No 2 (2025): September
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jthp.v6i2.65721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase.  . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bakteri asam laktat Bifidobacterium longum mempengaruhi penghambatan enzim α-glukosidase. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol 0% (P0), perlakuan 2,5% (P1), perlakuan 5% (P2), dan perlakuan 7,5% (P3), dengan empat ulangan untuk masing-masing perlakuan, sehingga menghasilkan total 16 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain adalah derajat keasaman (pH), total asam laktat, kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bakteri Bifidobacterium longum berpengaruh sangat nyata (P>0.01) terhadap nilai derajat keasaman (pH) dan total asam laktat tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap kadar protein dan penghambatan enzim α glukosidase. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan 7,5% Bifidobacterium longum dalam susu kambing dapat menghambat enzim α glukosidase. 
Pelatihan Pembuatan Kompos dari Limbah Pertanian dan Kotoran Ternak Di Desa Dayah Sukon Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie Pratama, Said Mirza; Resthu, Muhammad; Hanum, Zuraida; Samadi, Samadi; Nasrullah, Nasrullah; Zulwanis, Zulwanis; Sriwati, Rina
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 3, No 2 (2023): Volume 3, Nomor 2, Desember 2023
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v3i2.35952

Abstract

Abstrak. Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan para petani terhadap pupuk urea, mengenalkan pupuk kompos sebagai pengganti pupuk urea, melatih para petani membuat kompos dari kulit gabah dan kotoran sapi, dan melatih cara menggunakan kompos kulit gabah. Subyek pelatihan ini adalah para petani di Desa Dayah Sukon Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Sedangkan obyek pelatihan adalah kompos, menyangkut cara pembuatan, cara penggunaan, dan keunggulannya. Untuk mencapai tujuan pelatihan digunakan metode diskusi dan praktek. Hasil pelatihan dianalisis secara deskriptif. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa petani di Desa Dayah Sukon Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie mulai mengurangi penggunaan urea dan mengganti dengan kompos. Petani dapat membuat kompos jerami dengan menggunakan kotoran sapi, kulit gabah, dan decomposer petro gladiator, dan dapat menggunakan kompos untuk tanaman pertanian secara benar.Abstract.This training aims to reduce farmers' dependence on urea fertilizer, introduce compost as a substitute for urea fertilizer, train farmers to make compost from grain husk and cow dung, and train them how to use grain husk compost. The subjects of this training are farmers in Dayah Sukon Village, Peukan Baro Sub-district, Pidie Regency. While the object of the training is compost, concerning how to make it, how to use it, and its advantages. To achieve the training objectives, discussion and practice methods were used. The results of the training were analyzed descriptively. The results of the training showed that farmers in Dayah Sukon Village, Peukan Baro Subdistrict, Pidie Regency began to reduce the use of urea and replace it with compost. Farmers can make grain husk compost using cow dung, grain husk, and petro gladiator decomposer, and can use compost for agricultural crops correctly.
EFEKTIVITAS FERMENTASI SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN Lactobacillus rhamnosus SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE (Fermentation Effectivity of Goat Milk added Lactobacillus rhamnosus as Tyrosinase Inhibitor) Hanum, Zuraida; Sumantri, Cece; P, Purwantiningsih; Batubara, Irmanida; Taufik, Epi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 10, No 1 (2016): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v10i1.3371

Abstract

This study aimed to investigate the effectivity of goat milk fermentation as tyrosinase inhibitory with Lactobacillus rhamnosus TW 2. The examination of fresh milk contained the density, protein, and fat content. The culture of Lactobacillus rhamnosus TW 2 acid lactid bacteria starter was added with the concentration of 3, 4, and 5%, inoculated in pasteurized goat milk, then incubated at 37 C for 24 hours. Fermented milk were extracted by centrifugation, then supernatant was collected and was used for inhibition of tyrosinase enzymes activity on L-tyrosin and L-dopa substrate. The result showed that the density, fat content, and protein content of Etawah crossbred goat milk are 1.028, 3.73, and 5.45%, respectively. Re-identification of lactic acid bacteria showed similar morphology, physiology, and bio-chemistry with the isolated lactic acid bacteria. The growth curve of TW 2 was observed in 12 hours. The 5 % of Lactobacillus rhamnosus TW 2 was the best concentration to inhibit tyrosinase activity in L-Tyrosin substrate. In conclusion, fermentation of goat milk using Lactobacillus rhamnosus TW 2 at concentration of 5% as starter is effective to inhibit tyrosinase activity significantly.Key words: goat milk, fermentation, tyrosinase inhibitory
Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kualitas Sosis Salami (Sosis Fermentasi) Ayam Afkir Salami, Hidayatus; Febryanti, Ria; Hanum, Zuraida
Jurnal Agripet Vol 24, No 1 (2024): Volume 24, No. 1, April 2024
Publisher : Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i1.23382

Abstract

ABSTRAK. Penelitian Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kualitas Sosis Salami (Sosis Fermentasi) Ayam Afkir ini bertujuan untuk melihat kualitas sosis Salami (sosis fermentasi) dengan lama fermentasi 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah daging ayam afkir (ayam ras petelur yang sudah tidak produktif), bakteri Lactobacillus plantarum , tepung tapioka, tepung maizena, tepung Isolat Protein Kedelai (ISP), garam, lemak daging, minyak makan, telur, bawang putih. Persentase bakteri Lactobacillus plantarum yang digunakan untuk setiap perlakuannya sama. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, 4 perlakuan tersebut yaitu (P0= kontrol atau tanpa fermentasi, P1= fermentasi 1 hari, P2= fermentasi 2 hari, P3= fermentasi 3 hari. Peubah yang diamati adalah pengukuran pH, pengujian Total Plate Count (TPC), pengujian total asam, dan pengujian kadar protein. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pengaruh lama fermentasi sosis salami menunjukkan hasil yang berpengaruh sangat nyata P0,01 terhadap nilai pH, total bakteri (TPC), dan total asam sosis Salami, serta berpengaruh nyata P0,05 terhadap nilai protein sosis Salami. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan perlakuan P2 (lama fermentasi 48 jam) merupakan hasil terbaik secara keseluruhan dilihat dari nilai pH (5,08), total plate count (8,33), total asam(8,77) dan kandungan protein (15,29).(The effect of fermentation long on the quality of afkir chicken salami sauces (fermentation sausage))ABSTRACT. The study of the Effect of Fermentation Time on the Quality of Chicken Salami Sausage (Fermented Sausage) aims to see the quality of Salami sausage (fermented sausage) with a fermentation time of 0 hours, 24 hours, 48 hours, 72 hours. The research was conducted at the Meat Processing Science and Technology Laboratory, Milk Processing Science and Technology Laboratory, and Nutrition and Feed Processing Science, Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, Universitas Syiah Kuala. The materials used in this study were rejected chicken meat (layers that are no longer productive), Lactobacillus Plantarum bacteria, tapioca flour, cornstarch, ISP flour (soy flour), salt, meat fat, edible oil, eggs, garlic. The percentage of Lactobacillus Plantarum bacteria used for each treatment was the same. This study used a completely randomized design (CRD) with unidirectional pattern with 4 treatments and 4 replications, the 4 treatments were (P0= control or no fermentation, P1= 1 day fermentation, P2= 2 days fermentation, P3= 3 days fermentation). The observed variables were pH measurement, TPC testing, total acid testing, and protein content testing. The results of the study based on analysis of variance test showed that the treatment of the effect of the duration of fermentation of salami sausage showed a very significant effect P 0.01 on the pH value, total bacteria (TPC), and total acid of Salami sausage, and had a significant effect of P 0.05 on the protein value of Salami sausage.
Measurement of Stress Levels in Pre- and Post-Slaughter Cattle at Tanah Merah Slaughterhouse Samarinda, East Kalimantan Province, Indonesia Wibowo, Ari; Suhardi, Suhardi; Fanani, Anhar Faisal; Wanniatie, Veronica; Hanum, Zuraida
Jurnal Agripet Vol 23, No 2 (2023): Volume 23, No. 2, Oktober 2023
Publisher : Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v23i2.31183

Abstract

ABSTRACT. The heightened demand for domestic beef has emerged in response to an expanding populace and heightened public interest in meat consumption. The principal objective of this investigation was to assess cardiac activity, as inferred from heart rate data, through the application of rigorous statistical methodologies and meticulous sampling techniques. The study comprised 70 Bali cattle sourced from the Samarinda Slaughterhouse (RPH), with statistical analysis facilitated by the utilization of the Z Test. Examination of the heart rate data indicated a notable degree of variability. Upon conducting the Z Test, a statistically significant finding was ascertained with p0.05, signifying the acceptance of H1. This, in turn, signified that the heart rate data exhibited an elevation in stress levels. Conversely, H0 was categorically refuted, implying an absence of heightened heart rate between the enclosure environment and the site of slaughter. Further observations centered on urination and defecation within the sample, yielding an average incidence of 11.425% amongst the 70 Bali cattle, serving as an indicator of stress or discomfort. The evaluation of stress levels in cattle within the Tanah Merah Samarinda Animal Slaughterhouse, situated in East Kalimantan, corroborated a significant surge in stress during the transition of cattle from the enclosure zone to the slaughter and dispersal area. This phenomenon is attributed to the deficiency in knowledge among stockpersons concerning optimal livestock handling and the principles of animal welfare.(Pengukuran tingkat stres pada sapi pra dan pasca penyembelihan di rumah potong hewan Tanah Merah Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia)ABSTRAK. Permintaan yang meningkat untuk daging sapi dalam negeri muncul sebagai respons terhadap pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan minat publik yang tinggi dalam konsumsi daging. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai aktivitas jantung, seperti yang disimpulkan dari data denyut jantung, melalui penerapan metodologi statistik yang ketat dan teknik pengambilan sampel yang cermat. Penelitian ini melibatkan 70 ekor sapi Bali yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH) Samarinda, dengan analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Uji Z. Pemeriksaan data denyut jantung mengindikasikan tingkat variasi yang signifikan. Setelah melakukan Uji Z, temuan yang signifikan secara statistik ditemukan dengan p0,05, menunjukkan penerimaan H1. Ini, pada gilirannya, menunjukkan bahwa data denyut jantung menunjukkan peningkatan tingkat stres. Sebaliknya, H0 secara tegas ditolak, mengimplikasikan ketiadaan peningkatan denyut jantung antara lingkungan kandang dan lokasi pemotongan. Pengamatan lebih lanjut terkait dengan buang air kecil dan buang air besar dalam sampel menghasilkan insiden rata-rata sebesar 11,425% dari 70 ekor sapi Bali, yang berfungsi sebagai indikator stres atau ketidaknyamanan. Evaluasi tingkat stres pada sapi di Rumah Potong Hewan Tanah Merah Samarinda, yang terletak di Kalimantan Timur, mengkonfirmasi peningkatan signifikan dalam stres selama proses pemindahan sapi dari zona kandang ke area pemotongan dan penyebaran. Fenomena ini dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan di antara peternak tentang penanganan ternak yang optimal dan prinsip kesejahteraan hewan.
Pengembangan eco enzyme berbasis limbah organik melalui penerapan eco community (Development of eco enzyme based on organic waste through application of eco community) Hanum, Zuraida; Yurliasni, Yurliasni; Wajizah, Sitti; Aini, Zahratul; Delima, Mira
Buletin Pengabdian Vol 2, No 2 (2022): Bull. Community. Serv.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/bulpengmas.v2i2.26681

Abstract

Application of the 3Rs in the form of reuse, reduce, and recycle organic waste is the best program in environmental conservation, because it prioritizes the treatment of organic waste from its source. One form of recycling market organic waste by its utilization in the form of Eco Enzyme (EE). The treatment of market organic waste had been carried out by Dayah Baitul Qur'an to gain self-supporting funds for Dayah's operational necessity by producing and marketing EE products. The training covered several activities, mainly increasing knowledge (cognitive aspect) and changing habits (affective aspect) and practices (psychomotor aspect). The degree of understanding measurement was carried out by pre-test and post-test using the Likert scale. Based on pre-test results, the lowest score of 4 and the highest 9, with the modus value of 6 (31.25%) and the average value was 59.38%, classified as a moderate degree of understanding on the Likert scale. The post-test resulted in the lowest score of 7 and the highest 10, with the modus value of 10 (62.50%) and the average value was 93.33%, classified as an excellent degree of understanding on the Likert scale. Based on the activity results, it can be concluded that the Eco Enzyme Service based on organic waste increases public understanding of waste management and the economic benefits of organic waste treatment.