Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISA ASPEK REPRODUKSI IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DI SUNGAI BELIDA KABUPATEN MUARA ENIM Danang Yonarta; Yulisman Yulisman; Riswandi Riswandi
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol 8, No 1 (2020): JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2068.842 KB) | DOI: 10.36706/jari.v8i1.11555

Abstract

Management of snakehead fish resources in swamp waters need to be done to anticipate a decline in stock in the waters. At this time the area where snakehead fish still have an abundant population is in southern sumatera, precisely in the Belida River, Muara Enim Regency. Until now there has been no information regarding the reproductive aspects of snakehead fish, their location and spawning season. The purpose of this study was to obtain information about the reproductive aspect of snakehead fish which includes sex ratio, gonad maturity level. Gonad maturity index and egg fecundity. The research was conducted in September-December 2019. The location was determined based on the natural conditions of the Belida River and human activities. Fish sampels were caught using experimental gill nets with ½ mash net size. Sampling of fish is done every 4 months with a time interval of once a month. The resuls of study in the male and female fish ratio 1,6:1. This ratio consisted of 109 fish (62,3%) and 66 female fish (37,7%). Gonadal maturity indeks  for male snakehead fish ranged from 0,21 to 0,86, while female snakehead fish ranged from 1,18 to 2,30. snakehead fish egg fecundity were 24.786 eggs with a diameter of 2,20 – 2,51
PENDAMPINGAN PRODUKSI IKAN LELE MUTIARA MELALUI TEKNOLOGI PEMIJAHAN SEMI ALAMI DI DESA PANDAN ARANG, KABUPATEN OGAN ILIR Danang Yonarta; Mochamad Syaifudin; Tanbiyaskur Tanbiyaskur
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 27, No 2 (2021): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v27i2.26102

Abstract

Permasalahan yang sering dialami oleh pembudidaya ikan termasuk yang dihadapi oleh kelompok pembudidaya ikan di Desa Pandan Arang saat ini belum mampu memproduksi benih ikan lele secara mandiri sehingga ketersediaan benih untuk usaha pembesaran budidaya ikan lele masih mengandalkan dari daerah lain. Tujuan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan edukasi pada masyarakat, sehingga bisa diterapkan untuk membantu meningkatkan produksi benih ikan lele secara mandiri dan berkelanjutan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Pandan Arang, Kecamatan Kandis Kabupaeten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Waktu pelaksanaan sosialisasi hingga pendampingan produksi pada bulan Oktober-Desember tahun 2020 dan dilanjutkan monitoring evaluasi pasca kegiatan pada tahun 2021. Demplot dilakukan pada satu indukan ikan lele yang menjadi percontohan sekaligus Praktik Lapangan mahasiswa program studi budidaya perairan. Hasil kegiatan menunjukan bahwa, tingkat serapan pengetahuan peserta berdasarkan indikator yaitu 60-80%, dari tidak tahu menjadi tahu tentang pemijahan semi alami ikan lele. Tingkat keterampilan peserta berdasarkan indikator 75-100 %, dari tidak bisa menjadi bisa membenihkan ikan lele
PEMANFAATAN SAPROLEGNIA ZERO SYSTEM PADA PEMBENIHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Danang Yonarta; Madyasta Anggana Rarassari; Irmawati Irmawati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.822 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2305

Abstract

Abstrak: Lokasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini terletak di Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. PkM ini mengatasi dua permasalahan yang terdapat di kelompok tani desa sakatiga yaitu produksi benih yang menurun dan serangan jamur. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan budidaya intensif adalah dengan menambahkan hormon ovaprim ke dalam tubuh ikan yang sudah matang gonad untuk mempercepat proses pemijahan sehingga dapat dihasilkan benih ikan patin yang baik dimana jumlah, mutu dan waktu penyediaannya dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Setelah pembuahan dan sebelum dimasukkan ke dalam corong inkubasi, telur terlebih dahulu dilakukan pencucian dengan larutan ekstrak daun sirih (bagian dari saprolegnia zero system) yang bertujuan untuk menghilangkan daya rekatnya. Upaya menghilangkan daya rekat telur bertujuan agar telur dapat bergerak dengan adanya dorongan air selama periode inkubasi. Metode PkM yang dilakukan melalui penyuluhan serta dilakukan pendampingan. Indikator capaian hasil kegiatan terlihat meningkat, baik dari segi pendapatan maupun produksi. Hasil produksi mitra sebelum adanya kegiatan PKM ini hanya mampu memproduksi benih ikan patin, dan belum mampunya memproduksi benih ikan patin secara mandiri. PkM ini memiliki luaran yaitu; 1) Artikel pada media massa cetak/ elektronik, 2) artikel ilmiah,  3) video kegiatan.Abstract: The location of this Community Service activity is located in Sakatiga Village, Indralaya District, Ogan Ilir Regency. This PkM overcome two problems found in the Sakatiga village farmer groups, namely decreased seed production and fungal attack. One effort that can be done in increasing intensive cultivation is by adding hormone ovaprim to the body of a mature gonad fish to accelerate the spawning process so that good catfish seedlings can be produced where the quantity, quality and time of supply can be adjusted as desired. After fertilization and before inclusion in the incubation funnel, the eggs are first washed with a betel leaf extract solution (part of the zero saprolegnia system) which aims to eliminate its adhesion. Efforts to eliminate the adhesion of the eggs aim to make the eggs move with the urge of water during the incubation period. The PkM method counseling is also accompanied by assistance Indicators of the achievement of appear to be increasing, both in terms of income and production. The results of the production of partners before the PkM activity was only able to produce catfish seeds, and have not been able to produce catfish seeds independently. This PkM has outcomes, namely; 1) Articles on print / electronic mass media, 2) scientific articles, 3) activity video.
PENGARUH PENAMBAHAN BAWANG PUTIH DAN BAWANG HITAM PADA PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN LELE Juliana Pangaribuan; Danang Yonarta; Madyasta Anggana Rarassari
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 1 (2022): JKPT Juni 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i1.10983

Abstract

Bawang putih dan bawang hitam salah satu jenis tanaman herbal yang dapat menurunkan kadar kolestrol, penawar racun, anti bakteri, anti jamur, anti parasit, dan pengikat radikal bebas. bawang putih dan bawang hitam mengandung zat alisin yang memiliki fungsi sebagai antibakterial, penghilang rasa nyeri, serta memaju pergerakan alat pencernaan serta memperlancar pengeluaran enzim yang bermanfaat untuk mencernakan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi penambahan ekstrak bawang putih dan bawang hitam dapat meningkatkan produksi budidaya ikan lele. perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu P1 (tanpa penambahan ekstrak bawang putih dan bawang hitam), P2 (penambahan ekstrak bawang putih 10 ml/kg) dan P3 (penambahan ekstrak bawang hitam 10 ml/kg). ikan yang digunakan pada penelitian ini benih lele ukuran 6-8 cm dengan padat tebar 100 ekor/m2. selama pemeliharaan 30 hari, benih ikan lele diberikan pakan dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan harian ikan didapati P1 3,2 %, P2 3,5% dan P3 3,3%. Penambahan ekstrak bawang putih pada pakan memberikan hasil terbaik dengan pertumbuhan panjang 5,08 cm dan berat 7,22 g, FCR 1,07 serta nilai sintasan100%. Kualitas air pada ketiga perlakuan selama pemeliharaan adalah suhu 26,4 – 29 OC dan pH sebesar 7 – 7,5.
PENDAMPINGAN PRODUKSI IKAN PATIN MELALUI PEMANFAATAN SAPROLEGNIA ZERO SYSTEM DI DESA TANJUNG PERING Danang Yonarta; Mochamad Syaifudin; Retno Cahya Mukti; Tanbiyaskur Tanbiyaskur; Madyasta Anggana Rarassari; Dwi Wulan Sari; Muhammad Ihsan Jambak
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i2.37190

Abstract

Permasalahan yang sering dialami oleh pembudidaya ikan termasuk yang dihadapi oleh kelompok pembudidaya ikan di Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara saat ini yaitu ketersediaan benih yang kurang mencukupi kebutuhan pembudidaya serta serangan jamur saprolegnia pada telur ikan patin. Untuk mengatasi masalah yang timbul dan untuk meningkatkan produksi khususnya pembudidaya ikan patin maka perlu ditingkatkan usaha budidaya yang lebih intensif dan dibarengi dengan pemanfaatan teknologi saprolegnia zero system melalui kegiatan pendampingan. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan produksi benih ikan patin melalui pemanfaatan saprolegnia zero system di Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan ini meliput beberapa tahapan antara lain persiapan, penyuluhan dan pelatihan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh bahwa dalam kegiatan pengabdian diikuti oleh masyarakat pembudidaya ikan yang antusias ingin mengetahui terkait materi dan pelatihan yang disampaikan. Kesimpulan yang diperoleh bahwa kegiatan pengabdian masyarakat berjalan sangat baik. Khalayak sasaran dapat menerima transfer teknologi mengenai pemanfaatan saprolegnia zero system dalam upaya peningkatan produksi ikan patin. Partisipasi dan dukungan dari masyarakat cukup baik, dimana masyarakat ikut turut aktif dalam pelaksanaan hingga pendampingan produksi. Diakhir program pengabdian masyarakat ini, banyaknya masyarakat menerapkan zero system sehingga terjadi peningkatan produksi ikan patin.
PENGARUH KRIOPROTEKTAN DIMETIL SULFOKSIDA DOSIS BERBEDA DALAM EKSTENDER MADU TERHADAP KUALITAS SPERMA IKAN BELIDA SELAMA MASA PENYIMPANAN Danang Yonarta; Mochamad Syaifudin; Ferdinand Hukama Taqwa; Tanbiyaskur Tanbiyaskur; muhammad Fery Artha
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 18, No 2 (2022): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.18.2.113-118

Abstract

Krioprotektan merupakan salah satu bahan yang berperan dalam penyelamatan bahan biologis pada kriopreservasi. Dimetil sulfoksida (DMSO) sebagai krioprotektan memiliki kemampuan cepat untuk penetrasi ke dalam sel pada saat equilibrasi (penurunan suhu) dan meninggalkan sel pada saat thawing (pencairan kembali). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dosis terbaik dari larutan krioprotektan yang menggunakan DSMO dalam ekstender madu terhadap karakteristik dari sel spermatozoa ikan belida pada proses kriopreservasi.  Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Pembibitan dan Hijauan Pakan Ternak (BPHPT) Sembawa pada bulan Maret sampai dengan November 2020. Ikan uji didapat dari hasil tangkapan dari alam, selanjutnya dilakukan pemeliharan selama 4 bulan untuk mendapatkan tingkat kematangan gonad yang maksimal. Pengambilan sel sperma dilakukan secara stripping, proses stripping dilakukan dengan mengurut bagian perut ikan secara memutar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu penyimpanan selama 28 hari pada P3 memberikan hasil terbaik terhadap motilitas (skor 3), nilai viabilitas sebesar 48,93%, lebih tingi dari Kontrol, P1 dan P2. Selain itu, pada perlakuan tersebut tidak ditemukan adanya abnormalitas yang terjadi pada sperma ikan belida. Cryoprotectant plays a role in saving biological material during cryopreservation. Dimethyl sulfoxide (DMSO) as a cryoprotectant has the ability to quickly penetrate into the cell at equilibration and leave the cell at thawing procedure. This study aims to determine the best dose of DSMO in honey extender to the characteristics of the featherback Fish spermatozoa cells in the cryopreservation process. This research was conducted at the Laboratory of Balai Pembibitan dan Hijauan Pakan Ternak (BPHPT) Sembawa from March to November 2020. The test fish were obtained from catches from nature, then reared for 4 months to get the maximum level of gonad maturity. Sperm cell retrieval is carried out by stripping, the stripping process is carried out by massaging the belly of the fish in a circular manner. The results showed that at storage time of 28 days, P3 gave the best results on motility (score 3), and the viability value was 48,93%, higher than Control, P1 and P2. In addition, the treatment did not show any abnormalities that occurred in the featherback fish sperm.
Potential for Aquaculture of Lais Fish (Kryptoterus palembangensis) in Swamplands Danang Yonarta; Ferdinand Hukama Taqwa; Marini Wijayanti; Dade Jubaedah; Muslim Muslim; Mochamad Syaifudin
Mangifera Edu Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v7i2.160

Abstract

Ikan lais (Kryptopterus palembangensis) merupakan salah satu ikan endemik yang ada di Sumatera Selatan. Ketersediaan ikan lais di alam mulai menurun karena penangkapan yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan mengganggu kelestarian ikan lais. Diketahui nilai ekonomis yang tinggi menjadi penyebabnya. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk pengembangan budidaya ikan lais agar dapat diproduksi secara terkontrol. Metode penulisan yang digunakan yaitu studi pustaka. Adapun teknologi dan manajemen dari ikan lais diantaranya perbedaan padat tebar pada keramba jaring apung, pemberian jenis pakan berbeda, perendaman larva pada larutan probiotik, pengaruh perbedaan suhu dan pematangan gonad dengan mineral Fe. Kemudian untuk rata-rata kualitas air dalam pertumbuhan ikan lais adalah suhu 25,20-32,00 ºC, kisaran pH sebesar 4,70-7,90, DO 2,60-8,00 mg L-1 dan kandungan amonia berkisar 0,010-2,000 mg L-1. Ikan lais termasuk dalam kelompok ikan karnivora karena jenis makanan utamanya adalah ikan kecil, insekta dan udang. Pada ikan yang diteliti secara terkontrol, pakan menggunakan Tubifex sp. memberikan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang tertinggi. Pemijahan ikan lais baji satu kali dalam setahun dengan pola pemijahan total spawner di musim penghujan yang dimana pada saat permukan air mulai naik dan pemijahan dilakukan di dalam celah-celah bebatuan. Gambaran sel darah merupakan aspek pendukung dalam menentukan status kesehatan ikan. Kondisi fisiologis ikan yang sehat ditandai dengan adanya pertumbuhan yang meningkat. Fisiologis pertumbuhan ikan lais dalam keadaan sehat yaitu, total eritrosit 264,00 ± 3,00 x104 sel mm-3, hemoglobin 8,3±0,11 g/dL, hematokrit 26,66±0,57 %, total leukosit 2,53±0,01 x 104 sel mm-3 dan Glukosa darah 89,00 ± 1,00 mg/dL
Pemanfaatan daun Indigofera zollingeriana sebagai bahan pakan ikan patin (Pangasius sp.) Retno Cahya Mukti; Danang Yonarta; Aldila Din Pangawikan
Depik Vol 8, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.542 KB) | DOI: 10.24815/jts.v%vi%i.13056

Abstract

Abstract. The feed is one of the components that support the growth and survival in fish culture. One of the alternative feed ingredients which could use as other feed ingredient was Indigofera zollingeriana leaves. The aims of this research was to determine the use of Indigofera zollingeriana leaves on the growth performance of Patin (Pangasius sp.). This research consisted of five treatments and three replications. Indigofera zollingeriana leaves were used in the diet amount of P0 (0%) (without Indigofera zollingeriana leaves addition ), P1 (10% Indigofera zollingeriana leaves addition), P2 (20% Indigofera zollingeriana leaves addition), P3 (30% Indigofera zollingeriana leaves addition), and P4 (40% Indigofera zollingeriana leaves addition). The result showed that the use of Indigofera zollingeriana leaves had a significant effect on the fish growth performance. The use of 20% zollingeriana Indigofera produced the best results of the absolute weight of 2.15 g, 1.00% daily growth rate and feed efficiency of 44.60%.Keywords: Patin, feed ingredient, Indigofera zollingeriana leaveAbstrak. Pakan merupakan komponen yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup dalam budidaya ikan. Salah satu bahan baku alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ikan yaitu daun Indigofera zollingeriana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan daun Indigofera zollingeriana terhadap kinerja pertumbuhan pada ikan patin. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan penggunaan daun Indigofera zollingeriana terdiri dari P0(0%) (tanpa penambahan daun Indigofera zollingeriana), P1 (penambahan daun Indigofera zollingeriana 10%), P2 (penambahan daun Indigofera zollingeriana 20%), P3 (penambahan daun Indigofera zollingeriana 30%), dan P4 (penambahan daun Indigofera zollingeriana 40%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun Indigofera zollingeriana menunjukkan kinerja pertumbuhan pada ikan patin. Penambahan Indigofera zollingeriana sebanyak 20% menghasilkan hasil terbaik yaitu pertumbuhan bobot mutlak sebesar 2,15 g, laju pertumbuhan harian 1,00% serta efisiensi pakan sebesar 44,60%.Kata Kunci: Bahan pakan, daun Indigofera zollingeriana, ikan patin
Analisis In Vitro : Efektivitas Daun dan Kulit Durian (Durio zibethinus Murr) Terhadap Bakteri Edwardsiella tarda Madyasta Anggana Rarassari; Danang Yonarta; Sefti Heza Dwinanti
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i1.11453

Abstract

Serangan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para pembudidaya. Edwardsiella tarda merupakan salah satu bakteri penyebab penyakit pada ikan. Dampak terburuk dari adanya serangan penyakit adalah terjadinya kematian ikan secara masal sehingga membuat kegagalan produksi yang pastinya sangat merugikan. Pencegahan dan pengobatan merupakan cara ampuh dalam menanggulangi penyakit pada ikan. Penggunaan bahan alami yang lebih aman lebih disarankan karena tidak menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan, ikan, ataupun manusia. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan adalah bagian daun dan kulit durian.  Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Budidaya Perairan, Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya pada bulan April-Juni 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium yang dirancang menggunakan post only control group design dengan membandingkan efek antibakterial esktrak daun dan kulit durian (Durio zibethinus Murr) dengan kontrol dan perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Kontrol yang digunakan adalah antibiotik (chloramphenicol). Ekstrak etanol kulit durian (Durio zibethinus Murr) dapat digunakan sebagai kandidat obat penyakit yang disebabkan oleh bakteri Edwardsiella tarda. Namun, perlu dilakukan uji klinis (in vivo) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ikan. Disease attack caused by bacteria is one of the problems faced by cultivators. Edwardsiella tarda is one of the bacteria that causes disease in fish. The worst impact of disease attacks is the mass death of fish, causing production failure which is certainly very detrimental. Prevention and treatment is a powerful way of dealing with disease in fish. The use of safer natural ingredients is recommended because they do not cause negative effects on the environment, fish or humans. One of the natural ingredients that can be used is the leaves and skin of durian. The implementation of this research was carried out at the Aquaculture Laboratory, Aquaculture Study Program, Department of Fisheries, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University in April-June 2021. This research used a laboratory experimental method which was designed using a post only control group design by comparing the antibacterial effects of leaf extract and durian skin (Durio zibethinus Murr) with control and treatment with 3 repetitions. The control used was an antibiotic (chloramphenicol). The ethanol extract of durian peel (Durio zibethinus Murr) can be used as a drug candidate for diseases caused by the bacterium Edwardsiella tarda. However, it is necessary to carry out clinical trials (in vivo) to determine the effect on fish.  
PELATIHAN PEMBENIHAN IKAN SELINCAH DI DESA BURAI, KECAMATAN TANJUNG BATU, KABUPATEN OGAN ILIR Danang Yonarta; Mochamad Syaifudin; Mirna Fitrani; Retno Cahya Mukri; Marsi Marsi; Madyasta Anggana Rarassari; Ferdinand Hukama Taqwa; Tanbiyakur Tanbiyaskur
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i2.2751

Abstract

Desa Burai adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Desa Burai dikelilingi oleh sungai kelekar dan rawa yang kaya akan flora dan fauna. Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan merupakan salah satu dari 50 desa ekowisata terbaik di Indonesia. Permasalahan yang dialami oleh pembudidaya ikan termasuk yang dihadapi oleh kelompok pembudidaya ikan di Desa Burai saat ini belum mampu memproduksi benih ikan Selincah secara mandiri dan kontinue sehingga ketersediaan benih untuk usaha pembesaran budidaya ikan selincah masih mengandalkan dari hasil tangkapan alam. Untuk mengatasi masalah yang timbul dan untuk meningkatkan produksi khususnya pembudidaya ikan selincah maka perlu ditingkatkan usaha budidaya yang lebih intensif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan atau menyuntikkan hormon ovaprim ke dalam tubuh ikan yang sudah matang gonad untuk meempercepat proses pemijahan sehingga dapat dihasilkan benih ikan selincah yang baik dimana jumlah, mutu dan waktu penyediaannya dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan teknis pembudidaya ikan dengan transfer teknologi pembenihan ikan selincah secara terkontrol dan meningkatkan produksi benih ikan selincah secara berkelanjutan. Hasil produksi mitra sebelum adanya kegiatan PKM ini hanya mampu menangkap dari alam, sekarang sudah bisa melakukan pemijahan secara mandiri